AGREGAT LAPIS PERKERASAN

PERTEMUAN IV
 AGREGAT

AGREGAT ADALAH: SUATU BAHAN KERAS DAN KAKU

YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN CAMPURAN

• PASIR
• KERIKIL
• AGREGAT PECAH
AGREGAT
• TERAK DAPUR TINGGI
• ABU
 DARI PELAPUKAN BATUAN,
TUMBUHAN DAN BINATANG
AGREGAT/BATUAN
KEMUDIAN MENGALAMI
ENDAPAN
PROSES PELEKATAN DAN
PENEKANAN OLEH ALAM

CONTOH:
BATUAN KAPUR, BATUAN SILIKA/KUARSA, BATU PASIR
AGRGAT/BATUAN BEUK DARI PROSES PENDINGINAN
(VULCANIC ROCK) DAN PEMBEKUAN MAGMA.

TERBAGI ATAS DUA GOLONGAN:

• BATUAN EXTRUSIP, SIFAT: BERBUTIR HALUS, KERAS
CENDERUNG GETAS. CONTOH: BASALT, ANDESIT.
• BATUAN INTRUSIP, SIFAT: UMUMNYA BERBUTIR KASAR,
KERAS DAN KAKU: CONTOH: GRANIT, DIORIT, GABRO.
AGREGAT YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK BAHAN
PERKERASAN TERGANTUNG:
1. TERSEDIANYA BAHAN SETEMPAT
2. MUTU BAHAN
3. BENTUK/JENIS KONSTRUKSI DIMANA AGREGAT
AKAN DIGUNAKAN
KARAKTERISTIK AGREGAT LAPIS
PERKERASAN
A. UKURAN DAN GRADASI AGREGAT
UKURAN DAN GRADASI BERTUJUAN:
1. UKURAN AGREGAT BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN TEBAL PENGHAMPARAN/PADAT
2. GRADASI AGREGAT BERHUBUNGAN DENGAN
PEMADATAN ANTARA LAIN: KESTABILAN, KECEPATAN
WAKTU PEMADATAN.
AGREGAT BIASANYA DIGOLONGKAN ANTARA LAIN:

1. AGREGAT BERGRADASI RAPAT

(DENSE GRADED)
2. AGREGAT BERGRADASI
RENGGANG/TERBUKA (OPEN
GRADED)
3. AGREGAT BERGRADASI SERAGAM
(SINGLE/UNIFORM GRADED)
4. AGREGAT BERGRADASI KASAR
(COURSE GRADED)
5. AGREGAT BERGRADASI HALUS
(FINE GRADED)
6. AGREGAT BERGRADASI CELAH
(GAP GRADED)
B. KEKERASAN AGREGAT / KEAUSAN (ROUGHNESS)
KETAHANAN AGREGAT TERHADAP PENGIKISAN BAIK OLEH
CUACA MAUPUN AKIBAT BEBAN SELAMA PROSES
PENCAMPURAN, PELAKSANAAN DAN BEBAN LALU LINTAS
DITENTUKAN DARI PERCOBAAN “ LOS ANGELES ABRATION
TEST”

PENGGOLONGAN KEKERASAN AGREGAT:

1. AGREGAT KERAS: NILAI ABRASI < 20%
2. AGREGAT LUNAK: NILAI ABRASI > 50%

• LAPISAN SUB BASE: MASIH DAPAT DIGUNAKAN AGREGAT

DENGAN NILAI ABRASI < 50%
• LAPISAN BASE: MASIH DAPAT DIGUNAKAN AGRGAT DENGAN
ABRASI < 40%
• LAPISAN SURFACES, NILAI ABRASI BIASANYA < 40%:
MESIN LOS ANGELES ABRATION TEST
C. KETAHANAN AGREGAT TERHADAP PELAPUKAN
• PENGUJIAN INI SANGAT BERHUBUNGAN DENGAN
KEAWETAN AGREGAT TERHADAP PENGARUH CUACA
• AGREGAT HARUS TIDAK MUDAH LAPUK/HANCUR AKIBAT
PENGARUH CUACA
• KALAU AGREGAT TIDAK MULUS (MUDAH SEKALI DIRESAPI
AIR/ UNSOUND)===== BIASANYA TIDAK AWET, GAMPANG
LAPUK SEHINGGA BERANDIL BESAR DALAM
MENYEBABKAN PENGELUPASAN ASPAL (STRIPPING) ==
PERSYARATAN PELEKATAN ASPAL PADA AGREGAT: 95% -
100%.
• KALAU AGREGAT YANG DIGUNAKAN YANG SIFATNYA
UNSOUNDNESS MAKA BESAR KEMUNGKINAN LAPIS
PERMUKAAN TERJADI PELEPASAN AGREGAT
(DISINTEGRASI LAPIS PERMUKAAN)
 AGREGAT LAPIS PONDASI
LAPIS PONDASI AGREGAT ADALAH:
“LAPIS PONDASI YANG TERDIRI DARI CAMPURAN AGREGAT
KASAR DAN HALUS YANG BERFUNGSI SEBAGAI LAPIS
PENDUKUNG PERMUKAAN YANG MENERUSKAN BEBAN KE
TANAH DASAR”
 SIFAT SIFAT MATERIAL LAPIS PONDASI AGREGAT:

1. SYARAT GRADASI

% LOLOS
UKURAN
No. LPA LPB
SARINGAN

1 2,5” 100 100

2 1,5” 100 67 – 100
3 3/4” 68 - 81 40 – 100
4 3/8” 42 - 60 25 – 80
5 ≠4 27 - 45 16 – 66
6 ≠8 18 - 33 10 – 55
7 ≠16 11 - 25 6 – 45
8 ≠40 6 - 16 3 – 33
9 ≠200 0-8 0 - 20
2. SYARAT SIFAT MATERIAL

No. SIFAT MATERIAL LPA LPB

1 ABRASI MAX. 40 MAX.50

2 INDEKS PLASTISITAS (IP) MAX. 6% 4 – 10%

INDEKS PLASTISITAS LOLOS ≠
3 MAX. 25% -
200
4 BATAS CAIR Max. 35% -

5 KADAR LUMPUR Max. 5% -

6 CBR MIN, 80% MIN 35%

7 VMA MIN. 14% MIN. 10%

 PERMASALAHANNYA?
SECARA ALAMI SULIT MENDAPATKAN AGREGAT YANG
LANGSUNG MEMENUHI SPESIFIKASI AGREGAT LAPIS
PONDASI AGREGAT

MAKA
DIBUTUHKAN PENGGABUNGAN DUA ATAU LEBIH
CAMPURAN MATERIAL UNTUK MASUK SPESIFIKASI
LAPIS PONDASI AGREGAT
(MIX DESIGN LAPIS PONDASI AGREGAT)

SEPERTI: SIRTU+BT.PECAH ATAU SIRTU+BT.PECAH+PASIR

 PROSEDUR PERENCANAANNYA:

JENIS MATERIAL A
LPA/LPB

PEMERIKSAAN
PENGAMBILAN KEPADATAN LAB.
MATERIAL DAN CBR

PEMERIKSAAN SIFAT-SIFAT Y
MATERIAL: GRADASI, ATTER- SPEK?
BERG, ABRASI,
BJ,PENYERAPAN, MATERIAL LAPIS
KADAR LUMPUR DLL N PONDASI AGREGAT:
LPA, LPB
KOMBINASI MATERIAL

SPEK? PEMERIKSAAN
N
KEPADATAN LAB.
DAN CBR
Y
Y
A N
SPEK?
 PENGGABUNGAN AGREGAT
PENGGABUNGAN AGREGAT (BLENDING AGGREGATE)
DILAKUKAN DENGAN TUJUAN UNTUK MENDAPATKAN GRADASI
AGREGAT YANG SESUAI DENGAN GRADASI YANG DITENTUKAN
DALAM SPESIFIKASI

• KONTROL MATERIAL KONSTRUKSI

(KUALITAS PERKERASAN)
TUJUAN DIBUAT • OPTIMALISASI PENGGUNAAN
SPESIFIKASI MATERIAL LOKAL
GRADASI AGRGAT:
• MENGURANGI BIAYA MELALUI
STANDARISASI BIAYA

GRADASI ADALAH DISTRIBUSI DARI UKURAN PARTIKELNYA

YANG DINYATAKAN DALAM PERSENTASE TOTAL BERATNYA
 • CARA ANALITIS
PENGGABUNGAN
AGREGAT • CARA GRAFIS

CARA ANALITIS

P= A.a + B.b + C.c + Dan Seterusnya

DIMANA:
P= PERSENTASE MATERIAL YG LOLOS SUATU SARINGAN
UNTUK AGREGAT TERKOMBINASI DARI A, B, C DAN
SETERUSNYA
A, B, C = PERSENTASE DARI MATERIAL YG LOLOS SUATU
SARINGAN UNTUK AGREGAT A, B, C
a , b , c = PROPORSI DARI AGREGAT A, B, DAN C YANG
TERPAKAI DALAM KOMBINASI DAN a + b + c = 100% = 1
UNTUK CAMPURAN
P= A.a + B.b
DUA AGREGAT

DIMANA:
a+b=1 MAKA a=1–b

a=1–b DISUBTITUSI KE PERSAMAAN P = A.a + B.b

DIDAPAT:

P A P-B
b juga, a 
B A A-B
CONTOH: TABEL GRADASI AGREGAT A DAN B SERTA SPEC.
GRADASI
AGREGAT A AKAN
DICAMPUR DENGAN
AGREGAT B UNTUK
MEMENUHI
SPESIFIKASI YANG
DITENTUKAN. HASIL
ANALISA SARINGAN
AGREGAT A DAN
AGREGAT B DAN SPEC
GRADASI YANG
DIBERIKAN DISAJIKAN
PADA TABEL DI
SAMPING
PENYELESAIAN:
P A P-B
BERDASARKAN SARINGAN NO. 8 b juga, a 
B A A-B
MAKA:
b= ( 42,5 – 3,2 ) / ( 82 – 3,2 ) = 0,50 = 50%
SEHINGGA: a = 1 – 0,50 = 0,50 = 50%

TABEL HASIL KOMBINASI AGREGAT A DAN B

CONTOH:
AKAN DICAMPUR 3 MACAM AGREGAT YAITU AGREGAT KASAR (A),
AGREGAT HALUS (B) DAN FILLER (C) SEPERTI DISAJIKAN PADA TABEL
DISAMPING. TENTUKANLAH MASING-MASING PROPORSI AGREGAT AGAR
HASIL KOBINASINYA MASUK DALAM SPEC GRADASI

TABEL GRADASI AGREGAT A , B DAN C SERTA SPEC. GRADASI

PENYELESAIAN:
BERDASARKAN SARINGAN NO. 8
MAKA:
PROPORSI AGREGAT KASARNYA = 57%
a= ( 42,5 – 95 ) / ( 2,4 – 95 )
DAN AGREGAT HALUSNYA= 43%
= 0,57 = 57%

SEHINGGA JUMLAH AGREGAT HALUS LOLOS SARINGAN No. 200 :

= 0,43 x 8,8 = 0,038 =3,8%

SPEC TENGAH SARINGAN No. 200 = 7% SEHINGGA MASIH KURANG

SEBESAR = 7% - 3,8% = 3,2%

KEKURANGAN 3,2% DIAMBIL DARI FILLER;

= (3,2 / 74 ) x 100% = 4,3% DIAMBIL 4%
JADI SUSUNAN GRADASI GABUNGANNYA MENJADI:
• AGREGAT KASAR (A)= 57%
• AGREGAT HALUS (B)= 39%
• FILLER (C)= 4,0%

TABEL HASIL KOMBINASI AGREGAT A , B DAN C

PENGGABUNGAN AGREGAT CARA GRAFIS:
PENGGABUNGAN 2 BUAH AGREGAT
• PERSEN LOLOS AGREGAT A DIGAMBAR DI SEBELAH KANAN (100%
LOLOS AGREGAT A
• PERSEN LOLOS AGREGAT B DIGAMBAR DI SEBELAH KIRI (100% LOLOS
UNTUK AGREGAT B)
• HUBUNGKAN TITIK-TITIK YG MEMPUNYAI UKURAN SAMA DENGAN GARIS
LURUS DAN BERI TANDA
• UNTUK SETIAP GARIS YG TELAH DIBERI TANDA, POTONGKAN
SPESIFIKASI (GARIS HORISONTAL) DGN GARIS TERSEBUT
• BAGIAN ANTARA DUA TITIK POTONG ( TANDA > DAN < ADALAH
SPESIFIKASI YG TAK BOLEH DILAMPAUI
• BAGIAN ANTARA DUA GARIS YG VERTIKAL ADALAH HASIL
CAMPURANNYA
• BIASANYA DIAMBIL GARIS TENGAH ANTARA 2 GARIS VERTIKAL
TERSEBUT
 TABEL GRADASI AGREGAT A DAN B SERTA SPEC.
GRADASI

CONTOH:
TENTUKANLAH
PROPORSI AGREGAT
A DAN B DENGAN
CARA GRAFIS BILA
DIRENCANAKAN
KEDUA AGREGAT
AKAN DIGABUNGKAN
DENGAN SPESIFIKASI
YG DIBERIKAN
DARI GRAFIK DI SAMPING DIDAPATKAN:
• PROPORSI AGR. A:
a= (43 +54)/2 = 48,5%= 48%
• PROPORSI AGR. B:
b= 100% - 48%= 52%
PENGGABUNGAN AGREGAT DENGAN CARA MATRIK

a. Fraksi yang dikehendaki

Nilai fraksi yang diingikan
(tiga nilai tengah gradasi
dari spec.
 CA   X1 
   
 FA   X
 2

 FF 
 
 X 3

b  x
b. Tentukan nilai fraksi masing-masing agregat yang akan digabung

 A  a1 b1 c1  100-P#8
   
B
   a 2 b2 c 2 P#8-P#200

C  
 a3 b3 c3 
 P#200
 CONTOH 1
TABEL GRADASI AGREGAT A , B DAN C SERTA SPEC. GRADASI
 A a1 b1 c1 1.026 -0.028 0.002
B = a2 b2 c2 S-1 = -0.062 1.205 -0.143
C a3 b3 c3 0.022 -0.423 1.402

A 97.6 5 0 A 57.5
B = 2.3 86.2 26 B = 35.5
C 0.1 8.8 74 C 7

%A A
%B = S-1 B
97.6 2.3 0.1 %C C
1/10
S = 0 5 86.2 8.8
0 26 74 A 58.02
0.976 0.023 0.001 B = 38.22
S = 0.05 0.862 0.088 C -3.97
0 0.26 0.74
 Ag.Kasar 58.02 58 57 56
Ag.Halus 38.22 38 39 40
Filler -3.97 4 4 4
Ukuran Persen lolos
Saringan Ag.Kasar Ag.Halus Filler Spec Tengah Ag.Gabungan
3/4 in 100 100 100 100 100 100 100 100
1/2 in 85 100 100 80 - 100 90 91.3 91.5 91.6
3/8 in 58 100 100 70 - 90 80 75.6 76.1 76.5
No.4 29 100 100 50 -70 60 58.8 59.5 60.2
No.8 2.4 95 100 35-50 42.5 41.5 42.4 43.3
No.30 0.5 47 100 18 - 29 33.5 22.2 22.6 23.1
No.100 0.3 23 95 8 - 16 12 12.7 12.9 13.2
No.200 0.1 8.8 74 4 - 10 7 6.4 6.4 6.5
 CONTOH 2
Ukuran Gradasi agregat Batas Nilai
Saringan A B C Spec Tengah
19.1 100 100 100 100 100
12.7 93.7 100 100 90 -100 95
9.52 50.1 96.8 90.3 75 -80 77.5
6.35 20.5 95.3 87.6
4.76 13.2 93.4 84.5
2.38 4.1 90.7 64.1 50 -72 56
1.18 3.4 86.9 42.6
0.6 2.4 65.1 29.5 35 - 60 47.5
0.074 2 6.5 11.5 6 - 12 9
 100

90

80

Persen lolos (%)

70

60 Agregat A
Agregat B (pasir)
50
Agregat C (Abu batu)
40

30

20

10

0
5 .7 51 76 38 19 595 25 149 074
.0 12 9. 4. 2. 1. 0.
19 0. 0. 0.

Ukuran ayakan (mm)

 CA FA FF
100-P#8 P#8-P#200 P#200
Ag. A 95.9 2.1 2
Ag.B 9.3 84.2 6.5
Ag,C 35.9 52.6 11.5

95.9 9.3 35.9 0.959 0.093 0.359

S = 1/100 2.1 84.2 52.6 = 0.021 0.842 0.526
2 6.5 11.5 0.02 0.065 0.115

1.133345 0.228695 -4.58404

[S-1] 0.146644 1.865479 -8.99032
-0.27999 -1.09417 14.57436
A 44 %A A
B = 49 % B = [S-1] B
C 7 % FF C

A 29
B = 35
C 36
 A= 0.29 0.35 0.35 0.35
B= 0.35 0.35 0.30 0.36
HRS-WC C= 0.36 0.30 0.35 0.29
Bukaan A B C Batas Spec I II II IV
19.1 100 100 100 100 100.00 100.00 100.00 100.00
12.7 93.7 100 100 90 -100 98.17 97.80 97.80 97.80
9.52 50.1 96.8 90.3 75 -80 80.92 78.51 78.18 78.57
6.35 20.5 95.3 87.6 70.84 66.81 66.43 66.89
4.76 13.2 93.4 84.5 66.94 62.66 62.22 62.75
2.38 4.1 90.7 64.1 50 -72 56.00 52.41 51.08 52.68
1.18 3.4 86.9 42.6 46.71 44.39 42.17 44.83
0.6 2.4 65.1 29.5 35 - 60 34.08 32.48 30.70 32.83
0.074 2 6.5 11.5 6 - 12 7.00 6.43 6.68 10.90

No. Batas Gradasi Gradasi 120

Saringan Bawah Atas Gabungan 100

19.1 100 100 100
80
12.7 90 100 97.80
BATAS ATAS
9.52 75 80 78.57 60
BATAS BAWAH
GRADASI CAMPURAN
2.38 50 72 52.68 40

0.6 35 60 32.83
20
0.074 6 12 10.90
0
19.1 12.7 9.52 2.38 0.6 0.074