darah sistemik dalam masa kehamilan (fetus). Hubungan ini (shunt) ini diperlukan oleh karena
sistem respirasi fetus yang belum bekerja di dalam masa kehamilan tersebut. Pada saat lahir
resistensi dalam sirkulasi pulmonal dan sistemik hampir sama, persamaan tersebut juga pada
resistensi dalam aorta dan arteri pulmonalis. Karena tekanan sistemik melebihi tekanan
pulmonal, darah mulai mengalir dari aorta, melintasi ke duktus ke arteri pulmonalis (left to right
shunt), darah kembali bersirkulasi melalui paru & turun ke atrium kiri kemudian ventrikel kiri,
pengaruh perubahan sirkulasi kemudian meningkatkan kerja jantung bagian kiri, meningkatkan
ventrikel kanan & hypertrofi. Jika duktus tetap terbuka, darah yang seharusnya mengalir ke
seluruh tubuh akan kembali ke paru- paru sehingga memenuhi pembuluh paru-paru
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis PDA adalah sebagai berikut :
1. Mudah lelah
2. Menyusu tidak lancar (sering berhenti di
tengah-tengah)
3. Napas cepat atau tersengal-sengal
4. Jantung berdetak cepat.
5. Berat badan sulit naik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Ekokardiografi:
mengetahui kemampuan jantung dalam memompa darah dan aliran darah dalam
jantung , termasuk aliran darah tidak normal pada (PDA). Menggunakan
gelombang suara untuk menghasilkan gambaran jantung dengan detail
2. Elektrokardiografi (EKG) :
pemeriksaan ini dapat memperlihatkan kelainan pada ukuran otot jantung dan
gangguan irama jantung.
3. Rontgen Dada :
a. Pemberian obat-obatan :
1. Furosemid, yaitu obat diuretic yang paling sering digunakan pada penderita gagal
jantung. Cara kerjanya yaitu dengan menghambat kembali natrium dan klorida pada
tubulus distal dan lengkung henle di ginjal. Obat ini diberikan secara intravena atau
intramuscular dengan dosis awal 1-2 mg/kg. Biasanya setelah diberikan obat ini akan
menyebabkan dieresis cepat dan perbaikan segera status klinis, terutama jika ada gejala
kongestif paru. Efek sampingnya adalah tubuh mungkin akan kekurangan kalium sehingga
penambahan kalium klorida dibutuhkan dan dapat meyebabkan kontraksi diruangan cairan
ekstraseluler
2. Digoksin.
Digunakan untuk meningkatkan gaya dan kecepatan
kontraksi miokardium dan mengendalikan aritmia jantung
dengan membatasi hantaran pulsa melalui nodus AV selama
fibrilasi dan flutter atrium. Efek sampingnya jika kelebihan
dosis yaitu kontraksi ventrikel premature, disosiasi atrium-
ventrikel disertai blok jantung total, takikarsi atrium
paroksimal, fibrilasi ventrikel, rasa lelah, disorientasi,
gangguan penglihatan, dan kejang
3. Indometacin.
Merupakan inhibitor prostaglandin yang dapat memudahkan penutupan
duktus. Efek sampingnya adalah perubahan sementara pada fungsi ginjal,
pengingkatan insiden hilangnya darah samar melalui saluran cerna, dan
menghambat fungsi trombosit selama 7-9 hari. Kontraindikasi pemakaian
indometacin adalah :
-Nitrogen urea darah > 30 mg/dl
-Kadar kreatinin >1.8 mg/dl
-Keluaran urine < 0.6 ml/kg/jam selama 8 jam terakhir
-Jumlah trombosit < 60000/mm3 karena aktivitas trombosit yang memanjang
-Hemates feses >+3, dan lain-lain
b. Nonfarmakologi
1. Restriksi cairan dan diet rendah natrium untuk
mengurangi beban jantung
2. Bedah, yaitu dengan pemotongan atau pengikatan duktus
3. Kateterisasi jantung.
PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap paparan factor resiko sejak bayi dalam
kandungan oleh ibu. Pencegahan factor ini sangat memegang
peranan penting untuk mengurang kelahiran bayi yang
mengidap penyakit jantung bawaan ini. Selain itu intake nutrisi
yang adekuat selama masa kehamilan harus diperhitungkan agar
kesehatan ibu hamil terjaga dengan makanan-makanan bergizi,
rutin periksa ke dokter dan perbanyak istirahat
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : By”N”
Umur : 11 bulan 20 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Anak : ke-II
Alamat : Jln mpu gandring no 01kebun
jeruk jambi
Tanggal MRS : 01 juli 2023
Dx medis : Patent Ductus Arteriosus (PDA)
a. Prenatal
b. Intranatal
c. Post natal
By”N” sejak lahir hingga umur 9 bulan mendapatkan imunisasi kecuali Campak
karena pada usia 8 bulan An”S” sudah sakit-sakitan
d. Riwayat Penyakit Dahulu
e. Riwayat Imunisasi
anaknya
5. lingkungan rumah
Pemeriksaan Fisik
e. Kepala
1. Mata : konjungtifa pucat, sclera putih, reflek pupilada katarak tidak ada,masih dalam
batas normal.
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
g. Dada dan Toraks
Inspeksi : payudara simetris dan tidak ada lesi kulit,Tidak ada rektrasi dada
h. Paru-paru
Pada paru tidak ada suara tambahan mengi, ronchi/ wheezing, suara nafas terdengar sonor.
i. Jantung
Bunyi jantung S1, S2 tunggal, regular mur-mur(-) S3, S4 (bunyi jantung tambahan tidak ada).
j. Abdomen
Bentuk : simetris
l. Ekstermitas
normal
n. Motorik Kasar
o. Motorik Halus
Anak tidak ada masalah pada motorik halus, anak dapat menggoyangkan ibu jari
p. Bicara/Bahasa
Bahasa anak masih sangat sederhana hanya bisa mengucapkan “ibuk” dan
“bapak” dan sisanya kata-kata yang tidak dimengerti serta menangis jika ingin
sesuatu.
q. Social/Social Personal
Anak bisa melakukan bermain balon
Keadaan Saat Ini
a. Dx Medis : PDA
b. Status nutrisi
Makan/ minum
1) Di rumah : ibu By”N” mengatakan sebelum di rumah sakit makan 3 x
hari, dengan menu yang berbeda- beda disiapkan oleh ibu sendiri.
2) Di rumah sakit : By”N” tidak pernah menghabiskan makannya, habis
hanya ¼ dari yang di sediakan.
3) Berat badan lahir 2,9 gram
Panjang badan lahir: 51 cm/TB=70cm LD=40, LK=36cm, LLA=10cm.
Status Cairan
a) Input/ Masukan
C1-2 sebanyak 7 tts/menit Minum air/ASI=100cc/hari
Infuse=7tts/mnt=500cc/hari
b) Output
Urine : ± 400 cc/hari IWL : 80 cc/hari
c) Balance cairan : 120 cc/hari
d) Aktifitas
Klilen beraktifitas hanya 10 jam sisanya tidur
e) Istirahat dan tidur
Biasanya kalau tidak kambuh sesaknya, tidurnya
10-12 jam malam hari.
f) Tindakan keperawatan yang telah dilakukan
Pemeriksaan lab Injeksi
Mengatur posisi anak senyaman mungkin Pemasangan
infus
Pemasangan O2
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Terbukanya duktus Penurunan curah
pasien gelisah rewel Arteriosus
dan menangi jantung
DO: Dialirkannya darah dari
-Denyut nadi naik tekanan tinggi ke tekanan
140x/menit yang lebih rendah
-Takypneu
-Suara jantung Resirkulasi darah
tambahan (mur-mur beroksigen dari aourta ke
persistem arteri pulmonalis
Anoreksia
Keterlambatan tumbuh
kembang
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan tubuh yang
tidak cukup mendapatkan darah yang teroksigenasi.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
retrikulasi darah beroksigen tinggi meningkat mengalir
ke paru-paru.
3. Keterlambatan tumbuh kembang b.d ketidakefektifan
nutrisi pada jaringan
Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Tujuan NIC
keperawatan
1. Penurunan curah NOC : Cardiac care (perawatan
jantung -Cardiac Pump jantung)
berhubungan tubuh Effecktiveness (efektivitas 5. Monitor balance cairan
yang pompa jantung ) 6. Monitor toleransi
tidak cukup -Circulation Status (status aktivitas pasien
mendapatkan sirkulasi) 7. Monitor adanya
darah yang dispnea, fatigue,
teroksigenasi -Vital Sign Status (status tacipnea, dan ortopnea
tanda-tanda vital) Kriteria
hasil: Vital sign monitoring
4. Tanda vital dalam (monitor
rentang normal tanda vital)
5. Tidak ada edema paru, 4. Monitor vital sign
perifer, dan asites 5. Monitor irama jantung
6. Tidak ada penurunan 6. Monitor suhu, warna
kesadaran dan kelembaban kulit
No. Diagnosa Tujuan NIC
keperawatan
2. Gangguan pertukaran NOC : Airway management
gas -Respiratory Status : Gas (manajemen
berhubungan dengan Exchange (status respirasi: jalan nafas)
retrikulasi darah pertukaran gas) 8. Monitor rat-rata,
beroksigen -Respiratory Status : kedalaman, dan
tinggi meningkat Ventilation (status usaha respirasi
mengalir ke respirasi:ventilasi) 9. Monitor respirasi dan
paru-paru stastus
-Vital Sign Status (status oksigen
tanda vital) Kriteria hasil : 10. Monitor pola napas :
5. Peningkatan ventilasi dan bradipnea,
oksigenasi yang adekuat tacipnea
6. Bebas dari tanda-tanda 11. Monitor pergerakan
distress paru-paru dada
7. Tidak ada sianosis, 12. Auskultasi suara napas
dispnea, dan suara napas tambahan
tambahan 13. Posisikan pasien untuk
8. Vital sign dalam rentang memaksimalkan ventilasi
normal 14. Berikan bronkodilator
bila perlu
No. Diagnosa Tujuan NIC
keperawatan
3. Keterlambatan NOC : Nutritional Management
tumbuh Nutrition Imbalance Less (manajemen nutrisi) :
kembangb.d Than Body 3. Kaji keadekuatan asupan
ketidakefektifan (ketidakseimbangan nutrisi nutrisi
nutrisi pada jaringan kurang dari kebutuhan) (misainya kalori, zat gizi)
Kriteria hasil : 4. Pantau kecenderungan
c. Status nutrisi seimbang kenaikan
d. Berat badan dan penurunan berat badan
Nutrition Theraphy (terapi
nutrisi) :
3. Administer menyusui
enteral, sesuai
Implementasi keperawatan
Tanggal No. jam Impelementasi evaluasi TTD
DX
01 Juli 1. 08.00 Memonitor vital Ds: keluarga pasien DHANI
2023 WIB sign mengatakan pasien semalam
bisa tidur biasa dari pukul
21.00-05.00 dan diberikan
ASI dari jam 05.00-06.00wib