Anda di halaman 1dari 11

GANGGUAN PERSEPSI

dr. Novi Prasanty, M. Ked, Sp. KJ


 Persepsi dapat diartikan sebagai daya mengenal sesuatu
yang hadir dalam sifatnya yang konkrit jasmaniah, bukan
batiniah.

 Persepsi menurut naturalistik : didahului adanya impresi


sensori/sensasi yang diterima, selanjutnya terjadi asosiasi
dengan kesadaran untuk kemudian digabung dengan
impresi-impresi terdahulu, sehingga menghasilkan
pengenalan.

Definisi Persepsi
Persepsi dibentuk oleh 3 lapisan :
1. Lapisan fisiologis : objek dunia
2. Lapisan psikis : penghayatan sebagai suatu kesatuan
3. Lapisan eksistensial : berhubungan dengan pribadi

Ditinjau dari kognisi : kontak utama dengan manusia


dan dunia
ditinjau dari emosional : membangkitkan perasaan dan
merangsang tindakan-tindakan tertentu.

Lapisan Persepsi
 Persepsi timbul secara spontan, yaitu ketika
seseorang berhadapan dengan dunia yang penuh rasa
tegang
 Persepsi merupakan sifat paling asli, merupakan titik
tolak perbuatan kesadaran manusia
 Dalalm mempersepsikan tidak selalu dipersepsi
keseruhan, bisa sebahagian, dan cukup dibayangkan
 Tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh konteks
dan pengalaman

Sifat Persepsi
 Sesuatu bisa tampak nyata, namun bisa saja hanya
bayangan
 Persepsi dapat berupa apa yang dipelajari ataupun hanya
bawaan
 Sifat benda yang dihayati biasanya bersifat permanen,
stabil, tidak dipengaruhi oleh penerangan, posisi dan jarak
 Bersifat prospektif (mengandung harapan)
 Dapat dikoreksi bagi orang normal, namun berbeda
dengan gangguan jiwa
 Diartikan sebagai perubahan dalam energi luar yang
mengaktifkan pancaindra dan reseptor-reseptornya

 Terdapat beberapa jenis rangsang :


1. Mekanis : sakit, mual, halus, bentuk benda
2. Termal : suhu
3. Akustik : bunyi, irama, suara-suara
4. Kecap : pengecapan atau rasa panda indra lidah
5. Bau : Aroma pada indra hidung
6. Visual : penglihatan, cahaya oleh mata

Rangsang
A. Gangguan Perabaan
1. Hyperaesthesia : penambahan kepekaan
yang abnormal.
2. Anasthesia : tidak adanya perasaan
sama sekali terhadap indra kulit.
3. Paraesthesia : perasaan yang palsu atau
yang sudah berubah.

Gangguan Persepsi
Bentuknya antara lain :
1. Acroparaesthesia : rasa kesemutan yang tidak diketahui
penyebabnya
2. Asteregnosis : ketidaksanggupan untuk mengenal bentuk
dengan meraba
3. Kaki phantom : suatu fenomena yang dialami olh orang
yang diamputasi kakinya, merasa kakinya masih ada
4. Synesthesia : suatu penanggapan terhadap rangsang
yang sesuai dengan alat indera tertentu, tetapi
ditanggapi oleh indera yang lain.
B. Gangguan Indera Pembauan
1. Anosmia : kehilangan seluruh atau
2. Hyperosmia : kepekaan yang berlebihan
terhadap rangsang bau
 C. Gangguan dalam Persepsi Umum
1. Ilusi : suatu persepsi yang salah atau palsu (ada Objek)
2. Halusinasi : suatu persepsi yang salah atau palsu tetapi
tidak ada rangsangan yang menimbulkannya (tidak ada
objek)
3. Depersonalisasi : perasaan aneh tentang dirinya atau
perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti dulu lagi
4. Derealisasi : perasaan aneh tentang lingkungannya dan
tidak menurut kenyataan
 Halusinasi terbagi menjadi :
1. Halusinasi dengar
2. Halusinasi visual
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi perabaan
5. Halusinasi kinestetik
6. Halusinasi visceral
7. Halusinasi hipnagogik
8. Halusinasi hipnopompik
9. Halusinasi histerik

Anda mungkin juga menyukai