Anda di halaman 1dari 8

“ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN GAMETOGENESIS: SPERMATOGENESIS ”

KELOMPOK 1

Feni Febrianti [200104016]


Diyas Widiya Abitama [200104003]
A. Pengertian Organ Reproduksi Pria
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Bertujuan untuk mempertahankan jenisnya dan jenis agar tidak punah.
Organ reproduksi pria merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi
dan terbagi menjadi dua bagian, yakni organ internal dan organ eksternal. Dalam proses
reproduksi, diperlukan juga hormon tertentu untuk membantu fungsi organ reproduksi pria.
Secara garis besar, organ reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan air mani dan sperma
di dalamnya, kemudian memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi wanita untuk proses
pembuahan
B. Anatomi Organ Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada
pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari :
a. penis
b. Skrotum (kantung zakar)
2. Struktur dalam dari system reproduksi pria
c. Testis
d. Epididimis
e. Vas deferens
f. Saluran ejakulasi
g. Uretra
h. Vesikula seminalis
i. Kelenjar prostat
j. Kelenjar cowper
C. Proses Pembentukan Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari
gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di
ovarium. Sebelum saling bertemu dalam proses pembuahan, kedua sel kelamin ini perlu melalui
proses pematangan untuk akhirnya dilepaskan.
Pada hewan gametogenesis terjadi pada dua temapat yakni testis dan ovarium. Gametogenesis
pada testis disebut spermatogenesis karena menghasilkan sperma sementara pada ovarium
dinamakan oogenesis karena menghasilkan ovum.
D. Proses Terjadinya Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah awal dari proses pembentukan sel spermatozoa yang biasa kita kenal
sebagai sperma. Proses ini terjadi di organ kelamin jantan yang disebut testis, tepatnya di bagian
tubulus seminiferous. Tubulus seminiferous berperan penting pada proses pembentukan sperma
karena pada dindingnya terdapat calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah
ribuan. Benih-benih sperma ini diberi nutrisi oleh sel sertoli, yang juga terdapat di tubulus
seminiferous, untuk bisa melakukan pembelahan sel yang terdiri dari mitosis dan meiosis, hingga
pada akhirnya terbentuk menjadi sperma yang matang.
Sperma yang matang kemudian disimpan disuatu saluran yang terletak di belakang testis
yakni epididimis. Dari epididimis, sperma bergerak ke bagian lain yang dinamakan vas deferens
dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh organ
reproduksi lainnya, seperti vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan bulbo uretra, ditambahkan
pada sperma hingga membentuk cairan yang biasa disebut sebagai semen atau air mani. Cairan ini
kemudian mengalir menuju uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.
Pada proses spermatogenesis terjadi proses dalam istilah sebagai berikut:
1. Spermatocytogenesis merupakan tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan
spermatognium menjadi spermatosit primer (mitosis).
2. Spermiogenesis merupakan peristiwa perubahan spermatid menjadi menjadi sperma yang
dewasa.
3. Spermiasi merupakan peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus
seminiferus selanjutnya ke epididimis.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan
kelenjar hipofisis yaitu:
4. LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.
Pada masa pubertas, androgen atau testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
5. FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses
spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut
Kesimpulan

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Organ reproduksi pria merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi dan
terbagi menjadi dua bagian, yakni organ internal dan organ eksternal. Organ eksternal terdiri
penis dan skorotum sedangkan organ internal terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi, uretra, vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowper.
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Secara garis besar fungsi
gametogenesis adalah untuk menghasilkan sel sperma dan ovum. Pada hewan gametogenesis
terjadi pada dua temapat yakni testis dan ovarium.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis
terjadi di tubulus seminiferus. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa
hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu: LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Folicle
Stimulating Hormone). Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu:
spermatocytogenesis, tahapan meiois, tahapan spermiogenesis
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai