Anda di halaman 1dari 23

TM-3

PRODUKSI, KONSUMSI DAN DISTRIBUSI


DALAM ISLAM
1
PRODUKSI
 Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
 Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa.
 Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.
 Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Prinsip-Prinsip Produksi dalam Islam
Tujuan Produksi sesuai ajaran Islam
Ada beberapa tujuan produksi sesuai ajaran Islam yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan pribadi secara WAJAR
2. Memenuhi kebutuhan masyarakat
3. Memenuhi kebutuhan masa yang akan datang
4. Memenuhi keperluan ReGENERASI (generasi yang akan datang)
5. Memenuhi keperluan sosial di jalan ALLAH SWT.
ETIKA PRODUKSI
2
Konsumsi
 Konsumsi adalah pekerjaan atau kegiatan memanfaatkan/memakai atau
menggunakan suatu produk barang atau jasa yang diproduksi atau dibuat
oleh produsen.
 Contoh: makan di warung, berobat ke dokter, service motor, dll.
 Tujuan konsumsi dalam Islam adalah untuk mewujudkan kemaslahahan
dunia dan akhirat.
PRINSIP DALAM KONSUMSI
TUJUAN KONSUMSI
 Untuk mengharapkan barakah, rahmat dan ridha Allah SWT.
 Untuk mewujudkan kerjasama antar anggota masyarakat dan
tersedianya jaminan sosial.
 Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab individu terhadap
kemakmuran diri, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian aktivitas
dan dinamisasi ekonomi.
ETIKA KONSUMSI
 Tauhid (unity/ kesatuan)
 Adil (equilibrium/ keadilan)
 Free Will (kehendak bebas)
 Amanah (responsibility/ pertanggungjawaban)
 Sederhana
TEORI GRADASI HUKUM ISLAM

Haram Makruh Mubah / Halal Sunnah Wajib

Syubhat

Sebaiknya
Dihindari
KLASIFIKASI YANG DIHARAMKAN DALAM KONSUMSI
KLASIFIKASI HARAM
TADLIS (PENIPUAN)
Definisi:
Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu
pihak.
Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara
kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi
yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa
dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown to one party (keadaan di
mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain,
ini merupakan asymmtric information).
 TADLIS (PENIPUAN)
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)
Definisi:
Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak
(uncertainity to both parties).
Taghrir dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Harga
4. Waktu Penyerahan
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Uncertainty Certainty
(Tidak Pasti) (Pasti)

TAGHRIR

Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya


bersifat pasti menjadi tidak pasti.
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)
3
DISTRIBU
SI
Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan
jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.

PRINSIP DISTRIBUSI DALAM ISLAM


 Memperhatikan kepentingan individu dan masyarakat.
 Antara penyelenggara muamalah tetap ada keadilan dan harus tetap ada
kebebasan ijab kabul dalam akad-akad.
 Tetap berpengaruhnya rasa kasih sayang dan lemah lembut.
 Jelas dan jauh dari perselisihan.
TUJUAN DISTRIBUSI DALAM ISLAM
 Tujuan Dakwah, yakni dakwah Islam dan menyatukan hati kepadanya.
 Tujuan Pendidikan, yaitu sebagaimana surat At-Taubah ayat 103 yang
bermaksud menjadikan insan berakhlak karimah.
 Tujuan Sosial, yakni memenuhi kebutuhan masyarakat serta keadilan
dalam distribusi sehingga tidak terjadi kerusuhan dan perkelahian.
 Tujuan Ekonomi, yakni pengembangan harta dan pemanfaatannya,
memberdayakan SDM, kesejahteraan ekonomi dan penggunaan
sebaik-baiknya dalam menempatkan sesuatu.
ETIKA DISTRIBUSI DALAM ISLAM
 Selalu menghiasi amal dengan niat ibadah dan ikhlas.
 Transparan, dan barangnya halal serta tidak membahayakan.
 Adil dan tidak mengerjakan hal-hal yang dilarang di dalam Islam.
 Tolong menolong, toleransi dan sedekah.
 Tidak pernah lalai ibadah karena kegiatan distribsi.
 Larangan ikhtikar, karena akan menyebabkan kenaikan harga.
 Mencari keuntungan yang wajar.
 Distribusi kekayaan yang meluas  Islam mencegah penumpukan
kekayaan pada kelompok kecil dan menganjurkan distribusi kekayaan
kepada seluruh lapisan masyarakat.
SOAL 1
Dalam rangka menaikkan harga jual barangnya, maka sebuah perusahaan X
membuat beberapa order fiktif terhadap barang dagangannya. Order tersebut
digunakan oleh perusahaan tersebut sebagai peningkaan bargaining power
dalam transaksi mereka terhadap para konsumennya sehingga mereka bisa
menetapkan harga yang tinggi terhadap konsumennya.

Pertanyaan:
Apakah tindakan perusahaan tersebut tergolong Bay’ Najasyi atau tidak?
Jelaskan!
SOAL 2
Seorang pedagang minyak mengetahui bahwa kebutuhan minyak pada hari
raya akan meningkat. Oleh karena itu jauh hari sebelum hari raya tersebut,
pedagang tersebut telah menyimpan sebagian besar minyaknya.
Walaupun ia menyimpan/ mengurangi minyaknya, ia tetap menjual pada
harga pasar yang berlaku pada saat itu.

Pertanyaan:
Apakah pedagang tsb melakukan ikhtikar? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai