Anda di halaman 1dari 49

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

(PKWU)

BAHAN PANGAN, ALAT PENGOLAHAN DAN TEKNIK


PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA
By:
Rida Rohati, S.Pd
Bahan pangan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan pangan
nabati dan bahan pangan hewani. Kedua bahan pangan ini sama-sama menjadi
sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Akan tetapi, bahan pangan
yang biasanya menjadi sumber makanan pokok atau utama bagi manusia adalah
bahan pangan nabati.
Perbedaan Karakteristik
Bahan Nabati dan Hewani
Karakteristik Bahan Nabati Karakteristik Bahan Hewani

Umumnya memiliki daya awet yang Umumnya mudah rusak (daya awetnya
tinggi rendah)

Cenderung tahan terhadap tekanan Umumnya bersifat lunak, tidak tahan


dan tidak gampang rusak tekanan, dan hantaman

Meski sifat bahan spesifik, namun Sifat setiap bahan sangat spesifik dan
masih dapat dicari sifat umumnya sangat sulit digeneralisasi

Selain sumber protein dan lemak, Umumnya merupakan sumber protein


bahan nabati banyak yang juga dan lemak
berperan sbeagai sumber karbohidrat,
mineral, dan vitamin
Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dapat
dikonsumsi oleh manusia.Bahan pangan jenis ini mengandung berbagai gizi yang diperlukan
bagi tubuh. Bahan pangan nabati dapat dikonsumsi setelah diolah ataupun dikonsumsi secara
langsung manusia, seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein.
Bahan pangan nabati terbagi
menjadi 2 (dua) jenis

Tanaman hortikultura merupakan


tanaman yang dihasilkan dari proses
budidaya pertanian secara modern. Jenis Tanaman pangan merupakan
tanaman hortikultura yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah
berbagai jenis tanaman yang
buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa mengandung banyak karbohidrat
contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, dan protein yang bermanfaat
wortel, kangkung, selada, kol, buncis, dan
mentimun.
sebagai sumber tenaga atau
energi bagi manusia. Jenis
tanaman pangan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber
makanan manusia, yaitu berbagai
tanaman serealia, kacang-
kacangan, dan umbi-umbian.
Karakteristik Bahan Pangan Nabati

Berdasarkan Rasa
Tekstur Fisik Bahan pangan nabati berdasarkan rasa dibagi menjadi
 Tekstur Lunak (jenis buah ex: pisang) 3 (tiga) kelompok, yaitu:
 Tekstur keras(jenis umbi,buah,batang ex:  Rasa manis
apel,ubi)  Rasa pahit
 Tesktur ulet (daribatang/akar tumbuhan)  Rasa asam
 Tekstur Rapuh (yang dikeringkan
ex”jagung)
 Tekstur kenyal,lentur dan leastis:
Bahan Pangan Hewani

Bahan makanan hewani adalah sumber makanan yang dihasilkan dari hewan yang dapat dikonsumsi oleh
manusia. Bahan pangan hewani dikenal sebagai sumber protein dan lemak. Kandungan protein dalam bahan
pangan hewani terbilang tinggi dan dapat berperan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan,
memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap dan seimbang jika dibandingkan dengan protein
dalam bahan pangan nabati, serta lebih mudah untuk dicerna dan diserap oleh tubuh. Protein hewani ini dapat
bermanfaat untuk memperbaiki dan membangun jaringan pada tubuh manusia.
Kelebihan dan Kekurangan dari Bahan
Pangan Hewani

Kelebihan Bahan Pangan Hewani Kelemahan Bahan Pangan Hewani


 Bahan pangan hewani memiliki sumber protein yang  Bahan pangan hewani memiliki kandungan lemak dan
mengandung sembilan asam amino esensial yang lengkap kolesterol yang tinggi sehingga tidak boleh dikonsumsi secara
dan penting bagi tubuh. Asam amino esensial ini tidak berlebihan karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
dapat diproduksi oleh tubuh manusia sehingga harus  Bahan pangan hewani memiliki kandungan sodium yang cukup
diperoleh dari sumber makanan yang dikonsumsi. tinggi sehingga dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi
 karena kadar sodium yang tinggi dalam darah.
Bahan pangan hewani memiliki protein yang mengandung
vitamin B12 dan tidak dapat ditemukan dalam protein  Bahan pangan hewani memiliki harga yang cenderung lebih
nabati. Vitamin B12 sangat berperan dalam pembentukan tinggi dibandingkan dengan bahan pangan nabati sehingga
sel darah merah, membantu memperlancar sistem akan cukup sulit untuk didapatkan oleh masyarakat yang
metabolisme tubuh, serta menjaga sistem saraf tetap sehat. memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.

  Bahan pangan hewani memiliki daya tahan atau daya simpan


Bahan pangan hewani memiliki kandungan vitamin D dan
yang rendah sehingga akan mudah rusak karena memiliki
DHA yang dapat membantu perkembangan otak.
kandungan air yang tinggi serta potensial untuk pertumbuhan
 Bahan pangan hewani memiliki kandungan zat besi mikroba. Karena itu, diperlukan tempat atau cara penyimpanan
(heme) dan zinc (seng) yang sangat bermanfaat untuk khusus yang akan membuat bahan pangan ini dapat bertahan
menjaga kekebalan tubuh. lebih lama.
Karakteristik Bahan Pangan Hewani

Bahan Pangan Ikan Bahan Pangan Susu.


Susu merupakan pangan
Bahan pangan Daging Contoh ikan laut, seperti dengan nilai gizi tinggi,
hiu, sarden, tuna, yaitu memiliki
sapi, kandungan air, lemak,
Bahan Pangan Telur.
kerbau, Contoh ikan darat, protein, karbohidrat,
Telur adalah makanan
seperti; vitamin (A, D, E, K, C,
kambing, populer dengan gizi tinggi
gurame,mujair,mas,ele, dan B2, B1, niasin, asam
seperti air,
domba, nila. partotenat, piridoksin
protein,karbohidrat,
(B6), blotin, inositol,
kelinci, mineral, lemak dan vitamin,
Contoh Ikan migrasi cholin,asam folat dan
serta dapat diolah menjadi
rusa, (ikan laut yang bertelur mineral.
berbagai masakan.
disungai), seperti;
ayam, .
ikan salmon, dan ikan .
kalkun, salem.
bebek
ALAT PENGOLAHAN

Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah
suatu masakan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan. Peralatan pengolahan dibagi
menjadi 2 yaitu:
 Kitchen utensils/ peralatan dapur
 Kitchen equipment/ perlengkapan dapur
A. Kitchen utensils/ peralatan dapur yaitu peralatan kecil untuk
mengolah makanan seperti panci, pisau dan sebagainya

 .Peralatan dari baja, stainless steel,


alumunium, dan tembaga. Peralatan jenis
ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
Peralatan untuk menyimpan atau mencampur
 Peralatan kecil
Peralatan memotong
 Peralatan dari kayu
Peralatan dari karet
Peralatan dari pastik/ melamin
B. Kitchen equipment/ perlengkapan dapur : peralatan besar yang
membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk
mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya.
 Peralatan listrik dan gas
 Peralatan mekanik : peralatan dapur yang menggunakan mesin
sendiri sebagai sumber penghasil tenaga atau digerakkan secara
manual. Misalnya hard meat grinder, noudle dough, machine dan
timbangan.

Peralatan non listrik


Teknik perawatan dan penyimpanan peralatan
 Peralatan kecil

1. Besi
a. Pergunakan sikat cuci lembut untuk mencegah goresan :Pergunakan ai panas dan detergen dan bilas pada air hangat sebelum dikeringkan .

b. Keringkan dengan lap kering kemudian lapisi minyak sebelum disimpan supaya tidak berkarat.

2. Plastic/ melamin
a. Rendam pada air hangat yang dicampur detergen

b. 2) Gosok dengan spons lmbut

c. 3) Bilas air dingin dan keringkan

3. Alumunium
a. Rendam dengan air panas yang berisi detergen

b. Gosok dengan sikat halus

c. Bilas dan keringkan dengn air bersih

d. Jangan menggunakan air asam/ soda karena dapat melarutkan alumunium.

4. Kayu
a. Chopping board dan rolling pan sebaiknya tidak dicuci dengan air cukup ditaburi dengan tepung kemudan sikat dengan sikat baja.

b. Cutting board dan spatula sebaiknya dicuci dengan air panas campur detergen kemudian dijemur.
Perlengkapan besar
a. Peralatan listrik dan gas : Pembersihannya harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan
pabrik.
b. Peralatan non listrik : Harus dibersihkan secara menyeluruh setap hari, pergunakan air
panas berisi detergen, sikat halus kemudian bilas dan keringkan.

Teknik Penyimpanan
Peralatan masak yang sudah dibersihkan, kemudian disimpan dan ditumpuk terbalik pada rak
yang bersih dan dalam keadaan kering.
TEKNIK PENGOLAHAN

 Mengolah bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar
pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah
( moist heat ) dan teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking ).
Teknik memasak dengan pemanasan kering:

Sautel (menumis):
•Roasting: memanggang dengan oven memasak dengan minyak sedikit
•Grill : membakar langsung di atas bara api

Pan frying/shallow frying:


Deep frying: menggoreng dengan menggoreng dengan minyak dangkal
menggunakan minyak banyak
Teknik memasak dengan pemanasan basah:

Boilling (perebusan):
merebus bahan masakan didalam air kaldu sampai matang
Blancing: memasak dengan cara memasukkan
bahan dalam air rebusan dalam waktu yang sebentar

Simmering: memasak dengan cara mendidihkan secara perlahan

Braising: memasak dengan air sedikit dan tertutup rapat,


Cairan yang dipergunakan dalam teknik braising adalah kaldu (stock).
Setup (stewing): memasak secara perlahan
Merebus (poaching): memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 o c
dengan sedikit air dan dihidangkan dengan air rebusannya

Mengukus (steaming): memasak dengan uap air panas/mendidih


Selain beberapa teknik tersebut, ada beberapa langkah yang biasa dikerjakan saat
mengolah makanan diantaranya:

 Memanir (coating) ialah memberi lapisan telur dan


tepung panir padamakanan yang akan digoreng.
 Memarinir (marinating) ialah membiarkan daging,
ikan atau sayuranbeberapa waktu dalam cairan yang
terdiri dari anggur, air jeruk atau cuka,ditambah
dengan bumbu-bumbu garam, lada, bawang merah,
daun laurier,cengkeh, minyak dan gula. Tujuan
memarinir supaya daging menjadi lunak,sedap dan
tidak lekas busuk, pada sayuran supaya rasanya tidak
hambar.

 Menghidangkan (serving) ialah cara menghidangkan


makanan yang telahmatang.
Potongan Bahan Makanan
Bahan makanan yang membutuhkan pemotongan sebelum proses pengolahan yaitu daging, unggas, ikan, sayuran,
dan buah-buahan.
 Hal -hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemotongan pada bahan makanan berupa sayuran dan
buah-buahan adalah:
 -Membersihkan sayur dari kotoran yang menempel.
 -Mempertahankan zat vitamin yang terdapat dalam sayur agar tidak terlalu banyak larut saat pengolahan.
 -Berupaya mencegah kerusakan pada sayuran.
 -Mempersiapkan sayuran sebelum diolah sesuai dengan jenis menu yang akan dimasak.
 -Memotong atau menyiapkan sayuran dengan teknik dan cara menyimpan yang benar.
 -Kupas dan potong buah atau sayur sedekat mungkin dengan waktu memasak untuk mencegah pengeringan dan
kehilangan vitamin.
 -Kupas setipis mungkin karena banyak nutrisi yang berada dibawah kulit
 -Potong dalam ukuran yang sama.
 -Jaga sayuran atau buah yang dapat berubah menjadi coklat dalam air.
Fungsi Potongan Bahan Makanan
 1. Mempermudah proses pengolahan.
 2. Mempercantik hidangan.
 3. Menambah selera makan.

Macam-Macam Potongan Bahan Makanan


 1. Potongan bahan makanan nabati : potongan sayur (vegetable cutting) dan kentang
 2. Potongan hewani : sapi, babi, domba, kambing, ayam, dan ikan.
Klasifikasi Potongan Bahan Makanan
Nabati
 Potongan kasar: Potongan yang kasar dan tidak beraturan. Potongan ini tidak digunakan
dalam penyajian hidangan tetapi digunakan untuk memberi rasa, warna pada stock, soup,
sauce, kemudian disaring dan potongan tadi dibuang (Mire Poix).
 Potongan khusus: Suatu potongan yang dipotong secara khusus dan beraturan, biasanya
digunakan sebagai penghias hidangan soup dan sauce, sayur mayur, selada dan pelengkap
atau penyerta makanan utama.
 Sayuran yang dipotong bentuk khusus, jika dilakukan dengan bentuk potongan dan ukuran
yang sama dapat meningkatkan penampilan dari penyajian suatu hidangan
Macedoine/cube Potongan sayuran berbentuk kubus ukuran 1 x 1 x 1 cm. Wortel Untuk hidangan sambal goreng
Lobak hati.
Buncis Kentang

Julienne Potongan sayuran berbentuk batang korek api ukuran 3-4 cm atau 30- 40 Wortel Untuk acar, julienne soup dan
x 2 x 2 mm Lobak salad.

Labu siam Rebung Kentang.

Brunoise Potongan sayuran turunan dari julienne, berbentuk kubus kecil Wortel Kentang Untuk isi pastel dan isi resoles.
ukuran 2 x 2 x 2 mm.
Chiffonade Potongan sayuran yang dipotong/diiris setebal 1-2 Kol Pelengkap kuah bakso, garnish,
mm memanjang. Daun selada underliner pada salad, shrimp
cocktail.

Vichy Carrot Potongan sayuran berbentuk bulat pipih dengan Wortel Pelengkap main course dan isi
ketebalan 2-3 mm. soup.

Barrel Potongan sayuran berbentuk seperti tong segi 8 Wortel Lobak Sebagai pelengkap dalam
dengan ukuran panjang 3-5 cm. Labu siam Kentang hidangan. Misal: cocole carrot.

Turning Potongan sayuran yang berbentuk seperti tong segi 5 Wortel Kentang Lobak. Sebagai pelengkap main course.
dengan panjang 3-4 cm.

Allumette Potongan sayuran tipis dengan ukuran 4-5 x 0,5 x 0,5 Wortel Lobak Pelengkap hidangan kontinental.
cm. Labu siam Buncis Kentang
Potongan sayuran yang tidak beraturan. Wortel Bombay Batang Untuk bumbu dalam
Mire Poix seledri pembuatan stock/kaldu.

Bouqet Garni Ikatan bumbu yang terdiri dari batang sledri, Untuk penyedap dalam
lada butir, bay leaf, thyme, bawang pre. pembuatan kaldu.

Paysanne Potongan sayuran berbentuk bujur sangkar ukuran Wortel Pelengkap garnish.
10 x 10 x 2 mm. Labu siam Kentang.

Chopped Potongan sayuran yang berbentuk cacahan kecil/besar yang tidak Seledri Bombay Bawang Sebagai bumbu, hiasan.
beraturan. Petersely
Pemotongan Bahan Hewani
 Chuck
Potongan yang berasal dari bagian pundak sebelah kanan dekat leher sapi.
 Brisket
Potongan daging yang berasal dari bagian bawah dada sapi
 Tritip
Potongan yang berada dibagian atas panggul dan dibelakang pinggang
 Flank
Potongan daging yang berasal dari bagian kanan perut
 Tenderloin
Potongan yang berasal dari bagian tengah pinggang sapi yang mempuyai tekstur yang empuk dengan lemak yang sedikit
 T-Bone
Potongan bagian ujung depan dari pinggang sapi dengan tulang ditengah berbentuk T
 Rib-Eye
Potongan yang berasal dari bagian rusuk sapi
 Prime Rib
Potongan yang berasal dari bagian tengah rusuk sapi yang memiliki lapisan lemak yang tebal dibagian luarnya
 Skirt
Potongan yang berasal dari bagian depan perut dibawah tulang rusuk
 Strip
Potongan yang berasal dari bagian tengah belakang pinggang sapi
 Top Round
Potongan yang berasal dari bagian belakang paha sapi
 Top Sirloin
Potongan yang berasal dari bagian atas sirloin yang terletak dibagian belakang sapi yang tepat berada di bawah bagian
Tenderloin
Bagian Potongan hewani pada sapi
Jenis-jenis Potongan Ikan

 Whole atau Round Fish


Jenis-jenis potongan ikan yang pertama adalah whole atau round fish. Jenis potongan ini merupakan seluruh bagian
ikan masih utuh seperti pertama kali ditangkap. Baik itu berupa kepala dengan jeroan, sampai dengan ekor.

 Dressed Fish
Kedua adalah jenis potongan ikan dressed fish. Potongan ini bisa diartikan juga jika kepala, sirip, dan termasuk
ekor, dikeluarkan termasuk yang memiliki jeroan.

 Loin
Jneis-jenis potongan ikan berikutnya adalah lion. Potongan jenis ini merupakan bagian utama dari tubuh ikan yang
bulat dan besar. Bagian ini berada di atas tulang belakang. Potongan ini juga sering disebut juga sebagai pinggang
dari punggung atas. Potongan Loin sering digunakan untuk memorong jenis ikan tuna, swordfish, dan marlin.
 Fillet
Potongan jenis fillet merupakan potongan yang mengambil semua sisi ikan mulai dari tulang
belakang. Ikan dengan tubuh yang bulat akan menghasilkan dua bagian fillet, masing-masing dari
kedua sisi tubuhnya. Untuk ikan datar akan menghasilkan 4 fillet. Untuk ikan engan ukuran yang
lebih besar bisa menghasilkan lebih dari 4 fillet dan disebut sebagai supermes atau escalipes.

 Steak atau Darne


Jenis-jensi potongan ikan berikutnya adalah steak atau darne. Potongan ini dibentuk melintang tebal
dari ikan jenis bundar. Potongan ini harus tegak lurus dengan tulang belakang. Kebanyakan steak
dari ikan lebih suka untuk mempertahankan tulang belakang ikan.

 Butterfly Fillet
Terkahir, jenis potongan ikan ini dikenal dengan istilah butterfly fillet. Potongan jenis ini biasa
digunakan untuk jenis ikan kecil, seperti trout, sarden, mackerel, atau herring. Jenis potongan ini
dibuat dengan meninggalkan kedua belah sisi fillet dari tubuh ikan. Secara sederhana dengan jenis
potongan nini kita mendapatkan seluruh bagian tubuh ikan kecuali kepala dan tulang rusuknya.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)

 Standar operasional prosedur atau bisa kita singkat menjadi SOP merupakan sebuah istilah
yang berarti merupakan sebuah dokumen yang ada kaitannya dengan prosedur yang
dilaksanakan dengan cara kronologis agar dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang
tujuannya untuk mendapatkan hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja namun
dengan dana yang minimal.
Fungsi SOP atau Standar Operasional Prosedur:

 Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau juga kondisi tertentu serta tujuan
petugas dan juga lingkungan pada saat melaksanakan sesuatu tugas ataupun pekerjaan.
 Sebagai patokan dalam melaksanan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, dan juga supervisor,
 Guna menghindari berbagai kegagalan, ragu-ragu, duplikat, dan juga pemborosan dalam
melaksanakan kegiatan.
 Sebagai dokumentasi sejarah apabila suatu waktu dibuat revisi SOP yang terbaru.
 Digunakan sebagai dokumentasi pelatihan,
 Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang serta pula tanggung jawab dari petugas yang terkait.
 Sebagai “tolak ukur” guna menilai mutu pelayanan.
Manfaat SOP atau Standar Operasional Prosedur:

 Berguna untuk standarisasi cara yang dilaksanakan para pekerja pada saat melaksanakan
pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan juga kelalaian.
 Membantu staff agar mereka menjadi lebih mandiri serta tidak bergantung pada intervensi
manajemen, dengan begitu akan mengurangi keterlibatan pemimpin dalam pelaksanaan
sehari-harinya.
 Dapat meningkatkan akuntabilitas.
 Dapat menciptakan ukuran standar kinerja yang nantinya diberikan kepada pegawai.
 Dapat membuat berbagai bahan pelatihan yang bisa membantu pekerja junior agar dapat
cepat dalam melaksanakan pekerjaannya.
 Bisa membuat perusahaan atau organisasi menjadi efisien dan dikelola dengan bagus.
 Memberikan pedoman untuk setiap pekerja di bagian pelayanan untuk melaksanakan
pemberian pelayanan sehari-harinya
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya penting yang harus dilakukan
terutama bagi dunia usaha/industri.
 Aspek filosofi: menyatakan bahwa K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan hak jasmaniah maupun rohaniah, hasil karya dan budaya
tenaga kerja menuju masyarakat adil dan makmur.
 Aspek ilmu: menyatakan bahwa K3 adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 Aspek praktis/etimologi: menyatakan bahwa K3 merupakan suatu upaya perlindungan
tenaga kerja dan orang lain yang memasuki area kerja agar selalu dalam keadaan selamat
dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta penggunaan sumber dan
proses produksi secara aman dan effisien.
Pentingnya Penerapan K3

 Banyaknya angka kecelakaan kerja yang terjadi di dunia kerja


 Kurangnya standar kerja yang terdapat di suatu perusahaan
 Kerugian yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan kerja
 Daya saing pasar global suatu negara ditentukan oleh tingkat kecelakaan kerja yang terjadi
di negara tersebut. Semakin tinggi tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di suatu negara,
semakin rendah daya saing Negara tersebut di pasar global
 Masih kurangnya kesadaran sebagian masyarakat termasuk kalangan dunia usaha tentang
pentingnya aspek K3
 K3 menjadi issu global yang mempengaruhi perdagangan dan arus barang antar Negara
Tujuan keselamatan kerja adalah untuk:

 Mencegah dan mengurangi kecelakaan.


 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang berbahaya.
 Memberi pertolongan pada kecelakaan.
 Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
Berdasarkan aturan K3, Norma keselamatan kerja diharapkan
mampu:

 Menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap
pekerja dan mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja.
 Mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja.
 Menjadi instrumen yang menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-
tingginya
SI H
KA
MA
R I
TE

Anda mungkin juga menyukai