Anda di halaman 1dari 24

EMOTIONAL DEMONSTRATION (EMO DEMO) dalam

Intervensi Perubahan Perilaku (IPP)


DI TAMAN POSYANDU

Disampaikan oleh :
Tim EMO DEMO Dinas Kesehatan Kab. Lamongan
13 Juli 2017
Emotional Demonstration (Emo Demo)

Adalah sebuah panduan kegiatan :

1.Sangat partisipatif
2.Pesan sederhana
3.Menyenangkan dan atau menyentuh emosi,
4.Alat peraga
5.mudah diingat dan inovatif
Siapa yang dapat melakukan Emo
Demo ???

 Kader
 Tenaga kesehatan
 dengan menggunakan metode
komunikasi yang dilatihkan
Berapa peserta Emo Demo ???

 10-15 peserta
 12 macam permainan (modul)
 Dilakukan oleh ibu baduta dan anak bersama
kader
 Didampingi oleh tenaga kesehatan
Kapan dilakukan Emo Demo ????

 Saat hari buka posyandu ( Awal, selama atau pasca


pelayanan )
 Saat hari buka PAUD
 Saat kegiatan pertemuan BKB
Berapa modul idealnya setiap kali
dilakukan ????

 1 modul setiap kali pertemuan


(15-25 menit)
Bagaimana melakukan EMO DEMO ???

 Baca petunjuk teknis dalam modul


 Siapkan peralatan sebelum dimulai
 Cairkan suasana sebelum memulai langkah-
langkah
 Libatkan semua peserta dengn aktif
 Tekankan kesimpulan setiap akhir sesi (PESAN
KUNCI)
EMO DEMO DI TAMAN POSYANDU :
Ada 3 pilar kegiatan :
1. Emo Demo di Posyandu  deteksi dini tumbuh kembang
balita (modul 1-12)
2. Emo Demo di BKB  meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan orang tua dalam pembinaan tumbang anak umur
0-5 th (modul 1-12 )
3. Emo Demo di PAUD memberikan rangsangan pendidikan
kepada anak 0-6 th utk membantu pertumbuhan jasmani dan
rohani agar memiliki kesiapan dlm memasuki jenjang
pendidikan lebih lanjut (modul 3 dan 12)
12 macam modul EMO DEMO :
1. ASI saja cukup
2. ATIKA sumber zat besi
3. Camilan sembarangan
4. Membayangkan masa depan
5. Menyusun balok
6. Jadwal makan bayi dan anak
7. Siap bepergian
8. Ditarik ke segalah arah
9. Porsi makan bayi dan anak
10.Ikatan ibu dan anak
11.Harapan ibu
12.Cuci tangan
Pembelajaran Positif
Pelaksanaan emodemo
Pembelajaran Positif - Modul

• Modul Mudah dipahami karena sederhana dan modul sudah


dilengkapi dg kebutuhan properti, langkah-langkah, dialog,
pertanyaan, dan kesimpulan.

• Mudah di implementasikan karena Properti mudah didapatkan.

• Modul memuat pesan pesan kunci sebagai target program (Ibu


hamil dan Ibu Baduta).

• Modul emodemo dapat juga di implementasikan untuk


kelompok balita (contohnya : emo demo cemilan
sembarangan untuk dilaksanakan di Kelas Paud)
Pembelajaran Proses Pelatihan

•Pelatihan kepada kader


dilakukan secara bertahap sesuai
pelaksanaan modul.

•Metode penyampaian dalam


pelatihan menarik , menggunakan
metode praktek dan mudah
dimengerti, melibatkan orang
untuk sharing dan berpartisipasi.
Pembelajaran Proses Pelatihan

•Pelatihan kepada kader


dilakukan secara bertahap sesuai
pelaksanaan modul.

•Metode penyampaian dalam


pelatihan menarik , menggunakan
metode praktek dan mudah
dimengerti, melibatkan orang
untuk sharing dan berpartisipasi.
Pembelajaran Pelaksanaan
EmoDemo di Taman Posyandu

Meningkatkan kehadiran sasaran di Taman posyandu


Membuat kegiatan Taman posyandu lebih variatif
Ibu /pengasuh Baduta lebih semangat
Kader lebih bersemangat sehingga Ketrampilan komunikasi kader meningkat
Kader mampu menjembatani persoalan ibu dan anak

Pelaksanaan Emo Demo dapat dilakukan


kapan saja (awal, selama, atau pasca
pelayanan) dengan sasaran siapa saja
selama pelayanan buka di Taman
Posyandu
Dukungan pelaksanaan emo demo
 Stakeholder desa Sarana dan
dan kecamatan prasarana Kebijakan
mendukung untuk •Ada penambahan •Emo-Demo mampu
memasukkan pada media permainan mendorong kebijakan
kebijakan mis; yang menarik dari di tingkat Kecamatan
Musrenbang. properti Emo-demo dan Desa misalnya SK
•Dapat menggunakan desa dan puskesmas,
 Beberapa desa sarana yg tersedia di alokasi dana untuk
sudah memasukkan sekitar PMT, kelas Bumil.
anggaran pada •Dapat menggunakan
ADD untuk sarana permainan
keberlanjutan edukasi di PAUD
Tantangan
Pelaksanaan emodemo
Tantangan Implementasi EmoDemo
Kemampuan kader utk melaksanakan
emo demo masih kurang optimal
karena kesibukan dlm memberikan
pelayanan

Kesiapan kader masih ada yang kurang

Perbedaan latar belakang kader


membutuhkan kemampuan fasilitasi
yang bisa memahami berbagai karakter
peserta

Tidak semua Kader maupun petugas


memiliki ketrampilan fasilitasi dan
komunikasi
Tantangan Implementasi Emo-Demo
• Beberapa modul membutuhkan ketrampilan komunikasi untuk mendapat
hasil yang maksimal. Contoh : Modul Harapan Ibu yang menuntut suasana
haru sehingga peserta dapat tersentuh emosinya ; sebagai tujuan modul
ini.

• Kekhawatiran terjadinya kebosanan saat pelaksanan modul emo demo


di ulang, sebaiknya dibuat jadwal dan dikelompokkan berdasarkan usia
balita

• Agar mendapatkan hasil yang maksimal, emo demo membutuhkan


tempat yang cukup strategis dan suasana yang mendukung

• Dibutuhkan pembagian peran kader dalam pelaksanaan emo demo di


Taman posyandu
Rekomendasi
Pelaksanaan EmoDemo
Rekomendasi

REKOMENDASI DI POSYANDU

Perlu penataan manajemen posyandu ketika


dintegrasikan dg Emo Demo Terkait undangan, waktu,
pembagian peran kader , pengelolaan Baduta ketika
rewel.

Pengembangan Modul agar lebih variatif lagi


Saran untuk Pelaksanaan yang Optimal
 Penjadwalan dalam pelaksanaan pelatihan harus
dikomunikasikan jauh hari dengan pihak desa jika ingin
melakukan pelatihan Kader sehingga memungkinkan
kehadiran peserta 100%
 Dibutuhkan penguatan manajemen pelatihan sehingga pada
saat pelatihan semua telah disiapkan dengan matang baik
Materi, Properti atau peralatan pelatihan
 Dilakukan penguatan pada kader yang sudah dilatih dan terus
dilakukan Coaching
Lanjutan … REKOMENDASI

Perlunya ada sistem yang mengakomodir untuk keberlanjutan


program
Pentingnya ada forum belajar ( perwakilan kader, bidan,
Puskesamas, LSM pendamping, Dinkes) yang akan mengawal
pelaksanaan Emo Demo sehingga ketika ada persoalan ada
tempat untuk berdiskusi
Untuk keberlanjutan dan replikasi kegiatan diperlukan
komitmen dinas kesehatan untuk memasukan dalam integrasi
Taman posyandu
REKOMENDASI Untuk Keberlanjutan

 Pembentukan Forum untuk pengembangan pesan kunci, yang bisa menjadi


forum belajar bersama kader, LSM, Puskesmas, stakeholder desa dan
kecamatan
 Perlunya ada sistem yang mengakomodir untuk keberlanjutan program
 Dibutuhkan dukungan dari berbagai Lintas sektor (terutama 3 pilar : Dinkes,
Diknas dan BKKBN) untuk mewujudkan keberhasilan integrasi di Taman
posyandu seperti SK desa, Penambahan anggaran kesehatan
 Agar Emo-Demo terus berlanjut maka dibutuhkan kebijakan dari
Pemerintah Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota) untuk menjadikan kegiatan
Emo-Demo sebagai bagian standart dari pelaksanaan Taman posyandu
Terima kasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai