Anda di halaman 1dari 9

Tugas Mandiri

1. Masing-masing peserta pelatihan membuat minimal 1 poster dengan ukuran bebas


2. Poster tersebut memuat aspek-aspek dalam materi tentang kesehatan mental dan
Dukungan Psikologis Awal (DPA)
3. Poster tersebut juga memuat slogan untuk meningkatkan kesadaran akan
kesehatan mental dan Dukungan Psikologis Awal (DPA)
4. Membuat skema/bagan mengenai strategi pendekatan terhadap subjek/siswa yang
membutuhkan bantuan di sekolah dan kesimpulan dan hasil dari strategi
pendekatan yang dilakukan
5. Poster dan essay tersebut bisa dibuat dengan format apa saja (PPT, Canva, dan
lain-lain) dan dikumpulkan ke bagian
BERANI BERDIRI
LAWAN PERUNDUNGAN!!
MARI BERSATU DAN BERBICARA
MELAWAN PERUNDUNGAN

Bahaya Perundungan: LAKUKAN!


• Merusak Moral • Laporkan AKSI PERUNDUNGAN!
• Cari Bantuan!
• Rasa Rendah Diri • Bantu yang Membutuhkan!

HUBUNGI INSTAGRAM SAYA @THEMAZDHA


Strategi Pendekatan dan
Kesimpulannya
1. Pilih 1 contoh Kasus sebagai simulasi
2. Buatlah contoh karakteristik dari penerima DPA tsb
3. Sebutkan perkiraan apa saja masalah yang mereka
hadapi?
4. Bagaimana cara pendekatan yang ideal untuk kasus
itu?
5. Bagaimana cara menenangkannya?
6. Bagaimana solusi yang bisa kamu tawarkan jika
mereka tidak dapat menentukannya sendiri?
7. Kesimpulan
Jawaban

1. Contoh Kasus: Seorang siswa yang baru saja


pindah ke sekolah baru.
2. Karakteristik dari penerima DPA:
a. Merasa cemas dan takut akan lingkungan baru.
b. Mungkin merasa kesepian dan terisolasi karena belum
memiliki teman.
c. Mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
diri dengan aturan dan tata tertib sekolah baru.
d. Mungkin mengalami penurunan motivasi dan minat
terhadap pelajaran.
e. Mungkin merasa tidak percaya diri dalam berinteraksi
dengan teman sekelas atau mengikuti kegiatan sekolah.
Perkiraan masalah yang mereka
hadapi:
1. Kecemasan dan ketidaknyamanan dalam
menghadapi perubahan dan lingkungan baru.
2. Kesulitan dalam membangun hubungan sosial dan
merasa tergabung dalam lingkungan sekolah.
3. Rendahnya motivasi dan minat dalam belajar.
4. Rendahnya rasa percaya diri dan kekhawatiran
tentang penolakan oleh teman sebaya.
5. Kesulitan dalam mengikuti tata tertib dan aturan
sekolah baru.
Cara pendekatan yang ideal untuk
kasus ini:
1.Menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif di
sekolah untuk membantu siswa merasa diterima dan
nyaman.
2.Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi
dengan teman sebaya melalui kegiatan sosial atau
kelompok studi.
3.Mengatur pertemuan dengan guru atau konselor sekolah
untuk membantu siswa mengungkapkan kekhawatiran dan
menawarkan dukungan emosional.
4.Memberikan informasi yang jelas tentang aturan dan tata
tertib sekolah baru, serta memberikan bimbingan dalam
memahaminya.
5.Mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat mereka untuk
membangun rasa percaya diri dan kecakapan sosial.
Cara menenangkan siswa:

1. Mendorong mereka untuk berbicara tentang


perasaan dan kekhawatiran mereka.
2. Mendengarkan dengan empati dan memberikan
dukungan yang menguatkan.
3. Mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi
untuk mengurangi kecemasan.
4. Memberikan pemahaman bahwa perasaan tidak
nyaman dalam situasi baru adalah normal dan bisa
diatasi.
Solusi yang bisa ditawarkan jika siswa
tidak dapat menentukannya sendiri:

1. Mengajak siswa untuk berdiskusi dengan orang


tua atau wali mereka untuk mencari solusi
bersama.
2. Menawarkan bimbingan dan dukungan dari guru,
konselor sekolah, atau ahli pendidikan untuk
membantu siswa menavigasi perubahan tersebut.
3. Membuat rencana tindakan bersama untuk
membangun keterampilan sosial dan rasa percaya
diri.
Kesimpulan:

Dukungan psikologis awal pada anak sekolah yang


mengalami perubahan lingkungan penting untuk
membantu mereka menghadapi tantangan dan
masalah yang muncul.
Pendekatan yang inklusif, pemahaman, dan
memberikan lingkungan yang ramah dapat membantu
siswa beradaptasi dengan baik dan merasa nyaman
dalam lingkungan sekolah baru. Mendengarkan,
memberikan dukungan

Anda mungkin juga menyukai