Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN PERAN STAKEHOLDER PADA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAS


TERPADU,STUDI KASUS DAS KRUENG ACEH

Dosen pengampu : Dr. Setia Budi,S.P.,M.Si

DISUSUN OLEH :
1. BELLA TARIGAN (210310209)
2. JUSMANI (210310093)
3. SARA YULISA ( 210310039)
4.SEFTY KHAIRUNISA SIPAYUNG(220310127)
5.NURMA AFRI TIARA ( 220310050)
Apa itu DAS?
Daerah Aliran Sungai atau sering disingkat dengan DAS adalah suatu wilayah
yang dibatasi oleh batas alam, seperti punggung bukit – bukit atau gunung,
maupun batas batuan, seperti jalan atau tanggul, dimana air hujan turun di
wilayah tersebut memberi kontribusi aliran ke titik kontrol. DAS sebagai suatu
kesatuan daerah/wilayah/kawasan tata air yang terbentuk secara alamiah dimana
air tertangkap (berasal dari curah hujan), dan akan mengalir dari
daerah/wilayah/kawasan tersebut menuju ke arah sungai dan sungai yang
bersangkutan.
. FAKTOR YANG MENYEBABKAN DARI KERUSAKAN DAS

Kerusakan DAS disamping karena faktor perubahan penutupan lahan juga disebabkan oleh masal
institusi, hukum dan kelembagaan yang mengatur DAS. Persoalan kerusakan DAS dan konservas
tanah lebih pada persoalan institusi yang mencakup persoalan hak atas lahan dan tidak bekerjanya
hubungan antar lembaga yang mempunyai keterikatan program dan kegiatan dalam menjaga kual
DAS.
Pengelolaan DAS akan berjalan dengan baik apabila ada koordinasi dan keselarasan antara
pemerintah pusat dan daerah maupun antar lembaga terkait dalam suatu daerah. Hubungan antar
instansi hendaknya senantiasa dilandasi dengan koordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih mau
conflict of interest dalam pengelolaan DAS .
SOLUSI DALAM MENANGANI KERUSAKAN PENGELOLAAN DAS
TERPADU DI ACEH

Solusinya yaitu Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 37


Tahun 2012 tentang pengelolaan DAS dan Perda Aceh (Qanun) No. 7 Tahun
2018 tentang peningkatan daya dukung DAS, pengelolaan sumber daya air, dan
penataan ruang.
KATERKAITAN PENGELOLAAN DAS TERHADAP
PERAN YANG DIHASILKAN STAKEHOLDER DALAM
KASUS INI
.
pengelolaan DAS Krueng Aceh memerlukan penanganan terpadu oleh stakeholders
terkait. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis PP, Qanun, stakeholders pengelola
DAS Krueng Aceh dan implementasi kebijakan berdasarkan perubahan kondisi
biofisik DAS. Analisis yang digunakan kajian ini adalah analisis perubahan kondisi
biofisik DAS, analisis stakeholders, serta analisis implementasi kebijakan.
Berdasarkan hasil analisis kondisi biofisik DAS, tutupan lahan DAS Krueng Aceh
dalam 10 tahun terakhir menunjukkan perubahan yang sangat signifikan pada
tahun 2020, perubahan ini berdampak pada kondisi hidrologi DAS dimana terjadi
perubahan debit sungai maksimum pada tahun 2020 sebesar 15.78 m³/detik
dibandingkan tahun 2019 sebesar 10.09 m³/detik. Dari pendalaman isi PP dan
Qanun diketahui hal pokok kegiatan pengelolaan DAS yakni ; peningkatan daya
dukung DAS, pengelolaan sumber daya air, dan penataan ruang. Terdapat 20
stakeholders yang terlibat pengelolaan DAS Krueng Aceh, stakeholders pemerintah
memiliki kepentingan yang tinggi dan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan.
KARAKTERISTIK DAS
Karakteristik DAS pada dasarnya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu karakteristik biogeofisik dan
karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan. Karakteristik DAS secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut :

a) Karakteristik biogeofisik meliputi : karakteristik meteorologi DAS, karakteristik


morfologi DAS, karakteristik morfometri DAS, karakteristik hidrologi DAS, dan
karakteristik kemampuan DAS.
b) Karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan meliputi : karakteristik
:
sosial kependudukan DAS, karakteristik sosial budaya DAS, karakteristik sosial
ekonomi DAS dan karakteristik kelembagaan DAS.
●Dalam sistem DAS ditunjukkan bahwa mekanisme perubahan hujan menjadi
aliran permukaan. Faktor karakteristik fisik DAS yang ikut berpengaruh terhadap
aliran permukaan dapat dibedakan atas 2 (dua) kelompok, yaitu :
a) Karakteristik DAS yang stabil (stable basin characteristics), meliputi : jenis batuan
dan tanah, kemiringan lereng, kerapatan aliran di dalam DAS
b) Karakteristik DAS yang berubah (variable basin characteristics), yaitu penggunaan
lahan.
●Struktur dan tekstur tanah berpengaruh terhadap proses terjadinya infiltrasi,
kemiringan lereng akan mempengaruhi perjalanan aliran untuk mencapai outlet,
dan alur-alur drainase akan mempengaruhi terbentuknya timbunan air permukaan
(rawa,telaga,danau),kerapatan vegetasi/penutup lahan berpengaruh sebagai
penghambat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah.
KESIMPULAN

pengelolaan DAS Krueng Aceh memerlukan penanganan terpadu oleh stakeholders


terkait. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis PP, Qanun, stakeholders pengelola
DAS Krueng Aceh dan implementasi kebijakan berdasarkan perubahan kondisi
biofisik DAS. Analisis yang digunakan kajian ini adalah analisis perubahan kondisi
biofisik DAS, analisis stakeholders, serta analisis implementasi kebijakan.
Berdasarkan hasil analisis kondisi biofisik DAS, tutupan lahan DAS Krueng Aceh
dalam 10 tahun terakhir menunjukkan perubahan yang sangat signifikan pada tahun
2020, perubahan ini berdampak pada kondisi hidrologi DAS dimana terjadi
perubahan debit sungai maksimum pada tahun 2020 sebesar 15.78 m³/detik
dibandingkan tahun 2019 sebesar 10.09 m³/detik. Dari pendalaman isi PP dan
Qanun diketahui hal pokok kegiatan pengelolaan DAS yakni ; peningkatan daya
dukung DAS, pengelolaan sumber daya air, dan penataan ruang. Terdapat 20
stakeholders yang terlibat pengelolaan DAS Krueng Aceh, stakeholders pemerintah
memiliki kepentingan yang tinggi dan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan.
SARAN

Untuk tujuan pengelolaan DAS hendaknya


program dan penganggaran disusun secara berjangka
sampai kegiatan tersebut terlaksana dengan tuntas
dan bermanfaat sesuai sasaran sehingga hasil yang
diharapkan untuk mempertahankan kelestarian DAS
tercapai, dibarengi dengan peningkatan kapasitas
pelaksana kegiatan dan kegiatan monitoring dengan
metode yang lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai