Dosen Pembimbing:
Dr. Mohamad Ismed, S.H., M.H.
Latar Belakang Masalah
Peredaran narkotika di Indonesia menjadi isu Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
yang sangat penting dan mendesak untuk Narkotika menjadi produk hukum utama
ditangani oleh pemerintah karena kejahatan Indonesia dalam memerangi peredaran dan
narkotika dianggap sebagai extraordinary penyalahgunaan narkotika. Meskipun pemenuhan
crime dengan dampak besar dan kompleks kebutuhan narkotika dalam bidang medis dan
pada berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, penelitian diatur dengan tujuan kesejahteraan
dan politik, serta sebagai kejahatan masyarakat, penyalahgunaannya masih menjadi
transnasional yang melibatkan lintas negara. masalah serius.
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, Badan Narkotika Nasional, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, ada juga penyidik Pegawai Negeri Sipil memiliki peran penting sebagai lembaga
pemerintah nonkementerian yang berwenang melakukan penyidikan dan mengambil tindakan terhadap
peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Namun, pemberantasan ini masih dihadapkan dengan
adanya jaringan perdagangan narkotika yang kompleks dan peran pelaku kurir yang sulit terdeteksi, menjadi
tantangan besar yang perlu diatasi.
Rumusan
Masalah
1 2
Bagaimanakah penerapan hukum Bagaimana pertimbangan
pidana materiil terhadap tindak hakim dalam menjatuhkan
pidana kurir narkotika (Studi sanksi pidana terhadap
Putusan Nomor perkara tindak pidana kurir
781/Pid.Sus/PN.Jkt.Sel)? narkotika (Studi Putusan
Nomor
781/Pid.Sus/PN.Jkt.Sel)?
JENIS
PENELITIAN
YURIDIS
Sumber Data
NORMATIF
Bahan Hukum
Analisis Data Primer, Sekunder,
Analisis Kualitatif Tersier
Metode penelitian
Pada Sabtu, 8 Mei 2021, sekitar pukul 21.40 WIB, terdakwa KUSNADI alias INDRA
bin M. ISRO diduga melakukan tindak pidana di sebuah kontrakan di Jakarta Selatan.
Terdakwa ditangkap oleh petugas kepolisian Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dengan
barang bukti berupa narkotika golongan I bukan tanaman, metamfetamina, seberat total
15,74 gram. Terdakwa mengakui mendapatkan narkotika tersebut dari ARI JUNAEDI
dan akan mengantarkannya sesuai instruksi dari ARI JUNAEDI. Terdakwa juga
mengaku telah menerima upah sebesar Rp. 3.000.000,- dari ARI JUNAEDI. Setelah
penangkapan, Terdakwa dan barang bukti dibawa ke kantor Direktorat Reserse
Narkoba Polda Metro Jaya. Hasil pemeriksaan laboratorium menyimpulkan bahwa
barang bukti tersebut adalah metamfetamina, termasuk dalam Golongan I Bukan
Tanaman sesuai UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
ANALISIS TINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU
TINDAK PIDANA KURIR NARKOTIKA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35
TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA (STUDI PUTUSAN NOMOR 781/PID.SUS/PN.JKT.SEL)
PERTIMBANGAN HAKIM
1. Menyatakan Terdakwa KUSNADI ALIAS INDRA BIN M. ISRO telah terbukti secara sah dan
Pidana penjara selama 8 meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak dan Melawan Hukum menjadi Perantara
tahun, denda sebesar Rp. dalam jual beli Narkotika Golongan I yang beratnya melebihi 5 (lima) gram;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa KUSNADI ALIAS INDRA BIN M. ISRO oleh karena itu dengan
1.000.000.000,- (satu miliar pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu miliar
rupiah) atau subsider 3 rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara
selama 3 (tiga) bulan ;
bulan penjara, 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
ANALISIS
Menurut pendapat penulis bahwa Majelis Hakim telah
melakukan pertimbangan hukum yang seksama dalam
Dalam penerapan hukum pidana materiil terhadap perantara menjatuhkan putusan ini. Pertimbangan tersebut sesuai
jual beli narkotika (kurir) dalam kasus ini, menurut penulis dengan ketentuan yang berlaku dan didasarkan pada semua
unsur-unsur dakwaan primair berdasarkan Pasal 114 ayat (2) fakta dan alat bukti yang terungkap dalam persidangan,
Undang-Undang Narkotika sebagai dakwaan yang paling sesuai dimana ada persesuaian antara alat bukti dengan alat bukti,
berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan.
Karena terdakwa telah terbukti secara sah melakukan tindak
alat bukti dengan barang bukti yang digunakan sebagai
pidana sebagai kurir atau perantara dalam jual beli narkotika dasar untuk memperoleh suatu keyakinan hakim di dalam
dengan cara mengantarkan narkotika kepada seseorang atau menyelesaikan kasus perantara dalam jual beli narkotika
menempelkan narkotika disuatu tempat yang telah dan dari segi pertanggungjawaban tidak ada juga alasan
diperintahkan oleh Ari Junaedi. pembenar maupun pemaaf dari perbuatannya itu.
Pertimbangan hukum oleh Hakim telah tepat karena Perlu diperhatikan bahwa penting bagi masyarakat untuk
didasarkan pada keterangan saksi, terdakwa, dan alat memilih mata pencaharian yang layak, walaupun hasilnya
bukti sah, yang meyakinkan hakim bahwa terdakwa mungkin terbatas, namun tidak melanggar hukum dan
bersalah melakukan tindak pidana sebagai perantara mendukung program pemerintah dalam upaya
dalam jual beli Narkotika Golongan I Bukan pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan peredaran
Tanaman. Namun, penulis tidak setuju dengan vonis gelap narkotika.
penjara selama 7 tahun dan denda Rp. 1 miliar,
menganggapnya terlalu ringan.
TERIMAKASIH!