Audit BLU - RuangSeminar
Audit BLU - RuangSeminar
00
AGENDA
- -
01. 02. 03.
Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan
Audit Audit Audit
4
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
Siapa yang mengaudit Laporan Keuangan BLU
1. UU no.15 Tahun 2014 tentang Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggungjawab Keuangan Negara (Pasal 3 ayat 1) Pemeriksaan pengelolaan dan
tanggungjawab keuangan negara yang dilakukan BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 UU 17 tahun
2003 tentang Keuangan Negara.
2. PP 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU (Pasal 27 ayat 8) Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh pemeriksa ekstern
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan BLU (Paragraf 6) LK BLU diaudit dan diberi opini oleh auditor eksternal yang berwenang mengaudit
atau menetapkan auditor bagi BLU adalah BPK.
4. Peraturan BPK No.1 Tahun 2008 tentang Penggunaan Pemeriksa dan/atua Tenaga Ahli dari luar BPK Penggunaan pemeriksaan dan/atau tenaga ahli
dari luar BPK dalam melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan ditetapkan oleh BPK.
BPK menegaskan kebijakan atas pemeriksaan LK BLU kepada MENKEU dengan surat 3/S/IV-IV-XV/02/2019 tanggal 6 Februari 2019.
Surat Direktur PPK BLU kepada seluruh BLU No. S-75/PB.5/2019 tanggal 10 April 2019 tentang Kebijakan atas Pemeriksaaan LK BLU:
• Terdaftar di BPK
• Memiliki kualifikasi dan perijinan sesuai ketentuan dan tidak sedang dikenakan sanksi
• Pemahaman SAP dan memiliki portofolio klien setara, utamanya dengan bidang usaha sama.
• Memperhatikan prinsip best value money dalam memilih ukuran KAP
• Berkomitmen menjaga rahasia data/informasi BLU
• Bersungguh-sungguh dalam menyampaikan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan pengendalian intern.
• KAP tersebut harus bebas dari pengaruh Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola dan pihak yang berkepentingan di BLU (stakeholders).
Dewan Pengawas melakukan proses penunjukan calon KAP sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa masing-masing BLU (minimal dengan
beauty contest), dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan Pemimpin BLU dalam proses penunjukannya.
14
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
Pemeriksaan LK BLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan LKPP/LKKL dan berkomunikasi dengan Tim
Pemeriksa LKPP/LKKL BPK.
Berdasarkan pasal 16 dan penjelasan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara.
15
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
Kebijakan BPK atas Kebutuhan Opini Laporan Keuangan BLU/D
Pemeriksaan LK BLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan Pemeriksaan LK BLUD tahun 2019 dan penetapan KAP untuk pemeriksaannya
LKPP/LKKL, dan berkomunikasi dengan Tim Pemeriksa LKPP/LKKL diserahkan kepada masing-masing BLUD dengan memperhatikan Peraturan BPK
Nomor 1/2008
16
PERENCANAAN
AUDIT
PLAIN BACKGROUND COLOR
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU
Harapan Penugasan
Standar Pemeriksaan
Dalam rangka pencapaian tujuan pemeriksaan di atas, pemeriksa pada pemeriksaan LK BLU(D) TA 20xx melakukan pemeriksaan laporan keuangan
berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
Dewas DIREKTUR
SPI
No Uraian Sumber LHP Pos Terpengaruh Dampak Tindakan yang telah dilakukan
1
2
3
4
KETERANGAN:
1. Identifikasi temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran atas penyajian LK tahun sebelumnya.
2. Untuk temuan yang sudah ditindaklanjuti dilihat implementasinya saat ini.
6. Pemantauan Tindaklanjut LHP
Tujuan Pemeriksaan:
1. Untuk mengetahui dan menilai apakah terdapat hasil pemeriksaan tahun sebelumnya yang mempengaruhi kewajaran penyajian
dan atau pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan Tahun 20XX.
2. Untuk menentukan kemungkinan terjadinya penyimpangan berulang seperti yang ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya.
Prosedur Pemeriksaan:
3. Dapatkan Hasil Pemeriksaan (tahun sebelumnya) yang dilakukan terhadap entitas yang diperiksa.
4. Pelajari hasil pemantauan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan tersebut.
5. Identifikasi temuan pemeriksaan yang dapat mempengaruhi kewajaran penyajian dan atau pengungkapan informasi keuangan
dalam laporan keuangan Tahun 20XX.
MATRIKS PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN KAP ATAS BELANJA BLU XYZ TA 20XX DAN 20xx
PEMERIKSAAN TAHUN 200Y
Hasil Pemantauan
Penyerahan Kepada
Rekomendasi Tdk S.rekomendasi Belum Tidak ditindak Tidak dapat ditindak Ket Negara
Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
7. Pemahaman entitas
A. Tujuan Pemahaman atas Entitas:
Untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis yang memerlukan perhatian yang mendalam.
B. Prosedur Pemahaman atas Entitas:
1. Untuk memperoleh gambaran jelas atas entitas:
•Dapatkan dan pelajari Undang-Undang Pembentukan Klien dan dokumen lainnya yang dapat menunjukkan dasar hukum pendirian,
luas wilayah, dan jumlah penduduk.
• Dapatkan dan pelajari struktur organisasi Klien.
3.Berdasarkan dokumen yang diperoleh pada butir 2 di atas, lakukan analisis Tren untuk mengetahui Tren yang signifikan tahun lalu
atas Pendapatan Klien, Belanja Klien serta Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
4. Pelajari hubungan antara hutang piutang melalui perolehan dan telahaan atas data.
5. Dapatkan, inventarisasi dan pelajari peraturan yang mempengaruhi BLU.
6.Dapatkan dan pelajari permasalahan-permasalahan terkait faktor sosial dan faktor politik yang mempengaruhi BLU, baik dari hasil
pemeriksaan sebelumnya, surat pengaduan, harian kabar dan dokumen lainnya.
7. Pelajari komponen pemahaman SPI yang meliputi lingkungan pengendalian, untuk menentukan dampak dari lingkungan entitas
terhadap risiko bidang kerja dan laporan keuangan.
8. Proses Bisnis
2. Kebijaksanaan
a. Apakah manajemen memandang penting fungsi pengolahan data, fungsi akuntansi, keandalan laporan keuangan dan perlindungan terhadap
kekayaan entitas?
b. Apakah fungsi akuntansi dipandang hanya sebagai unit pencatat atau sebagai alat untuk menguji pengendalian atas berbagai aktifitas entitas?
3. Personalia
a. Apakah setiap personil BLUD menyadari tanggungjawab dan ekspektasi terhadap mereka sehubungan dengan berjalannya BLUD?
b. Apakah personil baru BLUD diberikan pengertian tentang tanggungjawab dan ekspektasi terhadap mereka sehubungan dengan berjalannya
BLUD?
4. Prosedur
Mereviu pencatatan atas transaksi, dengan menguji :
1. Apakah setiap transaksi BLUD telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung pengendalian operasi dan pengambilan
keputusan:
2. Apakah pengklasifikasian dan pencatatan tersebut telah meliputi seluruh siklus mulai dari otorisasi, inisiasi, pemrosesan sampai dengan
klasifikasi final dalam pencatatan secara keseluruhan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Complience Test Substantif Tes
Penyajian Laporan
Keuangan
1 Pendapatan yang disajikan prosedur pencatatan dan Pendapatan yang Teliti apakah terdapat Lakukan pengujian
sudah sesuai dengan periode pengendalian atas realisasi disajikan overstate verifikasi intern pisah batas atas
berkenan pendapatan (dalam mengajukan terhadap transaksi transaksi penerimaan
SPM dan SP2D pendapatan BLU pada yang diajukan dalam
Pengesahan, Satker saat pengajuan SPM SPM dan SP2D
BLUD diberikan waktu dan SP2D Pengesahan pengesahan pada
paling lambat 10 hari triwulan ke-4 dengan
setelah triwulan bukti-bukti
terakhir) pendukungnya.
2 Seluruh pendapatan BLU prosedur pencatatan dan Pendapatan yang Teliti apakah terdapat Laporan pengujian atas
berdasarkan SAP telah pengendalian atas realisasi disajikan understated, verifikasi intern SPM dan SP2D
disajikan pendapatan karena terdapat terhadap transaksi Pengesahan beserta
pendapatan yang pendapatan BLUD dokumen-dokumen
belum dimasukkan pada saat pengajuan pendukungnya
dalam SPM dan SP2D SPM dan SP2D telusui ke buku-buku
Pengesahan Pengesahan catatan
Langkah-langkah pemeriksaan Penerimaan BLU (LRA dan LO)
1. Bandingkan angka di penerimaan di LO dan LRA dengan rinciannya, bila berbeda jadikan temuan.
2. Bandingkan angka penerimaan di LO dan LRA dengan summary penerimaan per nama customer, bila berbeda
jadikan temuan
3. Periksa kelengkapan otorisasi, bila ada yang tidak diotorisasi /tidak lengkap jadikan temuan
4. Identifikasi seluruh rekening bank dalam bentuk giro maupun tabungan pastikan bahwa jasa giro dan bunga
tabungan atas rekening tersebut masuk ke pendapatan, bila tidak ada jadikan temuan
5. Konfirmasi bank atas bunga deposito, bila hasil konfirmasi berbeda jadikan temuan
6. Wawancara auditee pastikan rekening penerimaan adalah milik BLU, bila menggunakan rekening pribadi
jadikan temuan
7. Periksa pisah batas penerimaan, sesuai dengan proses bisnis, apabila ada perbedaan dapat
direklasifikasi ke
Pendapatan diterima dimuka.
8. Pastikan seluruh rekening penerimaan telah dicatat, apabila tidak semua jadikan temuan
2. Pengeluaran Belanja Pegawai (cash basis = LRA , accrual basis = LO)
Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan
• Belanja BLUD yang • prosedur pencatatan • Belanja yang disajikan overstated 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian
disajikan sudah dan pengendalian atas (dalam mengajukan SPM dan pisah batas atas
sesuai dengan realisasi Belanja SP2D Pengesahan, Satker BLUD pejabat pengesahan.
2. Reviu bukti kas uji petik transaksi penerimaan
periode penyuaunan SPM dan diberikan waktu paling lambat 10
yangdiajukan dalam
berkenan SP2D Pengesahan harai setelah triwulan terakhir). apakah telah diotorisasi SPM dan SP2D
• Seluruh Belanja • Terdapat prosedur • Belanja yang disajikan dengan lengkap.
BLUD berdasarkan pencatatan dan understated, karena terdapat pengesahan pada
SAP telah disajikan pengendalian atas belanja yang belum dimasukkan triwulan ke 4 beserta
realisasi Belanja pada dam SPM dan SP2D Pengesahan bukti-bukti
saat konversi laporan pendukungnya.
keuangan BLUD dan
penyusunan SPM dan 2. Lakukan pengujian atas
SP2D Pengesahan SPM dan SP2D
Pengesahan beserta
dokumen-dokume n
pendukungnya telusuri
ke buku-buku catatan
yang ada
3. Konfirmasi perjalanan
dinas
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Pegawai (LRA dan LO)
1. Teliti apakah terdapat SPM TA-1 yang dicairkan pada TA diperiksa, bila ada catat sebagai temuan
2. Teliti apakah terdapat Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada pegawai. Bila ada catat sebagai temuan.
3. Teliti apakah terdapat pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan melebihi aturan. Jika ada, catat
sebagai temuan pemeriksaan.
4. Teliti apakah nilai tambahan penghasilan telah sesuai dengan yang diatur BLU, bila ada catat sebagai temuan.
5. Identifikasi klasifikasi penerimaan tarif untuk menentukan prosentase yang tepat dalam menentukan
besaran belanja penunjang operasional BLU, bila melebihi batas catat sebagai temuan
6. Lakukan perhitungan besaran belanja penunjang operasional Direktur BLU, bila ada perbedaan
signifkan
jadikan temuan.
7. Bandingkan hasil realisasi dan anggaran belanja penunjang operasional, bila melebih anggaran catat sebagai
temuan.
8. Identifikasi Tarif Keuangan Pegawai, bila ada tunjangan tidak melebihi dasar catat sebagai temuan
9. Lakukan analisa ketepatan perhitungan Tunjagan, bila melebihi catat sebagai temuan.
10.Periksa SPM dan SP2D, bila ada otorisasi tidaks sesuai aturan catat sebagai temuan
11.Periksa SPM dan SP2D, bila tidak diotorisasi catat sebagai temuan
2. Pengeluaran Belanja Barang dan Jasa (cash basis = LRA , accrual basis =
LO)
Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian
Laporan Keuangan
Compliance Test Substantif Tes
• Belanja BLUD yang • prosedur pencatatan • Belanja yang disajikan 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian pisah batas atas pengeluaran
disajikan sudah dan pengendalian overstated (dalam pejabat pengesahan. Lakukan pengujian atas SPM dan SP2D
sesuai dengan atas realisasi Belanja mengajukan SPM dan SP2D 2. Reviu bukti kas uji petik Pengesahan beserta dokumen-dokume n
periode penyuaunan SPM Pengesahan, Satker BLUD apakah telah diotorisasi pendukungnya telusuri ke buku-buku catatan
berkenan dan SP2D diberikan waktu paling dengan lengkap. yang ada
• Seluruh Belanja Pengesahan lambat 10 harai setelah 3. Reviu kontrak pengadaan 2. Minta daftar belanja Barang dan Jasa,
BLUD berdasarkan • Terdapat prosedur triwulan terakhir). kemudian
sesuai dengan aturan
SAP telah disajikan pencatatan dan • Belanja yang disajikan cek fisik hasilnya.
pengendalian atas understated, karena pengadaan barang dan jasa 3. Minta keterangan atas belanja Barang dan Jasa
realisasi Belanja terdapat belanja yang belum yang tidak selesai
pada saat konversi dimasukkan dam SPM dan 4. Ambil sampel 5 kontrak dan cek fisik.
laporan keuangan SP2D Pengesahan
BLUD dan
penyusunan SPM
dan SP2D
Pengesahan
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Barang dan Jasa (LRA dan LO)
1. Pastikan bahwa jumlah Beban Barang dan Jasa (non persediaan misalnya Beban Jasa, Beban
Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas) yang dilaporkan dalam LO merupakan kewajiban
BLU tahun berjalan, apabila tidak ada anggaran jadikan temuan.
2. Bandingkan selisih antara realisasi Belanja Barang dan Jasa (non persediaan) di LRA
dengan Beban Barang dan Jasa (non persediaan) yang disajikan dalam LO dengan saldo
utang terkait (jika
ada, misalnya utang jasa layanan kesehatan, hutang jasa listrik dll). Semestinya saling
berkaitan cash basis maupun accrual basis, bila tidak berkaitan jadikan temuan.
3. Minta daftar Belanja Barang dan cek fisik nya apabila tidak dapat diverifikasi jadikan
temuan.
4. Konfirmasi Belanja jasa bila dilakukan pihak ketiga, bila dokumen tidak meyakinkan jadikan
temuan.
5. Periksa otorisasi Dokumen Belanja Barang dan Jasa bila tidak lengkap otorisasi maupun
otorisasi diluar kewenangan jadikan temuan.
6. Periksa kriteria pengadaan barang dan jasa sesuai aturan BLU, bila tidak berlandaskan
aturan jadikan temuan.
2. Pengeluaran Belanja Modal (cash basis = LRA , accrual basis = LO)
Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Compliance Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
• Belanja BLUD • prosedur pencatatan • Belanja yang disajikan 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian pisah
yang disajikan dan pengendalian overstated (dalam mengajukan pejabat pengesahan. batas atas transaksi
sudah sesuai atas realisasi Belanja SPM dan SP2D Pengesahan, 2. Reviu bukti kas uji petik apakah penerimaan yangdiajukan
dengan periode penyuaunan SPM dan Satker BLUD diberikan waktu telah diotorisasi dengan dalam SPM dan SP2D
berkenan SP2D Pengesahan paling lambat 10 harai setelah lengkap. pengesahan pada
• Seluruh Belanja • Terdapat prosedur triwulan terakhir). triwulan ke 4 beserta
BLUD berdasarkan pencatatan dan • Belanja yang disajikan bukti-bukti
SAP telah pengendalian atas pendukungnya.
understated, karena terdapat
disajikan realisasi Belanja pada 2. Lakukan pengujian atas
belanja yang belum
saat konversi laporan dimasukkan SPM dan SP2D
keuangan BLUD dan dam SPM dan SP2D Pengesahan beserta
penyusunan SPM dan Pengesahan dokumen-dokume n
SP2D Pengesahan pendukungnya telusuri ke
buku-buku catatan yang
ada
3. Cek fisik belanja modal
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Modal (LRA dan LO)
1. Periksa apakah nilai Belanja Modal yang tercantum dalam LRA didukung oleh dan sesuai dengan Daftar Pengadaan atas Belanja Modal, bila
tidak sesuai anggaran jadikan temuan.
2. Bandingkan prestasi pekerjaan pengadaan modal (melalui Berita Acara Penyerahan Aset Tetap dan cek fisik) dengan realisasi pembayaran
belanja modal (SP2D) dari Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan BLU, bila prestasi tidak sesuai dengan perjanjian jadikan temuan.
3. Dapatkan sampel kontar kemudian teliti apakah metode penentuan rekanan telah sesuai ketentuan BLU apabila tidak sesuai ketentuan
jadikan temuan.
4. Periksa dan bandingkan nilai jaminan penawaran berdasarkan realisasi dan aturan BLU, apabila tidak sesuai ketentuan jadikan temuan.
5. Lakukan konfirmasi kepada lembaga penerbit terkait keberadaan dan kebenaran nilai jaminan penawaran apabila konfirmasi bermasalah
jadikan temuan.
6. Dapatkan SPMK dan kontrak pengadaan barang, lalu bandingkan tanggal pelaksanaan berdasarkan kontrak dan pelaksanaan. Jika terdapat
perbedaan antara tanggal kontrak dan pelaksanaan tanpa adanya addendum, periksa apakah keterlambatan tersebut telah dikenakan
denda, bila tidak dikenakan jadikan temuan.
7. Lakukan perhitungan ulang atas denda untuk menguji kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, apabila tidak sesuai jadikan temuan.
8. Dapatkan nilai jaminan pemeliharaan, dan pastikan nilai jaminan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila tidak sesuai
dengan aturan jadikan temuan.
9. Periksa kelengkapan dokumen belanja modal. Lengkapi dokumen atas belanja modal, bila tidak lengkap jadikan temuan
Review RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
Review Kontrak
Review Kurva S
Liat progres berapa persentase dan pemabayarannya harus dibawah progres
Liat tanggal SLO (Sertifikat Layak Operasi)
Liat tanggal ULO (Uji Layak Operasi)
3. Kas dan setara kas
Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Test
Laporan Keuangan
Mengetahui dan Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan 1. Uji Kebijakan otorisasi 1. Tes Saldo Awal
meyakinkan saldo kas akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo tandatangan bukti 2. Melakukan cash opname
BLUD yang tercantum prosedur SAP kas menurut laporan pengeluaran (seluruh kas)
pada neraca satker keuangan BLUD didasarkan 2. Reviu 3. Melakukan konfirmasi bank
BLUD sesuai SAP SAP atas penerbitan SPM kelengkapan (seluruh bank)
dan SP2D Pengesahan. otorisasi 4. Reviu rekonsiliasi bank
2. Saldo kas yang disajikan 3. Reviu 5. Pemeriksaan batas waktu
tidak sesuai dengan SAP dan penyimpanan kas 6. Prosedur analisis
kecil. 7. Dokumentasi 3 bukti kas
peraturan lainnya
Langkah-langkah pemeriksaan Kas dan Setara Kas
1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan
jadikan temuan dan ajukan koreksi
2. Uji Kebijakan otorisasi tandatangan bukti pengeluaran, apabila tidak lengkap otorisasi
dan
bukan diotorisasi pejabat BLU berwenang jadikan temuan
3. Reviu penyimpanan kas kecil.
4. Melakukan cash opname (seluruh kas), bila terjadai perbedaan antara catatan dan fisik
jadikan temuan
5. Melakukan konfirmasi bank (seluruh bank), apabila ada perbedaan saldo rening baik pisah
batas jadikan temuan.
6. Reviu rekonsiliasi bank, apabila tidak dilakukan konsisten dan selisih tidak diselesaikan
jadikan temuan
7. Prosedur analisis dengan arus kas, apabila selisih didiskusikan dan ajukan jurnala
koreksi
7. Piutang
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo piutang BLUD yang kebijakan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar
tercantum pada neraca satker akuntansi, sistem piutang menurut laporan juga ketentuan piutang (karyawan, lembaga
BLUD berdasarkan SAP telah dan prosedur keuangan BLUD. lain dengan lain, usaha).
disajian sesuai dengan SAP. 2. Saldo piutang yang penyajian, 3. Melakukan konfirmasi
standar yang ada (Penyajian, disajikan tidak sesuai kelengkapan dan piutang.
Kelengkapan dan dengan daftar piutang pengungkapan 4. Review daftar piutang
Pengungkapan). dan peraturan lainnya. saldo piutang, beserta dengan umur
apakah telah piutang (Aging Receivable).
sesuai dengan 5. Mengambil 3 sample
daftar piutang dokumen Bendahara:
yang dimiliki. Penerimaan dan
Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur
alternatif
bila perlu.
Langkah-langkah pemeriksaan Piutang
1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila
terjadi perbedaan jadikan temuan dan ajukan koreksi
2. Mendapatkan daftar piutang berdasarkan customer, karyawan, dan lainnya;
bila selisih diskusikan ajukan jurnal koreksi
3. Melakukan konfirmasi piutang 100%, apabila jawaban piutang bermasalah
konfirmasikan, ajukan jurnal koreksi.
4. Lakukan prosedur alternative bila tidak dijawab konfirmasi dan diskusikan.
5. Review daftar piutang beserta dengan umur piutang (Aging Receivable),
apabila perhitungan tidak sesuai dengan ketentuan BLU diskusikan dan
ajukan jurnal koreksi.
8. Biaya dibayar dimuka
No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Compliance Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat kebijakan Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo biaya dibayar dimuka BLUD akuntansi, sistem undestated) mutasi saldo biaya akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar rincian
yang tercantum pada neraca dan prosedur SAP. dibayar dimuka menurut juga ketentuan lain biaya dibayar dimuka.
satker BLUD berdasarkan SAP laporan keuangan BLUD. dengan penyajian, 3. Review mutasi saldo biaya
telah disajian sesuai dengan kelengkapan dan dibayar dimuka.
standar yang ada (Penyajian, pengungkapan 4. Memberikan penjelasan saldo
Kelengkapan dan Pengungkapan). saldo piutang,
signifikan biaya dibayar dimuka.
apakah telah sesuai
dengan daftar 5. Melakukan pemeriksaan pada
piutang yang polis asuransi.
dimiliki. 6. Melakukan analisis apakah
diperlukan amortisasi atau
dibebankan.
7. Mengambil 3 sample dokumen
Bendahara pengeluaran.
Langkah-langkah pemeriksaan Biaya Dibayar Dimuka
1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan
ajukan koreksi
2. Mendapatkan daftar rincian biaya dibayar dimuka, apabila ada biaya jangka waktu setahun
ajukan jurnal koreksi.
3. Review mutasi saldo biaya dibayar dimuka apabila tidak ada mutasi pembebanan lakukan
jurnal koreksi.
4. Wawancara penjelasan saldo signifikan biaya dibayar dimuka, apabila tidak beralasan
diasetkan lakukan jurnal koreksi.
5. Melakukan pemeriksaan pada polis asuransi.
6. Melakukan analisis apakah diperlukan amortisasi atau dibebankan apabila tidak sesuai
dengan aturan lakukan koreksi.
