Anda di halaman 1dari 39

QUALITY ENGINEERING

AND RELIABILITY
PERKEMBANGAN KONSEP MUTU

Module- 1

Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK


INDUSTRI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
06/10/23 1
06/10/23 Quality Enginerring,
Copyright by S.
06/10/23 Quality Enginerring,
Copyright by S.
1. References

1. Barker, T.B., Engineering Quality by Design, Marcel Dekker,


Inc.ASQC, Quality Press, New york
2. Bentley, J. P., (1993), Introduction to Reliability and Quality
Engineering, Longman Scientific & Technical, New York.
3. Clements, R. B., (1993), Quality Manager’s, Complete Guide to
ISO 9000, Prentice Hall Englewood Clifts, New Jersey.
4. Duncan, A.J., (1965), Quality Control and Industrial Statistics,
Tarapore-vala Irwin,
5. Kelada, J. N., (1997), Integrating Reengineering with Total
Quality, Synergy Books International

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
6. Pyzdek, T., (1999), Quality Engineering Handbook, Marcel
Dekker, Inc, New York.
7. Sing, N., (1996), System Approach to Computer-Integrated
Design and Manufacturing, John Wiley & Sons, Inc.
8. Taguchi, G., Elsayeda, E. and Thomas Hsiang, (1989),
Quality Engineering in Production System, McGraw-Hill
International Edition, Engineering Series.
9. Taguchi, G., (1989) Introduction to Quality Engineering,
Designing Quality into Product and Processes, Productivity
Organization.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
MATERI BAHASAN
1. Perkembangan konsep pengendalian mutu
2. Mutu menurut guru dan pakar mutu
3. Mutu produk dan kehandalan
4. Pengendalian mutu statistik
5. Konseptual penjaminan mutu
6. Quality function deployment
7. Quality value and engineering
8. Taguchi loss function
9. Case study-1
10.Quality evaluation and tolerance
11.Quality tolerance design
12.Case studi -2
13.Online quality function
14.Case studi-3
06/10/23 Quality Enginerring,
Copyright by S.
I. PERKEMBANGAN KONSEP MUTU
1. Periodesasi Konsep Mutu
Sejarah mutu dalam dunia manufakturing sudah berlang-sung
lebih dari 200 tahun yaitu sejak pesatnya perkem-bangan dan
persaingan pasar produk-produk industri manufakturing yang pada
masa itu disebut machanical industries (Pyzdek, T., 1999).

Namun, kesadaraan mutu dalam dunia bisnis


(bukan hanya di sektor industri manufakturing) mengalami
pertumbuhan pesat sejak tahun 1970 seiring dengan bangkitnya
kesadaran produktivitas di Amerika Serikat setelah secara
beruntun kalah bersaing dengan Jepang dalam industri otomotif,
kimia dan elektronik.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Kesadaran mutu pada para pebisnis terkait kuat dengan
kenyataan dilapangan bahwa perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk-produk dan service yang bermutu tinggi
menikmati market share dan profitability yang semakin tinggi.

Garvin (1985) mencatat bahwa selama Abad XIX mutu telah


mengalami pekembangan melalui empat
era yang disebutnya sebagai quality eras yaitu inspection,
statistical quality control, quality assurance dan strategic quality
management. Era ke lima yang sedang muncul ialah complete
integration of quality into overall business system

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
1.1 Era Inspeksi (The Inspection Era)
Dalam era ini, yaitu sebelum revolusi industri, produk-produk
dihasilkan sebagai barang kerajinan oleh craftmen untuk
kepentingan pelanggan secara individual. Produser (craftman)
membuat produk yang bersifat truly customize dan setiap item
unik. Seluruh proses mulai dari pengadaan bahan, produksi,
inspeksi, penjualan dan dukungan supplier dilakukan sendiri oleh
para craftmen.

Revolusi industri di Amerika kemudian merubah situasi secara


dramatik. Para produser tidak lagi membuat produk secara
crafting tetapi telah menggunakan special-purpose machinery
untuk membuat parts dan komponen yang dapat dipertukarkan
(interchangeable).

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Tata urutan operasi telah ditentukan sebelum operasi
dilakukan oleh orang-orang yang mengoperasikan mesin-
mesin untuk memproduksi part yang identik satu dengan yang
lain dengan tujuan agar penggantian part / komponen dapat
dilakukan.

Dengan munculnya metode pre-established sequence of


operation tersebut maka operator yang kurang terampil dapat
melakukan operasi dengan baik sehingga labour cost dapat
diturunkan sekali gus meningkatkan produktivitas secara
signifikan.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Kunci keberhasilan dari interchageable part tersebut ialah
akurasi setiap part terhadap spesifikasi yang ditetapkan.
Sehubungan dengan itu upaya besar diberikan pada
pembuatan prototipe kerja. Manufacturing process dirancang
untuk repreduksi prototipe dengan variasi yang minimal.
Tooling, jig dan fixture dan lain-lain diproduksi dengan toleransi
yang tepat

Mutu bahan, dikontrol secara ketat dan inspeksi yang ketat juga
dilakukan pada setiap tahap proses dengan menggunakan
sistem pengukuran. Hingga awal tahun 1900-an inspeksi telah
matang hingga tahapan tertentu yang oleh F. W. Taylor disebut
sebagai salah satu kegiatan yang harus memiliki bos tersendiri.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
1.2 Era Pengendalian Mutu (Quality Control
Era)
Era ini, ditandai dari penolakan pendekatan mutu berdasarkan
inspeksi yang diawali oleh Walter A. Shewhart. Buku beliau
yang dijadikan sebagai landmark berjudul Economic
Control of Quality of Manufacturing (1931) diperkenalkan
sebagai era modern dari manajemen mutu.

Dalam tahun 1924, Shewhart


menjadi bagian dari working group di Western Electric’s
Inspection Engineering Depart-ment of Bell Laboratories.
.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Anggota-anggota lain adalah Harold Dodge, Harry Roming,
G.D. Edwards dan Joseph Juran yang semuanya sangat
dikenal dalam who is who di bidang manajemen mutu.

Menurut Shewhart, variasi tidak akan mungkin dieliminasi


sepenuhnya. Oleh karena itu tugas utama pengendalian mutu
bukan pada identifikasi variasi terhadap kebutuhan tetapi
membedakan variasi satu dengan variasi lain yang merupakan
hasil normal setiap proses. Pandangan ini membawa Shewhart
kepada konsep baru yang dikenal sebagai statistical quality
control

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Konsep statistical quality control menurut Shewhart adalah
sebagai berikut:

A phenomenon will be said to be controlled when, through the use of


past experience, we can predict, at least within limits, how the
phenomenon may be expected to vary in the future. Here, it is
understood that prediction means that we can state at least
approximately the probability that the observed phenomenon will
fall within the given limits (Shewhart, 1931,p.6)
.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Pendekatan Shewhart dalam mutu adalah mengidentifikasi limit
dari variasi yang dapat diharapkan dari proses dalam keadaan
normal. Berbeda dengan inspeksi, pendekatan Shewhart tidak
membutuhkan 100 % inspeksi tetapi menggunakan sampel dan
pendekatan ini dikenal sebagai Statistical Process Control (SPC).
Salah satu tool dari SPC ialah control chart.

Sementara Shewhart mempopulerkan process-focused approach,


Dodge dan Roming mengemukakan product sampling yang
dikenal sebagai acceptance sampling. Asumsinya ialah, informasi
yang memadai terhadap mutu produk yang dikirimkan dapat
diperoleh dari sampel.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Dengan acceptance sampling, 100 % inspeksi yang selain
memakan waktu banyak juga biaya yang tidak kecil akan dapat
dihindarkan. Dalam implementasinya, pendekatan acceptance
sampling ini menunjuk-kan keberhasilan besar seperti
dilaporkan oleh The War Department USA yang secara intensif
digunakan dalam pengadaan alat-alat tempur semasa PD II.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Dalam era ini mulai tumbuh asosiasi yang berlatar belakang
mutu, yang diawali oleh beberapa perusahaan komersial yang
menggunakan pendekatan SPC.

Kisah sukses berbagai perusahaan menggunakan pendekatan


SPC kemudian mendorong munculnya asosiasi-asosiasi baru
yang mempunyai interest yang sama seperti Society of Quality
Engineers (1945), American Sosiety for Quality (1946), The
Buffalo Society of Quality Engineers (1944) yang kemudian
menerbitkan jurnal Industrial Quality Control yang merupakan
jurnal pertama di bidang mutu.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
1.3 Era Penjaminan Mutu (The Quality
Assurance Era)
Salah satu faktor utama dari acceptance sampling ialah ide tentang
acceptance quality level (AQL). Secara konseptual, AQL
adalah suatu less-than-perfect level of quality yang
manajemen bersedia mempertahankannya dalam jangka
panjang. Secara formal, AQL didefinisikan sebagai berikut:

The maximum percentage or proportion of variant unit in a lot


or batch that for purposes of acceptance sampling can be
considered satisfactory as a process average. (ASQ
Statistics Division, 1983, p.46).

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Quality accurance (penjaminan mutu) didasarkan pada premis
bahwa cacat-cacat dapat dicegah, misalnya berbagai losses
akibat mutu yang rendah dapat secara ekonomi dieliminasi.

Juran (1951) mendasarkan teorinya bahwa biaya mutu dapat


dibagi ke dalam biaya pencegahan (costs of prevention) dan
biaya kegagalan (costs of failure). Dengan melakukan investasi
dalam perbaikan mutu, manajemen dapat meraih pendapatan
yang signifikan dalam menurunkan tingkat kegagalan. Model
Juran dalam biaya mutu dapat dijelaskan dengan Gbr- 1.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
. Model biaya mutu di atas menunjukkan bahwa total quality cost
optimum pada salah satu titik dibawah tingkat mutu yang
sempurna (less than perfect). Pada tingkat mutu di atas
optimum biaya pencegahan (prevention cost) akan meningkat
tajam sedangkan dibawah optimum, biaya kegagalan (failure
cost) semakin meningkat

Dengan pola pikir model di atas, manajer akan dimotivasi untuk


menemukan investasi yang tepat untuk mutu dari produk-produk
yang dihasilkannya. Biaya kegagalan tinggi digunakan untuk
menjastifikasi pertambahan biaya untuk perbaikan mutu.
Sebaliknya juga, biaya kegagalan rendah digunakan untuk
menjastifikasi perbaikan mutu.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Total cost

Optimum
Quality Level
Prevention cost
Failure cost

Quality Level Perfect Quality

Gambar- 1 : Model Biaya Mutu

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
. Model biaya mutu yang dikembangkan oleh Juran tersebut
mempunyai implikasi pada manajemen secara umum. Model
tersebut menunjukkan bahwa uang yang dikeluarkan dalam area di
luar inspeksi membawa pengaruh pada mutu misalnya keputusan
dalam design engineering. Sehubungan dengan itu, pada tahun
1956, Arman Feignbaum memperkenalkan ide Total Quality
Control.

Menurut pengamatan beliau, manufakturing hanyalah salah satu


elemen dari rantai kegiatan yang panjang dalam pembuatan suatu
produk baru. Kegiatan-kegiatan lain yang terlibat antara lain:
design, procurement, storage, delivery, installation.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Prinsip pertama yang harus dipahami ialah quality is everyone’s
job. Total quality artinya setiap fungsi mempunyai peran penting
dalam penjaminan mutu. Feignbaum mengembangkan sebuah
matriks yang memperlihatkan kaitan dari area fungsional dan
kegiatan pengendalian mutu yang bersesuaian.

Total quality control yang artinya total control of quality bukan to


control total quality haruslah diimplentasikan secara seksama di
seluruh level organisiasi termasuk pada unit yang menangani
suppliers.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Phillip Crosby mempopulerkan pendekatan zero defect dalam
jaminan mutu. Philosophy zero defects diawali pada sebuah
perusahaan industri manufakturing Martin yang memproduksi
fasilitas missile di Orlando Amerika Serikat.

Program yang dikembangkan oleh Martin dalam


mengimplementasikan zero defect philosophy ialah menumbuhkan
motivasi karyawan. Pengalaman Martin telah menjelaskan bahwa
defect adalah hasil dari motivasi kerja yang rendah.

Pengalaman yang diperoleh Martin dalam mengim-plemen-tasikan


zero defect philosophy menyimpulkan bahwa dibutuhkan waktu
yang sangat lama untuk membangun motivasi tetapi sangat singkat
untuk menerapkan teknik zero defect tersebut

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
.1.4 Era Manajemen Mutu Strategis (Strate-
gic Management Era)

Perspektif penjaminan mutu (quality assurance) dalam


implementasi sering mengalami berbagai hambatan yang
dinilai cukup serius terutama karena pendekatan tersebut
hanya fokus pada faktor internal. Spesifikasi dirancang oleh
para product designer yang dalam kenyataan tidak jarang
berdasarkan ide-ide yang kabur tentang apa sebenarnya
yang diinginkan oleh pelanggan.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Ruang lingkup penjaminan mutu pada umumnya dibatasi pada
aktivitas-aktivitas yang berada dibawah kendali langsung
manajemen sedangkan berbagai aktivitas seperti transportasi,
storage, installation, dan service yang diluar kendali manajemen
sering terabaikan atau hanya sedikit mendapat perhatian.
Penjaminan mutu hanya sedikit bahkan sering mengabaikan
masalah persaingan.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Dalam kaitannya dengan persaingan bisnis, pendekatan mutu
yang diadopsi oleh perusahaan-perusahan yang besaing
sangat bervariasi. Sebagian quality leaders menjadi pionir
serta memproteksi posisinya dalam paten atau copyright,
yang lain fokus pada citra dan pelayanan.

Sebagian perusahaan melakukan identifikasi terhadap


kebutuhan spesifik segmen pelanggan dan ada pula pada
pengembangan operasi-operasi dan teknologi yang
berdampak value-added yang tinggi.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Apabila perusahaan telah memperoleh keunggulan mutu maka
keunggulan tersebut terus dipelihara dan ketika pasar telah
mengalami fase kematangan (mature or saturated market)
maka kompetisi akan memerosotkan keunggulan tersebut.

Mutu harus dipandang dari perspektif pelanggan dan bukan


pada keseuaian terhadap apa yang diperkirakan menjadi
kebutuhan pelanggan. Namun demikian, mutu tidak boleh
hanya berdasarkan pendapat pelanggan karena pelanggan
juga tidak luput dari keterbatasan yaitu kesadaran mereka
tentang potensi innovasi.

Hasil inovasi sering membuat selera / keinginan


pelanggan berubah secara drastis dari apa yang
mereka inginkan selama ini.
06/10/23 Quality Enginerring,
Copyright by S.
2. Dari Inspeksi Ke Manajemen Mutu
Terpadu
Pengendalian mutu adalah suatu proses manajemen yang
berkenaan dengan semua proses yang ditujukan kepada
tercapainya kondisi operasi yang mampu menghasilkan produk
sesuai dengan standar mutu yang diharapkan.

Pengendalian mutu terdiri dari proses pengawasan, monitoring


dan pengumpulan data mutu serta pelaksanaan tindakan
perbaikan terhadap setiap penyimpangan yang ditemukan.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Manajemen mutu
terpadu

Manajemen
mutu

Penjaminan
mutu

Pengendalian
proses statistik

Pengendalian
Inspeksi

Period
Gambar-2 : Perkembangan Konsep Pengendalian Mutu
06/10/23 Quality Enginerring,
Copyright by S.
Pha Nomen- Description
se klature
1 Inspection Inspection of finished products in manufacturing
2 Control Quality control of manufactures products (tests, labs, etc)
3 Statistcal Quality control of incoming materials,wip, and finished products.
Process
Controll
4 Quality Quality planning and control in product design, incoming materials, wip
Assurance and finished products

5 Quality Quality planning, control and assurance in product design, supplier


Management evaluation, incoming materials, wip, finished goods and after sale
service. ISO 9000 standard applied in (1) manufacturing and service
industries (2) partnership in up and down stream
6 Total Quality Objective: Shareholder-customer-people satisfaction
Management Mean : Leadership in quality, internal and external partnershps, top
management involvement, continuous improvement and innovation, total
quality management, business re-engineering.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
II. BENEFIT MUTU DAN PENGENDA-
LIAN MUTU

1. Benefit Mutu
Sejumlah benefit yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang
menawarkan superior quality produk atau service kepada
pelanggan antara lain ialah: stronger customer loyalty, more
repeat purchase, less vulnerability to price war, ability to
command higher relative price without affecting market share,
lower marketing costs and market-share improvement.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Disamping benefit di atas, mutu juga mempengaruhi
pertumbuhan bisnis. Pelanggan selalu mempersepsikan bahwa
mereka menerima value yang lebih tinggi dalam pembelian jika
mereka memperoleh produk / service bermutu tinggi.

Dengan demikian, mutu yang tinggi potensial menumbuhkan


chain reaction. Superior quality dan market share akan
menumbuhkan produktivitas yang tinggi.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
2. Pengendalian Mutu
Karena demikian besarnya benefit yang diperoleh dari superior
quality maka para pemimpin bisnis selalu berupaya untuk
menemukan strategic quality advantages.

2.1 Klasifikasi Quality Control


Cara untuk memperbaiki / mengendalikan mutu produk secara
garis besar dapat dibedakan atas on-line control dan off-line
control. On-line dan off-line control masing-masing didefinisikan
sebagai berikut (Taguchi, G., 1989):

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
◦ On-line Quality Control
On-line quality control is a set of quality control activities that
conducted during the production cycle of a product
(seperangkat kegiatan pengendalian mutu yang dilakukan selama
siklus produksi dari suatu produk).

◦ Off-line Quality Control


Off-line quality control is quality control activities at the production
planning, design, production engineering phases
(kegiatan pengendalian mutu yang dilakukan dalam fase product
planning, design dan product engineering).

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Dari definisi di atas terlihat perbedaan bahwa off-line quality
control adalah pengendalian mutu atas produk yang akan dibuat
melalui tahapan proses sebelum proses manufakturing
sedangkan on-line quality control adalah pengendalian mutu
ketika proses manufakturing sedang berlangsung.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
On-line quality control juga dapat dibedakan atas dua tipe (lihat
Tabel-2).

◦ Pertama ialah tipe konvensional yang dikenal sebagai control


chart-based approach. Tipe pengendalian mutu kovensional ini
dikenal sebagai variable control chart (peta x dan peta R) dan
attribute control chart (peta p, peta c dan peta u) yang sering
dikenal sebagai Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality
Control).

◦ Kedua ialah pengendalian yang dilakukan dengan menemukan


optimal control limits untuk parameter-parameter proses produksi
dan pemeriksaan interval untuk mendapatkan total loss yang
minimum.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Salah satu dari on-line quality control tipe ke dua ini adalah
on-line feedback quality control yang akan dibahas dalam
sub-bab ini.

Yang dimaksud dengan on-line feedback quality control ialah


karakteristik produk pertama di ukur dan hasil pengukuran ini
selanjutnya dianalisis dan kemudian diinput kepada upstreem
process untuk penyesuaian. Dengan cara ini, variasi pada
karakteristik produk pada urutan berikutnya diharapkan akan
berkurang.

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.
Tabel- 2 : Off-Line and On-Line Quality Control
On-Line Quality Control
Off-Line QC Tradisional Non-Tradisional
(Quality
Engineering) Variable Attribute Variable Attribute Process
Control Control Control Control Improvement

Product Plan- x p Chart Feedback


Chart
ning Quality Control
Design Engi- c Process Para-
neering R Chart Chart meter Control

Production
Engineering  Chart u Chart

06/10/23 Quality Enginerring,


Copyright by S.

Anda mungkin juga menyukai