Anda di halaman 1dari 19

Meilina RD, S.

Kep, Ners
Fungsi Reproduksi

1. Spermatogenesis
2. Pelaksanaan kerja seks laki-laki
3. Pengatur fungsi seks laki-laki oleh hormon
Anatomi
Fisiologi
 Testis:
 Tub. Semiferus
 Tempat sperma dibentuk (=spermatogenesis)
 Epididimis: panjang 6 m
 Vas diferen
 Vesica seminalis
 Ductus ejakulatorius
 Urethra
 Kelenjar prostat
 Kelenjar bulbo urethralis
Spermatogenesis

 Berlangsung di tubulus seminiferus


 Spermatogonia (primitive germ cells) sudah
terbentuk sejak embrio dan masa anak-anak
 Pada masa sebelum pubertas, spermatogonia
mengalami mitosis (>>>) spermatogonia
 Spermatogenesis baru terjadi ketika pubertas
dan tidak pernah berhenti
 Sel yang berperan dalam
spermatogenesis
1. Sel spermatogenik  menjadi sperma
2. Sel Sertoli  memberi nutrisi sel
spermatogenik, keduanya terdapat
dalam tubulus seminiferus
Spermatogenesis
Spermatozoa
 Spermatid memanjang  spermatozoa
Terdiri dari :
 Caput : terdiri dari sel berinti padat
 Sedikit sitoplasma
 2/3 anterior kepala terdapat akrosom (selubung tebal)
dibentuk dari Aparatus Golgi: mengandung enzym
hyaluronidase dan proteolitik  menembus ovum
 Leher : sentriol
 Corpus : Mitokondria
 Cauda : ATP  penggerak sperma (sebagai energi)
kecepatan 1-4 mm/menit
Fungsi dari Komponen Sistem
Reproduksi Laki-laki
 Testis:
 Produksi sperma
 Sekresi testosteron
 Epididimis
 Tempat pematangan sperma (18 jam - 10 hari)
 Sperma non motil dan fertil  motil dan fertil
 Vas diferen dan ampula vas diferen
 Sebagai penyimpanan sperma
Fungsi Vesika Seminalis
 Mensekresi bahan mukus yang mengandung
fruktosa, asam sitrat, prostaglandin, fibrinogen
 menambah jumlah semen yang diejakulasi
 Prostaglandin membantu proses pembuahan
dengan cara:
 Bereaksi dengan mukus servik  membantu
gerakan sperma
 Kontraksi peristaltik balik dalam uterus dan tuba
falopii  menggerakkan sperma mencapai ovarium
Fungsi kelenjar prostat
 Mensekresi cairan seperti susu mgd. ion sitrat,
Ca, fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin 
menambah jumlah cairan semen
 Menetralkan sifat asam dari cairan lain
 Meningkatkan motilitas dan fertilitas sperma
Fungsi sel Sertoli dalam
Spermatogenesis
 Sebagai blood-testes barrier
 Nutrisi bagi perkembangan germ cells
 Memproduksi cairan tub. seminiferus
 Mengeluarkan germ cells yang rusak di tub.
seminiferus
 Menghasilkan androgen-binding-protein (ABP)
 ABP mengikat testosteron dan
meningkatkan konsentrasi testosteron dalam
tub. seminiferus
 Menghasilkan inhibin  disekresikan ke dalam
darah  kelenjar pituitari  inhibisi FSH
Faktor-faktor Hormonal yang
Mempengaruhi Spermatogenesis
 Testosteron: disekresi oleh sel-sel Leydig  penting bagi
pertumbuhan dan pembagian sel-sel germinativum
 LH: disekresi hipofise anterior, merangang sel Leydig 
mensekresi testosteron
 FSH: disekresi hipofise anterior, merangsang sel Sertoli 
merubah spermatid menjadi sperma
 Estiogen: dibentuk dari testosteron ketika sel Sertoli dirangsang
oleh FSH, penting untuk spermiogenesis
Sel Sertoli juga mensekresi Protein Pengikat Androgen 
mengikat testosteron dan estrogen  dibawa ke lumen tub.
seminiferus (untuk pematangan spermatid)
 Hormon pertumbuhan: disekresi oleh hipofise anterior
 Mengatur fungsi metabolisme testis
 Meningkatkan pembelahan awal spermatogonia
Pematangan sperma dalam
epididimis
 Sperma yang bergerak dari tub. seminiferus dan
bagian awal epididimis (tidak motil)
 Set 18-24 jam  motil (membuahi ovum)
setelah ejakulasi
 Sel Sertoli dan epitel epididimis mensekresi
cairan makanan khusus yang diejakulasi bersama
sperma
 Cairan ini mengandung hormon testosteron,
estrogen, enzim-enzim dan nutrisi khusus yang
penting untuk pematangan sel
Penyimpanan Sperma
 Kedua testis mengandung ± 120 juta /hr
 Sebagaian besar disimpan di vas diferen dan ampula defern
 Sperma dapat disimpan dalam ductus genetalis paling sedikit
1 bulan (dalam keadaan inaktif). Pada aktifitas seksual yang
tinggi paling lama beberapa hari
 Fisiologi sperma yang matang:
 Motilitas sperma dalam medium cairan ± 1-4 cm/menit
sperma normal
 Gerakan lurus
 Aktifitas sperma  pada medium netral /sedikit basa seperti
pad semen yang diejakulasi
 Pada medium asam  cepat (†)
 Aktifitas sperma  pada kenaikan suhu
 Pada peningkatan metabolisme hidup sperma lebih pendek
Fungsi Testosteron 
Maskulinisasi
 Fetal : testis testosteron
 Densensus testis ke skrotum
 Pertumbuhan dan maturasi sistem reproduksi laki-laki pada
pubertas
 Pertahankan traktus reproduksi  dewasa
 Penting untuk spermatogenesis
 Kontrol sekresi Gonadotropin
 Perkembangan sifat seks primer dan sekunder dewasa
 Untuk tanda seks sekunder: rambut, suara, botak dan
kulit
 Efek anabolik
 Pertumbuhan tulang dan penutupan epifise
  sekresi kelenjar sebaseus
  BMR
  SDM

Anda mungkin juga menyukai