Anda di halaman 1dari 39

MATA KULIAH

SISTEM TRANSPORTASI

PERTEMUAN KE 1 20 – 09- 2023

PERMINTAAN TRANSPORTASI DAN


PENYEDIAAN TRANSPORTASI

1
A. PERMINTAAN TRANSPORTASI

2
Teori Dasar
1. Pengertian transportasi
Perpindahan barang dan/atau atau orang) dari suatu
tempat ketempat lainnya;

2. Transportasi adalah permintaan turunan (derived


demand)

3. Sistem Transportasi adalah sekumpulan sub sistem


yang membentuk satu kesatuan untuk melayani
perpindahan orang dan atau barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya.

3
PERMINTAAN TURUNAN

AKTIVITAS
PRODUKSI/
REKREASI/
BEKERJA KONSUMSI
SOSIAL BARANG

LANGSUNG

KOMUTER ANTAR
LOGISTIK
KOTA

TIDAK LANGSUNG
PERGUDANGAN
ENERGI

4
TATA GUNA
LAHAN/PENATAAN
RUANG

SISTEM
TRANSPORTASI SISTEM AKTIVITAS

HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKTIVITAS, TATA GUNA LAHAN,


DAN SISTEM TRANSPORTASI
5
ILUSTRASI HUBUNGAN TATA GUNA LAHAN, AKTIVITAS, DAN SISTEM
TRANSPORTASI

TATA GUNA LAHAN

ALIRAN PERJALANANAN

JARINGAN TRANSPORTASI

6
ILUSTRASI TATARAN SISTEM TRANSPORTASI DARI ASPEK SPASIAL

GLOBAL

REGIONAL

LOKAL

7
Scale spasial organization for transportation
SCALE NODE LINKS RELATIONS

local Employement and Road and transits Commuting and


commercial activities system distribution

regional cities Corridor (rail Urban system


lines, highway,
canals)

global Getways and Air and maritme Investment,


hubs (airport lines trade, and
and port) production)

8
B. PENYEDIAAN SISTEM TRANSPORTASI

moda transportasi

karakteristik
pelayanan
SISTEM
TRANSPORTASI
tataran
transportasi

jaringan
transportasi
transportasi jalan

transportasi sungai dan


danau

transportasi
keretaapi
moda transportasi

transportasi laut

transportasi udara
Antar kota dan/atau
simpul antar negara
Antar kota dan/atau
simpul antar pulau

antar kota Antar kota dan/atau


simpul dalam pulau
dan/atau antar Antar kota dan/atau
Karakteristik simpul simpul dalam pulau
pelayanan melebihi 1 provinsi

Antar kota dan/atau


simpul dalam provinsi

Antar kota kecamatan

Melebuhi provinsi

Sistem Melebihi wilayah kota


perkotaan
Transportasi dalam 1 provinsi

Dalam wilayah kota

Dalam wilayah kabupaten


transportasi
perdesaan Melebihi wilayah kabupaten
dalam 1 provinsi
Antar kota dan/atau
simpul antar negara
Antar kota dan/atau
simpul antar pulau
Antar kota dan/atau
simpul dalam pulau
Tataran nasional
Antar kota dan/atau
simpul dalam pulau
tataran melebihi 1 provinsi
Perkotaan Melebuhi
provinsi

Antar kota dan/atau


simpul dalam provinsi

PerkotaanMelebihi
Tataran Provinsi wilayah kota dalam 1
provinsi
Transportasi
Melebihi wilayah kabupaten
dalam 1 provinsi

Antar kota kecamatan


Tataran Kabupaten
Dalam wilayah kabupaten

Tataran kota Dalam wilayah kota


Prasarana transportasi
nasional
Tataran nasional
Pelayanan transportasi
nasional

Prasarana transportasi
provinsi

Tataran Provinsi
Pelayanan transportasi
Jaringan provinsi
transportasi

Prasarana transportasi\
kabupaten
Tataran Kabupaten
Pelayanan transportasi
kabupaten

Prasarana transportasi
kota
Tataran kota
Pelayanan transportasi
kota
D. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

14
D. Perkembangan dan Tantangan Pembangunan Nasional khususnya
Bidang Ekonomi
(Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025-
MP3EI)

Posisi MP3EI dalam Rencana Pembangunan Nasional


Kerangka Desain Pendekatan MP3EI

HUBUNGAN
NYA DG
SISTRANAS
2. Tantangan Transportasi laut Global
Intensitas Pelayaran Global

Copyright © 1998-2010, Dr. Jean-Paul Rodrigue,


Sumber : Robert Verhaeghe , March 2013
Perkembangan Kapasitas Pelabuhan Dalam menangani Konta

18
Perkembangan Kapasitas Pelabuhan Dalam menangani Konta

19
Perkembangan Kapasitas Pelabuhan Dalam menangani Konta

20
Perkembangan Kapasitas Pelabuhan Dalam menangani Konta

21
Perkembangan Kapasitas Pelabuhan Dalam menangani Konta

22
POSISI INDONESIA DALAM PELAYARAN DUNIA
B. Keadaan Sistem Transportasi Yang dibutuhkan
Konsep Kebutuhan Sistem Transportasi Nasional Dimasa Depan
Gambaran Pengembangan Potensi Ekonomi Melalui
Koridor Eknomi
Komponen Konektivitas
Visi, Konektivitas Nasional

HARUS
TERINTEGRASI
Model Kerangka Kerja Konektivitas Nasional
Koridor Eknomi Indonesia
Ilustrusi Kebutuhan Sistem Transportasi untuk mendukung KE
Sumatra
Ilustrusi Kebutuhan Sistem Transportasi untuk mendukung KE
Jawa
Ilustrusi Kebutuhan Sistem Transportasi untuk mendukung KE
Kalimantan
Ilustrusi Kebutuhan Sistem Transportasi untuk mendukung KE
Sulawesi
Ilustrusi Kebutuhan Sistem Transportasi untuk mendukung KE
Bali dan Nusatenggara
Ilustrusi Kebutuhan Sistem Transportasi untuk mendukung KE
Papua dan Kepulauan Maluku
2. PERKEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan

DPP

PASAR/
GLOBAL
Keterangan:
DPP Penghasil Bahan Baku
DPP
Pengumpul Bahan Baku

Sentra Produksi

Kota Kecil/Pusat Regional

Kota Sedang/Besar (outlet)

Jalan & Dukungan Sapras


DPP : Desa Pusat Pertumbuhan
Batas Kws Lindung, budidaya,
dll

Batas Kws Agropolitan


RENCANA INDUK PERKOTAAN MEBIDANG DAN
SEKITARNYA
Keterkaitan Pusat Agropolitan dengan Sistem Pusat Nasional,
Propinsi, dan Kabupaten
Kawasan 2
Kawasan 1
Jalan
Nasional

Jalan Jalan
Propinsi Propinsi

Jalan Jalan
Kabupaten Kabupaten Keterangan :
Pusat Kegiatan Nasional
Jalan Lokal Jalan Lokal
Pusat Kegiatan Wilayah

Pusat Kegiatan Lokal

Pusat Agropolitan

Anda mungkin juga menyukai