Atau
Dimana :
E = Sinyal kesalahan (error)
R = Sinyal masukan (set point)
C* = Sinyal keluaran terukur
KONTROLER
Berfungsi mengolah sinyal umpan balik dan sinyal masukan acuan (setpoint)
atau SINYAL ERROR mejadi sinyal kontrol.
Sinyal eror disini adalah selisih antara sinyal umpan balik yang dapat berupa sinyal
keluaran plant sebenarnya atau sinyal keluaran terukur dengan sinyal masukan acuan
(setpoint).
Kebanyakan masukan kontroler adalah sinyal eror dan keluaran kontroler disebut
sinyal kontrol.
Feedforward Controller (Direct controller)
Feedback Controller
1. Kontrol Elektrik
Contohnya : Kontrol proporsional elektrik dengan menggunakan rangkaian inverting amplifier
2. Kontroler mekanik
3. Kontrol Hidrolik
Contoh : Pompa Hidraulik
4. Kontrol Pneumatik
Contoh : Jackhammers
AKTUATOR
Komponen penguat dan pengkonversi daya yang berfungsi untuk menguatkan
sinyal kontrol yang berasal dari kontroler menjadi sinyal baru dengan daya
yang besar dan sesuai dengan daya yang dibutuhkan oleh plant
3. Inverter
2. DC Chopper
AKTUATOR MEKANIK
Motor DC
AKTUATOR PNEUMATIK
Tachogenerator
Berdasarkan bentuk energi atau besaran dari sinyal masukan, tranduser atau
sensor dalam sistem kontrol pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Tranduser atau sensor mekanik.
Termasuk sensor perpindahan, lokasi atau posisi, sensor level, dan sensor
gerakan (kecepatan). Tranduser mekanik banyak digunakan pada sistem
servomekanik
2. Tranduser atau sensor temperatur
Tranduser atau sensor temperatur banyak digunakan pada sistem kontrol
proses.