Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESIDENSI

INSTALASI GAWAT DARURAT


DAN UNIT DIKLAT
RUMAH SAKIT KARTIKA
HUSADA SETU

VINA DEVI OCTAVIANY


20210309227
 Rumah Sakit merupakan salah satu penyelenggara layanan kesehatan dan
tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan
sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk
mencapai suatu keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi
utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

 Rumah Sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan


BAB 1 pengobatan yang sempurna kepada pasien, dimana setiap pasien yang
berkunjung baik itu pasien rawat jalan, pasien rawat inap, maupun
PENDAHULU 
pasien gawat darurat akan mendapatkan pelayanan
Selain ittu rumah sakit juga memiliki fungsi dalam hal Penyelenggaraan
AN pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
 Hal ini medorong Rumah Sakit untuk meningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
adalah dengan meningkatkan pelayanan di unit gawat darurat dan
melakukan pengembangan sumber daya manusia agar tercipta sumber
daya yang berkualitas.
Instalasi Gawat Darurat sebagai tolok ukur pelayanan di Rumah Sakit sangat menentukan
kriteria pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan No 47 tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan


telah mengatur tentang standar pelayanan di Instalasi Gawat Darurat sebagai upaya untuk
meningkatkan management Instalasi Gawat Darurat. Upaya tersebut diantaranya
mengatur tentang Klasifikasi Instalasi Gawat Darurat, Jenis Pelayanan, persyaratan SDM,
ketentuan fisik bangunan, obat-obatan serta persyaratan sarana dan prasarana sesuai
dengan kelas rumah sakit. Dengan memenuhi dan mengimplementasikan standar
pelayanan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
kepuasan masyarakat di IGD sebagai fasilitas penanganan kasus kegawatdaruratan
sehingga kecacatan dan atau kematian dapat dieliminasi.

Penulis mengambil residensi di Rumah Sakit Kartika Husada Setu karena Rumah Sakit
Kartika husada setu telah lulus akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit dengan hasil
paripurna dan penulis yakin bahwa penulis dapat memperkaya dan memperdalam ilmu
mengenai gambaran managemen administrasi rumah sakit.
TUJUAN & MANFAAT RESIDENSI

Tujuan •memahami pengelolaan Rumah Sakit dan menerapkan keterampilan


manajemen Rumah Sakit dengan mengetahui kesiapan sarana,
prasaranafasilitas pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit Kartika

umum Husada Setu. Manfaat


Mendapatkan pengalaman nyata dan pengetahuan mengenai
pelaksanaan manajemen pelayanan baik di instalasi gawat
darurat Maupun di Unit DIKLAT.
Mendapat pengetahuan mengenai penerapan teori yang
didapat selamakuliah di Rumah Sakit
Mampu mengidentifikasikan masalah-masalah secara lebih
komprehensif, berdasarkan kajian dengan metode yang telah
a.Memahami ruang lingkup kegiatan manajemen di Instalasi Gawat dipelajari, sekaligus mempunyai kesempatan ikut serta dalam
Darurat dan DIKLAT diRumah Sakit Kartika Husada Setu proses pemecahan masalahnya.
b.Memberikan infomasi tentang kondisi pelayanan di Instalasi Gawat
Tujuan Darurat dan DIKLAT Rumah Sakit Kartika Husada Setu
c.Memahami hubungan kerja antar berbagai unit kerja yang ada

khusus
dirumah sakit Kartika Husada Setu
d.Memberikan alternatif pemecahan masalah yang ditemui dan saran
perbaikan kepada Direktur dan Manajemen Rumah Sakit Kartika
Husada Setu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
baik di instalasi gawat darurat Maupun di Unit DIKLAT.
Alur proses
Masalah yang ditemukan

IGD DIKLAT
1.Kebersihan dan kerapihan IGD kurang terjaga 1.Belum terlaksananya secara optimal program kerja
2.Tidak ada jalur khusus untuk Pasien DOA dan pasien yang selama 1 tahun yang di rencanakan,
meninggal di IGD ke ruang jenazah, jalur masuk jenazah 2.Belum adanya pencatatan jam pelatihan yang sudah
digunakan juga untuk transport keluar jenazah ke kamar jenazah dilakukan oleh tiap karyawan
3.Waktu tunggu pasien di ruang IGD dan ruang transit ke rawat 3.belum adanya draft untuk mengevaluasi keberhasilan
inap lebih dari 2 jam DIKLAT yang telah dilaksanakan
4.Anggaran dana di Unit Diklat belum diserap secara
optimal
Identifikasi masalah
Analisis SWOT
Strength(Kekuatan)
(Kekuatan) Weakness
Weakness(Kelemahan)
(Kelemahan)
Strength
- program kerja DIKLAT sudah direncanakan
- Rumah Sakit sejak
Kartika husada setu adalah RS swasta - IGD belum ada jalur khusus keluar jenazah
akhir tahun - tidak ada penanggung jawab khusus diklat
tipe C - kesadaran akan kebersihan dan kerapihan ruangan
- management yang mendukung penuh kegiatan
- Kepercayaan masyarakat terhadap RS cukup tinggi
- penanggung jawab masihDIKLAT
kurang double job dengan
DIKLAT bagian MUTU
- pasien masih menunggu RS masuk ke
lama untuk
- Sudah terakreditasi KARS Paripurna
-sudah ada kebijakan tentang penyelenggaraan ruangan khusus diklat
- tidak ada ruangan
- melayani 95% pasien BPJS
DIKLAT - kurangnya bed pasienuntuk
- pendanaan di igd diklat
karena terbatas
ruangan IGD
-fasilitas ruangan sudah cukup lengkap yang terbatas

Threat
Opportunity(Peluang)
(Peluang) (Ancaman)
Opportunity
Unit diklat bias berkembang dengan Threat
-Daerah sekitar rumah sakit banyakIT
praktek bidan - Saat IGD sedang ramai dan pasien datang lebih dari
mengandalkan system (Ancaman)
1 orang
swasta dan puskesmas yang memiliki potensi merujuk
Mencari
sangat besarsponsor dnegan
untuk kasus mengandalkan
kegawatdaruratan obstetric, Kurang motivasi
- Kurang karyawan
lebih 5 km untuk mengikuti
terdapat beberapa RS
pelayanan unggulan didan
anak, bedah, RSpenyakit
Kartikadalam
Husada Setu DIKLAT
- Lamanya waktu tunggu pasien masuk ke rawat inap
untuk pendanaan DIKLAT
- Pasien complain
Alternatif pemecahan masalah unit IGD
Dari prioritas masalah yang telah ditentukan kemudian dicari alternatif pemecahan masalahnya sehingga masalah waktu tunggu
pasien di IGD dan ruang transit yang masuk ke rawat inap atau pasien dipulangkan > 2 jam dapat segera ditemukan solusinya

PLAN

Membuat kebijakan direktur terkait jam maksimal visite DPJP


Membuat program reward untuk DPJP yang visite sesuai jam yang telah ditentukan
Mengadakan rapat komite medik Bersama dengan seluruh dokter spesialis secara hybrid untuk memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi oleh management
Mengadakan rekriutment khusus untuk SDM yang membantu perawat rawat inap untuk verbed, sehingga persiapan bed pasien lebih cepat .
Mensosialisasikan kembali PPK dan clinical pathway kepada DPJP dan Dokter Umum

Do

Mengevaluasi kebijakan direktur terkait jam maksimal visite DPJP


Membuat anggaran untuk papan reward di Unit rawat inap
Mengevaluasi hasil rapat komite medik Bersama DPJP per 3 bulan
Mengoptimalkan SDM untuk mempersiapkan bed pasien dengan cepat , tepat dan bersih
Mengevaluasi dan memonitoring implementasi PPK dan Clinical pathway

Study

Monitoring implementasi kebijakan direktur terkait jam maksimal visite DPJP


Mengkaji ulang PPK dan clinica pathway
Memonitoring dan mengevaluasi implementasi papan reward bagi DPJP

Action

Mengisi absensi DPJP ketika visite , yang terdapat tanggal dan jam visite
Mengisi reward bagi DPJP yang sudah patuh terhadap jam visite dan dinilai setiap 3 bulan oleh tim Mutu
Melakukan pelatihan verbed dengan cepat kepada SDM yang belum terlatih
Alternatif pemecahan masalah unit DIKLAT
Dari prioritas masalah yang telah ditentukan kemudian dicari alternatif pemecahan masalahnya sehingga masalah Belum
terlaksananya secara optimal program kerja selama 1 tahun yang di rencanakandapat segera ditemukan solusinya

PLAN

Membuat kebijakan baru terkait proses pengajuan pelatihan eksternal


Membuat kebijakan terkait program reward bagi staff yang sudah di delegasikan untuk mengikuti DIKLAT dan bagi unit yang rajin untuk hadir dan mengisi
Membuat planning budgeting untuk development sarana dan prasarana terutama ruangan khusus DIKLAT
Membuat kebijakan terkait evaluasi penyelanggaraan DIKLAT internal maupun ekstrenal
Merencakan rekriutmen SDM untuk bagian DIKLAT

Do

Membuat draft pengajuan yang baru yang mudah di isi


Mengajukan planning budgeting kepada CEO grup Rs Kartika Husada
Mengimplentasikan evaluasi penyelenggaraan DIKLAT internal dan eksternal
Melakukan rekruitmen SDM DIKLAT

Study

Evaluasi draft pengajuan DIKLAT yang baru selama 3 bulan


Follow up development untuk ruangan DIKLAT
Monitoring evaluasi penyelenggaran DIKLAT internal dan eksternal

Action

Sosialisasi pengisian draft pengajuan pelatihan eksternal kepada unit


Melakukan follow up secara berkala untuk pengembangan sarana dan prasarana DIKLAT
Melakukan evaluasi dengan menggunakan draft kepada delegasi yang sudah mengikuti DIKLAT eksternal mauapun internal
Melakukan orientasi terhadap SDM DIKLAT sesuai dengan prosedur
REKOMENDASI

UNIT IGD Unit DIKLAT


• Membuat kebijakan baru terkait proses pengajuan pelatihan
eksternal
• Membuat kebijakan direktur terkait jam • Membuat planning budgeting untuk development sarana dan
maksimal visite DPJP prasarana terutama ruangan khusus DIKLAT dalam waktu dekat
• Membuat kebijakan terkait program reward bagi staff yang sudah
• Membuat program reward untuk DPJP
di delegasikan untuk mengikuti DIKLAT dan bagi unit yang rajin
yang visite sesuai jam yang telah
untuk hadir
ditentukan • Rekruitmen staff DIKLAT dalam 2 minggu kedepan
• Perubahan budaya kerja yang rapi dan
bersih
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai