ADDUCTUS DAN
CLUBFOOT DEFORMITY
Anatomi regio ankle
Ligaments
METATARSAL ADDUCTUS
DEFINISI
Metatarsus adductus, also
known as metatarsus varus, is a
common foot deformity noted at
birth that causes the front half of
the foot, or forefoot, to turn
inward. Metatarsus adductus
may also be referred to as
"flexible" (the foot can be
straightened to a degree by
hand) or "non-flexible" (the foot
cannot be straightened by
hand).
EPIDEMIOLOGI
1. Insidensi
terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 kelahiran
frekuensi yang sama pada pria dan wanita.
2. bilateral sekitar 50% dari kasus
peningkatan insidensi pada
kehamilan terlambat
kehamilan pertama
kehamilan kembar
3. oligohidramnion
kondisi terkait
DDH (15-20%)
torticolli
ETIOLOGI
Defek Neuromuskuler
PATOFISIOLOGI
Herediter
KLASIFIKASI
Dimeglio pada tahun 1991 membagi CTEV menjadi empat kategori
berdasarkan pergerakan sendi dan kemampuan untuk mereduksi
deformitas (Nordin et al, 2002):
1. Soft foot; dapat disebut juga sebagai postural foot dan dikoreksi
dengan standard casting atau fisioterapi.
2. Soft > Stiff foot; terdapat pada 33% kasus. Biasanya lebih dari 50%
kasus dapat dikoreksi, namun bila lebih dari 7 atau 8 tidak didapatkan
koreksi maka tindakan operatif harus dilakukan.
3. Stiff > Soft foot; terdapat pada 61% kasus. Kurang dari 50% kasus
terkoreksi dan setelah casting dan fisioterapi, kategori ini akan
dilakukan tindakan operatif. 6
4. Stiff foot; merupakan kategori paling parah, sering kali bilateral dan
memerlukan tindakan koreksi secara operatif.
EPIDEMIOLOGI
CTEV rata-rata muncul dalam 1-2:1000 kelahiran bayi di dunia dan
merupakan salah satu defek saat lahir yang paling umum pada
sistem musculoskeletal (Baruah et al, 2013).
Our
office
Insidensi CTEV beragam pada beberapa Negara,
Amerika Serikat 2,29:1000 kelahiran;
ras Kaukasia 1,6:1000 kelahiran;
ras Oriental 0,57:1000 kelahiran;
orang Maori 6,5-7,5:1000 kelahiran;
orang China 0,35:1000 kelahiran;
ras Polinesia 6,81:1000 kelahiran;
orang Malaysia 1,3:1000 kelahiran;
dan 49:1000 kelahiran pada orang Hawaii (Hosseinzaideh, 2014).
EPIDEMIOLOGI
Kenapa bisa terjadi? Saya tidak tahu tapi kata dokter bawaan dari lahir
Apa ada keluarga sebelumnya yang seperti ini? Iya, kakek si Adik
Apa Ibu pernah bawa anak ibu ke dokter? Ya, baru 3 bulan ini sering ke
dokter, dan dipasangi gips sejak lahir. kata dokter dia terkena pes
equinovarus dan sekarang dirujuk ke FT
Apa anak ibu pernah melakukan foto x-ray atau rontgen? Iya
Apa ibu sering merokok ? Tidak. Bagaimana dengan suami anda ? iya
Inspeksi
DINAMIS
STATIS Jalan pincang
pasien tidak dapat melakukan fase heel strike
Struktur talipes equinusvarus
(ankle plantarfleksi & midtarsal sempurna karena ankle tidak dapat dorsofleksi
adduksi-inversi) sempurna
Tes Orientasi
Palpasi - Berjalan
M.tibialis anterior, Otot-otot - Tes jinjit
- Squat and Bounching
peroneal
Interpretasi Interpretasi
Pasien tidak mampu berjalan normal
Suhu normal Pasien tidak mampu menekuk tumit & kaki
Spasme (+) secara optimal
Pasien tidak mampu meluruskan tumit & kaki
Tenderness (-) secara optimal
Posisi berjinjit tidak sempurna
Pasien tidak mampu berjongkok secara
normal
Asimetrik
▪ Gerak aktif:
plantarf leksi : tak sempurna ▪ TIMT:
dorsofleksi : sangat sukar/tak plantarfleksi : lemah
mampu dorsofleksi : lemah
eversi : tak mampu eversi :lemah
inversi : tidak nyeri inversi : lemah
▪ Gerak pasif:
plantarfleksi :tidak terbatas
dorsofleksi :sangat terbatas
eversi
inversi
: sangat terbats
: tidak terbatas
PFGD
Restriktif
Limitasi ROM
ADL terganggu
Tissue Imperiment
Musculotendinogen :
Weakness : Otot-otot peroneal & M.Tibialis
Anterior,ekstensor digitorum, otot ekstensorer
interpretasi :
Hasil:
Limitasi pada gerakan dorsofleksi & eversi
Pemeriksaan Motorik Kasar
Limitasi ROM
ADL terganggu
sulit
sulit
Gait Test/Diagram Of Walking
▪ Letakkan alat pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang datar/rata.
Baringkan anak dengan posisi kepala anak menempel pada panel pengukur
panjang alat yang statis atau tidak dapat di geser.
▪ Rapatkan tungkai anak dan luruskan dengan menekan lembut kedua lutut anak.
Tegakkan tumit dan telapak kaki anak, hingga menempel pada panel alat pengukur
panjang badan yang dapat di geser.
berat badan : 10 kg
panjang badan : 75 cm
Cara: melingkarkan alat ukur berupa meteran di kepala bayi, tepat di atas alis dan telinga bayi.
Catatan:
- ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 35 cm.Rata-rata pada usia 6 bulan, lingkar kepala akan bertambah kurang
lebih 8,5 cm menjadi 43,5 cm dan pada usia setahun akan bertambah sekitar 12 cm dari waktu lahir, yaitu menjadi sekitar 47 cm.
- lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin pada bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran lingkar kepala ini penting karena
berkaitan dengan volume otak. Jika ukuran kepala bayi membesar terlalu cepat, kemungkinan ia menderita hidrosefalus. Sedangkan
lingkar kepala : 43 cm
aktifitas seperti duduk, merangkak, berlutut, berdiri dan berjalan serta melompat pada
anak., apakah aktifitas tersebut pada anak terganggu atau normal. Pemeriksaan
▪ -: tidak bisa
Pada ektremitas
+ atas
Pada ektremitas
+ atas
+
+
+
+
VAS
interpretasi :
normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Adalah pemeriksaan dengan menggunakan USG pada ibu hamil untuk melihat
apakah janin yang dikandung oleh ibu dapat terdeteksi adanya pertumbuhan dan
perkembangan salah satu kaki teerlihat berputar ke arah dalam (inverse) yang
mengesankan adanya indikasi pes equnes varus positif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI
Primer
•Posisiequines
kakidengankecenderunganpemendekangroupototplantar
flexordanligamentumdeltoideum
sekunder
•Keterbatasansendisecaraaktifdanpasifkearaheversi/
abduksi/pronasidan dorsi flexi
•Kelemahangroupototdorsiflexor
Kompleks •Gangguanaktivitasfungsionalpadatahaptumbuhkemba
ng(saatmulaiberdiri,berjalan,melompat&berlari)
PROGRAM FT
T : 10 menit
INTERVENSI FT