Definisi Persepsi
Persepsi dibentuk oleh 3 lapisan :
1. Lapisan fisiologis : objek dunia
2. Lapisan psikis : penghayatan sebagai suatu kesatuan
3. Lapisan eksistensial : berhubungan dengan pribadi
Lapisan Persepsi
Persepsi timbul secara spontan, yaitu ketika
seseorang berhadapan dengan dunia yang penuh rasa
tegang
Persepsi merupakan sifat paling asli, merupakan titik
tolak perbuatan kesadaran manusia
Dalalm mempersepsikan tidak selalu dipersepsi
keseruhan, bisa sebahagian, dan cukup dibayangkan
Tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh konteks
dan pengalaman
Sifat Persepsi
Sesuatu bisa tampak nyata, namun bisa saja hanya
bayangan
Persepsi dapat berupa apa yang dipelajari ataupun hanya
bawaan
Sifat benda yang dihayati biasanya bersifat permanen,
stabil, tidak dipengaruhi oleh penerangan, posisi dan jarak
Bersifat prospektif (mengandung harapan)
Dapat dikoreksi bagi orang normal, namun berbeda
dengan gangguan jiwa
Diartikan sebagai perubahan dalam energi luar yang
mengaktifkan pancaindra dan reseptor-reseptornya
Rangsang
A. Gangguan Perabaan
1. Hyperaesthesia : penambahan kepekaan
yang abnormal.
2. Anasthesia : tidak adanya perasaan
sama sekali terhadap indra kulit.
3. Paraesthesia : perasaan yang palsu atau
yang sudah berubah.
Gangguan Persepsi
Bentuknya antara lain :
1. Acroparaesthesia : rasa kesemutan yang tidak diketahui
penyebabnya
2. Asteregnosis : ketidaksanggupan untuk mengenal bentuk
dengan meraba
3. Kaki phantom : suatu fenomena yang dialami olh orang
yang diamputasi kakinya, merasa kakinya masih ada
4. Synesthesia : suatu penanggapan terhadap rangsang
yang sesuai dengan alat indera tertentu, tetapi
ditanggapi oleh indera yang lain.
B. Gangguan Indera Pembauan
1. Anosmia : kehilangan seluruh atau
2. Hyperosmia : kepekaan yang berlebihan
terhadap rangsang bau
C. Gangguan dalam Persepsi Umum
1. Ilusi : suatu persepsi yang salah atau palsu (ada Objek)
2. Halusinasi : suatu persepsi yang salah atau palsu tetapi
tidak ada rangsangan yang menimbulkannya (tidak ada
objek)
3. Depersonalisasi : perasaan aneh tentang dirinya atau
perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti dulu lagi
4. Derealisasi : perasaan aneh tentang lingkungannya dan
tidak menurut kenyataan
Halusinasi terbagi menjadi :
1. Halusinasi dengar
2. Halusinasi visual
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi perabaan
5. Halusinasi kinestetik
6. Halusinasi visceral
7. Halusinasi hipnagogik
8. Halusinasi hipnopompik
9. Halusinasi histerik