Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS JAYABAYA

FAKULTAS HUKUM

UAS SEMESTER GABJIL T.A. 2022/2023


Mata Kuliah : Filsafat Hukum (Selasa)
Hari/Tgl : Selasa, 3 Januari 2023
Waktu : 13.00-14.30
Penguji : Diana Pujiningsih, SH, MH

__________________________________

(0PEN BOOK)

S O A L:

1. a. Jelaskan konsep hukum menurut Aliran Utilitarianisme!


b. Jelaskan perbedaan konsep Aliran Utilitarianisme menurut Jeremy Bentham dan
menurut John Stuart Mill!
c. Bagaimanakah jika konsep aliran Utilitarianisme dikaitkan dengan tujuan hukum?
Jelaskan dan berikan argementasi anda!

2. a. Jelaskan konsep aliran positivisme hukum menurut Hans Kelsen dan menurut John
Austin!
b. Jelaskan hubungan antara aliran positivisme jika dikaitkan dengan asas legalitas!
c. Apakah Indonesia menganut aliran positivisme hukum? Jelaskan dan berikan
argumentasi anda!

3. a. Dimanakah hukum itu ditemukan menurut Aliran Mazhab Sejarah? Jelaskan.


b. Jelaskan konsep Aliran Mazhab Sejarah menurut Puchta!
c. Bagaimanakah jika konsep Mazhab Sejarah dikaitkan dengan Hukum Adat dan
Hukum Islam yang berlaku di Indonesia? Jelaskan.

4. a. Jelaskan konsep keadilan menurut John Rawl? Jelaskan dan berikan contohnya,
b. Jelaskan konsep keadilan tersebut jika dikaitkan dengan penegakan hukum di
Indonesia!

5. a.Apakah yang dimaksud dengan Hukum Sebagai Sarana Pembaharuab? Jelaskan dan
berikan contohnya.
b. Apakah Indonesia menganut konsep Hukum Sebagai Sasana Pembaharuan
tersebut? Jelaskan dan berikan argmentasi anda!

6. a. Jelaskan fungsi dari Etika!


b. Betikan contoh etika profesi hukum dari Hakim!

------ Selamat Bekerja Semoga Sukses ------


Nama : Elena Kristianto

Nim : 2019330050028

Uas Filsafat Hukum

Jawaban

1. A. Utilitarianisme juga sering disebut Utilisme. Utilitarianisme


adalah aliran hukum yang menempatkan kemanfaatan sebagai
tujuan utama hukum. Kemanfaatan yang dimaksud dalam
aliran ini adalah kebahagiaan (happiness).

B. Teori utilitas Bentham mengatakan bahwa hukuman dapat dibenarkan


jika pelaksanaannya mengkristalkan dua efek utama yakni: pertama,
konsekuensi hukuman itu ialah mencegah agar di masa depan kejahatan
terhukum tidak akan terulang lagi.
Pemikiran Mill banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
psikologis. Ia menyatakan bahwa tujuan manusia adalah
kebahagiaan, dimana kebahagiaan tersebut diperoleh melalui
hal-hal yang membangkitkan nafsu manusia.

C. Tujuan hukum seperti ini memberi landasan etis bagi aliran berpikir
Utilitarianisme. Hukum itu pada prinsipnya ditujukan untuk menciptakan
ketertiban masyarakat, di samping untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya kepada jumlah orang yang terbanyak.
2. A. Austin menyatakan bahwa suatu perintah baru dapat dikatakan sebagai
hukum hanya apabila perintah tersebut berasala dari suatu kedaulatan
penuh (berkuasa penuh) yaitu negara. Hukum positif dimaknai sebagai
aturan yang dibuat oleh negara sebagai yang memangan kedaulatan penuh.
Hans Kelsen yang berpendapat bahwa hukum harus dibersihkan dari
anasir-anasir yang nonyuridis seperti sosiologis, politis, historis dan etis.
B. Pemikiran hukum menjadi legal positivistic, yaitu hukum yang terpisah
dari moralitas; hukum yang diterapkan secara resmi melalui legislasi
negara.
C. Dengan UUD 1945 sebagai dasar negara yang didalamnya termuat cita
negara hukum Pancasila, maka dengan sendirinya Positivisme hukum di
Indonesia adalah positivism hukum yang tidak memandang hukum sebagai
perintah penguasa berdaulat atau hukum dipisahkan dari moral dan agama.
3. A. Mazhab sejarah mengajarkan bahwa hukum tidak dibuat melainkan
tumbuh bersama dengan masyarakat (das recht wird nicht gemacht, est ist
und wird mit dem volke). Volkgeist, menurut von Savigny, 'unik, tertinggi,
dan realitas mistis' sehingga ia tidak dipahami secara rasional melainkan
dipersepsikan secara intuitif.
B. Mazhab sejarah ini timbul dari tahun 1798-1846. Puchta
merupakan murid dari Carl Von Savigny yang berpendapat
bahwa hukum terikat pada Jiwa bangsa yang bersangkutan dan
dapat berbentuk adat istiadat, undang-undang dan karya ilmiah
para ahli hukum.
C. Mazhab sejarah menerangkan bahwa hukum tidak dibuat. Namun hukum tumbuh
bersama dengan masyarakat (das recht wird nicht gemacht, est ist und wird mit dem
volke).
Singkatnya, hukum adat mengikuti hukum agama yang dipeluk oleh masyarakat
adat itu. Namun, teori ini dibantah oleh Snouck Hugronje dan Van Vollenhoven
melalui teori 'receptie'-nya. Menurut Hugronje, hukum Islam dapat diberlakukan
sepanjang tidak bertentangan atau telah diterima keberlakuannya oleh hukum adat.
4. A. Rawls berpendapat bahwa keadilan adalah kebajikan utama dari hadirnya
institusi-institusi sosial (social institutions). Akan tetapi, menurutnya, kebaikan bagi
seluruh masyarakat tidak dapat mengesampingkan atau mengganggu
rasa keadilan dari setiap orang yang telah memperoleh rasa keadilan, khususnya
masyarakat lemah.
Contoh keadilan distributif adalah karyawan yang telah bekerja selama 30 tahun,
maka ia pantas mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat.
B. Konsep keadilan sosial menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa
Indonesia diabdikan bagi terwujudnya cita-cita rakyat yang luhur yaitu terwujudnya
negara bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; makmur
dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran.
5. A.hukum merupakan “sarana pembaharuan masyarakat” didasarkan kepada anggapan
bahwa adanya keteraturan atau ketertiban dalam usaha pembangunan
dan pembaharuan itu merupakan suatu yang diinginkan atau dipandang (mutlak)
perlu.
Contoh : peraturan yang sudah ada sebelumnya kemudian di revisi kembali untuk
mendapatkan kesejahteraan lebih baik.
B.ya, karena adanya hukum.
Hukumlah, yang memiliki peran yang sangat
sentral dalam keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara,
khususnya dalam memberikan kepastian usaha dan investasi. Di negara
berkembang, hukum memiliki peranan yang besar untuk turut memberi
peluang pembangunan ekonomi.
6. A. Etika berfungsi mengatur sikap seseorang kepada orang lain,
sehingga tercipta keadaan lingkungan yang harmonis. Individu
yang beretika secara tidak langsung sedang menunjukkan
intelektualitasnya.
B. Kode Etik Hakim
 BERPERILAKU ADIL.
 BERPERILAKU JUJUR.
 BERPERILAKU ARIF DAN BIJAKSANA.
 BERSIKAP MANDIRI.
 BERINTEGRITAS TINGGI.
 BERTANGGUNG JAWAB;
 MENJUNJUNG TINGGI HARGA DIRI.
 BERDISIPLIN TINGGI.

Anda mungkin juga menyukai