Anda di halaman 1dari 34

Peran DP3AP2 DIY Dalam Pencegahan

Kekerasan Berbasis Gender Online


(KBGO)
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian
Penduduk
Daerah Istimewa Yogyakarta
2021
Definisi Kekerasan Berbasis Gender
Online (KBGO)
• IASC (Inter-Agency Standing Committee) mendefiniskan kekerasan berbasis gender sebagai
terminologi payung untuk semua tindakan membahayakan yang dilakukan di luar kehendak orang
tersebut yang didasarkan atas perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan. Bentuk kekerasan
berbasis gender antara lain (1) seksual, (2) fisik, (3) praktek tradisional yang membahayakan, (4)
sosial ekonomi dan (5) emosional dan psikologis (dalam IPPF, 2009)
• Menurut UNHCR Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based Violence) merupakan kekerasan
langsung pada seseorang yang didasarkan atas seks atau gender. Termasuk tindakan yang
mengakibatkan bahaya atau penderitaan fisik, mental, atau seksual, ancaman untuk tindakan
tersebut, paksaan dan penghapusan kemerdekaan.
• Menurut Komnas Perempuan, Kekerasan Berbasis Gender (KBG) merupakan kekerasan yang secara
spesifik dialami oleh perempuan karena adanya relasi gender yang tidak setara.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa kekerasan berbasis gender adalah kekerasan yang berlandaskan
pada asumsi gender dan atau seksual tertentu. Jika ada tindak kekerasan yang ketika ditelusuri
lebih dalam ternyata memuat niatan atau maksud yang melecehkan korban berdasarkan asumsi
gender dan seksual, maka itulah KBG.
• Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) adalah Kekerasan berbasis gender yang difasilitasi oleh
teknologi.
Modus dan Tipe-Tipe KBGO
⮚ Sepanjang 2017, setidaknya ada 8 bentuk kekerasan berbasis gender online yang
dilaporkan kepada Komnas Perempuan, yaitu pendekatan untuk memperdaya (cyber
grooming), pelecehan online (cyber harassment), peretasan (hacking), konten ilegal
(illegal content), pelanggaran privasi (infringement of privacy), ancaman distribusi
foto/video pribadi (malicious distribution), pencemaran nama baik (online
defamation), dan rekrutmen online (online recruitment).
⮚ Sementara itu, dalam Internet Governance Forum dipaparkan bahwa kekerasan
berbasis gender online mencakup spektrum perilaku, termasuk penguntitan,
pengintimidasian, pelecehan seksual, pencemaran nama baik, ujaran kebencian dan
eksploitasi. KBGO juga dapat masuk ke dunia offline, di mana korban atau
penyintas mengalami kombinasi penyiksaan fisik, seksual, dan psikologis, baik
secara online maupun langsung di dunia nyata saat offline.
Aktivitas yang dapat dikategorikan
sebagai KBGO (1)
Pelanggaran Privacy
•Mengakses, menggunakan, memanipulasi dan menyebarkan data pribadi, foto atau video, serta
informasi dan konten pribadi tanpa sepengetahuan dan tanpa persetujuan
•Doxing atau menggali dan menyebarkan informasi pribadi seseorang, kadang-kadang dengan
maksud untuk memberikan akses untuk tujuan jahat lainnya, misal pelecehan atau intimidasi di dunia
nyata

Pengawasan dan Pemantauan


• Memantau, melacak dan mengawasi kegiatan online atau offline
• Menggunakan spyware atau teknologi lainnya tanpa persetujuan
• Menggunakan GPS atau geo-locator lainnya untuk melacak pergerakan target
• Menguntit atau stalking
Aktivitas yang dapat dikategorikan
sebagai KBGO (2)
Perusakan reputasi / kredibilitas
• Membuat dan berbagi data pribadi yang salah (misal akun media sosial) dengan tujuan merusak
reputasi pengguna
• Memanipulasi atau membuat konten palsu
• Mencuri identitas dan impersonasi (misal berpura-pura menjadi orang tersebut dan membuat
gambar atau postingan yang berpotensi merusak reputasi orangnya dan membagikannya secara
publik)
• Menyebarluaskan informasi pribadi untuk merusak reputasi seseorang
• Membuat komentar atau postingan yang bernada menyerang, meremehkan, atau lainnya yang
palsu dengan maksud mencoreng reputasi seseorang (termasuk pencemaran nama baik)
Aktivitas yang dapat dikategorikan
sebagai KBGO (3)
Pelecehan (yang dapat disertai dengan pelecehan offline)
• Online harassment, pelecehan berulang-ulang melalui pesan, perhatian, dan / atau kontak yang
tidak diinginkan
• Ancaman langsung kekerasan seksual atau fisik
• Komentar kasar
• Ujaran kebencian dan postingan di media sosial dengan target pada gender atau seksualitas
tertentu
• Penghasutan terhadap kekerasan fisik
• Konten online yang menggambarkan perempuan sebagai objek seksual
• Penggunaan gambar tidak senonoh untuk merendahkan wanita
• Menyalahgunakan, mempermalukan wanita karena mengekspresikan pandangan yang tidak
normatif
Aktivitas yang dapat dikategorikan
sebagai KBGO (4)
Ancaman dan kekerasan langsung
• Perdagangan perempuan melalui penggunaan teknologi, termasuk pemilihan dan persiapan korban
(kekerasan seksual terencana)
• Pemerasan seksual
• Pencurian identitas, uang, atau properti
• Peniruan (impersonasi) yang mengakibatkan serangan fisik

Serangan yang ditargetkan ke komunitas tertentu


• Meretas situs web, media sosial, atau email organisasi dan komunitas dengan niat jahat
• Pengawasan dan pemantauan kegiatan anggota komunitas/organisasi
• Ancaman langsung kekerasan terhadap anggota komunitas/organisasi
• Pengepungan (mobbing), khususnya ketika memilih target untuk intimidasi atau pelecehan oleh
sekelompok orang, daripada individu
• Pengungkapan informasi yang sudah dianonimkan, seperti alamat tempat penampungan
Siapa Saja Yang Rawan Menjadi Korban
KBGO (1)
Berdasarkan riset Association for Progressive Communications (APC), ada
tiga tipe orang yang paling berisiko mengalami KBGO, yakni:
NO IDENTITAS YANG DILANGGAR YANG TERJADI KONSEKUENSI
1. Seseorang yang Keintiman dan Melibatkan penggunaan Dapat
terlibat dalam kepercayaan Teknologi Informasi dan mengakibatkan
hubungan intim Komunikasi (TIK) untuk konsekuensi
ekspresi pribadi, ekstrim seperti
kemudian kontennya bunuh diri,
dieksploitasi secara publik dipermalukan oleh
oleh orang yang terlibat publik, hingga perlu
erat dengan hal tersebut aksi tambahan
dengan mengubah
nama atau alamat.
Siapa Saja Yang Rawan Menjadi Korban
KBGO (2)
NO IDENTITAS YANG DILANGGAR YANG TERJADI KONSEKUENSI
2. Profesional, yang sering Kebebasan Pelecehan, Biasanya
terlibat dalam ekspresi berekspresi: ancaman, konsekuensi tidak
publik; termasuk aktivis, politis dan pembungkaman terlalu ekstrim
jurnalis, penulis, peneliti, personal melalui pelecehan karena status publik
musisi, aktor, atau siapa verbal korban, sehingga
saja dengan profil publik memiliki kekuatan
atau minat dalam lebih untuk
pertukaran publik memperbaiki situasi
3. Penyintas dan korban Keselamatan fisik Terlibat dalam Dapat
penyerangan fisik kejahatan mengakibatkan
langsung, contoh: konsekuensi
perekaman ekstrim, seperti
perkosaan. bunuh diri
Kekerasan Berbasis Gender Online

MOTIVASI TUJUAN PERILAKU DAMPAK PENCARIAN


• Balas Dendam • Menyakiti • Stalking BANTUAN
• Cemburu Psikologis • Penistaan/Fitnah • Fisik • Pelaporan
• Agenda Politik • Menyakiti Fisik • Instrumental • Psikologis • Layanan Dukungan
• Kemarahan • Instrumental • Perisakan HUBUNGAN • Sosial • Dukungan Sosial
• Agenda Ideologi • Penegakan Norma • Pelecehan Seksual Personal • Ekonomi • Perubahan
• Hasrat Seksual • Eksploitasi Impersonal • Fungsional Penggunaan
• Kebutuhan • Ujaran Kebencian Institusional Teknologi
Keuangan (Hate Speech) • Penghindaran
• Menjaga Status
Sosial

FREKUENSI PERANTARA TAKTIK


• Jumlah serangan • Situs Jejaring • Doxing
• Jumlah modus Sosial • Peretasan
• Jumlah pelaku • Situs Kencan • Pengancaman
• Kurun waktu • Teknologi •
KONTEKS: SOSIAL, GENDER, BUDAYA,
Pelecehan dalam
Komunikasi gambar LEGAL, POLITIK, AGAMA, TEKNOLOGI
• Situs Hiburan • Gender-Trolling
• Akun Online • Penggunaan akun
Personal palsu
Sumber : International Center For
Research on Women (ICRW)
CATAHU 2021 TENTANG JUMLAH
PENGADUAN LANGSUNG KASUS KEKERASAN

Jumlah Pengaduan Langsung Ke KOMNAS Perempuan


Tahun 2015-2020
3,000

2,500 2,389

2,000

1,500 1,353 1,419


1,248 1,301 1,234
1,000

500

-
2015 2016 2017 2018 2019 2020
CATAHU 2021 TENTANG
JUMLAH KASUS KBGO
Jumlah Kasus KBGO Berdasarkan Provinsi (n= 510)
Tahun 2020
350
313
300

250

200

150

100

50 31 33 41
18 28
5 6 1 2 2 4 1 1 3 7 2 1 4 1 2 4
0
e h
b ar R I
i a u b i s el u l u ng KI
b ar te n n g ti m a li
TT
b ar ng lsel ara lsel ku pua
c P m k u D e B l e t u
A um KE R Ja um ng mp Ja Ban Jat Ja N
Ka Kal
t
Ka Ka
l
Su Ma
l
Pa
S S
Be La
CATAHU 2021 TENTANG
JENIS KBGO
Jenis KBGO Berdasar Data Lembaga
Layanan
Tahun 2020

Online Grooming 307


Impersonation 1
Cyber Stalking 2
Sexting 16
Cyber Hacking 8
Online Defamation 15
Malicious Distribution 370
Non Consensual Intimage Image 71
Cyber Harrasment 46
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Korban bisa mengalami lebih dari 1 jenis kekerasan, seperti bisa dilihat pada grafik jenis KBGO yang paling tinggi adalah
malicious distribution, diikuti oleh online grooming, non consensual intimate image (kadang disebut revenge porn),
cyber harrashment
JENIS KBGO DEFINISI JUMLAH
Cyber Harrasment Pengiriman Teks untuk Menyakiti/ Menakuti/ Mengancam/ Mengganggu 46
Cyber Hacking Peretasan; Kejahatan yang terjadi ketika seseorang menggunakan teknologi untuk 8
memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah
dengan tujuan mengubah informasi yang dimiliki seseorang dan mencemarkan nama
baik korban
Malicious distribution Ancaman Distribusi Foto/ Video Pribadi; Penghinaan yang dilakukan dengan bantuan 370
teknologi, komputer dan/ atau internet dimana seseorang menyebarkan informasi yang
salah, mempublikasikan materi penghinaan tentang seseorang di situs web atau
mengirimkan email yang berisi fitnahan kepada seluruh teman atau keluarga korban
yang bertujuan untuk mencemarkan reputasi.
Online defamation Penghinaan/Pencemaran Nama Baik. 15
Impersonation/ Cloning (Pemalsuan Identitas); Penggunaan teknologi untuk meniru identitas korban atau 1
menggandakan identitas orang lain agar dapat mengakses informasi pribadi pihak
korban, mempermalukan korban, atau menghubungi paksa korban.
Surveillance/ Tracking/ Penggunaan teknologi untuk menguntit dan memantau aktivitas atau perilaku korban 2
Cyber Stalking yang menciptakan ketakutan atau rasa tidak aman pada korban
Revenge Porn/ Non- Kegiatan menyebarkan foto atau video intim seseorang secara online tanpa ijin sebagai 71
consensual pornography bentuk usaha balas dendam dan bertujuan untuk merusak kehidupan korban di dunia
nyata ataupun mempermalukan
Sexting Kegiatan pelaku yang dengan sengaja mengirimkan gambar intimnya ataupun pesan 16
bernada seksual dengan maksud untuk melecehkan korban
Online Grooming Sikap Pelaku untuk mendekati korban dan membangun koneksi emosional dengan 307
seseorang di dunia maya hingga memperoleh kepercayaan korban
Kasus Kekerasan Berbasis Gender
Online Pengaduan Langsung ke
Komnas Perempuan Tahun 2017-2020
Pengaduan Langsung Ke Komnas
1000
942 Perempuan :
900 • Meningkat lebih 3x lipat
800 • Mayoritas pelaku adalah orang yang
700 dikenal korban, terutama mantan
pasangan
600
• Bentuk KBGO Beragam
500 • Terbanyak adalah ancaman dan
400 tindakan penyebaran foto atau video
281 bermuatan seksual
300
• Berpotensi kriminalisasi perempuan
200
97 korban kekerasan
100
16
0
2017 2018 2019 2020
Jenis Kekerasan Seksual Berbasis Online Ranah KDRT/ RP dan Komunitas
Pengaduan Langsung ke Komnas Perempuan Tahun 2020
Resiko Dihadapi Korban KBGO
• Bentuk kekerasan berupa penyebaran konten intim non-konsensual yang
merajalela
• Ketakutan akan pasal-pasal dan prosedur hukum yang tidak memihak korban
• Literasi Keamanan Digital dan KBGO yang masih kurang
• Jejak digital yang abadi
• Potensi Kriminalisasi Perempuan Korban Kekerasan, terutama dialami oleh
Korban eksploitasi seksual dan pembalasan (revenge porn) melalui
penyebarluasan materi bermuatan seksual dimana korban menjadi salah
satu subjek; Korban KDRT, KS dan lainnya ketika menyampaikan
pengalamannya atau kekesalannya menggunakan ruang siber
Dampak KBGO (1)
KERUGIAN KETERASINGAN
KERUGIAN EKONOMI MOBILITAS TERBATAS SENSOR DIRI
PSIKOLOGIS SOSIAL

korban / penyintas para korban / para korban / para korban /


mengalami depresi, penyintas menarik diri penyintas menjadi penyintas kehilangan
kecemasan, dan dari kehidupan publik, pengangguran dan kemampuan untuk dikarenakan takut akan
ketakutan. Ada juga termasuk dengan kehilangan bergerak bebas dan menjadi korban lebih
titik tertentu dimana keluarga & teman- penghasilan berpartisipasi dalam lanjut, dan karena
beberapa korban / teman. Hal ini ruang online dan / hilangnya kepercayaan
penyintas menyatakan terutama berlaku atau offline terhadap keamanan
pikiran bunuh diri untuk wanita yang menggunakan teknologi
sebagai akibat dari foto & videonya digital; menghapus diri
bahaya yang mereka didistribusikan tanpa dari internet memiliki
hadapi persetujuan mereka implikasi lebih lanjut di
yang merasa luar sensor diri, seperti
dipermalukan dan putusnya akses ke
informasi, layanan
diejek di depan umum
elektronik, dan
komunikasi sosial atau
profesional
Dampak KBGO (2)

Selain dampak pada individu, konsekuensi utama dari kekerasan berbasis gender
online adalah penciptaan masyarakat dimana perempuan tidak lagi merasa aman
secara online dan / atau offline. Menurut Internet Governance Forum tentang
penyalahgunaan online: Hal ini berkontribusi terhadap budaya seksisme dan
misoginis online, serta melanggengkan ketidaksetaraan gender di ranah offline.
Pelecehan online dan kekerasan berbasis gender merugikan perempuan dengan
membatasi kemampuan mereka untuk mendapatkan manfaat dari peluang yang
sama secara online yang biasanya didapatkan oleh laki-laki, seperti pekerjaan,
promosi dan ekspresi diri.
KBGO di Masa Pandemi
• Ragam Bentuk Kekerasan Berbasis Gender di Masa Pandemi:
✔ Memperdayai (Cyber grooming)
✔ Pelecehan Cyber (Cyber harrashment)
✔ Peretasan (Hacking)
✔ Konten Ilegal (Illegal content)
✔ Ancaman Distribusi Foto atau Video Pribadi (Malicious distributrion)
✔ Penguntitan (Stalking)
✔ Pemalsuan Identitas (Cloning)
✔ Penggunaan Teknologi untuk Mengunduh dan Mengedit Gambar
Asli Korban (Morphing)
✔ Penghinaan atau Pencemaran Nama Baik (Online defamation)
✔ Prostitusi Online (Online prostitution)
✔ Pornografi Balas Dendam (Revenge porn)
✔ Pengiriman Pesan Seksual (Sexuat texting)
Penyebab Meningkatnya KBGO
di Masa Pandemi
✔ Peningkatan intensitas penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di hampir semua lapisan usia dan wilayah
✔ Literasi digital terbatas
✔ Konstruksi gender yang menempatkan perempuan menghadapi
kerentanan khusus dan dampak yang disproporsional
Tantangan Pelindungan
Data Pribadi terhadap Perempuan
• Tingkat membaca yang rendah (kebijakan privasi)
• Publikasi Data Pribadi yang berlebihan di media sosial
• Kurangnya kesadaran pengamanan (autentifikasi, update password
berkala, dll
• Mengumbar aktifitas sehari-hari di media sosial
• Ketakutan untuk melaporkan kegiatan penyalahgunaan data pribadi
Tips Melindungi Data Pribadi
• Pisahkan akun pribadi dengan akun publik
• Cek dan atur ulang pengaturan privasi
• Ciptakan password yang kuat dan nyalakan verifikasi login
• Jangan mudah percaya aplikasi pihak ketiga, mencari informasi mengenai
aplikasi tersebut sebelum menggunakannya
• Berhati-hati dengan URL yang dipendekkan
• Hindari berbagi lokasi pada waktu yang nyata (real time location sharing)
• Lakukan data detox dengan mengurangi jejak digital
• Jaga kerahasiaan pin atau password pada ponsel atau laptop pribadi
Peran DP3AP2 DIY
dalam Pencegahan KBGO
• Advokasi pendidikan ketahanan keluarga
• Menyelenggarakan KIE dan sosialisasi kebijakan ketahanan keluarga
• Menyelenggarakan KIE dan sosialisasi terkait penggunaan internet yang
aman
• Sosialisasi fungsi keluarga di 40 lokasi
• Pembinaan dan pembentukan konselor keluarga dengan pelatihan konseling
keluarga.
Peran DP3AP2 DIY
dalam Pencegahan KBGO
• Menyelenggarakan ILM terkait pencegahan kekerasan
• Mengadvokasi dan mendorong Desa Prima
• Mengadvokasi dan mendorong Desa Layak Anak
• Webinar Literasi Digital Bersama Japelidi
• Menyelenggarakan Pelatihan Internet Aman untuk Anak (TEMAN ANAK)
• Memberikan pelatihan kewirausahaan modal usaha bagi penyintas
kekerasan
• Peningkatan kapasitas bagi APH, Satgas PPA, LSM, UPT PPA dan lembaga
layanan dalam menyikapi kasus KBGO

Anda mungkin juga menyukai