Anda di halaman 1dari 51

AUDIT BADAN LAYANAN UMUM (DAERAH)

00
AGENDA
- -
01. 02. 03.
Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan
Audit Audit Audit

4
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
Siapa yang mengaudit Laporan Keuangan BLU
1. UU no.15 Tahun 2014 tentang Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggungjawab Keuangan Negara (Pasal 3 ayat 1) Pemeriksaan pengelolaan dan
tanggungjawab keuangan negara yang dilakukan BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 UU 17 tahun
2003 tentang Keuangan Negara.
2. PP 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU (Pasal 27 ayat 8) Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh pemeriksa ekstern
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. PSAP 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan BLU (Paragraf 6) LK BLU diaudit dan diberi opini oleh auditor eksternal yang berwenang mengaudit
atau menetapkan auditor bagi BLU adalah BPK.
4. Peraturan BPK No.1 Tahun 2008 tentang Penggunaan Pemeriksa dan/atua Tenaga Ahli dari luar BPK Penggunaan pemeriksaan dan/atau tenaga ahli
dari luar BPK dalam melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan ditetapkan oleh BPK.

BPK menegaskan kebijakan atas pemeriksaan LK BLU kepada MENKEU dengan surat 3/S/IV-IV-XV/02/2019 tanggal 6 Februari 2019.

Ketentuan Penunjukan dan Syarat KAP

Surat Direktur PPK BLU kepada seluruh BLU No. S-75/PB.5/2019 tanggal 10 April 2019 tentang Kebijakan atas Pemeriksaaan LK BLU:

• Terdaftar di BPK
• Memiliki kualifikasi dan perijinan sesuai ketentuan dan tidak sedang dikenakan sanksi
• Pemahaman SAP dan memiliki portofolio klien setara, utamanya dengan bidang usaha sama.
• Memperhatikan prinsip best value money dalam memilih ukuran KAP
• Berkomitmen menjaga rahasia data/informasi BLU
• Bersungguh-sungguh dalam menyampaikan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan pengendalian intern.
• KAP tersebut harus bebas dari pengaruh Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola dan pihak yang berkepentingan di BLU (stakeholders).

Dewan Pengawas melakukan proses penunjukan calon KAP sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa masing-masing BLU (minimal dengan
beauty contest), dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan Pemimpin BLU dalam proses penunjukannya.
14
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM

Pemeriksaan BLU dan output pemeriksaan oleh KAP


Surat Direktur BLU kepada seluruh BLU No. S-75/PB.5/2019 tanggal 10 April 2019 tentang Kebijakan atas Pemeriksaan
LK BLU.
Output Pemeriksaan oleh KAP :

a. Laporan Hasil Pemeriksaan atas LK BLU (opini).


b. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern.
c. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pemeriksaan LK BLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan LKPP/LKKL dan berkomunikasi dengan Tim
Pemeriksa LKPP/LKKL BPK.

Berdasarkan pasal 16 dan penjelasan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara.

15
PEMAHAMAN BADAN LAYANAN UMUM
Kebijakan BPK atas Kebutuhan Opini Laporan Keuangan BLU/D

Badan Layanan Umum (BLU) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)


Surat BPK Kepada Menteri Keuangan (3/S/IV-XV/02/2019 tanggal 6 Februari Surat BPK kepada Menteri Dalam Negeri (01/S/VII01/2020 tanggal 28 Januari
2019 2020)
Pemeriksaaan BPK atas LK BLU dilaksanakan dalam kerangka pemeriksaan Pemeriksaan BPK atas LK BLUD dilaksanakan dalam kerangka pemeriksaaan LKPD
LKPP/LKKL
Kebutuhan opini atas LK BLU dan penetapan KAP diserahkan kepada masing- Berdasarkan PSAP No. 13 LK BLU diaudit dan diberi opini oleh auditor eksternal
masing BLU dengan memperhatikan Peraturan BPK Nomor 1/2008, serta
memperhatikan ketentuan terkait lainnya
KAP yang ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan atas LK BLU merupakan KAP Berdasarkan Permendagri No 79 Tahun 2018, LK BLUD diaudit oleh Pemeriksa
yang terdaftar di BPK Eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BLUD yang telah ditetapkan sebelum berlakunya PEraturan Menteri ini, wajib
menyesuaikan paling lama 2 (dua) tahun setelah Peraturan Menteri ini
diundangkan.

Pemeriksaan LK BLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan Pemeriksaan LK BLUD tahun 2019 dan penetapan KAP untuk pemeriksaannya
LKPP/LKKL, dan berkomunikasi dengan Tim Pemeriksa LKPP/LKKL diserahkan kepada masing-masing BLUD dengan memperhatikan Peraturan BPK
Nomor 1/2008

16
PERENCANAAN
AUDIT
PLAIN BACKGROUND COLOR
PERENCANAAN PEMERIKSAAN BLU

1. Tujuan dan harapan Penugasan


2. Indeks Pemeriksaan
3. Struktur Organisasi Entitas
4. Peraturan dan perjanjian
5. Hasil Pemeriksaan tahun sebelumnya
6. Pemantauan Tindaklanjut LHP
7. Pemahaman entitas
8. Proses Bisnis
9. Pemahaman Pengendalian
10.Penetapan Materialitas Awal (planning materiality) –
11.Metode Uji Petik Pemeriksaan –
12.Laporan keuangan inhouse –
13.Prosedur analitis awal –
1. Tujuan Audit LK
BLU(D)
Tujuan
Tujuan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan BLU(D) Tahun Anggaran 20xx adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai
(reasonable assurance) apakah Laporan Keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dengan memperhatikan :
1. Kesesuaian dengan SAP 13 Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum;
2. Kecukupan pengungkapan;
3. Efektivitas sistem pengendalian intern;
4. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Harapan Penugasan
Standar Pemeriksaan
Dalam rangka pencapaian tujuan pemeriksaan di atas, pemeriksa pada pemeriksaan LK BLU(D) TA 20xx melakukan pemeriksaan laporan keuangan
berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Jadwal Waktu Pemeriksaan


Pemeriksaan LK BLU(D) TA 20xx harus diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan
Program Pemeriksaan. Penyelesaian pemeriksaan tersebut diwujudkan dengan penyusunan laporan hasil pemeriksaan.

Fokus dan Sasaran Pemeriksaan


Sasaran Pemeriksaan LK BLU Istanbul meliputi pengujian atas:
Kewajaran penyajian saldo akun dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Neraca, Laporan
Operasional, Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas, dan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan
2. Indeks Pemeriksaan

PERENCANAAN (INDEX A) Index A PELAKSANAAN PEMERIKSAAN (INDEX B) PELAPORAN (INDEX C)


Kas setara kas B.1 Materialitas Akhir C.1
Program Pemeriksaan A.2
Piutang B.2 Analisis Laporan Keuangan audited C.2
Indeks Kertas Kerja Pemeriksaan A.4
Belanja Dibayar Dimuka B.3 Matriks penentuan opini
Struktur Organisasi Entitas A.5 C.3
Persediaan B.4 Buku 1 C.4
Peraturan-Peraturan & Perjanjian A.6 Investasi Jangka Panjang B.5 Buku 2 sistem pengendalian Intern C.5
Hasil Pemeriksaan Tahun Sebelumnya A.7 Aset Tetap B.6 Buku 3 Kepatuhan Undang-undang C.6
Pemantauan Tindak Lanjut LHP Sebelumnya A.8 Aset Lainnya B.7
Pemahaman Tujuan Pemeriksaan dan Harapan Kewajiban Jangka Pendek B.8
A.10
Penugasan Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) B.9
Pemahaman atas Entitas A.11 Pendapatan Diterima Dimuka B.10
Pemahaman atas Sistem Pengendalian Intern A.12 Utang Belanja B.11
Pemahaman dan Penilaian Risiko A.13 Pendapatan (LRA & LO) B.12
Pengujian Teknologi Informasi A.14 Belanja (LRA & LO) B.13
Penentuan Tingkat Materialitas Awal dan Kesalahan
Worksheet B.14
Tertolerir [PM dan TE] A.15 Temuan Pemeriksaan B.15
Komentar Auditee B.16
Penentuan Metode Uji Petik Pemeriksaan A.16
Laporan Keuangan inhouse A.17
Pelaksanaan Prosedur Analitis Awal A.18
3. Struktur Organisasi BLU(D)

Dewas DIREKTUR
SPI

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


I II III
4. Peraturan dan perjanjian
1. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara,
menyatakan bahwa pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh BPK meliputi seluruh
unsur keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Pasal 27 ayat (8)
“Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Badan Layanan Umum diaudit oleh pemeriksa ekstern sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.”
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Badan Layanan Umum.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 200/PMK.05/2017 tentang Sistem Pengendalian Intern pada Badan
Layanan Umum.
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 82/PMK.05/2018 tentang Pengelolaan Kas dan Investasi Badan Layanan
Umum.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 207/PMK.06/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian
Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
9. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) nomor 13 tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum.
10. Surat perjanjian yang sah, seperti: Surat kepemilikan, Surat Sewa, Surat Kerjasama dengan lembaga lain.
5. Hasil Pemeriksaan tahun sebelumnya

No Uraian Sumber LHP Pos Terpengaruh Dampak Tindakan yang telah dilakukan
1
2
3
4

KETERANGAN:
1. Identifikasi temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran atas penyajian LK tahun sebelumnya.
2. Untuk temuan yang sudah ditindaklanjuti dilihat implementasinya saat ini.
6. Pemantauan Tindaklanjut LHP
Tujuan Pemeriksaan:
1. Untuk mengetahui dan menilai apakah terdapat hasil pemeriksaan tahun sebelumnya yang mempengaruhi kewajaran penyajian
dan atau pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan Tahun 20XX.
2. Untuk menentukan kemungkinan terjadinya penyimpangan berulang seperti yang ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya.

Prosedur Pemeriksaan:
3. Dapatkan Hasil Pemeriksaan (tahun sebelumnya) yang dilakukan terhadap entitas yang diperiksa.
4. Pelajari hasil pemantauan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan tersebut.
5. Identifikasi temuan pemeriksaan yang dapat mempengaruhi kewajaran penyajian dan atau pengungkapan informasi keuangan
dalam laporan keuangan Tahun 20XX.
MATRIKS PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN KAP ATAS BELANJA BLU XYZ TA 20XX DAN 20xx
PEMERIKSAAN TAHUN 200Y

Temuan Pemeriksaan Rekomendasi


No Tindak Lanjut yg Diperiksa
Judul Jml Nilai Uraian Jml Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Hasil Pemantauan
Penyerahan Kepada
Rekomendasi Tdk S.rekomendasi Belum Tidak ditindak Tidak dapat ditindak Ket Negara
Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
7. Pemahaman entitas
A. Tujuan Pemahaman atas Entitas:
Untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis yang memerlukan perhatian yang mendalam.
B. Prosedur Pemahaman atas Entitas:
1. Untuk memperoleh gambaran jelas atas entitas:
•Dapatkan dan pelajari Undang-Undang Pembentukan Klien dan dokumen lainnya yang dapat menunjukkan dasar hukum pendirian,
luas wilayah, dan jumlah penduduk.
• Dapatkan dan pelajari struktur organisasi Klien.

2. Untuk mengetahui Kekuatan Lingkungan:


• Dapatkan dan pelajari Laporan Realisasi Anggaran tahun lalu untuk mengetahui sumber pendapatan Klien dan pembiayaan Klien.
•Lakukan analisis mengenai sumber pendapatan dan pembiayaan Klien untuk mengetahui jenis pendapatan dan pembiayaan yang
paling mendukung secara signifikan pendapatan dan pembiayaan Klien.

3.Berdasarkan dokumen yang diperoleh pada butir 2 di atas, lakukan analisis Tren untuk mengetahui Tren yang signifikan tahun lalu
atas Pendapatan Klien, Belanja Klien serta Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
4. Pelajari hubungan antara hutang piutang melalui perolehan dan telahaan atas data.
5. Dapatkan, inventarisasi dan pelajari peraturan yang mempengaruhi BLU.
6.Dapatkan dan pelajari permasalahan-permasalahan terkait faktor sosial dan faktor politik yang mempengaruhi BLU, baik dari hasil
pemeriksaan sebelumnya, surat pengaduan, harian kabar dan dokumen lainnya.
7. Pelajari komponen pemahaman SPI yang meliputi lingkungan pengendalian, untuk menentukan dampak dari lingkungan entitas
terhadap risiko bidang kerja dan laporan keuangan.
8. Proses Bisnis

N Proses Bisnis N Proses Bisnis/Subproses Bisnis


o. o.
1 Proses Penyusunan Anggaran 1 Penganggaran
2 Perubahan Anggaran
3 Pelaksanaan dan Penatausahaan 2 Penerimaan Pendapatan
Pendapatan
3 Pengelolaan Penggajian dan Belanja Pegawai
Pelaksanaan dan Penatausahaan 4 Pengadaan Barang Jasa dan Modal
4 Belanja 5 Pengelolaan Belanja, Hibah, Bantuan Sosial,
Tidak Terduga, dan Transfer
6 Pengelolaan Investasi dan Pembiayaan
5 Penatausahaan dan 7 Pengelolaan Kas di Bendahara
Pertanggungjawaban Bendahara
6 Pengelolaan Aset tetap 8 Aset tetap digunakan atau tidak
7 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 9 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
9. Pemahaman Pengendalian
No Pemahaman SPI Ya Tida
k
1. Organisasi
a. Apakah jajaran pimpinan entitas BLUD telah memahami sepenuhnya tanggungjawab pengendalian yang mereka miiki terkait proses LK BLUD?
b. Bagaimana kelengkapan struktur organisasi yang dimiliki entitas BLUD dan kemampuannya dalam menyediakan arus informasi yang diperlukan
untuk mengelola kegiatan operasional BLUD dan penyusunan LK BLUD?
c. Apakah jajaran pimpinan entitas memiliki pengetahuan, pengalaman dan pelatihan dalam rangka proses laporan keuangan BLUD?

2. Kebijaksanaan
a. Apakah manajemen memandang penting fungsi pengolahan data, fungsi akuntansi, keandalan laporan keuangan dan perlindungan terhadap
kekayaan entitas?
b. Apakah fungsi akuntansi dipandang hanya sebagai unit pencatat atau sebagai alat untuk menguji pengendalian atas berbagai aktifitas entitas?
3. Personalia
a. Apakah setiap personil BLUD menyadari tanggungjawab dan ekspektasi terhadap mereka sehubungan dengan berjalannya BLUD?
b. Apakah personil baru BLUD diberikan pengertian tentang tanggungjawab dan ekspektasi terhadap mereka sehubungan dengan berjalannya
BLUD?
4. Prosedur
Mereviu pencatatan atas transaksi, dengan menguji :
1. Apakah setiap transaksi BLUD telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung pengendalian operasi dan pengambilan
keputusan:
2. Apakah pengklasifikasian dan pencatatan tersebut telah meliputi seluruh siklus mulai dari otorisasi, inisiasi, pemrosesan sampai dengan
klasifikasi final dalam pencatatan secara keseluruhan

5. Pembukuan dan pencatatan


Apakah setiap transaksi telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung proses penyajian LK BLUD?
6. Pengawasan
a. Apakah internal auditor BLUD memiliki pengetahuan BLU yang memadai?
b. Apakah internal auditor BLUD dilibatkan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan BLUD?
PELAKSANAA
N AUDIT
PLAIN BACKGROUND COLOR
Pelaksanaan Audit terdiri dari :
1. Asersi auditee 10. Aset tetap
2. Penerimaan (cash basis = LRA , accrual basis = LO)  Tanah
3. Pengeluaran Belanja pegawai (cash basis = LRA ,  Peralatan dan Mesin
accrual basis = LO)  Gedung dan Bangunan
4. Pengeluaran Barang dan jasa (cash basis = LRA ,  Jalan, Irigasi dan Jaringan
accrual basis = LO)  Aset tetap lainnya
5. Pengeluaran Belanja Modal (cash basis = LRA ,  Konstruksi dalam pengerjaan
accrual basis = LO)  Akumulasi penyusutan
6. Kas dan setara kas 11. Aset takberwujud
7. Investasi Jangka pendek 12. Aset lain-lain
8. Piutang 13. Utang perhitungan Fihak ketiga
9. Biaya dibayar dimuka 14. Pendapatan diterima dimuka
10.Persediaan 15. Utang Belanja
1. Pengujian Asersi
Auditee
Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua asersi manajemen dalam informasi keuangan, efektifitas
pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku meliputi:
Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 20xx dan seluruh transaksi
penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang disajikan dalam LRA TA 20xx benar-benar ada dan terjadi selama
periode tersebut serta telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
Kelengkapan
Bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam Neraca dan seluruh transaksi
penerimaan BLU, belanja dan pembiayaan yang terjadi selama Tahun 20xx telah dicatat dalam LRA.
Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam Neraca benar-benar dimiliki atau hak dari BLU dan utang yang tercatat
merupakan kewajiban Nama Klien pada tanggal pelaporan.
Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja, serta pembiayaan telah disajikan dengan jumlah dan nilai
semestinya, diklasifikasikan sesuai dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan, dan merupakan alokasi
biaya/anggaran tahun 20xx.
Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan telah diungkapkan secara
memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
2. Penerimaan (Cash Basis = LRA , accrual basis = LO)

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Complience Test Substantif Tes
Penyajian Laporan
Keuangan
1 Pendapatan yang disajikan prosedur pencatatan dan Pendapatan yang Teliti apakah terdapat Lakukan pengujian
sudah sesuai dengan periode pengendalian atas realisasi disajikan overstate verifikasi intern pisah batas atas
berkenan pendapatan (dalam mengajukan terhadap transaksi transaksi penerimaan
SPM dan SP2D pendapatan BLU pada yang diajukan dalam
Pengesahan, Satker saat pengajuan SPM SPM dan SP2D
BLUD diberikan waktu dan SP2D Pengesahan pengesahan pada
paling lambat 10 hari triwulan ke-4 dengan
setelah triwulan bukti-bukti
terakhir) pendukungnya.

2 Seluruh pendapatan BLU prosedur pencatatan dan Pendapatan yang Teliti apakah terdapat Laporan pengujian atas
berdasarkan SAP telah pengendalian atas realisasi disajikan understated, verifikasi intern SPM dan SP2D
disajikan pendapatan karena terdapat terhadap transaksi Pengesahan beserta
pendapatan yang pendapatan BLUD dokumen-dokumen
belum dimasukkan pada saat pengajuan pendukungnya
dalam SPM dan SP2D SPM dan SP2D telusui ke buku-buku
Pengesahan Pengesahan catatan
Langkah-langkah pemeriksaan Penerimaan BLU (LRA dan LO)
1. Bandingkan angka di penerimaan di LO dan LRA dengan rinciannya, bila berbeda jadikan temuan.
2. Bandingkan angka penerimaan di LO dan LRA dengan summary penerimaan per nama customer, bila berbeda
jadikan temuan
3. Periksa kelengkapan otorisasi, bila ada yang tidak diotorisasi /tidak lengkap jadikan temuan
4. Identifikasi seluruh rekening bank dalam bentuk giro maupun tabungan pastikan bahwa jasa giro dan bunga
tabungan atas rekening tersebut masuk ke pendapatan, bila tidak ada jadikan temuan
5. Konfirmasi bank atas bunga deposito, bila hasil konfirmasi berbeda jadikan temuan
6. Wawancara auditee pastikan rekening penerimaan adalah milik BLU, bila menggunakan rekening pribadi
jadikan temuan
7. Periksa pisah batas penerimaan, sesuai dengan proses bisnis, apabila ada perbedaan dapat
direklasifikasi ke
Pendapatan diterima dimuka.
8. Pastikan seluruh rekening penerimaan telah dicatat, apabila tidak semua jadikan temuan
2. Pengeluaran Belanja Pegawai (cash basis = LRA , accrual basis = LO)
Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Laporan Complience Test Substantif Tes
Keuangan

• Belanja BLUD yang • prosedur pencatatan • Belanja yang disajikan overstated 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian
disajikan sudah dan pengendalian atas (dalam mengajukan SPM dan pisah batas atas
sesuai dengan realisasi Belanja SP2D Pengesahan, Satker BLUD pejabat pengesahan.
2. Reviu bukti kas uji petik transaksi penerimaan
periode penyuaunan SPM dan diberikan waktu paling lambat 10
yangdiajukan dalam
berkenan SP2D Pengesahan harai setelah triwulan terakhir). apakah telah diotorisasi SPM dan SP2D
• Seluruh Belanja • Terdapat prosedur • Belanja yang disajikan dengan lengkap.
BLUD berdasarkan pencatatan dan understated, karena terdapat pengesahan pada
SAP telah disajikan pengendalian atas belanja yang belum dimasukkan triwulan ke 4 beserta
realisasi Belanja pada dam SPM dan SP2D Pengesahan bukti-bukti
saat konversi laporan pendukungnya.
keuangan BLUD dan
penyusunan SPM dan 2. Lakukan pengujian atas
SP2D Pengesahan SPM dan SP2D
Pengesahan beserta
dokumen-dokume n
pendukungnya telusuri
ke buku-buku catatan
yang ada
3. Konfirmasi perjalanan
dinas
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Pegawai (LRA dan LO)
1. Teliti apakah terdapat SPM TA-1 yang dicairkan pada TA diperiksa, bila ada catat sebagai temuan
2. Teliti apakah terdapat Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada pegawai. Bila ada catat sebagai temuan.
3. Teliti apakah terdapat pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan melebihi aturan. Jika ada, catat
sebagai temuan pemeriksaan.
4. Teliti apakah nilai tambahan penghasilan telah sesuai dengan yang diatur BLU, bila ada catat sebagai temuan.
5. Identifikasi klasifikasi penerimaan tarif untuk menentukan prosentase yang tepat dalam menentukan
besaran belanja penunjang operasional BLU, bila melebihi batas catat sebagai temuan
6. Lakukan perhitungan besaran belanja penunjang operasional Direktur BLU, bila ada perbedaan
signifkan
jadikan temuan.
7. Bandingkan hasil realisasi dan anggaran belanja penunjang operasional, bila melebih anggaran catat sebagai
temuan.
8. Identifikasi Tarif Keuangan Pegawai, bila ada tunjangan tidak melebihi dasar catat sebagai temuan
9. Lakukan analisa ketepatan perhitungan Tunjagan, bila melebihi catat sebagai temuan.
10.Periksa SPM dan SP2D, bila ada otorisasi tidaks sesuai aturan catat sebagai temuan
11.Periksa SPM dan SP2D, bila tidak diotorisasi catat sebagai temuan
2. Pengeluaran Belanja Barang dan Jasa (cash basis = LRA , accrual basis =
LO)
Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian
Laporan Keuangan
Compliance Test Substantif Tes

• Belanja BLUD yang • prosedur pencatatan • Belanja yang disajikan 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian pisah batas atas pengeluaran
disajikan sudah dan pengendalian overstated (dalam pejabat pengesahan. Lakukan pengujian atas SPM dan SP2D
sesuai dengan atas realisasi Belanja mengajukan SPM dan SP2D 2. Reviu bukti kas uji petik Pengesahan beserta dokumen-dokume n
periode penyuaunan SPM Pengesahan, Satker BLUD apakah telah diotorisasi pendukungnya telusuri ke buku-buku catatan
berkenan dan SP2D diberikan waktu paling dengan lengkap. yang ada
• Seluruh Belanja Pengesahan lambat 10 harai setelah 3. Reviu kontrak pengadaan 2. Minta daftar belanja Barang dan Jasa,
BLUD berdasarkan • Terdapat prosedur triwulan terakhir). kemudian
sesuai dengan aturan
SAP telah disajikan pencatatan dan • Belanja yang disajikan cek fisik hasilnya.
pengendalian atas understated, karena pengadaan barang dan jasa 3. Minta keterangan atas belanja Barang dan Jasa
realisasi Belanja terdapat belanja yang belum yang tidak selesai
pada saat konversi dimasukkan dam SPM dan 4. Ambil sampel 5 kontrak dan cek fisik.
laporan keuangan SP2D Pengesahan
BLUD dan
penyusunan SPM
dan SP2D
Pengesahan
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Barang dan Jasa (LRA dan LO)
1. Pastikan bahwa jumlah Beban Barang dan Jasa (non persediaan misalnya Beban Jasa, Beban
Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas) yang dilaporkan dalam LO merupakan kewajiban
BLU tahun berjalan, apabila tidak ada anggaran jadikan temuan.
2. Bandingkan selisih antara realisasi Belanja Barang dan Jasa (non persediaan) di LRA
dengan Beban Barang dan Jasa (non persediaan) yang disajikan dalam LO dengan saldo
utang terkait (jika
ada, misalnya utang jasa layanan kesehatan, hutang jasa listrik dll). Semestinya saling
berkaitan cash basis maupun accrual basis, bila tidak berkaitan jadikan temuan.
3. Minta daftar Belanja Barang dan cek fisik nya apabila tidak dapat diverifikasi jadikan
temuan.
4. Konfirmasi Belanja jasa bila dilakukan pihak ketiga, bila dokumen tidak meyakinkan jadikan
temuan.
5. Periksa otorisasi Dokumen Belanja Barang dan Jasa bila tidak lengkap otorisasi maupun
otorisasi diluar kewenangan jadikan temuan.
6. Periksa kriteria pengadaan barang dan jasa sesuai aturan BLU, bila tidak berlandaskan
aturan jadikan temuan.
2. Pengeluaran Belanja Modal (cash basis = LRA , accrual basis = LO)

Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Compliance Test Substantif Tes
Laporan Keuangan

• Belanja BLUD • prosedur pencatatan • Belanja yang disajikan 1. Uji pelaksanaan otosisasi 1. Lakukan pengujian pisah
yang disajikan dan pengendalian overstated (dalam mengajukan pejabat pengesahan. batas atas transaksi
sudah sesuai atas realisasi Belanja SPM dan SP2D Pengesahan, 2. Reviu bukti kas uji petik apakah penerimaan yangdiajukan
dengan periode penyuaunan SPM dan Satker BLUD diberikan waktu telah diotorisasi dengan dalam SPM dan SP2D
berkenan SP2D Pengesahan paling lambat 10 harai setelah lengkap. pengesahan pada
• Seluruh Belanja • Terdapat prosedur triwulan terakhir). triwulan ke 4 beserta
BLUD berdasarkan pencatatan dan • Belanja yang disajikan bukti-bukti
SAP telah pengendalian atas pendukungnya.
understated, karena terdapat
disajikan realisasi Belanja pada 2. Lakukan pengujian atas
belanja yang belum
saat konversi laporan dimasukkan SPM dan SP2D
keuangan BLUD dan dam SPM dan SP2D Pengesahan beserta
penyusunan SPM dan Pengesahan dokumen-dokume n
SP2D Pengesahan pendukungnya telusuri ke
buku-buku catatan yang
ada
3. Cek fisik belanja modal
Langkah-langkah pemeriksaan Belanja Modal (LRA dan LO)
1. Periksa apakah nilai Belanja Modal yang tercantum dalam LRA didukung oleh dan sesuai dengan Daftar Pengadaan atas Belanja Modal, bila
tidak sesuai anggaran jadikan temuan.
2. Bandingkan prestasi pekerjaan pengadaan modal (melalui Berita Acara Penyerahan Aset Tetap dan cek fisik) dengan realisasi pembayaran
belanja modal (SP2D) dari Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan BLU, bila prestasi tidak sesuai dengan perjanjian jadikan temuan.
3. Dapatkan sampel kontar kemudian teliti apakah metode penentuan rekanan telah sesuai ketentuan BLU apabila tidak sesuai ketentuan
jadikan temuan.
4. Periksa dan bandingkan nilai jaminan penawaran berdasarkan realisasi dan aturan BLU, apabila tidak sesuai ketentuan jadikan temuan.
5. Lakukan konfirmasi kepada lembaga penerbit terkait keberadaan dan kebenaran nilai jaminan penawaran apabila konfirmasi bermasalah
jadikan temuan.
6. Dapatkan SPMK dan kontrak pengadaan barang, lalu bandingkan tanggal pelaksanaan berdasarkan kontrak dan pelaksanaan. Jika terdapat
perbedaan antara tanggal kontrak dan pelaksanaan tanpa adanya addendum, periksa apakah keterlambatan tersebut telah dikenakan
denda, bila tidak dikenakan jadikan temuan.
7. Lakukan perhitungan ulang atas denda untuk menguji kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, apabila tidak sesuai jadikan temuan.
8. Dapatkan nilai jaminan pemeliharaan, dan pastikan nilai jaminan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila tidak sesuai
dengan aturan jadikan temuan.
9. Periksa kelengkapan dokumen belanja modal. Lengkapi dokumen atas belanja modal, bila tidak lengkap jadikan temuan
 Review RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
 Review Kontrak
 Review Kurva S
 Liat progres berapa persentase dan pemabayarannya harus dibawah progres
 Liat tanggal SLO (Sertifikat Layak Operasi)
 Liat tanggal ULO (Uji Layak Operasi)
3. Kas dan setara kas

Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Test
Laporan Keuangan
Mengetahui dan Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan 1. Uji Kebijakan otorisasi 1. Tes Saldo Awal
meyakinkan saldo kas akuntansi, sistem dan undestated) mutasi saldo tandatangan bukti 2. Melakukan cash opname
BLUD yang tercantum prosedur SAP kas menurut laporan pengeluaran (seluruh kas)
pada neraca satker keuangan BLUD didasarkan 2. Reviu 3. Melakukan konfirmasi bank
BLUD sesuai SAP SAP atas penerbitan SPM kelengkapan (seluruh bank)
dan SP2D Pengesahan. otorisasi 4. Reviu rekonsiliasi bank
2. Saldo kas yang disajikan 3. Reviu 5. Pemeriksaan batas waktu
tidak sesuai dengan SAP dan penyimpanan kas 6. Prosedur analisis
kecil. 7. Dokumentasi 3 bukti kas
peraturan lainnya
Langkah-langkah pemeriksaan Kas dan Setara Kas

1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan
jadikan temuan dan ajukan koreksi
2. Uji Kebijakan otorisasi tandatangan bukti pengeluaran, apabila tidak lengkap otorisasi
dan
bukan diotorisasi pejabat BLU berwenang jadikan temuan
3. Reviu penyimpanan kas kecil.
4. Melakukan cash opname (seluruh kas), bila terjadai perbedaan antara catatan dan fisik
jadikan temuan
5. Melakukan konfirmasi bank (seluruh bank), apabila ada perbedaan saldo rening baik pisah
batas jadikan temuan.
6. Reviu rekonsiliasi bank, apabila tidak dilakukan konsisten dan selisih tidak diselesaikan
jadikan temuan
7. Prosedur analisis dengan arus kas, apabila selisih didiskusikan dan ajukan jurnala
koreksi
7. Piutang
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo piutang BLUD yang kebijakan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar
tercantum pada neraca satker akuntansi, sistem piutang menurut laporan juga ketentuan piutang (karyawan, lembaga
BLUD berdasarkan SAP telah dan prosedur keuangan BLUD. lain dengan lain, usaha).
disajian sesuai dengan SAP. 2. Saldo piutang yang penyajian, 3. Melakukan konfirmasi
standar yang ada (Penyajian, disajikan tidak sesuai kelengkapan dan piutang.
Kelengkapan dan dengan daftar piutang pengungkapan 4. Review daftar piutang
Pengungkapan). dan peraturan lainnya. saldo piutang, beserta dengan umur
apakah telah piutang (Aging Receivable).
sesuai dengan 5. Mengambil 3 sample
daftar piutang dokumen Bendahara:
yang dimiliki. Penerimaan dan
Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur
alternatif
bila perlu.
Langkah-langkah pemeriksaan Piutang

1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila
terjadi perbedaan jadikan temuan dan ajukan koreksi
2. Mendapatkan daftar piutang berdasarkan customer, karyawan, dan lainnya;
bila selisih diskusikan ajukan jurnal koreksi
3. Melakukan konfirmasi piutang 100%, apabila jawaban piutang bermasalah
konfirmasikan, ajukan jurnal koreksi.
4. Lakukan prosedur alternative bila tidak dijawab konfirmasi dan diskusikan.
5. Review daftar piutang beserta dengan umur piutang (Aging Receivable),
apabila perhitungan tidak sesuai dengan ketentuan BLU diskusikan dan
ajukan jurnal koreksi.
8. Biaya dibayar dimuka

No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Compliance Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat kebijakan Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo biaya dibayar dimuka BLUD akuntansi, sistem undestated) mutasi saldo biaya akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar rincian
yang tercantum pada neraca dan prosedur SAP. dibayar dimuka menurut juga ketentuan lain biaya dibayar dimuka.
satker BLUD berdasarkan SAP laporan keuangan BLUD. dengan penyajian, 3. Review mutasi saldo biaya
telah disajian sesuai dengan kelengkapan dan dibayar dimuka.
standar yang ada (Penyajian, pengungkapan 4. Memberikan penjelasan saldo
Kelengkapan dan Pengungkapan). saldo piutang,
signifikan biaya dibayar dimuka.
apakah telah sesuai
dengan daftar 5. Melakukan pemeriksaan pada
piutang yang polis asuransi.
dimiliki. 6. Melakukan analisis apakah
diperlukan amortisasi atau
dibebankan.
7. Mengambil 3 sample dokumen
Bendahara pengeluaran.
Langkah-langkah pemeriksaan Biaya Dibayar Dimuka

1. Uji saldo awal saldo audited tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi perbedaan
ajukan koreksi
2. Mendapatkan daftar rincian biaya dibayar dimuka, apabila ada biaya jangka waktu setahun
ajukan jurnal koreksi.
3. Review mutasi saldo biaya dibayar dimuka apabila tidak ada mutasi pembebanan lakukan
jurnal koreksi.
4. Wawancara penjelasan saldo signifikan biaya dibayar dimuka, apabila tidak beralasan
diasetkan lakukan jurnal koreksi.
5. Melakukan pemeriksaan pada polis asuransi.
6. Melakukan analisis apakah diperlukan amortisasi atau dibebankan apabila tidak sesuai
dengan aturan lakukan koreksi.
9. Persediaan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
• Persediaan telah • Terdapat • Persediaan yang rusak dan • Teliti apakah persediaan • Tes saldo awal
diklasifikasikan pemeriksaan kadaluarsa tidak yang diperoleh dicatat • Melakukan opname fisik persediaan
sesuai dengan SAP fisik persediaan dihapuskan dalam neraca dengan menggunakan bandingkan dengan GL.
• Mengetahui dan secara reguler • Salah saji dikarenakan identifikasi yang memadai • Inventarisasi persediaan rusak,
meyakinkan dan telah pencatatan mutasi • Teliti apakah terdapat kadaluarsa dan hilang
bahwa saldo direkonsiliasi persediaan tidak prosedur untuk persediaan • Reviu apakah terdapat jumlah mutasi
persediaan sudah dengan catatan berdasarkan metode yang rusak, kadaluarsa dan tambah dan kurang. Jika ada telusuri
sesuai dengan SAP persediaan tepat sesuai karakterisik hilan dan dapatkan lebih lanjut, minta bukti pendukung
(Penyajian dan • Persediaan persediaan sehingga jumlah dokumen pencatatan atas penerimaan dan
Pengungkapan) disajikan sesuai persediaan akhir tahun kondisi persediaan pengeluaran persediaan.
dengan SAP tidak sesuai dengan fisiknya tersebut. • Dapatkan data semua persediaan pada
• Pastikan pengungkapan satker, lakukan secara berjenjang.
persediaan telah memadai • Lakukan pengujian tambah kurang atas
perhitungan saldo dan cek kebuku
pendukung
• Lakukan pemeriksaan batas waktu
apakah terdapat transaksi penambahan
persediaan yang berasal tida pada
tahun yang berkenaan
Langkah-langkah pemeriksaan Persediaan
1. Uji saldo awal saldo audited persediaan tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi
perbedaan ajukan koreksi
2. Bandingkan pemeriksaan fisik persediaan bandingkan dengan GL, apabila ada perbedaan ajukan
jurnal koreksi.
3. Inventarisasi persediaan rusak, kadaluarsa dan hilang apabila teridentifikasi ajukan jurnal koreksi
dan jadikan temuan.
4. Bandingkan mutasi tambah dan kurang dengan GL apabila tidak dapat dibandingkan ajukan jurnal
koreksi.
5. Dapatkan data semua persediaan pada satker, periksa seluruh fisik apabila ada yang tidak
dicatata lakukan jurnal koreksi.
6. Lakukan pengujian tambah kurang atas perhitungan saldo dan cek kebuku pendukung, apabila
tidak dicatat pada kartu stock jadikan temuan.
7. Lakukan pemeriksaan batas waktu apakah terdapat transaksi penambahan persediaan yang
berasal tidak pada tahun yang berkenaan, apabila teridentifikasi ajukan jurnal koreksi
10. Aset
Tetap
  Aset tetap lainnya
Tanah
 Peralatan dan Mesin  Konstruksi dalam pengerjaan
 Gedung dan Bangunan  Akumulasi penyusutan
 Jalan, Irigasi dan Jaringan
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
• Aset telah • Klasifikasi sesuai • Penyajian aset tetap • Teliti apakah aset tetap • Tes saldo awal
diklasifikasika dengan SAP memisahkan klasifikasi aset yang diperoleh dicatat • Cek fisik aset tetap bandingkan
n dengan • Pencatatan tetap yang masih dengan menggunakan dengan catatan.
pantas dan digunakan dengan yang identifikasi yang memadai. • Inventarisasi legalisasi
• Mengetahui dan peingiktisaran tidak dapat digunakan • Teliti apakah terdapat kepemilikan
menyakinkan atas penyajian • Salah saji prosedur untuk aset tetap • inventarisasi jumlah Aset Tetap
bahwa saldo aset aset tetap (understated/Overstated) yang rusak, kedaluarsa dan yang tidak dimanfaatkan dan aset
tetap (kecuali aset tetap hilang dan dapatkan tetap yang masih dimanfaatkan
tanah) sudah dokumen pencatatan atas dalam kegiatan operasional
sesuai dengan kondisi aset tetap tersebut. dan/atau hilang,
SAP (Penyajian • Uji perhitungan penyusutan
dan
Pengungkapan
Langkah-langkah pemeriksaan Aset
Tetap
1. Uji saldo awal saldo audited aset tetap tahun lalu dengan saldo per 1 Januari bila terjadi
perbedaan ajukan koreksi
2. Periksa daftar apakah aset tetap dengan fisik nya yaitu Tanah, Gedung Bangunan,
Peralatan Mesin, Jalan Irigasi dan Jaringan, apabila ada yang tidak sesuai catatan ajukan
jurnal koreksi dan jadikan temuan
3. Teliti apakah terdapat aset tetap yang rusak, kedaluarsa dan hilang dan dapatkan
dokumen pencatatan atas kondisi aset tetap tersebut bila ada jadikan temuan.
4. Periksa legalisasi kepemilikan aset tetap, bila surat menyurat legalisasi tidak dapat
diverifikasi jadikan temuan
5. inventarisasi jumlah Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan aset tetap yang masih
dimanfaatkan dalam kegiatan operasional dan/atau hilang, ajukan jurnal koreksi
6. Uji perhitungan penyusutan bila tidak sesuai dengan kebijakan akuntansi ajukan jurnal
koreksi
11. Aset tak berwujud
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan Pencatatan dan Salah saji Reviu pelaksanaan • Tes saldo awal
menyakinkan peingiktisaran (understated/Overstated) penyusunan konversi • Melakukan
bahwa saldo aset atas aset tak berwujud laporan keuangan BLU dan pemeriksaan terhadap bukti
tak berwujud penyajian verifikasi internal untuk kepemilikan asset tak berwujud,
sudah sesuai aset tak memastikan bahwa legalitas dari asset tak berwujud
dengan SAP berwujud pengungkapan atas yang dimiliki BLU.
(Penyajian dan penyajian saldo aset tak • Uji amortisasi
Pengungkapan berwujud telah memadai • Uji penambahan
dan
pengurangan
Langkah-langkah pemeriksaan Aset Tak
Berwujud
1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal tahun berjalan,
apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2. Melakukan pemeriksaan terhadap bukti kepemilikan asset tak berwujud, legalitas
dari asset tak berwujud yang dimiliki BLU, bila dokumen tidak memadai jadikan temuan
3. Verifikasi perhitugan amortisasi apabila tidak memiliki dasar jadikan temuan
4. Verifikasi penambahan dan pengurangan apabila tidak dapat diverifikasi ajukan
jurnal koreksi
13. Utang perhitungan Pihak ketiga
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo utang kepada fihak kebijakan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar utang
ketiga BLUD yang tercantum akuntansi, sistem utang fihak ketiga juga ketentuan fihak ketiga.
pada neraca satker BLUD dan prosedur menurut laporan lain dengan 3. Melakukan konfirmasi
berdasarkan SAP telah SAP. keuangan BLUD. penyajian, utang.
disajian sesuai dengan 2. Saldo utang fihak ketiga kelengkapan dan 4. Review daftar utang fihak
standar yang ada (Penyajian, yang disajikan tidak pengungkapan ketiga beserta jatuh tempo
Kelengkapan dan saldo utang fihak
Pengungkapan). sesuai dengan daftar ketiga, apakah utang.
utang fihak ketiga dan telah sesuai 5. Mengambil 3 sample
peraturan lainnya. dengan daftar dokumen Bendahara:
utang fihak ketiga Penerimaan dan
yang dimiliki. Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur
alternative bila perlu.
Langkah-langkah pemeriksaan Hutang Pihak Ketiga

1.Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal tahun
berjalan, apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2.Mendapatkan daftar utang pihak ketiga berdasarkan kreditur, bila saldo
tidak cocok diskusikan ajukan jurnal koreksi.
3.Melakukan konfirmasi utang 100%, apabila menerima konfirmasi selisih
disekusikan dan ajukan jurnal koreksi
4.Review daftar umur utang fihak ketiga beserta jatuh tempo utang, apabila
tidak sesuai hasil konfirmasi diskusikan dan ajukan jurnal koreksi
5. Lakukan prosedur alternative bila hasil konfirmasi tidak dibalas dan selisih
14. Pendapatan diterima dimuka
No Tujuan Pengujian Pengendalian Kunci Resiko Terhadap Penyajian Complience Test Substantif Tes
Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat kebijakan 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo pendapatan diterima akuntansi, sistem undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan rincian
dimuka BLUD yang tercantum dan prosedur SAP. pendapatan diterima dimuka juga ketentuan lain penerimaan pendapatan
pada neraca satker BLUD menurut laporan keuangan dengan penyajian, diterima dimuka.
berdasarkan SAP telah disajian BLUD. kelengkapan dan 3. Review rincian
sesuai dengan standar yang ada 2. Saldo pendapatan diterima pengungkapan pendapatan
(Penyajian, Kelengkapan dan dimuka yang disajikan tidak saldo pendapatan diterima dimuka sampai
Pengungkapan). sesuai dengan jumlah diterima dimuka, dengan tanggal pemeriksaan.
penerimaan dan peraturan apakah telah sesuai
lainnya. dengan jumlah 4. Mengambil 3 sample dokumen
penerimaan yang Bendahara Penerimaan.
diterima oleh 5. Lakukan prosedur alternative
bendahara. bila perlu (melakukan
konfirmasi).
Langkah-langkah pemeriksaan Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya

1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal Pendapatan
Diterima Dimuka tahun berjalan, apabila berbeda ajukan jurnal koreksi
2. Mendapatkan rincian penerimaan pendapatan diterima dimuka apabilia
selisih
diskusikan dan ajukan jurnal koreksi
3. Review rincian pendapatan diterima dimuka percustumer sampai dengan
tanggal pemeriksaan, apabila selisih dengan GL diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
4. Lakukan prosedur alternative bila perlu (melakukan konfirmasi) untuk meyakini
saldo
Pendapatan Diterima Dimuka.
5. Lakukan uji pisah batas tanggal neraca, bila tidak sesuai dengan waktu pisah
batas diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
15. Utang Belanja
No Tujuan Pengujian Pengendalian Resiko Terhadap Penyajian Compliance Test Substantif Tes
Kunci Laporan Keuangan
Mengetahui dan meyakinkan Terdapat 1. Salah saji (overstated dan Reviu kebijakan 1. Tes saldo awal
saldo utang belanja BLUD kebijakan undestated) mutasi saldo akuntansi terkait, 2. Mendapatkan daftar utang
yang tercantum pada neraca akuntansi, sistem utang belanja menurut juga ketentuan belanja.
satker BLUD berdasarkan SAP dan prosedur laporan keuangan BLUD. lain dengan 3. Melakukan konfirmasi
telah disajian sesuai dengan SAP. 2. Saldo utang utang yang penyajian,
utang.
standar yang ada (Penyajian, disajikan tidak sesuai kelengkapan dan 4. Review daftar utang
Kelengkapan dan dengan daftar utang pengungkapan belanja
Pengungkapan). utang dan peraturan saldo utang beserta jatuh tempo
lainnya. belanja, apakah utang.
telah sesuai 5. Mengambil 3 sample
dengan daftar dokumen Bendahara:
utang belanja Penerimaan dan
yang dimiliki. Pengeluaran.
6. Lakukan prosedur
alternative bila perlu.
Langkah-langkah pemeriksaan Hutang Belanja

