Konferensi Meja
Bundar
Kelompok 10
Anggota Kelompok
13 Diah Kasih
Kusumanti
22 Lydia Anggita
Savira
Latar Belakang
Pada 18 Desember 1948, Belanda melakukan Agresi Militer II terhadap Indonesia. Sebelumnya, Belanda
juga melancarkan Agresi Militer I sebagai bentuk pelanggaran Perjanian Linggarjati. Agresi Militer II
Belanda mendapat kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional.
Pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB menegur Belanda, dan menuntut pengembalian seluruh
petinggi RI beserta pemulihan pemerintahannya.
Pada 4 April 1949, digelarlah Perundingan Roem-Royen antara Belanda dan Indonesia. Perundingan ini
berakhir pada 7 Mei 1949, dan menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain disetujuinya pelaksanaan
KMB di Den Haag.
Kronologi Terjadinya Konferensi
Meja Bundar
Perjanjian Renville
17 Januari 1948
Perjanjian Roem Royen
14 April 1948 – 7 Mei 1949
04 05 06
Konflik dengan Belanda dapat Indonesia harus menanggung Indonesia tidak sepenuhnya
diakhiri dan pembangunan beban hutang Belanda tahun bebas bedaulat karena menjadi
dapat dimulai. 1942. negara serikat yang berada di
bawah persemakmuran Belanda.
Makna Peristiwa
Perjanjian Konferensi
Meja Bundar
Nilai atau makna yang dapat diambil dari Konferensi
meja bundar antara lain jika kita memiliki masalah
dengan orang lain kita tidak harus diselesaikan
dengan fisik, namun kita dapat menyelesaikan
dengan cara yang lebih baik seperti melakukan
musyawarah.
Terima Kasih