9. Persediaan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
• Persediaan telah • Terdapat • Persediaan yang rusak dan • Teliti apakah persediaan • Tes saldo awal
diklasifikasikan pemeriksaan kadaluarsa tidak yang diperoleh dicatat • Melakukan opname fisik persediaan
sesuai dengan SAP fisik persediaan dihapuskan dalam neraca dengan menggunakan bandingkan dengan GL.
• Mengetahui dan secara reguler • Salah saji dikarenakan identifikasi yang memadai • Inventarisasi persediaan rusak,
meyakinkan dan telah pencatatan mutasi • Teliti apakah terdapat kadaluarsa dan hilang
bahwa saldo direkonsiliasi persediaan tidak prosedur untuk persediaan • Reviu apakah terdapat jumlah mutasi
persediaan sudah dengan catatan berdasarkan metode yang rusak, kadaluarsa dan tambah dan kurang. Jika ada telusuri
sesuai dengan SAP persediaan tepat sesuai karakterisik hilan dan dapatkan lebih lanjut, minta bukti pendukung
(Penyajian dan • Persediaan persediaan sehingga jumlah dokumen pencatatan atas penerimaan dan
Pengungkapan) disajikan sesuai persediaan akhir tahun kondisi persediaan pengeluaran persediaan.
dengan SAP tidak sesuai dengan fisiknya tersebut. • Dapatkan data semua persediaan pada
• Pastikan pengungkapan satker, lakukan secara berjenjang.
persediaan telah memadai • Lakukan pengujian tambah kurang atas
perhitungan saldo dan cek kebuku
pendukung
• Lakukan pemeriksaan batas waktu
apakah terdapat transaksi penambahan
persediaan yang berasal tida pada
tahun yang berkenaan
Langkah-langkah pemeriksaan Persediaan
1. Uji saldo awal saldo audited persediaan tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi
perbedaan ajukan koreksi
2. Bandingkan pemeriksaan fisik persediaan bandingkan dengan GL, apabila ada perbedaan ajukan
jurnal koreksi.
3. Inventarisasi persediaan rusak, kadaluarsa dan hilang apabila teridentifikasi ajukan jurnal koreksi
dan jadikan temuan.
4. Bandingkan mutasi tambah dan kurang dengan GL apabila tidak dapat dibandingkan ajukan jurnal
koreksi.
5. Dapatkan data semua persediaan pada satker, periksa seluruh fisik apabila ada yang tidak
dicatata lakukan jurnal koreksi.
6. Lakukan pengujian tambah kurang atas perhitungan saldo dan cek kebuku pendukung, apabila
tidak dicatat pada kartu stock jadikan temuan.
7. Lakukan pemeriksaan batas waktu apakah terdapat transaksi penambahan persediaan yang
berasal tidak pada tahun yang berkenaan, apabila teridentifikasi ajukan jurnal koreksi
10. Aset
Tetap
Aset tetap lainnya
Tanah
Peralatan dan Mesin Konstruksi dalam pengerjaan
Gedung dan Bangunan Akumulasi penyusutan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
• Aset telah • Klasifikasi sesuai • Penyajian aset tetap • Teliti apakah aset tetap • Tes saldo awal
diklasifikasika dengan SAP memisahkan klasifikasi aset yang diperoleh dicatat • Cek fisik aset tetap bandingkan
n dengan • Pencatatan tetap yang masih dengan menggunakan dengan catatan.
pantas dan digunakan dengan yang identifikasi yang memadai. • Inventarisasi legalisasi
• Mengetahui dan peingiktisaran tidak dapat digunakan • Teliti apakah terdapat kepemilikan
menyakinkan atas penyajian • Salah saji prosedur untuk aset tetap • inventarisasi jumlah Aset Tetap
bahwa saldo aset aset tetap (understated/Overstated) yang rusak, kedaluarsa dan yang tidak dimanfaatkan dan aset
tetap (kecuali aset tetap hilang dan dapatkan tetap yang masih dimanfaatkan
tanah) sudah dokumen pencatatan atas dalam kegiatan operasional
sesuai dengan kondisi aset tetap tersebut. dan/atau hilang,
SAP (Penyajian • Uji perhitungan penyusutan
dan
Pengungkapan
Langkah-langkah pemeriksaan Aset
Tetap
1. Uji saldo awal saldo audited aset tetap tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi
perbedaan ajukan koreksi
2. Periksa daftar apakah aset tetap dengan fisik nya yaitu Tanah, Gedung Bangunan,
Peralatan Mesin, Jalan Irigasi dan Jaringan, apabila ada yang tidak sesuai catatan ajukan
jurnal koreksi dan jadikan temuan
3. Teliti apakah terdapat aset tetap yang rusak, kedaluarsa dan hilang dan dapatkan
dokumen pencatatan atas kondisi aset tetap tersebut bila ada jadikan temuan.
4. Periksa legalisasi kepemilikan aset tetap, bila surat menyurat legalisasi tidak dapat
diverifikasi jadikan temuan
5. inventarisasi jumlah Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan aset tetap yang masih
dimanfaatkan dalam kegiatan operasional dan/atau hilang, ajukan jurnal koreksi
6. Uji perhitungan penyusutan bila tidak sesuai dengan kebijakan akuntansi ajukan jurnal
koreksi
11. Aset tak berwujud
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan Pencatatan dan Salah saji Reviu pelaksanaan • Tes saldo awal
menyakinkan peingiktisaran (understated/Overstated) penyusunan konversi • Melakukan
bahwa saldo aset atas aset tak berwujud laporan keuangan BLU dan pemeriksaan terhadap bukti
tak berwujud penyajian verifikasi internal untuk kepemilikan asset tak berwujud,
sudah sesuai aset tak memastikan bahwa legalitas dari asset tak berwujud
dengan SAP berwujud pengungkapan atas yang dimiliki BLU.
(Penyajian dan penyajian saldo aset tak • Uji amortisasi
Pengungkapan berwujud telah memadai • Uji penambahan
dan
pengurangan
Langkah-langkah pemeriksaan Aset Tak
Berwujud
1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal tahun berjalan,
apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2. Melakukan pemeriksaan terhadap bukti kepemilikan asset tak berwujud, legalitas
dari asset tak berwujud yang dimiliki BLU, bila dokumen tidak memadai jadikan temuan
3. Verifikasi perhitugan amortisasi apabila tidak memiliki dasar jadikan temuan
4. Verifikasi penambahan dan pengurangan apabila tidak dapat diverifikasi ajukan
jurnal koreksi
13. Utang perhitungan Pihak ketiga
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo utang kepada fihak kebijakan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar utang
ketiga BLUD yang tercantum akuntansi, sistem utang fihak ketiga juga ketentuan fihak ketiga.
pada neraca satker BLUD dan prosedur menurut laporan lain dengan 3. Melakukan konfirmasi
berdasarkan SAP telah SAP. keuangan BLUD. penyajian, utang.
disajian sesuai dengan 2. Saldo utang fihak ketiga kelengkapan dan 4. Review daftar utang fihak
standar yang ada (Penyajian, yang disajikan tidak pengungkapan ketiga beserta jatuh tempo
Kelengkapan dan saldo utang fihak
Pengungkapan). sesuai dengan daftar ketiga, apakah utang.
utang fihak ketiga dan telah sesuai 5. Mengambil 3 sample
peraturan lainnya. dengan daftar dokumen Bendahara:
utang fihak ketiga Penerimaan dan
yang dimiliki. Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur
alternative bila perlu.
Langkah-langkah pemeriksaan Hutang Pihak Ketiga
1.Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal tahun
berjalan, apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2.Mendapatkan daftar utang pihak ketiga berdasarkan kreditur, bila saldo
tidak cocok diskusikan ajukan jurnal koreksi.
3.Melakukan konfirmasi utang 100%, apabila menerima konfirmasi selisih
disekusikan dan ajukan jurnal koreksi
4.Review daftar umur utang fihak ketiga beserta jatuh tempo utang, apabila
tidak sesuai hasil konfirmasi diskusikan dan ajukan jurnal koreksi
5. Lakukan prosedur alternative bila hasil konfirmasi tidak dibalas dan selisih
14. Pendapatan diterima dimuka
No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo pendapatan diterima akuntansi, sistem undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan rincian
dimuka BLUD yang tercantum dan prosedur SAP. pendapatan diterima dimuka juga ketentuan lain penerimaan pendapatan
pada neraca satker BLUD menurut laporan keuangan dengan penyajian, diterima dimuka.
berdasarkan SAP telah disajian BLUD. kelengkapan dan 3. Review rincian
sesuai dengan standar yang ada 2. Saldo pendapatan diterima pengungkapan pendapatan
(Penyajian, Kelengkapan dan dimuka yang disajikan tidak saldo pendapatan diterima dimuka sampai
Pengungkapan). sesuai dengan jumlah diterima dimuka, dengan tanggal pemeriksaan.
penerimaan dan peraturan apakah telah sesuai
lainnya. dengan jumlah 4. Mengambil 3 sample dokumen
penerimaan yang Bendahara Penerimaan.
diterima oleh 5. Lakukan prosedur alternative
bendahara. bila perlu (melakukan
konfirmasi).
Langkah-langkah pemeriksaan Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya
1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal Pendapatan
Diterima Dimuka tahun berjalan, apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2. Mendapatkan rincian penerimaan pendapatan diterima dimuka apabilia
selisih
diskusikan dan ajukan jurnal koreksi
3. Review rincian pendapatan diterima dimuka percustumer sampai dengan
tanggal pemeriksaan, apabila selisih dengan GL diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
4. Lakukan prosedur alternative bila perlu (melakukan konfirmasi) untuk meyakini
saldo
Pendapatan Diterima Dimuka.
