Anda di halaman 1dari 4

Nama : Feri Tri Setiono, S.

Pd
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Teknik Mekatronika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sensor Transduser dan
Aktuator
2. Sistem Robot dan Instrumen Medik
3. Sistem Kontrol Pneumatik dan
Hidrolik
4. Perawtan Sistem
Hidrolik/Pneumatik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi 1. Sensor
yang dipelajari Sensor merupakan sebuah piranti yang
berfungsi mendeteksi suatu besaran
atau keadaan dan merubah hasil
pendeteksian tersebut menjadi besaran
listrik. Keluaran sensor dapat berupa
tegangan atau arus listik. Pada beberapa
jenis sensor keluaran dapat juga berupa
fasa, frekuensi, pulsa atau kode
tertentu.
2. Prinsip penyensoran : magnetik,
induksi elektromagnet, Efek
Piezoelektrik, Efek Pyroelektrik, efek
hall, Efek Thermoelektrik
3. Karakteristik sensor
1) Fungsi Transfer (Transfer Function)
Fungsi transfer adalah bentuk
hubungan matematis antara
keluaran dan masukan sensor.
2) Full-Scale Input (Span) pan
merepresentasikan nilai maksimum
stimulus yang dapat diberikan
kepada sensor tanpa mempengaruhi
akurasi sensor.
3) Full-Scale Output (FSO) FSO
adalah perbedaan aljabar antara
keluaran sinyal elektrik yang diukur
dengan masukan stimulus maksimum
dan masukan stimulus terendah.
4) Akurasi adalah seberapa tepat
nilai stimulus dapat
direpresentasikan oleh suatu sensor.
5) Kalibrasi adalah proses
verifikasi akurasi suatu alat/piranti
dengan sebuah acuan standard
tertentu
6) Hysteresis adalah pergeseran output
sensor pada kondisi (titik) sinyal
masukan tertentu yang dicapai dari
arah yang berlawanan
7) Saturation Adalah kejenuhan, kondisi
dimana output sensor tidak lagi mampu
memberikan nilai seperti yang diinginkan
4. Repeatability Eror Repeatability Eror
adalah ketidakmampuan sensor untuk
memberikan nilai yang sama pada
kondisi (penyensoran) yang sama.
5. Deadband Adalah ketidakmampuan
sensor ketika bekerja dalam range
input tertentu
6. Resolution dapat diartikan sebagai
nilai step kenaikan
rangsangan terkecil yang masih
bisa dirasakan sensor.
7. Bagian input yang yang terdiri dari
sensor dan transduser yang berfungsi
untuk mendeteksi masukan dan
merubahnya menjadi sinyal listrik yang
diperlukan oleh bagian pemroses.
Bagian proses yang biasanya terdapat
kontroler yang berfungsi untuk
menerima data sinyal listrik yang
diberikan sensor kemudian
menerjemahkannya menjadi perintah
yang akan dikirimkan kepada bagian
output. Bagian output yang terdiri dari
aktutator atau perangkat pengerak yang
berfungsi menghasilkan gerakan
(motion) yang diinginkan. Peralatan
output bisa juga berupa peraga atau
display yang berfungsi menampilkan
aktifitas/pembacaan sistem
8. Robot merupakan penerapan sistem
kontrol elektronika yang dirancang
untuk menjalankan suatu tugas atau
fungsi tertentu. Misalnya robot pengikut
garis, pencari dan pemadam api serta
fungsi lainnya. Robot sebagai sebuah
sistem terdiri dari beberapa blok yaitu
sensor, kontroler, aktuator dan
manipulator.
9. Sensor dan transduser yang berfungsi
untuk mendeteksi masukan dan
merubahnya menjadi sinyal listrik
yang diperlukan oleh bagian
kontroler. Pemroses terdapat
kontroler yang berfungsi untuk
menerima data sinyal listrik yang
diberikan sensor kemudian
menerjemahkannya menjadi perintah
yang akan dikirimkan kepada bagian
aktuator. Aktuator merupakan
perangkat pengerak yang berfungsi
menghasilkan gerakan (motion) yang
diinginkan.
10. Sistem Instrumentasi medis merupakan
merupakan pengaplikasian dan
gabungan dari Teknik elektronika,
mesin,
informasi, dan Teknik pengukuran
yang ber tujuan membangun sebuah
piranti untuk melakukan proses
monitoring pasien, diagnosa, dan
penanganan sebuah penyakit. Sensor
dan transduser yang digunakan pada
instrumentasi medis bersifat fisik,
kimiawi, elektroda dan Bioanalytic
11. Beberapa rangkaian logika digunakan
untuk mengendalikan rangkaian
elekropneumatik(elektrohidrolik).
Rangkaian logika diantaranya
digunakan untuk membentuk kontrol
langsung, control tidak langsung,
rangkaian pengunci, rangkaian saling
mengunci, rangkaian logika and, logika
or dan exor. Rangkaian logika
diterapkan untuk menggerakkan katup
solenoid tunggal maupu katup solenoid
ganda
12. Sistem hidrolik adalah alat yang
memindahkan tenaga dengan
mendorong sejumlah cairan tertentu.
Komponen atau alat pembangkit fluida
bertekanan disebut pompa, dan
komponen pengubah tekanan fluida
(energi hidrolik)
13. Perawatan rutin pada sistem hidrolik
Anda dapat mengurangi masalah kinerja
dan downtime, memperpanjang umur
komponen hidrolik dan mengurangi
biaya pengoperasian. Beberapa
perawatan yang perlu dilakukan : 1)
Pertahankan suhu dan viskositas cairan
hidrolik dalam batas optimalnya. Perlu
mengetahui kisaran suhu dan viskositas
fluida operasi yang sesuai (minimum
dan maksimum) untuk lingkungan
sekitar dimana sistem hidrolik
beroperasi dan kemudian memilih fluida
hidrolik dengan tingkat viskositas dan
aditif yang sesuai.
2) Jaga agar cairan hidrolik selalu
bersih. Kontaminasi adalah salah satu
penyebab paling sering terjadinya
kegagalan atau kerusakan peralatan
hidrolik. Memilih filter hidrolik yang
tepat sangat penting untuk memastikan
bahwa kontaminan partikel dihilangkan
dari cairan hidrolik sebelum komponen
macet atau rusak melalui keausan
abrasif. Udara juga merupakan
kontaminan. 3) Pertahankan setting
sistem hidrolik Sesuaikan dengan
spesifikasi pabrik dan buat jadwal
perawatan berkala sendiri seminimal
mungkin. 4) Ganti komponen hidrolik
Ganti komponen hidrolik sebelum rusak
dan agar tidak menyebabkan masalah
lebih lanjut di tempat lain pada sistem
hidrolik
2 Daftar materi yang 1. Sistem Instrumentasi Medik
sulit dipahami di 2. Sistem Pneumatic
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Kontrol Hidrolik
sering mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai