Anda di halaman 1dari 27

Perkiraan Kerusakan

dan Kerugian
Sektor Perumahan

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


Isi

1. Efek tipikal bencana terhadap sektor


perumahan
2. Prosedur untuk penilaian kerusakan
dan kerugian
3. Input untuk penilaian dampak
makroekonomi
4. Sumber Informasi

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


DAMPAK TIPIKAL DARI BENCANA

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


Sektor Perumahan dan Bencana
• Perumahan sejauh ini merupakan sektor
yang paling terpengaruh oleh bencana,
terutama pada saat gempa bumi
• Dalam kasus bencana, sektor
perumahan mengalami
 Kerusakan pada aset
 Kerugian dalam arus ekonomi selama
masa pemulihan
Jenis-jenis Kerusakan

Kehancuran Sebagian atau Keseluruhan


dari
– Unit Rumah dan Komponen sistem
listrik, air/sanitasi yang terdapat di
dalamnya
– Barang-barang Rumah Tangga
– Peralatan dan produk dari industri
rumah tangga
Jenis-jenis Kerugian

• Biaya penghancuran dan pembersihan


puing
• Kerugian akibat kehilangan pendapatan
sewa untuk rumah yang disewakan
• Biaya untuk penyediaan tempat tinggal
sementara (oleh pemerintah, bantuan
internasional dan/oleh sektor swasta)
• Biaya transportasi tambahan dari
penampungan sementara ke tempat kerja
PROSEDUR PENILAIAN KERUSAKAN
DAN KERUGIAN
Prosedur

1. Data dasar sebelum bencana


2. Kumpulkan data pasca bencana
3. Perkirakan Nilai Kerusakan dan
Kerugian
4. Perkirakan dampak terhadap
neraca pembayaran dan anggaran
Data dasar Pra Bencana
• Jumlah rumah di daerah tersebut sebelum bencana
• Tipologi dari rumah di daerah tersebut berdasarkan,
– Ukuran
– Tipe dari materi konstruksi yang digunakan
– Nilai rumah
– Kepemilikan rumah (Milik swasta atau
Pemerintah)
– Rumah yang disewakan
• Dapatkan nilai dari sewa bulanan
• Apakah terdapat unit rumah yang tidak dihuni di
daerah tersebut atau sekitar?
Data dasar Pasca Bencana

• Perkirakan kebutuhan untuk memberikan fasilitas


rumah sementara dan untuk berapa lama
• Perkirakan rencana perbaikan dan rekonstruksi dari
unit rumah dengan memperhitungkan
– Kapasitas dari sektor perumahan
– Ketersediaan dari tenaga kerja
– Ketersediaan dari bahan bangunan dan
peralatannya
– Pendanaan yang mencukupi untuk rekonstruksi
Penilaian Kerusakan

1.Berdasarkan tipologi unit perumahan,


perkirakan jumlah rumah yang rusak
berat dan rusak ringan
2.Dengan menggunakan data biaya satuan
konstruksi yang didapatkan dari
kontraktor profesional, dapatkan
perkiraan biaya satuan rata-rata untuk
masing-masing tipe rumah
Sesi 5.4 | Sektor Perumahan
Kriteria Kerusakan Akibat Bencana Alam
Bidang Perumahan
Kategori Kriteria
Uraian
No Kerusakan Kerusakan
I Berat Bangunan  Bangunan rumah/sekolah roboh total.
roboh atau  Sebagian besar struktur utama bangunan rusak.
sebagian besar  Sebagian besar dinding dan lantai bangunan
komponen patah/retak.
struktur rusak  Secara fisik kondisi kerusakan lebih dari 70%.
 Komponen penunjang lainnya rusak total.
 Bangunan membahayakan/tidak dapat digunakan.
 Perbaikan dilakukan dengan rekonstruksi.

II Sedang Bangunan  Bangunan rumah/sekolah masih berdiri.


masih berdiri,  Sebagian kecil struktur utama bangunan rusak.
sebagian kecil  Sebagian besar komponen penunjang lainnya rusak.
komponen  Bangunan masih dapat difungsikan/digunakan.
struktur rusak,  Secara fisik kerusakan 30 –70%.
dan komponen  Perbaikan dapat dilaksanakan dengan rehabilitasi.
penunjangnya
rusak
III Ringan Bangunan  Bangunan rumah/sekolah masih berdiri.
masih berdiri, Sebagian kecil struktur bangunan/sekolah rusak ringan.
sebagian Terdapat retak-retak pada dinding plesteran.
komponen Sebagian kecil komponen penunjang lainnya rusak.
struktur retak.  Bangunan/sekolah masih dapat difungsikan.
 Secara
Sesi fisik
5.4 | Sektor kerusakan kurang dari 30%.
Perumahan
Perkiraan Kerugian

1. Perkirakan kerangka waktu perbaikan dan


rekonstruksi rumah secara konservatif
2. Perkirakan biaya untuk penyediaan rumah
sementara
– Biaya penyediaan tanah
– Biaya pembangunan tempat tinggal sementara
– Biaya penyediaan air, sanitasi dan listrik
– Biaya Transportasi ke/dari tempat kerja
3. Perkirakan biaya pembersihan dan penghancuran
puing
4. Perkirakan kerugian kehilangan pendapatan sewa
Sesi 5.4 | Sektor Perumahan
INPUT BAGI DAMPAK MAKRO
EKONOMI

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


Dampak terhadap Neraca Pembayaran

• Setelah melakukan analisis mendalam terhadap


kapasitas sektor konstruksi, perkirakan:
– Kebutuhan dan biaya untuk mengimpor
peralatan, material dan tenaga kerja
(komponen impor dari kerusakan)
– Nilai ekspor dari hal-hal diatas yang tidak
direalisasi karena digunakan untuk keperluan
internal
Dampak Terhadap Anggaran

• Perkirakan jumlah pengeluaran yang harus


ditanggung pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan perumahan sementara
• Jika terdapat rumah sewa milik pemerintah,
perkirakan nilai penerimaan sewa yang tidak
terealisasi
• Perkirakan nilai penerimaan pajak yang tidak
terealisasi jika terdapat pengecualian pajak
(misalnya untuk tempat usaha yang terkena
bencana).

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


INFORMASI YANG DIBUTUHKAN

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


Sumber dan Informasi

Informasi yang dibutuhkan Sumber


• Survey perumahan • BPS
terakhir • Asosiasi Konstruksi
• Survey rumah tangga • Statistik Bank
terakhir Indonesia/BPS/Asosiasi
• Biaya Konstruksi Konstruksi
• Kapasitas sektor
konstruksi
• Nilai sewa bulanan
CONTOH

GEMPA BUMI YOGYAKARTA


DAN JAWA TENGAH

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


Sesi 5.4 | Sektor Perumahan
Perkiraan Kerusakan dan Kerugian

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


Stok Perumahan Yang Terkena

Gempa Aceh Tsunami


Yogyakarta &
Jawa Tengah
Jumlah Rumah Sebelum
Bencana 984,058 832,208
Jumlah Rumah yang 154,098 127,325
Hancur/Rusak Berat (15.7%) (15.3%)
Jumlah Rumah Rusak Ringan 199,160 151,653
(20.2%) (18.2%)

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan


CONTOH PENILAIAN
GEMPA BUMI SUMATERA BARAT 2009
Contoh :Gempa Sumbar 2009)
Damage – kerusakan, memperhitungkan:
◦ (# rumah rusak per tingkat kerusakan) X (% rumah rusak
per type) X (asumsi harga rumah per type)
 Kerusakan: parah, sedang dan ringan (gunakan data BPBD yang
di crosscheck)
 Type rumah: berdasarkan lokasi (urban & rural) dan jumlah lantai
(1 atau 2 dan lebih)
 Harga rumah: (rata2 luas bangunan per type x unit cost per m2)
Losses – kerugian, memperhitungkan:
◦ Tertiary infrastructure – asumsi 5% dari nilai kerusakan
◦ Pembuangan puing (minim)
◦ Kerusakan perabot
◦ Temporary shelter
Needs – membangun kembali dgn lebih baik
Contoh Asumsi Penilaian (Gempa Sumbar 2009)
1. Sumber informasi pemerintah daerah .
2. Biaya per m2 antara Rp 600.000 - Rp 3.000.000 untuk berbagai jenis
konstruksi, penerapan data Podes pada P / "permanen", SP / "semi-
permanen" dan / N "non-permanen" rumah, untuk tunggal dan dua lantai
atau lebih
3. Rata-rata lantai daerah (antara 70 - 100m2 di daerah perkotaan, 100-
120m2 di daerah pedesaan).
4. Distribusi dari setiap jenis P, SP, N, di daerah perkotaan: lantai tunggal 58%
rumah permanen, lantai 2/more 15% tetap dll; di daerah pedesaan: lantai
tunggal 46% permanen, 12% dua lantai / lebih permanen, dll .
5. Tingkat kerusakan: kerusakan berat atau hancur total dihitung sebagai
kerugian 100%, sedangkan rusak sedang 50% dan rusak ringan 10%.
6. Diasumsikan bahwa Pemerintah akan membayar kompensasi sebesar
Rp15 juta kepada pemilik yang rumahnya hancur total, Rp5 juta untuk
rusak sedang dan Rp1 juta untuk kerusakan ringan.
7. Tersier infrastruktur dihitung sebesar 6% dari biaya perumahan dan lain
teknis add-ons di 4% untuk semua jenis rumah.
8. rumah milik pemerintah daerah tidak signifikan dalam jumlah (kurang dari
1%).
Penilaian Kebutuhan dan Strategi

Strategi adalah meningkatkan kekuatan struktur rumah


Keberhasilan program sebelumya patut dipertimbangkan:
◦ Flexible, tinggi rasa kepemilikan & partisipasi
dari masyarakat
◦ Pengawasan keuangan lebih baik
◦ Pemerintah hanya membantu pembangunan
“struktur rumah yang lebih baik”
◦ Keterlibatan fasilitator teknis
◦ Pasca Gempa Sumbar IDR 10 – IDR 15 Juta /
rumah untuk membangun struktur rumah
MEDI HERLIANTO

Mobile : 0811666627

herlianto_ces@yahoo.Com

Sesi 5.4 | Sektor Perumahan

Anda mungkin juga menyukai