Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh isi tanaman tersebut seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang), hingga akar digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa bagian dari tanaman obat yang dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda, di antaranya: Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat herbal atau jamu. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan utama bahan baku obat. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia memiliki potensi sebagai produsen tanaman obat dunia. Dari total sekitar 40.000 jenis tanaman obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya disinyalir berada di Indonesia (PT. Sido Muncul, 2015). Sebagai negara yang berada di daerah tropis, Indonesia mempunyai potensi tanaman obat kedua terbesar di dunia setelah Brazil. Dari total sekitar 40.000 jenis tumbuh-tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya disinyalir berada di Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 90% dari tanaman obat yang terdapat di wilayah Asia. Dari jumlah tersebut, 25% diantaranya atau sekitar 7.500 jenis sudah diketahui memiliki khasiat herbal atau tanaman obat. Namun hanya 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan untuk bahan baku obat-obatan herbal atau jamu (PT. Sido Muncul, 2015). Hal ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai keunggulan dalam hal varian tanaman yang tidak dimiliki oleh kebanyakan negara lainnya di dunia. Prospek budidaya tanaman obat sekarang ini semakin terbuka lebar. Hal ini tidak terlepas dari berkembangnya industri obat herbal baik di dalam maupun di luar negeri akibat gaya hidup back to nature. Selain itu semakin luasnya pemanfaatan tanaman obat untuk keperluan industri lain di luar industri obat tradisional dan farmasi, seperti industri makanan dan minuman, serta industri kosmetik membuat kebutuhan akan tanaman obat sebagai bahan baku semakin tinggi. Produksi tanaman obat dunia didominasi oleh RRT dan India sebagai produsen utama, disusul oleh Korea Selatan dan Indonesia. Berkembangnya negara tersebut menjadi produsen utama tanaman obat di dunia tidak lepas dari sejarah budaya dan teknik pengobatan di negara tersebut yang banyak menggunakan ramuan herbal (Kompas, 2010).. 11. Serai membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang 1. Dapat meringankan radang tenggorokan dan sakit tenggorokan. disebabkan oleh sakit kepala dan migrain karena sifat analgesiknya. 2. Sering digunakan sebagai obat untuk mengurangi demam tinggi. 12. Serai menurunkan kolesterol karena memiliki sifat emik antihiperlipidemia dan kolesterol yang mendukung kadar kolesterol sehat. 3. Memiliki sifat antijamur dan antibakteri, serai dapat menghambat bakteri dan pertumbuhan jamur. Karena itu, serai bisa diterapkan 13. Serai berfungsi sebagai antiseptik dan efektif dalam mengobati infeksi seperti pada luka luar. kurap, luka, Athlete's Foot, scabies, dan infeksi saluran kemih (ISK) karena sifat 4. Kaya antioksidan. Tanaman ini dapat mendorong hati dan pankreas antimikroba dan anti jamurnya. untuk lebih cepat mengeluarkan racun. 5. Serai juga mengobati masalah pencernaan termasuk 14. Serai membantu memulihkan sistem vital yang beroperasi di dalam tubuh, termasuk pencernaan, pernapasan, ekskresi, dan sistem saraf. gastroenteritis dan dapat membantu dalam mengurangi sembelit. 15. Serai terdiri dari sitral, yang telah terbukti efektif dalam memerangi obesitas. 6. Mengandung zat yang memiliki sifat antidepresan. Ini bermanfaat Ini mencegah akumulasi lemak perut dan mempromosikan penggunaan energi bagi mereka yang hatinya lagi galau, berada dalam kondisi cemas yang tersimpan, yang membantu dalam mencegah kenaikan berat badan akibat dan depresi. diet. 7. Kandungan Vitamin A dalam serai membuatnya bermanfaat untuk 16. Serai membantu dalam mendetoksifikasi tubuh, membersihkan dan masalah kulit seperti jerawat. Ini dapat membantu mencerahkan membuang limbah beracun berbahaya keluar dari tubuh, sebagai hasil dari sifat diuretiknya. kulit. 17. Sereh membantu menenangkan otot dan saraf, yang membantu dalam 8. Serai dapat mengendalikan keringat yang berlebihan, sehingga menyebabkan tidur nyenyak mengusir insomnia bisa mengurangi risiko bau badan. 18. Penelitian telah menunjukkan bahwa sitrat yang ada di dalamnya membantu 9. Serai cukup efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker tanpa mempertahankan kadar insulin yang optimal dan meningkatkan toleransi glukosa mempengaruhi sel normal tubuh yang sehat. dalam tubuh sehingga sereh sangat bermanfaat untuk penderita diabetes. 10. Penelitian telah menunjukkan bahwa komponen tertentu, citral, 19. Minyak sereh secara luas digunakan dalam aromaterapi, karena efek terapeutiknya, yang membantu merevitalisasi tubuh. yang terdapat dalam serai, membantu menghambat pertumbuhan sel 20. Serai digunakan dalam pembuatan deodoran karena sifat pembersihan dan kanker hati selama fase awal dan mencegah produksi sel kanker antibakterinya yang membantu memerangi bau badan dan mencegah infeksi lebih lanjut. jamur dan bakteri. Tanaman Serai Wangi sudah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Selain sebagai bumbu masakan, tanaman ini menghasilkan minyak serai yang merupakan salah satu jenis dari minyak atsiri. Apa Saja Perbedaan Serai Wangi dan Serai Biasa? Serai biasa dikenal juga dengan sebutan serai bumbu dapur dan punya aroma yang tidak terlalu tajam. Sementara, serai wangi memiliki aroma yang lebih tajam. Serai wangi memiliki batang yang lebih ramping dan aromanya sangat kuat sehingga kerap digunakan sebagai pembuatan minyak atau sabun serai dan juga diandalkan sebagai tanaman pengusir nyamuk. Sementara, serai bumbu dapur punya bentuk pangkal batang yang lebih besar dan berisi daripada serai wangi. Selain itu, aromanya tidak terlalu tajam dan rasanya sedikit pahit. digunakan sebagai bumbu untuk masakan atau sambal. Karena fungsinya yang beragam, selama kurang lebih 10 tahun belakangan ini, minyak tanaman serai wangi dimanfaatkan sebagai penghasil minyak atsiri dan citronella oil yang menjadi salah satu potensi industri. Tanaman serai wangi ini mudah dibudidayakan dan tidak menuntut perlakuan khusus sehingga bagi masyarakat yang berminat mengembangkannya terbuka peluang yang cukup besar. Serai biasa bisa secara mudah didapatkan di pasar dengan harga yang terjangkau. Sedangkan untuk serai wangi, harganya tergolong cukup mahal, yaitu sekitar Rp 340.000 per kilogram. Melalui penyulingan serai wangi ini dapat menghasilkan produk turunan yang berguna bagi industri minyak wangi, industri kecantikan, dan industri kesehatan.