Anda di halaman 1dari 52

KEPMENDIKBUD RISTEK NO.

56/M/2022
TENTANG PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

SOSIALISASI
TELAAH BERSAMA

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


I Pelaksanaan Kurikulum Merdeka secara bertahap dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. tahun pertama bagi usia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik
kelas I, kelas IV, kelas VII, dan kelas X pada jenjang dasar dan
menengah;
b. tahun kedua d bagi usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik
kelas I, kelas II, kelas IV, kelas V, kelas VII, kelas VIII, kelas X,
dan kelas XI pada jenjang dasar dan menengah;
c. tahun ketiga bagi usia 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan usia dini, serta peserta didik kelas I,
kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, kelas VI, kelas VII, kelas VIII,
kelas IX, kelas X, kelas XI, dan kelas XII pada jenjang dasar
dan menengah.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
Kurikulum Merdeka
Mulai Diimplementasikan Satuan
Pendidikan pada
Tahun Pjaran 2022/2023.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


LAMPIRAN I
I. Struktur Kurikulum Merdeka (romawi I)
A. Struktur kurikulum pada PAUD
B. Struktur Kurikulum pada Pendidikan Dasar dan Menengah, dibagi
menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
1. pembelajaran intrakurikuler; dan
2. projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh


pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan
pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan
sebagai berikut:
1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2) mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila; dan/atau
3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


STRUKTUR KURIKULUM
PAUD
SD
SMP
SMA
SMK
SLB

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


II. Capaian Pembelajaran (romawi II)
 Capaian Pembelajaran (CP) = kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari
Fase Fondasi pada PAUD.
 Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.
 Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus.
 Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum. CP untuk PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket
A, Paket B, dan Paket C ditetapkan oleh pemimpin unit utama
yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
APA ITU ASESMEN ?

Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan


data/informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk
mengetahui seberapa baik kinerja Peserta didik, kelas/mata
pelajaran, untuk tercapai tujuan dari
capaian pembelajaran tertentu.

Asesmen atau penilaian merupakan


proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik .

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


Tujuan Asesmen
Assessment dilakukan sebagai upaya
peningkatan mutu atau nilai atas situasi
maupun individu. Sebab dari proses inilah
bisa dilakukan evaluasi atas berbagai
kekurangan atau kelemahan yang ada
Jenis asesmen
1. Asesmen Diagnosis
2. Asesmen Formatif
3. Asesmen Sumatif

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


III. Pembelajaran dan Asesmen (romawi III)

1. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:


a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


2. Prinsip Asesmen
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu
mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter
dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


B. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi


kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk
merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta
didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan
sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun
Program Pembelajaran Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai
dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan
karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan
pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul
ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan
pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari
tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan
pembelajaran.
5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran,
asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip
asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada
mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


C. Pengolahan Hasil Asesmen
1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan strategi
pengolahan hasil asesmen sesuai kebutuhan.
2. Satuan pendidikan dan pendidik menentukan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Untuk SMK, satuan pendidikan dan pendidik
memilih Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang
sesuai dengan konsentrasi keahlian. KUK
menjadi kriteria minimum yang harus dicapai
peserta didik pada setiap unit kompetensi.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


D. Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor)
2. Rapor PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan berat badan,
deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
3. Rapor SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau sederajat
meliputi komponen identitas, nama satuan pendidikan, kelas,
semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan
kegiatan ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, satuan
pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
deskripsi dalam menjelaskan makna nilai diperoleh peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap
akhir semester.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala
melalui e rapor/dapodik
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
Pelaporan Kemajuan Belajar…… LANJUTAN
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau sederajat,
satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
kriteria kenaikan kelas dengan pertimbangan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran. permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
LINIERITAS

1. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan


Sosial (IPAS) Sekolah Dasar (SD)/Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dapat diampu oleh guru yang
mempunyai kualifikasi akademik atau sertifikat
pendidik Guru Kelas SD.
2. Mata pelajaran IPAS SDLB dapat diampu oleh
guru yang mempunyai kualifikasi akademik
atau sertifikat pendidik Guru Kelas Sekolah Luar
Biasa (SLB) atau bidang studi Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)/Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
3. Mata pelajaran Informatika Sekolah Menengah
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK)/Madrasah
Aliyah (MA/MAK) Kelas X dapat diampu oleh guru
yang mempunyai kualifikasi akademik sarjana atau
sertifikat pendidik bidang/keahlian sebagai berikut:
a. ilmu komputer;
b. informatika;
c. Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK);
d. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA)/sains.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


4. Mata pelajaran Informatika Pilihan SMA/SMK XI
dan Kelas XII dapat diampu oleh guru yang
mempunyai kualifikasi akademik sarjana atau
sertifikat pendidik ilmu komputer atau
informatika.
5. Mata pelajaran IPA dalam struktur kurikulum
pada SMA/SMK kelas X sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran I huruf A dapat diajarkan oleh
guru yang mempunyai kualifikasi akademik
sarjana dan/atau bersertifikat pendidik guru
Fisika, guru Kimia, dan/atau guru Biologi.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


6. Mata pelajaran IPS struktur kurikulum pada SMA/SMK
kelas X sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I huruf A
dapat diajarkan oleh guru yang mempunyai kualifikasi
akademik sarjana dan/atau sertifikat pendidik guru
Sejarah, guru Geografi, guru Ekonomi, dan/atau guru
Sosiologi.
7. Mata pelajaran seni tari, seni musik, seni teater, dan seni
rupa di SMP/MTs dan SMA/SMK dapat diampu oleh guru
yang mempunyai:
a. kualifikasi akademik sarjana pendidikan seni atau
sarjana seni dan sertifikat pendidik seni budaya; atau
b. kualifikasi akademik sarjana dan sertifikat pendidik
sesuai dengan mata pelajaran seni yang diajarkan.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


IV. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(romawi IV)

 Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan


kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan.
 Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari
intrakurikuler.
 Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
 Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia
kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Pendidikan
Dasar dan Menengah

 Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat,


projek penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi
waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen)
dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.
 Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak harus sama.
 Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih
panjang daripada projek yang lain.
 Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
C. Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi
topik yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sesuai keadaan wilayah
serta karakteristik peserta didik :
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusiaterhadap
kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya,
membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan, potensi krisis keberlanjutan serta mengembangkan kesiapan
untuk menghadapi dan memitigasinya. Tema untuk jenjang SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.
2. Kearifan Lokal.
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau
daerah tersebut, serta perkembangannya. mempelajari bagaimana dan
mengapa masyarakat lokal/ daerah, konsep dan nilai-nilai dibalik
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat
diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka. Tema SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
3. Bhinneka Tunggal Ika.
Mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan,
belajar penuh hormat tentang nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
Mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis
dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya
terhadap terjadinya konflik dan kekerasan, untuk SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik
dan mental, dirinya maupun orang sekitarnya. melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing),
perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya.
menelaah masalah berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik
dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan
reproduksi. Untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


5. Suara Demokrasi.
Menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan
demokrasi Pancasila. merefleksikan makna demokrasi dan
memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam
konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. untuk jenjang SMP, SMA, SMK dan
sederajat.

6. Rekayasa dan Teknologi.


Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif,
kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya.
Membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan
penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek
teknologi. Tema untuk SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
7. Kewirausahaan.
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada,
serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat. Kreativitas dan budaya kewirausahaan. membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi
problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja
profesional penuh integritas. Tema untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
sederajat.
8. Kebekerjaan.
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami
dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam
projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema wajib khusus
jenjang SMK/MAK

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


D. Dalam 1 (satu) tahun ajaran, projek penguatan profil
pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya
1. 2 (dua) projek dengan 2 (dua) tema berbeda di SD/MI,
2. 3 (tiga) projek dengan 3 (tiga) tema berbeda di SMP/MTs dan
SMA/MA kelas X,
3. 2 (dua) projek dengan 2 (dua) tema berbeda di kelas XI dan XII
SMA/MA,
4. 3 (tiga) projek dengan 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema
Kebekerjaan di kelas X, 2 (dua) projek dengan 1 (satu) tema pilihan
dan 1 (satu) tema Kebekerjaan di kelas XI, dan 1 (satu) projek
dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada
SMK program 4 (empat) tahun tidak mengambil projek penguatan
profil pelajar Pancasila. Untuk SMK/MAK, projek penguatan profil
pelajar Pancasila dapat dilaksanakan secara terpadu berkolaborasi
dengan mitra dunia kerja, atau dengan komunitas/organisasi serta
masyarakat.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
V. Perangkat Ajar (romawi V)
 Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang
digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai profil
pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
 Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-
contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video
pembelajaran, serta bentuk lainnya.
 Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari
berbagai sumber.
 Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk
mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam
merancang pembelajaran.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


Contoh perangkat ajar yang disediakan oleh
Pemerintah
A. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 Berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang
dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
 Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
 Pemerintah menyediakan contoh modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan.
 Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau
menggunakan modul projek yang disediakan Pemerintah sesuai dengan
karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.
 Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul projek yang
disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun modul projek

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


B. Modul Ajar
 Merupakan dokumen berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur
tujuan pembelajaran.
 Pendidik memiliki keleluasaan membuat sendiri, memilih, dan modifikasi
modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik.
 Pemerintah menyediakan contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi
untuk satuan pendidikan.
 Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau
menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah.
 Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah
tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai alur dan tujuan pembelajaran serta
pengembangan modul ajar diatur dalam panduan yang ditetapkan oleh
pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan
perbukuan.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
C. Buku Teks
 Terdiri atas buku teks utama dan buku teks
pendamping.
 Buku teks utama : buku pelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
berlaku.
 Buku teks utama terdiri atas buku siswa dan buku
panduan guru.
 Buku siswa merupakan buku pegangan bagi peserta
didik, buku panduan guru merupakan panduan atau
acuan bagi pendidik untuk melaksanakan
pembelajaran berdasarkan buku siswa tersebut.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


VI. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (romawi VI)
 digunakan di satuan pendidikan untuk pembelajaran dikembangkan dan dikelola
satuan pendidikan dengan mengacu kepada struktur kurikulum yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
 dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah dengan melibatkan komite sekolah
dan masyarakat dalam pengembangannya.
 Pemerintah menyediakan contoh kurikulum operasional sekolah yang dapat
dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
 Komponen kurikulum operasional terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan
perencanaan pembelajaran.
 Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan
pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul
ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan
yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
 Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika
penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
VII. Mekanisme Implementasi Kurikulum Merdeka
(Rumawi vII)

Satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka dapat


mengimplementasikannya melalui 3 (tiga) opsi sebagai berikut.
A. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan Pendidikan, misalnya menerapkan
projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai ko-kurikuler atau
ekstrakurikuler dengan konsekuensi menambah jam pelajaran,
menerapkan pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik atau
pembelajaran terdiferensiasi berdasarkan asesmen formatif diagnostik,
menerapkan kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak di
PAUD;
B. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat
ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat; atau
C. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan berbagai
perangkat ajar oleh satuan pendidikan

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


 Satuan pendidikan melakukan pendaftaran dan
menyatakan opsi implementasi Kurikulum
Merdeka yang dipilih.
 Satuan pendidikan yang memilih opsi 2 dan 3
ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum
Merdeka oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau
Kementerian Agama.
 Pemerintah melakukan penyesuaian Dapodik
pada satuan pendidikan yang sudah ditetapkan
sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
VIII. Evaluasi Kurikulum pada Satuan Pendidikan
Pelaksana Kurikulum Merdeka (rumawi VIII)

 Merupakan serangkaian kegiatan terencana dan


sistematis dalam mengumpulkan dan mengolah
informasi dan data yang valid dan reliabel.
 Evaluasi kurikulum bertujuan untuk menguji
efektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan
(feasibility) rancangan dan implementasi kurikulum
dan pembelajaran pada satuan pendidikan pelaksana
Kurikulum Merdeka.
 Hasil evaluasi dijadikan referensi dalam memperbaiki
dan menentukan tindak lanjut pengembangan
kurikulum pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
 Evaluasi dilakukan terhadap komponen
kurikulum pada satuan pendidikan pelaksana
Kurikulum Merdeka, yaitu:
1. struktur kurikulum;
2. capaian pembelajaran;
3. pembelajaran dan asesmen;
4. penggunaan perangkat ajar; dan
5. kurikulum operasional satuan pendidikan.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


 Evaluasi pembelajaran pada satuan pendidikan
pelaksana Kurikulum Merdeka dilaksanakan
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi dan dapat melibatkan:
1. Kementerian Agama;
2. dinas pendidikan;
3. komite satuan pendidikan;
4. dewan pendidikan; dan
5. masyarakat.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


LAMPIRAN II
KEPMENDIKBUD RISTEK NO. 56/M/2022 TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN

PEMENUHAN BEBAN KERJA DAN PENATAAN


LINIERITAS GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK
DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
PADA KURIKULUM MERDEKA

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


A. Beban Kerja Guru
 Beban kerja guru pada Kurikulum Merdeka mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah.
 Berdasarkan peraturan tersebut, beban kerja guru
mencakup kegiatan pokok sebagai berikut:
1. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
3. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
4. membimbing dan melatih peserta didik; dan
5. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja
guru.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
 Kegiatan pokok melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan harus memenuhi paling sedikit 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka per-minggu dan paling
banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka per-minggu.
 Penghitungan kegiatan pokok melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan dihitung dengan
cara jam tatap muka dalam 1 (satu) tahun dibagi per-
minggu yang menghasilkan paling sedikit 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka.
 Pemenuhan beban kerja guru melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan dilakukan dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


 Struktur Kurikulum Merdeka merupakan pengorganisasian
atas capaian pembelajaran, muatan pembelajaran, dan
beban belajar.
 Pemerintah mengatur muatan pembelajaran wajib beserta
beban belajarnya.
 Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat
menambahkan muatan lokal dan muatan tambahan sesuai
kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau
daerah.
 Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
 Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan
kokurikuler pada Kurikulum Merdeka.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


B. Pemenuhan Beban Kerja Guru pada Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum
Merdeka

 Pemenuhan beban kerja guru pada satuan pendidikan pelaksana


Kurikulum Merdeka dapat tercapai apabila jumlah guru pada satuan
pendidikan pelaksana kurikulum merdeka sesuai dengan kebutuhan.
 Kepala satuan pendidikan menghitung kebutuhan guru berdasarkan
pemenuhan beban kerja dalam struktur Kurikulum Merdeka.
 Dalam hal guru tidak dapat memenuhi ketentuan dalam melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan paling sedikit 24 (dua puluh empat)
jam tatap muka per-minggu berdasarkan struktur Kurikulum Merdeka,
guru dapat diberikan:
1. tugas tambahan; dan/atau
2. tugas tambahan lain yang terkait dengan pendidikan di satuan
pendidikan,

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


 Tugas tambahan lain sebagaimana dimaksud
pada angka 2 ditambah dengan tugas sebagai
koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
 Tugas tambahan lain sebagai koordinator projek
diberikan jika masih terdapat guru yang
kekurangan jam mengajar dan diprioritaskan
bagi guru yang masih kekurangan jam
pelajaran akibat perubahan struktur kurikulum.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


Tugas koordinator projek penguatan profil
pelajar Pancasila adalah:

1. mengembangkan kemampuan, kepemimpinan, dalam


mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan
pendidikan;
2. mengelola sistem yang dibutuhkan oleh pendidik sebagai
fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila dan peserta
didik untuk menyelesaikan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dengan sukses, dengan dukungan dan kolaborasi dari
koordinator dan pimpinan satuan pendidikan
3. memastikan kolaborasi pembelajaran terjadi di antara para
pendidik dari berbagai mata pelajaran;
4. memastikan tujuan dan asesmen pembelajaran yang diberikan
sesuai dengan capaian profil pelajar Pancasila dan kriteria
kesuksesan yang sudah ditetapkan.
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
 Tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai
dengan angka 4 di atas dibuktikan dengan:
1. surat tugas sebagai koordinator projek penguatan
profil pelajar Pancasila dari kepala satuan pendidikan;
2. program dan jadwal kegiatan koordinator projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang
ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan; dan
3. laporan hasil kegiatan koordinator projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang
ditandatangani oleh kepala pendidikan.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


C.
Penataan Linieritas Guru dalam Pembelajaran
pada Kurikulum Merdeka Penataan

linieritas guru dalam pembelajaran pada


Kurikulum Merdeka selain mengacu pada
ketentuan mengenai penataan linieritas
guru bersertifikat pendidik, juga mengacu
pada ketentuan di bawah ini.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


8. Mata pelajaran dalam struktur kurikulum SD/MI sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran I huruf A selain:
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
b. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (PJOK);
c. Bahasa Inggris; dan
d. Muatan Lokal, diajarkan oleh guru kelas.

9. Mata pelajaran Bahasa Inggris dalam struktur kurikulum SD/MI dan Sekolah Dasar
Luar Biasa (SDLB) sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I huruf A merupakan
mata pelajaran pilihan pada SD/MI dan SDLB yang dapat diajarkan oleh:
a. guru kelas yang memiliki kompetensi Bahasa Inggris;
b. guru Bahasa Inggris yang tersedia di SD/MI dan SDLB yang
bersangkutan;
c. guru Bahasa Inggris di SD/MI atau SMP/MTs dan Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB) terdekat yang ditugaskan dan diakui beban
kerjanya; atau
d. mahasiswa yang masuk dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


10. Mata pelajaran Muatan Lokal dalam struktur kurikulum
SD/MI dan SDLB sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
II huruf B merupakan mata pelajaran pilihan pada SD/MI
dan SDLB yang dapat diajarkan oleh:
a. guru kelas yang memiliki kompetensi Muatan Lokal;
b. guru Muatan Lokal yang tersedia di SD/MI dan SDLB
yang bersangkutan;
c. guru Muatan Lokal di SD/MI atau SMP/MTs dan SMPLB
terdekat yang ditugaskan dan diakui beban kerjanya; atau
d. mahasiswa program studi Muatan Lokal (berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur) yang masuk dalam program
Kampus Merdeka.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


11. Mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus dalam
struktur kurikulum SDLB/SMPLB/Sekolah Menengah
Atas Luar Biasa (SMALB) sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran I huruf A dapat diajarkan oleh:
a. guru pendidikan khusus; atau
b. guru mata pelajaran lain atau guru kelas yang telah
dinilai layak oleh kepala satuan pendidikan.

Guru yang dimaksud pada huruf b wajib mendapatkan


pelatihan kompetensi program kebutuhan khusus
(terstandar).
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
12. Penataan linieritas guru
Kurikulum Merdeka SMK
mengacu pada tabel di bawah
ini.

permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023


PELAKSANAAN KETENTUAN LINIERITAS
SEBAGAIMANA DIMAKSUD TABEL 1 DIATAS, BAGI:

a. mata pelajaran Projek IPAS dapat diampu oleh paling banyak 6


(enam) guru kelompok IPA dan/atau IPS disesuaikan dengan
karakteristik bidang keahlian;
b. mata pelajaran seni tari, seni musik, seni teater, dan seni rupa di
SMK Kelas X dapat diampu oleh guru yang mempunyai:
1) kualifikasi akademik sarjana pendidikan seni atau sarjana
seni dan sertifikat pendidik seni budaya; atau
2) kualifikasi akademik sarjana dan sertifikat pendidik sesuai dengan
mata pelajaran seni yang diajarkan;
c. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Program Keahlian, Mata Pelajaran
Konsentrasi Keahlian, dan Projek Kreatif dan Kewirausahaan dapat
diampu oleh paling banyak 5 (lima) guru;
d. mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan dapat diampu dan/atau
dibimbing oleh paling banyak 44 (empat puluh empat) guru;
e. mata pelajaran pilihan dapat diajarkan oleh paling banyak 4 (empat)
guru pada kelas XI dan paling banyak 6 (enam) guru pada kelas XII
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023
permendikbudristek 56/2022-eko suli 09/16/2023

Anda mungkin juga menyukai