Anda di halaman 1dari 10

SPERMATOGENESIS

Oleh : Kelompok 10
1) Devi Prakawan Putri (193010209021)
2) Runiawan (193020209025)
Spermatogenesis
 Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya ditubulus
seminiferus.
 Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer.
 Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
 Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid.
 Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi
spermatozoa.
 Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
 Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Proses Spermatogenesis
Spermatositogenesis Spermiogenesis Spermiasi
(spermatocytogenesis) (spermiogensis). (Spermiation)

Tahap awal dari Peristiwa


spermatogenesis pelepasan
atau proses Peristiwa
sperma matur
pembelahan sel perubahan
dari sel sertolike
dari spermatid
lumen tubulus
spermatogonium menjadi sperma
seminiferus
menjadi yang dewasa.
selanjutnya ke
spermatid. epididimidis.
Tahap-tahap
Spermatogenesis
Hormon-hormon yang berperan dalam
spermatogenesis
1) Testosteron
Disekresi oleh sel leydig yang terletak di intersisium tubulus seminiferus
yang penting bagi pertumbuhan dan pembelahan sel germinal testis.
2) Lutenizing Hormone (LH)
Disenkresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel ledyig
untuk menyekresi testosteron
3) Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Disekresi oleh hipofisis anterior, yang bekerja merangsang sel sertoli
untuk meningkatkan spermatogenesis.
4) Estrogen
Dibentuk dari testosteron oleh sel-sel sertoli dan berperan pada
spermiogenesis.
5) Growth Hormone (GH)
Berperan dalam mengontrol fungsi metabolisme testis yang merangsang
pembelahan spermatogonia.
Anatomi Sperma
Pembentukan
Sperma
 Setelah sperma terbentuk di
tubulus seminiferus  mengalami
pematangan di epididimis
 Sel sertoli di epididimis
menghasilkan nutrisi dan hormon
lain untuk mematangkan sperma
 Setelah matang, sperma akan
disimpan di epididimis dan vas
deferens
 Sperma akan dikeluarkan ke
dalam duktus ejakulatorius dan
uretra melalui proses ejakulasi
Komponen pembentuk Sperma
• Deoxyribonucleoprotein
• Muco-polysakarida
• Plasmalogen
• Protein yang menyerupai kreatine
• Enzim dan Co-Enzim
EJAKULASI
Ejakulasi adalah suatu proses pengeluaran sperma sebagai akhir dari aksi
seksual pria
Aksi seksual pria terdiri dari tahap-tahap :
Ereksi : impuls saraf parasimpatik  arteri penis berdilatasi 
1. darah memenuhi sinusoid jar.kavernosa penis  jar. Erektil
penis menggembung  penis membesar

2. Lubrikasi : impuls saraf parasimpatik  merangsang kel uretra


& bulbouretra  menghasilkan lendir  lubrikan

Emisi : rangsang seksual meningkat  refleks simpatis 


3. pleksus hipogastric  kontraksi vas deferens & ampula 
sperma keluar, bercampur mukus dari kel vesikula seminalis 
terbentuk cairan semen di duktus ejakulatorius

Ejakulasi : pengisian cairan di uretra  merangsang saraf


4. pudendal ke korda sakralis  kontraksi otot ischiocavernosus
dan bulbocavernosus  menekan jar erektil penis  timbul
tekanan ritmik yang mendorong cairan semen keluar dari uretra
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai