BARU LAHIR
Afiyah Sri Harnany, Akep, M.Si
A. MENILAI APAKAH BBL MENGALAMI ASFEKSI
ATAU TIDAK DENGAN MENGGUNAKAN APGAR
SCORE
APGAR yang dinilai adalah:
Appearance (warna kulit)
Pulse (denyut jantung)
Grimace (respon refleks)
Activity (tonus otot)
Respiration (pernafasan)
Skor Apgar 0 1 2
warna merah tua atau biru keunguan. Pada bayi yang menangis, yang warnanya dapat
sangat gelap bila penutupan glotis mendahului tangisan yang kuat; dan sianosis yang
tidak berbahaya (akrosianosis) pada tangan dan kaki, terutama bils tangan dan kaki dingin.bintik-
bintik adalah contoh lain ketidakstabilan sirkulasi umum, Sianosis yang punya arti mungkin
tertutup oleh kepucatan akibat kegagalan sirkulasi atau anemia; sebaliknya, kadar hemoglobin
yang relatif tinggi selama beberapa hari pertama dan kulit yang tipis., mungkin secara bersama-
sama akan menampakkan sianosis PaO2 yang tinggi pada anak lain yang umrnya lebih tua.
Sianosis dibedakan dari ekimosis oleh adanya pemucatan sementara (pada sianosis) yang terjadi
pasca- penekanan. Manuver yang sama juga membantu dalam menunjukan ikterus,mugkin
mempunyai arti, tetapi tidak terlihat jika kulit tertutup dengan darah. Pucat mungkin
menggambarkan asfiksia, anemia, syok, atau edema. Pengenalan anemia secara dini dapat
menuntun pada diagnosis eritroblastosis foetalis, hmatoma subkapsuler hati atau limfa,
perdarahan subdural, atau tranfusi ibu- janin atau antara kembarannya. Tanpa menjadi anemia,
bayi pascamatur cenderung lebih pucat berkulit lebih tebal dari pada bayi cukup bulan atau bayi
prematur. Penampaan merah segar atau plethora terlihat bersama- sama dengan polisitemia.
Verniks dan hemangioma kapiler makular sementara yang lazim yang terjadi pada
kelopak mata dan leher di uraikan pada Bab 597. Hemangioma kavernosa adalah
massa biru yang letaknya lebih dalam ,dan bila ukurannya besar, dapat menjadi
perangkap bagi trombosit dan menimbulkan koagulasi intravaskuler diseminata
atau dapat menganggu fungsi organ lokal. Petekie yang tersebar mungkin
ditemukan pada kulit kepala atau muka sesudah persalinan sukar. Gambaran warna
biru , daerah pigmentasi yang berbatas tegas ditemukan pada pantat, punggung, dan
kadang- kadang dibagian lain tubuh terjadi pada lebih dari 50% bayi kulit hitam
asli Amerika, atau kadang- kadang pada bayi kulit putih. Gambaran ini tidak
mempunyai arti antroplogi walaupu namanya , bercak mongolia; gambaran ini
cenderung menghilang pada tahun pertama. Verniks, kulit dan terutama tali pusat
dapat berwarna kuning kecoklatan jika cairan amnion telah diwarnai oleh
mekonium selama atau sebelum bayi lahir, hal ini sering terjadi akibat anoksia
intrauteri.
Kulit bayi prematur tipis, sangat halus, dan cenderung berwarna merah tua; bayi
yang sangat prematur, kulitnya tampak seperti gelantinosa, mudah berdarah, serta
mudah mengalami luka memar. Rambutnya halus, lunak, dan imatur- rambut
lanugo- sering kali menutupi kepala dan alis; dan pada bayi prematur , rambut juga
dapat menutup mukanya. Pada bayi cukup bulan, rambut lanugo biasanya hilang
atau di gantikan dengan rambut velus. Sekelomppk rambut pada spina lumbosakral
memberi kesan dasar suatu kelainan, misalnya spina bifida tersembunyi. Saluran
sinus, atau tumor. Kuku dapat rudimenter pada bayi prematur muda, tetapi kuku
dapat melewati ujung jari pada bayi yang di lahirkan lewat bulan. Bayi lewat bulan
dapat mempunyai kulit yang terkelupas.
Banyak neonatus yang pada kulitnya timbul papula putih,
kecil,kadang- kadang vesikulopustular di atas dasar yang
eritematosa, 1-3 hari sesudah lahir. Ruam benigna ini, eritema
toksikum, menetap selama 1 minggu,mengandung eosionofil,
dan biasanya tersebar pada muka, batang tubuh, dan tungkai.
Melanosis pustular, suatu lesi benigna yang terutama
ditemukan pada neonatus berkulit hitam, mengandung
neutrofil dan dijumpai pada saat lahir berupa erupsi vesikulo
pustular di sekitar dagu, leher, punggung, ekstremitas, dan
telapak tangan dan kaki; berakhir 3-4 hari. Kedua lesi ini prlu
dibedakan dari erupsi vesikular yanglebih berbahaya., seprti
herpes simpleks danpenyakit stafilokokus kulit.
Pita- pita amnion dapat menganggu kulit, tungkai
(amputasi, cincin konstriksi, sindaktili), muka (celah) atau
badan 9 cacat dinding perut atau dinding dada). Etiologinya
belum diketahui, tetapi mungkin berkaitan dengan robekan
ketuban, atau gangguan vaskular dengan pembentukan pita
fibrosa. Fragilitas dan ekstensibilitas kulit yang berlebihan
disertai dengan hipermobilitas sendi memberi kesan sindrom
Ehlers- Danlos, sindrom Marfan, arakhdaktili kontraktur
kongenital, atau gangguan sintesis kolagen lain.
mungkin ditemukan molage terutama pada anak pertama .
Tulang parietal cenderung menumpagi tulang oksipital dan
frontal.
Kadang ditemukan Caput Succedenium partus lama,
atau ditemukan Cephal hematom partus yang terlalu
cepat
Kelahiran dg seksio atau dengan presentasi bokong
kepalanya bulat.
Variasi yang besar pada ukuran fontanela saat lahir; jika
fontanela anterior kecil biasanya cenderung membesar
selama usia beberapa bulan pertama. Fontanela anterior
( normal; 20± 10 mm) dan posterior yang besarnya berlebihan
dan menetap, di hubungkan dengan beberapa
gangguan( Tabel 79-1).
Daerah lunak (kraniotabes) kadang- kadang ditemukan pada
verteks tulang parietal dekat sutura sagitalis; lebih sering pada
bayi prematur dan pada bayi yang mengalami kompresi
uterus. Walaupun, biasanya tidak bermakna, kemungkinan
untuk menjadi patologis harus diselidiki jika kelainan itu
menetap.
Daerah lunak pada oksipital memberi kesan
klasifikasi tak teratur dan pembentukan tulang
wormian yang disertai dengan osteogenesis
imperfekta, disostosis kleidokranial, tengkorak
laktunar, kretinisme dan kadang- kadang
sindrom Down.
Kepala yang sangat besar (megaensefali)
memberi kesan hidrosefali, akondroplasia
gigantisme serebral, sindrom neurukutaneus,
kesalahan metabolisme bawaan,
Tengkorak bayi prematur mungkin memberi
kesan hidrosefali karena tingkat pertumbuhan
otak relatif lbih besar di banding dengan
pertumbuhan organ lainnya. Depresi tengkorak (
lekukan, fraktur, deformitas bola ping- pong)
biasanya terjadi pada masa pranatal akibat
tekanan setempat yang lama oleh tulang pelvis.
MUKA
1. Kesan umum harus dicatat berkenaan dengan tanda-
tanda dismorfik, seperti lipatan epikantus, jarak mata
yang lebar, mikroftalmia, filtrum yang panjang, dan
telingga yang rendah, sering disertai sindrom
kongenital.
2. Muka mungkin asiimetri karena palsi saraf V11, karena
kelainan postur janin (Ban 86); bila selama masa
intrauteri mandibula tertahan oleh bahu atau tungkai,
mandibula dapat sangat menyimpan (berdeviasi) dari
garis tengah.
3. Palsi muka yang simetris memberi kesan akan tidak
adanya atau hipoplasiainti saraf V11( sindrom Mobius).
MATA
Apabila bayi diangkat dan dimiringkan secara perlahan ke
depan dan ke belakangmatanya sering membuka secara
spontan. Manuver ini terjadi akibat refleks labirin dan leher,
usaha untuk menginspeksi mata dengan cara demikian
lebih berhasil dari pada dengan paksa membuka mata.
Perdarahan kunjungtiva dan retina tidak dengan sendirinya
berarti serius.
Refleks pupil timbul sesudah 28- 30 minggu kehamilan.
Iris harus diinspeksi untuk mencari koloboma heterokromia.
Kornea yang berdiameter lebih besar dari 1 cm pada bayi
cukup bulan memberi kesan glaukoma kongenital dan
memerlukan konsultasi oftalmolgis yang segera.
Adanya refleks merah bilateral memberi kesan tidak
adanya katarak atau kelainan intraokuler.
TELINGA.
1. Kadang- kadang ditemukan deformitas daun
telinga.
2. Kelainan yaitu adanya ujung kulit
preaurikular unilateral atau bilateral jika
bertangkai, ujung ini dapat diikat kuat pada
dasarnya; akan terjadi gangren kering dan
pengelupasan.
3. Membrana timpani dengan mudah dapat dilihat
dengan otoskopi melalui kanalis auditorius
eksterna yang pendek dan lurus, normalnya
membran ini tampak abu- abu suram.
HIDUNG.
Kembung pada waktu atau segera sesudah lahir memberi kesan adanya obstruksi atau
perforasi saluran cerna, sering diakibatkan ileus mekonium; kembung perut yang lebih lambat
memberi kesan obstruksi usus bagian bawah, sepsis atau peritonitis. Perut yang cekung
(scaphoid) pada bayi baru lahir memberi kesan hernia diafragmatika. Defek pada dinding
perut yang terjadi melalui umbilikus menyebabkan omfalokel ( Bab 91) dan bila defek itu
terjadi disebelah lateral linea mediana disebut gastroskisis (celah lambung) . Omfalokel
dihubungkan dengan anomali dan sindrom dan sindrom lain seperti sindrom Beckwith-
Wiedemann, kembar siam, trisomi 18, meningomielokel,anus tidak berlubang (imperforata).
Omfalitis adalah radang akut jaringan periumbilikus yang dapat meluas kedalam vena porta,
menimbulkan pioflebitis, akut dan lebih lanjut dapat terjadi hippertensi portal kronik.
GENETALIA.
Pada keadaan normal genetalia dan kelenjar payudara
memberi respons terhadap hormon yang diperoleh dari ibu
secara transplasental; hormon ini menimbulkan pembesaran
dan sekresi buah dada pada kedua jenis kelamin, dan
penonjolan genetalia wanita yang sering disertai dengan
pengeluaran cairan nonpurulen yang banyak. Manifestasi
transisi ini memerlukan pengamatan, dan bukan tindakan.
Himen yang tidak berlubang (imperforata) dpat
mengakibatkan hidrometrokolpus dan suatu massa pada
perut bagian bawah. Ukuran skrotum normal relatif besar;
ukuranya bisa bertambah pada trauma persalinan letak
bokong atau pada hidrokel sementara,yang dibedakan
hernia melalui palpasi dan transiluminasi. Testis harus
berada pada dalam skrotum atau dap[at diraba dalam
kanalnya. Bayi laki- laki kulit hitam biasanya mempunyai
pigmentasi skrotum yang gelap sebelum kulit yang lain
mendapatkan warna permanenya.
Prepusium normal pada bayi baru lahir ketat dan
melekat. Hipospadia atau epispadia yang berat
harusselalu menuntun kita untuk mencurigai
apakah ada kelainan kromosom seks atau
apakah bayi tersebut sebenarnya wanita yang
mengalami maskulinasi denganklitoris yang
membesar, karena hal ini dapat membuktikan
adanya sindom adrnogenital(Bab 529).ereksi
penis biasa terjadi dan tidak memberi arti
apapun. Urin biasanya keluar selama atau
segera sesudah lahir; dan secara normal dapat
disertai suatu masa tanpa pengeluaran kencing.
Namun kira- kira 95% bayi pre- term dan cukup
bulan sudah kencing dalam 24 jam.
ANUS.