5. Lakukan uji pisah batas tanggal neraca, bila tidak sesuai dengan waktu pisah
batas diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
15. Utang Belanja
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Compliance Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo utang belanja BLUD kebijakan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar utang
yang tercantum pada neraca akuntansi, sistem utang belanja menurut juga ketentuan belanja.
satker BLUD berdasarkan SAP dan prosedur laporan keuangan BLUD. lain dengan 3. Melakukan konfirmasi
telah disajian sesuai dengan SAP. 2. Saldo utang utang yang penyajian,
utang.
standar yang ada (Penyajian, disajikan tidak sesuai kelengkapan dan 4. Review daftar utang
Kelengkapan dan dengan daftar utang pengungkapan belanja
Pengungkapan). utang dan peraturan saldo utang beserta jatuh tempo
lainnya. belanja, apakah utang.
telah sesuai 5. Mengambil 3 sample
dengan daftar dokumen Bendahara:
utang belanja Penerimaan dan
yang dimiliki. Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur
alternative bila perlu.
Langkah-langkah pemeriksaan Hutang Belanja
1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal Hutang Belanja tahun berjalan, apabila berbeda
ajukan jurnal koreksi
2. Dapatkan daftar utang belanja apabila tidak sesuai dengan GL diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
3. Melakukan konfirmasi utang apabila jawaban konfirmasi berbeda, diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
4. Review daftar utang belanja beserta jatuh tempo utang, apabila tidak sesuai dengan dokumen diskusikan dan
ajukan jurnal koreksi.
5. Lakukan prosedur alternative bila konfirmasi tidak dijawab, yaitu peristiwa setelah tanggal neraca apabila berbeda
diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
6. Periksa pisah batas di akhir tahun saldo Hutang Belanja, apakah saldo fluktuatif perubahannya untuk
meningkatkan performa LO, apabila tidak sesuai akukan jurnal koreksi dan jadikan temuan
PELAPORAN
AUDIT
67
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU
Laporan atas pengendalian intern harus mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan yang dianggap sebagai
“kondisi yang dapat dilaporkan”, sebagaimana dinyatakan dalam SPKN. Pengungkapan temuan yang perlu dilaporkan, dilakukan sebagai berikut :
1. Apabila temuan pengendalian intern tersebut secara material berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan, pemeriksa mengungkapkan
uraian singkat temuan tersebut dalam LHP yang memuat opini atas kewajaran laporan keuangan sebagai alasan pemberian opini
2. Pengungkapan semua temuan pengendalian intern secara terinci dilaporkan dalam laporan atas Pengendalian Intern.
LHP atas laporan keuangan harus mengungkapkan bahwa pemeriksa telah melakukan pengujian atas
kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berpengaruh langsung dan material terhadap
penyajian laporan keuangan.
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, dimuat
sebagai temuan pemeriksaan dalam LHP atas kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan. Pengungkapan
ketidakpatuhan yang perlu dilaporjan dilakukan sebagai berikut :
1. Apabila ketidakpatuhan tersebut secara material berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan, pemeriksa
mengungkapkan uraian singkat ketidakpatuhan tersebut dalam LHP yang memuat opini atas kewajaran laporan
keuangan sebagai alasan pemberian opini.
2. Pengungkapan semua temuan terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditemukan selama pemeriksaan secara terinci dilaporkan dalam Laporan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan.
LHP tentang kepatuhan dapat mengungkapkan :
3. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk pengungkapan atas penyimpangan
administrasi, pelanggaran atas perikatan perdata, maupun penyimpangan yang mengandung unsur tindak pidana.
4. Dalam hal ditemukan atau diduga ada unsur pelanggaran hokum, pemeriksa mengungkapkan unsur atau dugaan
pelanggaran hokum tersebut dalam LHP terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
3. Ketidakpatuhan yang signifikan
3. PELAPORAN HASIL TEMUAN
(JUDUL TEMUAN PEMERIKSAAN)
1. Kondisi
(Menceritakan mengenai kondisi yang terjadi sebenarnya di lapangan.)
2. Kriteria
(Mendeskripsikan isi kondisi yang seharusnya. Berisi mengenai pembanding atau dasar aturan yang
dipakai. Contoh (Peraturan Pemerintah, Undang-Undang)
3. Sebab
(Menjelaskan mengenai apa yang menjadi penyebab terjadinya perbedaan antara kondisi yang terjadi di
lapangan dengan kriteria yang telah ditetapkan)
4. Akibat
(Menjelaskan apa saja akibat yang ditimbulkan jika kondisi tersebut dijalankan berbeda dengan kriteria
yang telah ditetapkan.)
5. Rekomendasi
(memberikan rekomendasi yang layak dapat dilakukan bagi auditee)
01 • Rusdi, L. H., (2020), Auditor Indonesia
• Badan Pemeriksa Keuangan
REFERENSI
75