Hal - 3
01 PENERAPAN TKDN
DALAM TIAP TAHAPAN PENGADAAN
PENERAPAN TKDN DALAM SETIAP TAHAPAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PA
PERSIAPAN PEMILIHAN
PPK Pokja/PP
Penyusunan Spek/KAK, HPS, Evaluasi Dokumen Penawaran
rancangan kontrak memperhatikan
Memeriksa data dukung TKDN, cek
TKDN
daftar inventarisasi B/J, cek
Memastikan nilai TKDN yang menjadi perhitungan TKDN, hitung preferensi
target (cek daftar inventarisasi dan harga
perhitungan estimasi) Penyedia
Pokja/PP
Mencantumkan persyaratan TKDN Mengajukan penawaran TKDN
dalam dokumen pemilihan barang; Komitmen TKDN Ja sa
PENERAPAN TKDN DALAM SETIAP TAHAPAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PELAKSANAAN
SERAH TERIM A
PEKERJAAN
Penyedia
Penyedia Menyerahkan pekerjaan
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak
sesuai dengan penawaran PPK
(TKDN Barang dan komitmen Menerima pekerjaan (evaluasi
TKDN Jasa) capaian TKDN vs penawaran
PPK TKDN)
Monitoring pelaksanaan
Menetapkan sanksi jika terdapat
pekerjaan (mengumpulkan
ketidaksesuaian
bukti untuk menghitung APIP
capaian TKDN, mencatat Melakukan Pengawasan
setiap ketidaksesuaian)
02 PEMBERLAKUAN
PREFERENSI HARGA
PEMBERLAKUAN PREFERENSI HARGA
Perpres 12/21 – Pasal 67
• Ayat (2), Preferensi harga diberlakukan untuk pengadaan Barang/Jasa dengan nilai HPS paling sedikit di atas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
• Ayat (3) huruf a, b, c, Preferensi Harga diberikan terhadap Pengadaan Barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%, diberikan
paling tinggi 25%, dan diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
KETENTUAN DALAM EVALUASI PENAWARAN HARGA DAN
PENERAPAN PREFERENSI HARGA PENGADAAN BARANG
1. Dalam hal terdapat produk yang memiliki TKDN ditambah Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 40%
(empat puluh persen) maka Peserta yang menawarkan produk dari luar negeri (impor) digugurkan. Hal ini dapat
dilakukan dalam hal hanya terdapat 1 (satu) jenis barang dalam 1 (satu) paket
2. Peserta pengadaan yang menawarkan produk dengan nilai TKDN dibawah 25% tidak diberikan preferensi, terhadap
item produk tersebut
3. Nilai TKDN sesuai dengan Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri dan/atau Sertifikat Tanda
Sah Capaian TKDN apabila dipersyaratkan untuk mendapatkan preferensi harga.
4. Jika dalam proses pembuatan Barang digunakan komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai dengan besaran TKDN yang
tercantum dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa produksi Dalam Negeri (apabila diberikan preferensi harga) yang
merupakan bagian dari Penawaran Peserta Pengadaan
EVALUASI PENAWARAN & PENERAPAN PREFERENSI HARGA
PENGADAAN BARANG
A. METODE EVALUASI HARGA TERENDAH B. METODE EVALUASI SISTEM NILAI
Harga Terendah
HEA = (1 – KP) x Harga Penawaran Terkoreksi NP = x 100%
Harga Penawaran
• Angka 2 huruf c, Gubernur/Bupati/Wali Kota melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan Perpres 16/2018 dan perubahannya
dengan memberikan preferensi harga pada Pengadaan Barang/Jasa dengan ketentuan diberikan terhadap Barang yang memiliki
TKDN paling rendah 25% (dua puluh lima persen)
• Lampiran angka 2 huruf b butir 2), Dalam melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa Pengguna Anggaran (PA) memerintahkan
PPK/Pokja Pemilihan untuk memberikan preferensi harga paling tinggi 25% terhadap Barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%
untuk pengadaan Barang/Jasa dengan nilai HPS paling sedikit diatas Rp1.000.000.000.000,00 bukan nilai Barang dalam Pekerjaan
Konstruksi
CATATAN
• Apabila item pekerjaan sangat banyak, komponen barang/material yang akan dihitung
HEA disarankan untuk item pekerjaan yang termasuk Mata Pembayaran Utama (MPU)
yaitu mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal
80% (delapan puluh per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata
pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
• Informasi MPU dalam konteks HEA dituangkan dalam Dokumen Pemilihan
EVALUASI PENAWARAN & PENERAPAN PREFERENSI HARGA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
5. Apabila peserta tidak menyampaikan formulir perhitungan TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan diberlakukan
preferensi harga bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.
6. Rumus penghitungan sebagai berikut:
7. Dalam hal terdapat peserta yang menyampaikan sertifikat TKDN untuk komponen barang/material yang akan digunakan, Pokja
Pemilihan menghitung HEA untuk masing-masing komponen barang/material, dan kemudian dijumlahkan menjadi HEA Total
EVALUASI PENAWARAN & PENERAPAN PREFERENSI HARGA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
8. Peserta pengadaan yang menawarkan produk dengan nilai TKDN dibawah 25% tidak diberikan preferensi, terhadap item
produk tersebut.
9. Pokja Pemilihan menetapkan peringkat pemenang berdasarkan HEA terendah
10. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang
03 PENINGKATAN
JUMLAH PRODUK DAN NILAI
TRANSAKSI DALAM E-
PURCHASING KATALOG
ELEKTRONIK
DASAR PENYELENGGARAAN
KATALOG ELEKTRONIK
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
ETALASE BELUM
TERSEDIA
INISIASI PEMBUATAN
PENELAAHAN PEMBUATAN
PENCANTUMAN
PRODUK
ETALASE
ETALASE PRODUK
BARANG/JASA PRODUK
ETALASE
TERSEDIA
PENDAFTARAN
PENDAFTARAN
PENYEDIA
PENYEDIA KATALOG
KATALOG
ELEKTRONIK TAHAPAN
ELEKTRONIK
PELAKU
USAHA SUDAH
BISA
BERPARTISIPAS
SELESAI PENAYANGAN
I
JENIS METODE E-PURCHASING
NEGOSIASI HARGA
MINI KOMPETISI
REFERENSI HARGA
JIKA DIPERLUKAN
Transaksi Terakhir
Struktur Harga Riwayat Harga Layanan Teknis Pendukung
PELAKSANAAN E-PURCHASING MELALUI MINI KOMPETISI
PENAWARAN PADA MINI KOMPETISI
ALUR PROSES E-PURCHASING KATALOG ELEKTRONIK
PENINGKATAN JUMLAH PRODUK DAN NILAI TRANSAKSI E-
UTAMANYA PADA KATALOG
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Strategi Pemaketan
SUPPLIED BY OWNER (SbO) BAHAN/MATERIAL/JASA KONSTRUKSI UNTUK
MENDUKUNG SWAKELOLA DAN SKEMA SbO
(PENYEDIAAN BAHAN BAKU/
MATERIAL/JASA KONSTRUKSI • Bahan baku, material, dan/atau barang yang sudah terstandar
(SNI/dimensi/ keseragaman);
OLEH PEMILIK PEKERJAAN) • Bahan baku, material, dan/atau barang untuk mendukung bangunan
Dengan memanfaatkan Katalog Elektronik permanen (contoh: beton precast, aspal beton, dll);
• Bahan baku, material, dan/atau barang untuk satu paket atau beberapa
paket pekerjaan konstruksi (contoh: keramik, bata, dll);
UNTUK BANGUNAN KONSTRUKSI • Peralatan untuk menunjang pekerjaan konstruksi; dan/atau
TIPIKAL/PROTOTIPE • Bahan baku/material/barang dan Jasa dalam pekerjaan konstruksi yang
• Bangunan rumah sederhana untuk warga pra sejahtera yang telah ditangani oleh penyedia jasa spesialis.
distandarkan
• Bangunan rumah untuk penataan perkotaan
• Bangunan gedung sekolah, puskesmas, dan perkantoran lain yang bersifat
tipikal; dan/atau
• Bangunan modular
• Jembatan standar, dan lain-lain.
04 PENGUATAN
KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
1. SURAT EDARAN KEPALA LKPP NO.3 TAHUN 2023
2. RANCANGAN PERUBAHAN KEDUA PERPRES 16/2018
Memperbanyak jumlah etalase dalam Katalog Elektronik sektoral dan Katalog Elektronik lokal
01
dengan menayangkan seluruh kebutuhan barang/jasa di satuan kerja/perangkat daerah
Dalam hal barang/jasa yang dibutuhkan tidak terdapat dalam katalog elektronik maka
02 KPA/PPK/PP)/UKPBJ mendorong pelaku Usaha UMKK untuk menayangkan produknya ke
dalam Katalog Elektronik
SURAT EDARAN
Menginstruksikan kepada KPA/PPK/PP untuk melakukan pemilihan penyedia dengan
KEPALA LKPP NO.3 03 urutan/prioritas sebagai berikut:
TAHUN 2023 a. E-purchasing; dan
b. Metode selain E-Purchasing, apabila barang/jasa tidak tersedia dalam Katalog Elektronik
TENTANG AFIRMASI
BELANJA PRODUK DALAM Untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil,
04 dan Koperasi, Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah menetapkan nilai transaksi E-
NEGERI DAN PRODUK
purchasing paling sedikit 30% dari total nilai belanja pengadaan.
USAHA MIKRO, USAHA
KECIL, DAN KOPERASI
MELALUI E-PURCHASING Menginstruksikan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Kementerian/
05 Lembaga/Pemerintah Daerah untuk melakukan pemantauan pencapaian target nilai transaksi E-
purchasing dan melaporkan secara berkala kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah.
IMPLEMENTASI :
1. Memperbanyak etalase dan produk dalam negeri dalam katalogo lokal
2. PA/KPA/PPK/PP memperbanyak pengadaan melalui e-katalog (e-purchasing)
01 Pada proses pemaketan:
RANCANGAN PERUBAHAN kewajiban mengalokasikan 40% anggaran belanja untuk
UMKK
KEDUA PERPRES 16/2018
TENTANG PENGADAAN Penggunaan PDN:
02
BARANG/JASA PEMERINTAH Prioritas 1 Wajib untuk Produk dengan Nilai TKDN ≥ 25%
apabila terdapat PDN dengan TKDN + BMP ≥
(1/2) 40%;
E-Purchasing
05 Pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik
berlaku untuk Barang, Jasa Lainnya, Pekerjaan Konstruksi,
Jasa Konsultansi
AKHIR PRESENTASI
TERIMA KASIH
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta - 12940
Tel: (021) 299 12 450, Fax: (021) 299 12 451
www.LKPP.go.id
Direktorat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengadaan Umum Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)