Anda di halaman 1dari 40

ALKANA (CnH2n + 2)

Termasuk hidrokarbon jenuh

Nama lain : parafin (parum affinis =


sedikit daya gabung karena
umumnya alkana sukar bereaksi
dengan pelbagai pereaksi (pada
syarat-syarat biasa)
 stabil.
Kalau C akan berikatan dengan yang lain,
harus dalam keadaan tereksitasi,
bukan dalam keadaan dasar (groundstate).
H
Sebelum berikatan dengan H, C
mengadakan hibridisasi dulu
H C H membentuk Csp3

H
Metana  alkana yang paling sederhana.
Sp3

bentuk : tetrahedron
panjang ikatan C – H :1,09 A C Sp3
Sp3
energi disosiasi ikatan :104 kkal/mol
sudut ikatan setiap ikatan C – H :109,5 Sp3
Elektron valensi C = 4

Dasar : C 2s 2px 2py 2pz


  

Tereksitasi : C*    

hibridisasi 4 sp3

Pada CH4 : ikatan antara orbital sp3 dengan orbital s


dari atom H disebut ikatan sigma ().

sp3 dengan sp3  ikatan 


Etana : C2H6 ik  sp3 – sp3
H H

H C C H

H H ik  sp3

strukturnya:
C
C
ikatan  terjadi bila orbital sp3
C C bertumpang tindih dalam bentuk
linier (ikatan menjadi stabil).

Rotasi bebas
Ikatan tunggal antara C dan C dapat mengadakan
rotasi bebas  menyebabkan tatanan atom-atom
pembentuk molekul alkana tersebut berubah-ubah
yang disebut bentuk konformasi.
H
Gambar 3 dimensi
H
C H
H C Flying wedge
H
H

Bentuk konformasi ini dapat digambarkan dengan


proyeksi Newman :
1. Eclipsed conformation
(lebih banyak dijumpai pada suhu tinggi)
2. Staggered conformation
(lebih banyak pada suhu rendah )
H H Etana :
H
H H Suhu kamar :putar terus
Suhu tinggi :putar
H H makin cepat
H H Suhu rendah:putar
H H
H lambat
bentuk 1 bentuk 2
(cisoid) (transoid)
H
bentuk 2 lebih stabil
Ep lebih rendah  kkal.mol Proyeksi
H C H Fischer
H C H

H
H
H H H Eclipsed conformation
H Andiron
H
H formula
H H Staggered conformation
H
H
H

Konformasi :
Perbedaan susunan atom dalam molekul, yang
disebabkan oleh adanya rotasi bebas
pada ikatan C  C
Bentuk konformasi Butana : C4H10

H H
H3C C C CH2
H H
paling bebas berrotasi,
krn seimbang

H CH3
H
C C > mata  proyeksi flying wedge
H
H
CH3
CH3 H
H H
H CH3 H H
H H
C C
C
H H CH3
H CH3 H
CH3 CH3
1) anti (paling stabil) 2) 3) gauche/skew

H
H H H CH3 H
H H H
C H C H C
CH3 H
H3C CH3 CH3 H CH3
4) eklips 5) gauche / skew 6)
(paling tidak stabil)
Kegunaan mempelajari konformasi
*untuk memperjelas reaksi eliminasi.
*untuk memperjelas reaksi adisi.
Proyeksi Newman dari 3 – kloro – propanol
OH melihat pada C1 – C2
CH2Cl
H C1 H
H H
H C2 H C melihat pada
OH
H C3 H H C2 – C3
H
H C1 H OH Cl
Cl H H
H C2 H C
H C3 H H H
CH2OH
Cl
Proyeksi Fischer proyeksi Newman
+
sp3 s ikatan  sp3 – s

+
sp3 sp2 ikatan  sp3 – sp2

H H
H H
H H
H kuda-kuda H kuda-kuda
saw horse
H H H H
H H
H
H H

H
H H H H H
H

proyeksi Newman staggered eklips


(bersilang) (berimpit)
ISOMERI
Isomerisme / keisomeran

Fenomena/gejala terdapatnya isomer yaitu


senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama, tetapi struktur berbeda.

Senyawa yang dalam peristiwa ini disebut


senyawa isomer.
Macam-macam isomeri:

1. Isomeri kerangka/rantai (beda bentuk rantainya; beda


titik didih dan massa jenisnya)
Contoh : pada alkana (mulai butana)
C5H12 ada 3 struktur
C4H10 ada 2 struktur (n-butana & isobutana)

2. Isomeri posisi/kedudukan/tempat (rumus molekul &


gugus fungsi sama, kedudukan gugus fungsi
berbeda)
1–butanol & 2-butanol
3. Isomeri gugus fungsi
(beda gugus fungsi, jadi beda sifat fisis &
kimia)
C2H5OH dan CH3 O  CH3

4. Isomeri ruang (di bab stereokimia)


* Isomeri geometri/cis–trans
* Isomeri optik
Sifat-Sifat Fisis Alkana:
- Tidak polar.
Larut dalam pelarut non polar, sukar larut
dalam pelarut polar (like dissolve like).
- Pada suhu kamar.
C1  C4 : gas
C5  C17 : cairan
> C17 : padat
-Titik didih untuk masing-masing homolog
berbeda  30C
CH3I : 43C
C2H5I : 72C
C3H7 I : 102C
Sumber-sumber Alkana:

1. Gas Alam : 60 – 90% metana


Kandungan lain : etana, propana
2. Minyak bumi : terbentuk dari peluruhan
tumbuh-tumbuhan & hewan  laut
“crude oil”  alifatis  500 jenis senyawa
= minyak bumi mentah aromatis

Refining (kilang)  pemurnian :


= pemisahan komponen - destilasi fraksi :
- “cracking = retakan
dan reformasi terhadap
fraksi-fraksi
titik didih tinggi
Hasil distilasi

Fraksi Suhu (C) C

Gas < 20 C1- C4


Petroleum eter 20 - 60 C5 – C6
Ligroin 60 - 160 C6 – C7
Gasoline (bensin) 40 - 205
C5 – C10, siklo alkana
Kerosin 175 - 325
Gas oil > 275 C12– C18, aromatik
Lubricating oil residu > C12
Aspal residu Rantai panjang
Poliskilis
Cracking

* Katalitik : molekul besar  kecil


* Kukus : alkana  alkana bahan plastik
alifatis  aromatis

Isooktana : anti cracking yang terbaik untuk mobil (100).


n-heptana : terburuk (O).

Untuk mengembangkan penilaian bilangan oktan bagi


minyak bumi.
Beberapa bahan/senyawa mempunyai karakteristik
bakar yang lebih daripada isooktan  dimungkinkan
bilangan oktan > 100.
Beberapa aditif untuk meningkatkan bilangan oktan
> 100:
* Benzen
* Etanol
* t-butil alkohol
* t-butil metil eter

Campuran aditif dalam bensin bertimbal  ethyl


fluid.

Mobil yang dipasang converter (pengubah) katalitik


(Pt) untuk menyempurnakan oksidasi polutan 
tidak boleh menggunakan bensin bertimbal.
Batu Bara
Dibentuk dari peluruhan tumbuh-tumbuhan oleh
bakteri dibawah tekanan, ada:
* Antrasit (keras)
* Bitumen (lunak)
* Lignit
* Gambut
Mengandung 2-6%, s  pembakaran
mengakibatkan polusi
C
batu bara
tanpa udara - gas batu bara (CH4, H2, dsb)
- ter batu bara (distilat terembukan)
- kokas (coke, residu)  pabrik baja
Pengubahan batu bara  gas bakar & bahan bakar
cair disebut bahan bakar sintetik (“synfuels”).
Gas bakar disebut gasifikasi batu bara.

Bahan bukan cair “pencairan (liquiefaction) batu bara


C + H2O kalor CO + H2 2H2 CH4 + H2O
Batubara kukus gas sintesis kat Ni metana

Sintesis Fischer – Tropsch


H2
C + H2O kalor
CO +H2 kat Fe alkana + H2
Batubara kukus kalor, tekanan
Penggunaan Alkana
 Biogas = gas metana.
 Petroleum eter : alkana murni, biasanya campuran-
heksana & isoheksana titik didih bervariasi.
 Metana:
1. bahan bakar.
2. sintesis : metil klorida , metanol, dsb.
3. CH4 1100c H2 + C
kat

hasil untuk membuat NH3


H2

C “carbon black” (dalam keadaan


halus) untuk tinta, cat, semir sepatu, ban2 karet, dsb.
 Propana gas alam atau minyak tanah sebagai
Butana bahan bakar  disimpan dalam silin-
Isobutana der dalam bentuk cair (liquified
petroleum gases = ELPIJI).

 Propana : untuk sintesis antaralain propil alkohol,


propanal dsb.

 Butana : untuk sintesis 1,3-butadiena.

 Pentana
Heksana sebagai pelarut & pada sintesis.
Heptana
Bilangan Oktan BBM
n-heptan  bilangan oktan 0
is oktan  bilangan oktan 100
(2,2,4-trimetilpentana)

• Makin tinggi bilangan oktan  pembakaran


makin efisien (tidak terjadi “knocking”).
• Untuk menaikkan bilangan oktan dengan
pemberian anti knocking agent.
Contoh : (C2H5)4 Pb.
Efek samping : asapnya menimbulkan polusi
Pb.
Ethyfluid, terdiri dari:
 65% TEL (tetra ethyl lead)

 25% 1,2-dibromo-etana (etilen dibromida)

 10% 1,2-dikloro-etana (etilen diklorida)

*) Hidrokarbon terhalogenkan ini penting untuk


mengubah Pb  Pb dibromida yang mudah menguap
 terbuang dari silinder lewat knalpot.

Bensin super : bilangan oktannya 98.


Gasohol : campuran 90% bensin & 10%
alkohol .
Sifat-Sifat alkana

1. Reaksi pembakaran

Cn H2n+ 2 + O2 CO2 + H2O + E


(perbakaran sempurna)
Cn H2n+2 + O2 CO + H2O

+ Fe (Haem)  toksis
alkana stabil terhadap oksigen dengan
KMnO4/ K2Cr2O7
2. Reaksi substitusi
- reaksi halogenasi alkana termasuk reaksi
substitusi radikal bebas
hv + Cl2 + Cl2 + Cl2
CH4 + Cl2 CH3Cl hv CH2Cl2 CH3Cl3 CCl4
-HCl
Br
C2H6 + Br2 CH3CH CH3 + CH3  CH2 CH2Br
(hasil utama)
Cl CH3
CH2–CH–CH3 + Cl2 H3C–C–CH3+ H3C–CH–CH2–C l
tersier butil klorida isobutil klorida
(99%)
Untuk mengetahui manakah yang berupa hasil
utama  kita baru memhami mekanisme reaksi
susbtitusi.
Mekanisme reaksi substitusi radikal bebas:

hv
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
Mekanismenya :
I. Cl : Cl hv 2 Cl (tahap inisiasi = permulaan rantai)
II.CH4 + Cl  CH3 + HCl (tahap propegasi =
perpanjangan rantai)
CH3 + Cl2 CH3Cl + Cl

Bereaksi dengan CH4 yang masih ada


III. Cl + Cl  Cl2
CH3 + CH3  CH3CH3
CH3 + Cl  CH3Cl

kemungkinan – kemungkinan tahap terminasi


(pengakhiran rantai)
Mekanisme reaksi subs.radikal bebas pada propana
C3H8 + Cl2  C3H7Cl + HCl
I. Cl2 hu 2 Cl
II.CH3  CH2  CH2  Cl 
a. CH3  CH2 CH2 radikal n-propil (primer)
b. CH3  CH CH3 radikal isopropil (skd)
radikal sek lebih stabil dp primer & lebih banyak
terjadi: Cl
CH3CHCH3 + Cl  CH3  CH  CH3
dst
R3 > R 2 > R1 > CH3
Makin stabil radikal alkil yang terbentuk 
reaksi makin cepat.
• halogen akan mengganti at H di C tersier dulu 
sek  primer, karena kestabilan radikal tersier >
sek > pr > metil.

Hal ini terjadi karena peristiwa hiperkonjugasi


(suatu radikal dpt distabilkan oleh suatu peristiwa
hiperkonjugasi).

Radikal alkil : C termasuk intermediat

Intermediat yang lain : C :ion karbonium; C: ion


Karban  C : karben
Intermediat bersifat tidak stabil

Untuk menstabilkan :
* mengikat senyawa lain.
* menata elektronnya sehingga lebih stabil.

H H H H
H C C HC C
H H H H

ada 3 at H yang bersedia meminjamkan c agar


stabil
H3C C CH3 ada 9 H

CH3

H3C CH CH3 ada 6 H

H3C CH2 CH CH3 ada 5 H

radikal : R3 yang bisa hiperkonjugasi > R2 > R1


H
R1 : H C  tidak bisa hiperkonjugasi
H
Pembuatan Alkana
1.Hidrogenasi alkena (reaksi adisi)
kat
C C + H2 C C

H H
2.Dari alkil halida (R X )
Tiga Cara :
a. Hidrolisa senyawa Grignard
R – X eter kering R – Mg – X
Mg

RMgX + H2O  R H + Mg(OH) X


+ R’OH  RH + Mg(OR’)X
+ NH2H  R  H + Mg(NH2)X
contoh : buat Metana dari metil klorida
isobutana dari isobutil klorida
b. Reaksi c Zn
R  X + Zn H+ R  H + Zn2+ + X-
c. Sintesa Wurtz
• R-X + 2 Na + R – X  R – R + 2 NaX
R – X + 2 Na  Rna + NaX
alkil-Na
R – Na + RX  R – R + NaX
• R – X + R’ – X + 2 Na  ? R – R
R’-R’ + NaX
R – R’
Contoh :
Buat n-butana dengan cara sintesa Wurtz
2,3 – dimetil butana menurut sintesa wurtz
3. Dehidrasi alkohol vb
170
RCH2CH2OH
H2SO4 pk
alkohol
+H2
RCH2 =CH2 RCH2CH3
kat

alkena alkana

Anda mungkin juga menyukai