Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN TERAPI BLOWING BALLOON UNTUK MENGURANGI

SESAK NAPAS PADA PASIEN ANAK USIA (3-5 TAHUN)


DENGAN ASMA BRONKIAL DI INSTALASI
RAWAT INAP ANAK (IRNA C) RSUD
Dr. SUHATMAN, MARS

Nama : Rahmadini
Nim : 20.021

Dosen Pembimbing : Ns. Julimar, S.Kep.,M.Kep

D III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN SRI BUNGA TANJUNG
2023
Lokasi dan subjek
Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan Saran
penelitian

Lokasi Penelitian dan Subjek


4
• RSUD dr. Suhatman, MARS Jl. Tanjung Jati
Didapakan 2 subjek, yaitu An. Z (Subjek 1), An. D
No. 4, Kota Dumai Provinsi Riau. (Subjek 2). subjek ini sesuai dengan karakteristik
yang telah ditentukan oleh peneliti sebelumnya
• Rumah sakit milik pemerintah kota Dumai
dengan direktur Bapak drg. Ridhonaldi.

5 Tipe A Paripurna dan kode RS : 1473013 Subjek I = An. Z berjenis kelamin lak-laki. Usia 3
tahun, riwayat asma sejak usia 2 tahun. Gejala
• Instalasi Rawat Inap Anak (Irna C) RSUD kambuh 1-2 x/bulan. Alergi terhadap makanan
dr. Suhatman, MARS terdiri Kepala Bidang seafood
Keperawatan, Kepala Ruangan, Kepala
Instalasi dan Ketua Tim. Terdapat 23 Subjek II = An. D berjenis kelamin perempuan.
Usia 5 tahun, Riwayat asma sejak usia 3 tahun.
Perawat dengan 3 Dokter, 9 Kamar Gejala kambuh 1-3 x/bulan. Alergi terhadap buah
perawatan dan 33 tempat tidur. nangka, cempedak, sate kambing, dan durian.
Lokasi dan subjek
Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan Saran
penelitian

Hasil Penelitian
4 Tabel 4.1
Rata-Rata Frekuensi Pernapasan Subjek I
Tabel 4.2
Rata-Rata Frekuensi Pernapasan Subjek II

Sebelum Diberikan Sebelum Diberikan Sesudah Diberikan


Sesudah Diberikan Terapi
NO Nama Hari/Tanggal Terapi Blowing NO Nama Hari/Tanggal Terapi Blowing Terapi Blowing
Balloon Blowing Balloon
Balloon Balloon

1 Subjek I 16/06/2023 41 x/i 38 x/i 1 Subjek II 01/07/2023 43 x/i 38 x/i

5 2

3
Subjek I

Subjek I
17/06/2023

18/06/2023
37 x/i

39 x/i
33 x/i

35 x/i 3
2 Subjek II

Subjek II
02/07/2023

03/07/2023
35 x/i

40 x/i
31 x/i

35 x/i

Nilai Rata-Rata 39 x/i 35, 3= 35 x/i Nilai Rata-Rata 39, 3 = 39 x/i 34, 6= 34 x/i

Tabel 4.3
Rata-Rata Frekuensi Pernapasan
Subjek I dan Subjek II Selama 3 Hari

Sebelum Diberikan Terapi Blowing Sesudah Diberikan Terapi Blowing


NO Nama
Balloon Balloon

1 Subjek I 39 x/i 35 x/i


2 Subjek II 39 x/i 34 x/i
Rata-Rata 39 x/i 34,5 = 34 x/i
Lokasi dan subjek
Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan Saran
penelitian

Pembahasan
4 • Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan setelah penerapan terapi blowing balloon selama 15 menit
pada subjek I dan subjek II selama 3 hari terjadi penurunan frekuensi pernapasan dengan keluhan
sesak napas berkurang dibuktikan dengan rata-rata frekuensi pernapasan setelah terapi blowing
balloon yaitu 34 x/i.
• Terapi blowing balloon = terapi bermain terapeutik pada anak dengan cara meniup balon yang
5 merupakan modifikasi dari intervensi keperawatan latihan pernapasan dengan metode autramatic
care.
• Hal ini dikarenakan ketika melakukan terapi blowing balloon subjek menghirup oksigen melalui hidung
sebanyak-banyaknya dan menghembuskan udara melalui mulut yang mengandung karbondioksida ke
dalam balon. oksigen yang dihirup diserap oleh hemoglobin dan ditransportasikan keseluruh tubuh
menyebabkan tubuh mendapat energi dan inspirasi menjadi maksimal sehingga difusi lancar.
Lokasi dan subjek Kesimpulan dan
Hasil penelitian Pembahasan Keterbatasan
penelitian Saran

Pembahasan
4
• Ketika menghembuskan udara ke dalam balon karbondioksida yang dikeluarkan akan
mendorong silia (sekret) pada jalan napas sehingga sekret keluar bersamaan saat balon
dihembuskan. Hal ini menyebabkan jalan napas menjadi bersih dan memperbaiki frekuensi
pernapasan pada subjek.
5
• Faktor lain yang mendukung penurunan frekuensi pernapasan terhadap masing-masing subjek
adalah subjek mengikuti terapi blowing balloon dengan semangat dan tertib serta melakukan
terapi blowing balloon secara mandiri.
Lokasi dan subjek Kesimpulan dan
Hasil penelitian Pembahasan Keterbatasan
penelitian saran

KETERBATASAN
4

• Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, hal ini di
sebabkan oleh adanya keterbatasan terutama jumlah sampel yang sedikit dikarenakan
populasi yang diteliti relatife kecil di lokasi penelitian tersebut. Peneliti hanya meneliti
5
frekuensi penapasan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan terapi blowing balloon.
Lokasi dan subjek Kesimpulan dan
Hasil penelitian Pembahasan Keterbatasan
penelitian saran

KESIMPULAN DAN SARAN


4 Perlu adanya peningkatan terkait SOP
khususnya pada terapi blowing balloon
Di dapatkan hasil bahwa dengan penerapan
1 dalam melakukan asuhan keperawatan
terapi blowing balloon selama 15 menit, pada anak dengan gangguan sistem
pernapasan terutama anak dengan asma
kedua subjek terjadi penurunan frekuensi bronkial
2 Diharapkan selain sebagai panduan
5 pernapasan dengan keluhan sesak napas
atau sumber penelitian pendahuluan,
berkurang dengan rata-rata frekuensi sumber penelitian lebih lanjut dalam
menerapkan terapi blowing balloon
pernapasan selama 3 hari sebelum terapi
3 diharapkan orang tua dapat
blowing balloon yaitu 39 x/i dan setelah mengaplikasikan dirumah dan
menerapkan serta menganjurkan anak
terapi blowing balloon yaitu 34 x/i. untuk melakukan tindakan secara rutin
4 dapat menjadikan referensi
pelaksanaan asuhan keperawatan
dengan mengaplikasikan tindakan pada
anak dengan asma bronkial
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai