Good governance diartikan sebagai konsep pemerintahan yang
bersih, baik, dan berwibawa. Istilah good governance berasal dari dua kata yang diambil dari Bahasa Inggris, yaitu good dan governance. Good memiliki arti nilai yang menjunjung tinggi keinginan rakyat, kemandirian, aspek fungsional, serta pemerintahan yang efektif dan efisien. Governance (tata pemerintahan) memiliki arti seluruh mekanisme, proses, dan lembaga-lembaga di mana warga dan kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban, serta menjembatani perbedaan-perbedaan di antara mereka. Prinsip-Prinsip Good Governance UNDP ( Rondinelli, 2007 )
Partisipasi Penegakaan hukum Transparency Daya tanggap Berorentasi konsensus Berkeadilan Efektifitas dan efisiensi Akuntabilitas Bervisi strategis Sound Governance
Menggambarkan sistem pemerintahan yang demokratis, ekonomis,
financial, politik, konstitusi, organisasi, administratif, managerial dan etik dan juga secara internasional/global dalam interaksi dengan negara, bangsa lain dan dengan bagian pemerintahan dalam cara yang independen dan mandiri. Membangun kemitraan dan peningkatan kapasitas masyarakat merupakan fitur kunci dari reformasi kontemporer dalam sistem tata kelola dan manajemen (Farazmand, 2004). Demikian pula, tata kelola nasional diharuskan untuk mengikuti berbagai standar dan norma internasional secara global yang dibentuk secara kolektif (Kettl, 2000; UN, 2004; Xueliana & Lu, 2016), melalui institusi supranasional seperti Perserikatan Bangsa- Bangsa dan badan-badan afiliasinya. Sound governance memiliki banyak dimensi (1) proses, (2) struktur, (3) kognisi dan nilai, (4) konstitusi, (5) organisasi dan institusi, (6) manajemen dan kinerja, (7) kebijakan, (8) sektor, (9) kekuatan internasional atau globalisasi, dan (10) etika, akuntabilitas dan transparansi. Negara Dan Perundangan- Undangan
Pemahaman tentang administrasi keuangan publik diawali dengan
pemahaman tentang negara dan perundangan Setiap kehidupan individu, kelompok, ataupun masyarakat tidak terpisah dari pengaturan yang dilakukan oleh negara ( Falola 1994 ) Pengertian negara secara umum adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. Studi negara mengungkap, “ bahwa negara adalah sebuah system pemerintahan yang tidak hanya mengklaim otoritas , tetapi wajib menindaklanjuti visi pembangunan rakyat untuk kebaikkan semua warganya”. Karena itu negara tidak boleh diturunkan derajadnya hanya sebagai alat bagi elit untuk kepentingan diri sendiri, melainkan sebagai alat untuk mayoritas rakyat dalam mengatur dan mengurus kehidupannya. Peran Negara
Peran negara dalam mengatur dan mengurus kehidupan
masyarakat dilakukan oleh pemerintah yang berdaulat, adalah sebuah tipe pemerintah yang berusaha mengkonsentrasikan kekuasaannya secara terpusat ( Ademolekun 1999 ) Sebagaian besar negara modern, termasuk negara kesatuan menggabung desentralisasi dan sentralisasi. Ini berarti bahwa kadar pemerintah negara kesatuan meresentralisasikan kekuasaannya bisa beragam antara negara, bila memperhatikan historis, politik dan kultur. Perundang-Undangan Sebagai suatu negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan hukum dan menyelenggarakan pemerintah berdasarkan konstitusi. Sistem manajemen keuangan negara harus sesuai dengan aturan pokok yang ditetapkan dalam UUD 1945 BAB VIII tentang keuangan negara Dasar Manajemen Keuangan Negara Undang –Undang No.17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Ruang Lingkup keuangan negara
Kedudukan presiden sebagai pemegang kekuasaan keuangan negara Pendelegasian presiden kepada menteri keuangan dan menteri, pemimpin lembaga Susunan APBN dan APBD Ketentuan mengenai penyusunan APBN dan APBD Pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah daerah dan pemerintah/lembaga asing Pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah dan perusahaan negara, perusahaan daerah dan perusahaan swasta dan badan pengelola dana masyarakat. Penetapan bentuk dan batas waktu penyampaian laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN dan APBD UU Perbendaharaan Negara No. 1 Tahun2004
Undang _Undang Perbendaharaan negara No. 1 tahun 2004
dimaksudkan untuk memberi landasan hukum dibidang administrasi keuangan negara. Di UU perbendahraan negara ditetapkan bahwa, “Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan belanja daerah”. UU Perbendaharaan Negara meliputi : Ruang Lingkup dan azas perbendaharaan negara Kewenangan pejabat perbendaharaan negara Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah Pengelolaan uang negara/daerah Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah Penata usahaan dan pertanggung jawaban anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah Pengendalian intern pemerintah Penyelesaian kerugian negara/daerah Pengelolaan keuangan badan layanan umum Azas-Azas Pengelolan Keuangan Negara Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Presiden, selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara a. Dikuasakan kepada : 1. Menteri Keuangan 2. Menteri Teknis/Pimpinan Lembaga b. Diserahkan kepada : Gubernur/Bupati/Walikota ( UU No.17/2003 Psl 6 ayat 1 dan 2 ) KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Menurut 3 paket UU di bidang pengelolaan keuangan negara, Menteri Keuangan mempunyai fungsi: 1. Pengelola fiskal 2. Bendahara Umum Negara (BUN) 3. Pengelola Barang 4. Pimpinan Kementerian (PA) Kewenangan Menteri Keuangan
Selaku Pengelola Fiskal dan Wk. Pemerintah dalam hal
kepemilikan kekayaan Negara yg dipisahkan, dg tugas : 1.Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro; 2.Menyusun rancangan APBN dan APBN-P; 3.Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran; 4.Melakukan perjanjian internasional di bidang keu. negara; 5.Melakukan pemungutan pendapatan negara; 6.Melaksanakan fungsi bendahara umum negara; 7.Menyusun laporan keuangan sbg pert.jawaban APBN; 8.Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal. Kewenangan Menteri Teknis / Ketua Lembaga Selaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang kementrian negara / lembaga yg dipimpinnya ( COO ),dg tugas :
1. Menyusun rancangan anggaran K/L ybs;
2. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; 3. Melaksanakan anggaran; 4. Melaksanakan pemungutan PNBP dan menyetorkannya; 5. Mengelola piutang dan utang negara pd K/L ybs; 6. Mengelola BMN di lingkungannya; 7. Menyusun laporan keuangan sbg pert.jawaban K/L; 8. Melaksanakan tugas-tugas lain. ( UU No.17 / 2004 psl. 9 )