seMHAS
seMHAS
Nama : Rahmadini
Nim : 20.021
D III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN SRI BUNGA TANJUNG
2023
Lokasi dan subjek
Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan Saran
penelitian
5 Tipe A Paripurna dan kode RS : 1473013 Subjek I = An. Z berjenis kelamin lak-laki. Usia 3
tahun, riwayat asma sejak usia 2 tahun. Gejala
• Instalasi Rawat Inap Anak (Irna C) RSUD kambuh 1-2 x/bulan. Alergi terhadap makanan
dr. Suhatman, MARS terdiri Kepala Bidang seafood
Keperawatan, Kepala Ruangan, Kepala
Instalasi dan Ketua Tim. Terdapat 23 Subjek II = An. D berjenis kelamin perempuan.
Usia 5 tahun, Riwayat asma sejak usia 3 tahun.
Perawat dengan 3 Dokter, 9 Kamar Gejala kambuh 1-3 x/bulan. Alergi terhadap buah
perawatan dan 33 tempat tidur. nangka, cempedak, sate kambing, dan durian.
Lokasi dan subjek
Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan Saran
penelitian
Hasil Penelitian
4 Tabel 4.1
Rata-Rata Frekuensi Pernapasan Subjek I
Tabel 4.2
Rata-Rata Frekuensi Pernapasan Subjek II
5 2
3
Subjek I
Subjek I
17/06/2023
18/06/2023
37 x/i
39 x/i
33 x/i
35 x/i 3
2 Subjek II
Subjek II
02/07/2023
03/07/2023
35 x/i
40 x/i
31 x/i
35 x/i
Nilai Rata-Rata 39 x/i 35, 3= 35 x/i Nilai Rata-Rata 39, 3 = 39 x/i 34, 6= 34 x/i
Tabel 4.3
Rata-Rata Frekuensi Pernapasan
Subjek I dan Subjek II Selama 3 Hari
Pembahasan
4 • Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan setelah penerapan terapi blowing balloon selama 15 menit
pada subjek I dan subjek II selama 3 hari terjadi penurunan frekuensi pernapasan dengan keluhan
sesak napas berkurang dibuktikan dengan rata-rata frekuensi pernapasan setelah terapi blowing
balloon yaitu 34 x/i.
• Terapi blowing balloon = terapi bermain terapeutik pada anak dengan cara meniup balon yang
5 merupakan modifikasi dari intervensi keperawatan latihan pernapasan dengan metode autramatic
care.
• Hal ini dikarenakan ketika melakukan terapi blowing balloon subjek menghirup oksigen melalui hidung
sebanyak-banyaknya dan menghembuskan udara melalui mulut yang mengandung karbondioksida ke
dalam balon. oksigen yang dihirup diserap oleh hemoglobin dan ditransportasikan keseluruh tubuh
menyebabkan tubuh mendapat energi dan inspirasi menjadi maksimal sehingga difusi lancar.
Lokasi dan subjek Kesimpulan dan
Hasil penelitian Pembahasan Keterbatasan
penelitian Saran
Pembahasan
4
• Ketika menghembuskan udara ke dalam balon karbondioksida yang dikeluarkan akan
mendorong silia (sekret) pada jalan napas sehingga sekret keluar bersamaan saat balon
dihembuskan. Hal ini menyebabkan jalan napas menjadi bersih dan memperbaiki frekuensi
pernapasan pada subjek.
5
• Faktor lain yang mendukung penurunan frekuensi pernapasan terhadap masing-masing subjek
adalah subjek mengikuti terapi blowing balloon dengan semangat dan tertib serta melakukan
terapi blowing balloon secara mandiri.
Lokasi dan subjek Kesimpulan dan
Hasil penelitian Pembahasan Keterbatasan
penelitian saran
KETERBATASAN
4
• Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, hal ini di
sebabkan oleh adanya keterbatasan terutama jumlah sampel yang sedikit dikarenakan
populasi yang diteliti relatife kecil di lokasi penelitian tersebut. Peneliti hanya meneliti
5
frekuensi penapasan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan terapi blowing balloon.
Lokasi dan subjek Kesimpulan dan
Hasil penelitian Pembahasan Keterbatasan
penelitian saran