Anda di halaman 1dari 27

Energi Angin

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Prof. Dr. Ir. Ahmad Syuhada, M.Sc

T. Fitra Ardiansyah
2104202010004

DepartmentSyiah
Universitas of Mechanical
Kuala Engineering Department Universitas
Karya Syiah
Ilmiah
of Mechanical K
Engin
Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin
Rumusan Masalah
01 Bagaimana Sejarah Penggunaan dari Energi Angin

02 Bagaimana Terbentuknya Energi Angin

03 Bagaimana Prinsip Kerja dari Energi Angin

04 Apa Saja Keuntungan dari Energi Angin

05 Apa Saja Kerugian dari Energi Angin

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Tujuan Penulisan
Mengetahui sejarah penggunaan dari energi angin

Mengetahui proses terbentuknya energi


angin

Mengetahui prinsip kerja dari energi angin

Mengetahui keuntungan dari energi angin

Mengetahui kerugian dari energi angin

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Batasan Masalah

02 03

01
04

Agar tidak terjadi salah penafsiran dan tidak terjadi


perluasan masalah maka Karya Ilmiah ini dibatasi
hanya pada lingkup energi angin
Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin
Manfaat Penulisan
Memberi pengetahuan kepada pembaca
mengenai sumber energi alternatif berupa
energi angin

Memberikan kesadaran kepada pembaca


agar dapat menggunakan energi dengan
sebaik mungkin

Membuat pembaca agar lebih peduli lagi


tentang lingkungannya

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Sejarah Sejarah penggunaan energi angin untuk
Energi pembangkit listrik sudah ada sejak abad
ke-19, namun pada saat itu harga bahan
Angin bakar fosil yang rendah membuat
energi angin tidak menarik secara
ekonomi.
Penelitian tentang Sistem Konversi Energi
Angin (WECS) dilakukan lagi pada tahun
Department of Mechanical Engineering 1973 karena krisis minyak. Penelitian
sebelumnya adalah membuat turbin angin
modern berdaya tinggi, yang membutuhkan
generator listrik yang sangat besar. Saat itu,
karena masalah teknis dan biaya produksi
yang tinggi, pembuatan turbin besar
terhambat. Jadi penelitian tentang turbin
angin beralih ke pembuatan turbin murah,
yang terdiri dari turbin kecil, generator
induksi, gearbox dan metode kontrol
mekanis sederhana
.

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Sifat –sifat angin

u k a an
a p e rm
a n p ad t .
n u
n t e k a t e rs e b
e b ab k a h a n g i n atu
y
men t an g a r
a r i s
i n
Ang menen m da ktu.
y an g r ag a
e wa
01
e
t b aktu k
ga
ut san dari w
t erseb a serta b e n da
an gin lainny d a ri
atan mpat in a n tha t
p n g
e
Kec at ke t
e
p e n d i s. s e n ta
tion
p p at a na Pre

02
int
tem r c e r p
p e i d as a rP
owe d.
o
e m rn P e
.
g in m u n ya a mode design
A n m em p
ly
Get autiful

04
e
is b
y an g
03
Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin
Angin Darat-Laut

Wilayah Indonesia merupakan


Sumber Energi daerah kepulauan dengan luas lautan
lebih besar dari daratan. Angin darat-
Angin laut disebabkan karena daya serap
panas yang berbeda antara daratan
dan lautan.
Angin disebabkan oleh pemanasan
sinar matahari yang tidak merata di Angin Orografi
atas permukaan bumi. Udara yang
lebih panas akan mengembang Angin orografi merupakan angin yang
menjadi ringan dan bergerak naik ke dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
atas, sedangkan udara yang lebih antara permukaan tinggi dengan
dingin akan lebih berat dan bergerak permukaan rendah (angin gunung
menempati daerah tersebut.
dan angin lembah).
Perbedaan tekanan atmosfer pada
suatu daerah yang disebabkan oleh
perbedaan temperatur akan Kecepatan Angin Terhadap Kekasaran
menghasilkan sebuah gaya. Permukaan & Ketinggian
Perbedaan dalam tekanan dinyatakan Kekasaran permukaan menentukan
dalan istilah gradien tekanan berapa lambat kecepatan angin dekat
merupakan laju perubahan tekanan permukaan. kecepatan angin dekat
karena perbedaan jarak. Gaya gradien permukaan cenderung lambat dan
merupakan gaya yang bekerja dalam sebaliknya kecepatan angin cukup tinggi
arah dari tekanan lebih tinggi pada area kekasaran rendah seperti
ketekanan yang lebih rendah daerah datar, lapangan terbuka.

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Alat pengukur kecepatan angin ( anemometer)

( Sumber : Soelaiman, 2006, Perancangan Pembuatan dan Pengujian


PrototipeSKEA Menggunakan Rotor Savonius : 13 )

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


No Kecepatan angin Macam angin Indicator di daratan
(m/s) (km/jam)
1. 0,0 – 0,5 0–1 Reda Tiap asap tegak
2. 0,6 – 1,7 2-6 Sepoi-sepoi Tiap asap miring
3. 1,8 – 3,3 7 – 12 Lemah Daun bergerak
4. 3,4 – 5,2 13 – 18 Sedang Ranting bergerak
5. 5,3 – 7,4 19 – 26 Agak keras Dahan bergerak
6. 7,5 – 9,8 27 – 35 Keras Batang pohon bergerak
7. 9,9 – 12,4 36 – 44 Sangat keras Batang pohon besar bergerak
8. 12,5 – 15,2 45 – 54 Ribut Dahan patah
9. 15,3 – 18,2 55 – 65 Ribut hebat Pohon kecil patah
10. 18,3 – 21,5 66 – 77 Badai Pohon besar tumbang
11. 21,6 – 25,1 78 – 90 Badai hebat Rumah roboh
12. 25,2 – 29,0 91 – 104 Taifun Benda berat berterbangan
13. > 29,0 > 105 Taifun hebat Benda berterbangan sejauh beberapa kilometer

( Sumber : Daryanto, 2007.Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin :


16 )
Skala tersebut digunakan untuk mengetahui ciri-ciri dari kecepatan
angin apabila dilihat secara kasat mata yang tampak pada benda-benda
sekitar.

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Energi Angin

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Massa Udara

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Besar Daya Yang Dihasilkan Dari Energi Angin

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Angin

Statistik Angin

Faktor Beban

Variasi Musiman dan


Diurnal Tenaga Angin

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Survei Angin Awal
Pengukuran Kecepatan Angin
Seketika

Wawancara Orang

Studi Informasi Meteorologi tentang


Kecepatan Angin dan Arah Angin

Ketersediaan Tanah

Kondisi Daerah

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Pengukuran Angin Langsung

Lokasi dan Ukuran Proyek

Tinggi Menara

Pemilihan dan Tata Letak Turbin

Output Energi (Faktor Tahunan, Musiman dan


Kapasitas)

Biaya Energi/Arus Kas

Ukuran Kredit Emisi

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Komponen Ekonomi Sistem Angin

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Turbin Angin
Turbin angin adalah suatu kincir angin yang
digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Sistem kerjanya adalah mengkonversikan tenaga
angin menjadi tenaga listrik

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Jenis Turbin Angin

Turbin angin dengan poros vertikal Turbin angin dengan poros horizontal
Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) Turbin angin sumbu horizontal (TASH)
memiliki poros/sumbu rotor utama yang memiliki poros rotor utama dan
disusun tegak lurus. generator listrik di puncak menara.

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Turbin Angin Sumbu Horizontal
Kekurangan  Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter
Keuntungan sulit diangkut.

 Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh


Dasar menara yang tinggi membolehkan
biaya peralatan turbin angin.

akses ke angin yang lebih kuat di tempat-  TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang sangat tinggi

dan mahal serta para operator yang tampil.


tempat yang memiliki geseran angin
 Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah
(perbedaan antara laju dan arah angin antara
yang berat, gearbox, dan generator.

dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam  TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

 Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu


atmosfir bumi. Di sejumlah lokasi geseran
penampilan lansekap.
angin, setiap sepuluh meter ke atas,
 Berbagai varian down wind menderita kerusakan struktur yang

kecepatan angin meningkat sebesar 20%. disebabkan oleh turbulensi.

 TASH membutuhkan mekanisme kontrol tambahan untuk membelokkan

kincir ke arah angin.

Industrial automation
Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin
Turbin Angin Sumbu Vertikal
Keuntungan
 Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
Kekurangan  Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari
 Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke
efisiensi TASH karena drag tambahan yang dimilikinya saat
tanah, membuat pemeliharaan bagian-bagiannya kincir berputar.

yang bergerak jadi lebih mudah.  TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju

 TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah lebih kencang di elevasi yang lebih tinggi.

 Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan


sebuah baling-baling yang terlihat secara
membutuhkan energi untuk mulai berputar.
melintang) yang lebih tinggi, memberikan
 Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk
keaerodinamisan yang tinggi sembari
menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan dasar
mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan
karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel

tinggi. yang dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan daya

 TASV tidak harus diubah posisinya jika arah dorong ke bawah saat angin bertiup.

angin berubah. Industrial automation


Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin
Jenis Turbin Angin Berdasarkan Ketinggian

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Prinsip Kerja Energi Angin

Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Sistem Listrik Hybrid

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin


Thank You

Universitas Syiah Kuala Department of Mechanical Engin

Anda mungkin juga menyukai