1. Tes saldo awal audited tahun lalu cocokkan dengan saldo awal Hutang Belanja tahun berjalan, apabila berbeda
ajukan jurnal koreksi
2. Dapatkan daftar utang belanja apabila tidak sesuai dengan GL diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
3. Melakukan konfirmasi utang apabila jawaban konfirmasi berbeda, diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
4. Review daftar utang belanja beserta jatuh tempo utang, apabila tidak sesuai dengan dokumen diskusikan dan
ajukan jurnal koreksi.
5. Lakukan prosedur alternative bila konfirmasi tidak dijawab, yaitu peristiwa setelah tanggal neraca apabila berbeda
diskusikan dan ajukan jurnal koreksi.
6. Periksa pisah batas di akhir tahun saldo Hutang Belanja, apakah saldo fluktuatif perubahannya untuk
meningkatkan performa LO, apabila tidak sesuai akukan jurnal koreksi dan jadikan temuan
PELAPORAN
AUDIT

67
PELAPORAN PEMERIKSAAN BLU

1. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (Buku 2)


2. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Undang-Undang
(Buku 3)
3. Pelaporan Hasil Temuan
4. Materialitas akhir –
5. Analisis Laporan Keuangan Audited –
6. Matriks Penentuan Opini –
7. Summary temuan BLU/D
1. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (Buku 2)

Laporan atas pengendalian intern harus mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan yang dianggap sebagai
“kondisi yang dapat dilaporkan”, sebagaimana dinyatakan dalam SPKN. Pengungkapan temuan yang perlu dilaporkan, dilakukan sebagai berikut :
1. Apabila temuan pengendalian intern tersebut secara material berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan, pemeriksa mengungkapkan
uraian singkat temuan tersebut dalam LHP yang memuat opini atas kewajaran laporan keuangan sebagai alasan pemberian opini
2. Pengungkapan semua temuan pengendalian intern secara terinci dilaporkan dalam laporan atas Pengendalian Intern.

Beberapa contoh”kondisi yang dapat dilaporkan” sebagai berikut :


3. Tidak ada pemisahan tugas yang memadai sesuai dengan tujuan pengendalian yang layak.
4. Tidak ada reviu dan persetujuan yang memadai untuk transaksi, pencatatan akuntansi atau output dari suatu system.
5. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aset.
6. Bukti kelalaian yang mengakibatkan kerugian, kerusakan atau penggelapan aset.
7. Bukti bahwa suatu system gagal menghasilan output yang lengkap dan cermat sesuai dengan tujuan pengendalian yang menentukan oleh
entitas yang diperiksa karena kesalahan penerapan prosedur pengendalian.
8. Bukti adanya kesengajaan mengabaikan pengendalian intern oleh pihak yang mempunyai wewenang, sehingga menyebabkan kegagalan
tujuan menyeluruh system tersebut.
7. Bukti kegagalan untuk menjalankan tugas yang menjadi bagian dari pengendalian intern, seperti tidak dibuatnya rekonsiliasi atau pembuatan
rekonsiliasi tidak tepat waktu
8. Kelemahan dalam lingkungan pengendalian, seperti tidak adanya tingkat kesadaran yang memadai tentang pengendalian dalam organisasi
tersebut.
9. Kelemahan yang signifikan dalam disain atau pelaksanaan pengendalian intern yang dapat mengakibatkan pelanggaran ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berdampak langsung dan material atas LK.
10. Kegagalan untuk melakukan tindaklanjut dan membentuk system informasi pemantauan tindaklanjut untuk secara sistematis dan tepat
waktu memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pengendalian intern yang sebelumnya telah diketahui
2. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Perundang-undangan (Buku 3)

LHP atas laporan keuangan harus mengungkapkan bahwa pemeriksa telah melakukan pengujian atas
kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berpengaruh langsung dan material terhadap
penyajian laporan keuangan.

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, dimuat
sebagai temuan pemeriksaan dalam LHP atas kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan. Pengungkapan
ketidakpatuhan yang perlu dilaporjan dilakukan sebagai berikut :
1. Apabila ketidakpatuhan tersebut secara material berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan, pemeriksa
mengungkapkan uraian singkat ketidakpatuhan tersebut dalam LHP yang memuat opini atas kewajaran laporan
keuangan sebagai alasan pemberian opini.
2. Pengungkapan semua temuan terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang
ditemukan selama pemeriksaan secara terinci dilaporkan dalam Laporan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan.
LHP tentang kepatuhan dapat mengungkapkan :
3. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk pengungkapan atas penyimpangan
administrasi, pelanggaran atas perikatan perdata, maupun penyimpangan yang mengandung unsur tindak pidana.
4. Dalam hal ditemukan atau diduga ada unsur pelanggaran hokum, pemeriksa mengungkapkan unsur atau dugaan
pelanggaran hokum tersebut dalam LHP terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
3. Ketidakpatuhan yang signifikan
3. PELAPORAN HASIL TEMUAN
(JUDUL TEMUAN PEMERIKSAAN)

1. Kondisi
(Menceritakan mengenai kondisi yang terjadi sebenarnya di lapangan.)

2. Kriteria
(Mendeskripsikan isi kondisi yang seharusnya. Berisi mengenai pembanding atau dasar aturan yang
dipakai. Contoh (Peraturan Pemerintah, Undang-Undang)

3. Sebab
(Menjelaskan mengenai apa yang menjadi penyebab terjadinya perbedaan antara kondisi yang terjadi di
lapangan dengan kriteria yang telah ditetapkan)

4. Akibat
(Menjelaskan apa saja akibat yang ditimbulkan jika kondisi tersebut dijalankan berbeda dengan kriteria
yang telah ditetapkan.)
5. Rekomendasi
(memberikan rekomendasi yang layak dapat dilakukan bagi auditee)
01 • Rusdi, L. H., (2020), Auditor Indonesia
• Badan Pemeriksa Keuangan

REFERENSI

75

Anda mungkin juga menyukai