Anda di halaman 1dari 15

“CRITICAL ANALYSIS DALAM PRAKTIK KEBIDANAN”

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF


(LOGIKA PROPORSI DAN KATEGORIS, PENALARAN DEGENERALISASI)

Disusun Oleh Kelompok 3:


Melsyah Suriyanti
Mila
Nanda Irmayana
Nining Haryati
Norfeka Wiranda P.
Selvina Juniarti

Dosen Pembimbing : Rialike Burhan, M.Keb


 
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI SARJANA TERAPAN ALIH JENJANG KEBIDANAN
TAHUN 2022/2024
PENGERTIAN PENALARAN

 Penalaran merupakan suatu kegiatan atau proses berpikir untuk


menarik kesimpulan atau membuat pernyataan baru yang
didasarkan pada pernyataan sebelumnya dan kebenarannya telah
dibuktikan.
 Istilah penalaran juga dijelaskan oleh Copi (dalam Shadiq, 2014,
p. 25) bahwa penalaran merupakan kegiatan, proses, atau aktivitas
membangun keterkaitan antar ide atau konsep matematika, antara
matematika dengan objek lainnya, dan antara matematika dengan
kehidupan sehari-hari.
 Suherman (dalam Konita, Asikin, & Asih, 2019) penalaran adalah
proses berpikir yang dilakukan dengan suatu cara untuk menarik
kesimpulan
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS (DALAM HENDRIANA ET AL., 2017) MELIPUTI :

1. Penalaran umum yang berhubungan dengan kemampuan


untuk menemukan penyeles aian atau pemecahan
masalah.
2. Kemampuan yang berhubungan dengan penarikan
kesimpulan, seperti pada silogisme, dan yang
berhubungan dengan kemampuan menilai implikasi dari
suatu argumentasi.
3. Kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan, tidak
hanya hubungan antara bendabenda tetapi juga hubungan
ide-ide, dan kemudian mempergunakan hubungan itu
untuk memperoleh benda-benda atau ide-ide lainnya
BERNALAR SECARA DEDUKTIF

Bernalar secara Deduktif adalah proses penalaran untuk


manarik suatu kesimpulan dari suatu prinsip atau sikap
yang berlaku umum untuk kemudian ditarik kesimpulan
yang khusus. Penarikan simpulan (konklusi) secara
deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula
dilakukan secara tak langsung.

1. Menarik simpulan secara langsung


2. Menarik simpulan secara tidak langsung
3. Ciri-ciri Penalaran Deduktif
4. Contoh Penalaran Deduktif
MENARIK SIMPULAN SECARA LANGSUNG

Simpulan (konklusi) secara langsung atau entimen, adalah


suatu proses penarikan kesimpulan yang ditarik dari satu
premis.
Misalnya:
Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua ikan berdarah dingin. (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
MENARIK SIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG

Penarikan simpulan secara tidak langsung atau silogisme,


adalah suatu proses penarikan kesimpulan yang
memerlukan dua data sebagai data utamanya. Dari dua
data ini, akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang
pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis
yang kedua adalah premis yang bersifat khusus. Untuk
menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita
memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang
bersifat umum (PU) dan premis yang kedua bersifat
khusus (PK).
CIRI-CIRI PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertolak


dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju
pernyataan khusus. Apabila diidentifikasi secara
terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Letak kalimat utama di awal paragraf
2. Diawali dengan pernyataan umum disusul
dengan uraian atau penjelasan khusus
3. Diakhiri dengan penjelasan
 
CONTOH PENALARAN DEDUKTIF

Kehamilan dengan komplikasi anemia di indonesia masih


tinggi. Menurut data Kementrian kesehatan jumlah ibu
yang menderita anemia di indonesia pada tahun 2019
sebanyak 70%. Anemia pada kehamilan dapat
menyebabkan komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu adalah,
terjadi perdarahan setelah persalianan, dimana ibu yang
menderia anemia memiliki kadar HB dibawah 11gr%
BERNALAR SECARA INDUKTIF

Penalaran induktif dilakukan terhadap fakta-fakta


khususuntuk kemudian dirumuskan sebuah kesimpulan.
Seperti halnya penalaran duduktif, cara bernalar induktif
juga terbagi kedalam
beberapa macam. Yakni:
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Hubungan Kausal
4. Ciri-Ciri Penalaran Induktif
5. Contoh Penalaran Induktif
GENERALISASI

Generalisasi ialah proses penalaranyang megandalkan


beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu
untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari
beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan
bahwa “Lulusan sekolah A pintar-pintar.” Hal ini dapat
kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan
memberikan gambaran seperti itu.
ANALOGI

Analogi adalah cara bernalar dengan


membandingkan dua hal yang mempunyai sifat
yang sama.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai
berikut.
1.Analogi dilakukan untuk meramalkan sesuatu.
2.Analogi dilakukan untuk menyingkap suatu
kekeliruan.
3.Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
HUBUNGAN KAUSAL

Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari


gejala-gejala yang memiliki pola hubungan sebab akibat.
Misalnya, tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita
temukan.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, terdapat
tiga pola hubungan kausalitas. Yaitu sebagai berikut:
1. Sebab-Akibat
2. Akibat-Sebab
3. Sebab Akibat -1 Akibat -2
CIRI-CIRI PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induktif adalah proses penalaran yang bertolak


dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju
pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara terperinci,
paragraf berpola induktif memiliki ciri-cirisebagai berikut :
1. Letak kalimat utama di akhir paragraph
2. Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum
3. Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan
CONTOH PENALARAN INDUKTIF

Menurut data Kementrian kesehatan jumlah ibu yang menderita


anemia di indonesia pada tahun 2019 sebanyak 70%. Anemia pada
kehamilan dapat menyebabkan komlikasi baik pada ibu maupun pada
janin. Komlikasi yang dapat terjadi pada ibu adalah, terjadi
perdarahan setelah persalianan, dimana ibu yang menderia anemia
memiliki kadar HB dibawah 11gr%. Padahal sudah ada program
pemberian Tablet Fe pada ibu hamil, baik ibu hamil dengan anemia
maupun pda ibu hamil tanpa komlikasi. Akan tetapi Kehamilan
dengan komplikasi anemia di indonesia masih tinggi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai