Anda di halaman 1dari 9

POLA MAKAN DAN

PENYAKIT JANTUNG

Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK

Alvanya Kaisa 2205902020196


Desi andela 2205902020012
Desi Dian Nabila 2205902020015
Gevira Nur Fatima 2205902020164
Shella Noviana 2205902020072
Sulis Septiani 2205902020155
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK
DGGEFFDFF
DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
RELATIONSHIP OF DIET AND PHYSICAL ACTIVITY
WITH CORONARY HEART DISEASE

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu di


dunia maupun di Indonesia karena terdapat gangguan pada jantung dan pembuluh darah(Ghani, L.,
Susilawati, M. D., & Novriani, 2016).
Penderita penyakit jantung koroner selalu ditandai dengan adanya peningkatan kadar
kolestrol, terjadinya peningkatan pada kadar kolestrol ini adalah karena gaya hidup yang tidak baik,
seperti tidak menjaga pola makan, merokok, minum alkohol, dan kurang aktivitas fisik. Terjadinya
peningkatan kadar kolestrol dalam darah dipengaruhui oleh aktivitas fisik sehingga meningkatkan
kadar HDL dan menurunkan kadar LDL dengan hal tersebut akan menyebabkan kadar total dalam
darah akan seimbang dan tidak akan beresiko mengalami penyakit jantung coroner (Ambotuo,
2018). Disamping itu, pola makan diketahui sangat memiliki kaitan dengan kejadian penyakit
jantung koroner. Seseorang yang sering mongonsusmsi makanan yang tinggi lemak akan
mengakibatkan endapan lemak dan kolestrol akan mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan
di dinding nadi koroner sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu.

Jurnal nasional
1
Hubungan pola konsumsi makanan gorengan dengan penyakit
kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular merupakan suatu penyakit yang disebabkan


gangguan pada jantung serta pembuluh darah. Salah satu faktor risiko penyakit
kardiovaskular yang sering terjadi di masyarakat yaitu tingginya konsumsi lemak
jenuh yang berasal dari gorengan. Gorengan merupakan produk makanan yang
diolah dengan cara digoreng. Makanan yang digoreng yang menggunakan minyak
dengan pemanasan ulang dapat membentuk asam lemak trans yang menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah. Sumber lemak trans yang dikonsumsi lebih
dari 1% dari total energi dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti
aterosklerosis, PJK, diabetes, gagal jantung dan dislipidemia. Studi di Amerika
Serikat bagian selatan membuktikan bahwa pola makan tinggi lemak, makanan
yang digoreng, telur, daging, daging olahan, dan minuman manis memiliki
hubungan positif terhadap kejadian PJK akut.
Jurnal nasional 2
Hubungan Asupan Natrium, Gaya Hidup,
dan Faktor Genetik dengan
Tekanan Darah pada Penderita Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit degeneratif yang


disebabkan karena menurunnya fungsi jantung dan pembuluh darah. Faktor resiko utama
penyakit jantung koroner ialah tekanan darah. Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, usia, perbedaan jenis kelamin, adanya atau tidaknya faktor genetik
hipertensi, asupan makanan, serta pengaturan gaya hidup. Asupan natrium merupakan
salah satu asupan zat gizi yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan angka kejadian
hipertensi. Mekanisme terjadinya hipertensi akibat kadar natrium yang berlebih, yaitu
pengaturan keseimbangan natrium dalam darah diatur oleh ginjal. Kandungan natrium
yang tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kerja ginjal. Natrium harus dikeluarkan dari
tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi
natrium membuat volume darah meningkat. Volume darah semakin tinggi sedangkan
lebar pembuluh darah tetap, maka alirannya jadi deras, yang artinya tekanan darah
menjadi semakin meningkat (Anggraini, dkk 2009). Sehingga, asupan natrium yang
tinggi akan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi.
Jurnal nasional 3
Meta-analysis of effect of vegetarian diet on ischemic heart disease and all-cause
mortality
(Meta-analisis pengaruh pola makan vegetarian terhadap penyakit jantung
iskemik dan semua penyebab kematian)

Pola makan vegetarian, dibandingkan dengan pola makan non-


vegetarian, dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit
jantung iskemik, namun tidak berpengaruh terhadap semua penyebab dan
kematian serebrovaskular. Namun, hasil ini harus dipertimbangkan
dengan hati-hati mengingat rendahnya kepastian bukti. Meskipun
penelitian terbaru yang mendukung tidak adanya pembatasan asupan
protein hewani mendapatkan perhatian luas dari media dan daya tarik
masyarakat, pertimbangan untuk vegetarian di antara mereka yang
memiliki faktor risiko penyakit arteri koroner harus dipertimbangkan.

Jurnal Internasional 1
Development of a diet pattern assessment tool for coronary heart disease
risk reduction
(Pengembangan alat penilaian pola diet untuk penurunan risiko penyakit
jantung coroner)

Indeks pola makan yang ada memiliki kesenjangan termasuk pengabaian pola asupan
yang diketahui mempengaruhi dampak akhir metabolisme dan penggunaan unit pengukuran
yang rentan terhadap kesalahan pelaporan, dan memiliki penerapan yang terbatas pada
populasi tertentu. Penelitian ini berupaya mengembangkan alat untuk penilaian pola pola
makan (Pendekatan Bijaksana terhadap Epidemi Kardiovaskular, untuk orang India -
Indeks Kualitas Diet (iPACE-DQI)) untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner
(PJK) terkait pola makan.
Alat yang diusulkan ini dapat berguna bagi peneliti/praktisi kesehatan untuk melacak
perubahan pola makan dan pengurangan risiko PJK secara bersamaan. Pendahuluan
Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan masalah kesehatan utama di hampir semua
negara.
Fokus ilmu gizi baru-baru ini pada keseluruhan pola pola makan untuk memprediksi
penyakit, dibandingkan pada nutrisi terisolasi atau makanan terisolasi.
SUMBER

https://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=pola+makan+dengan+penyakit+jantung&
hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1695182987891&u=%
23p%3DJ8XZrnYHclMJ

https://www.jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/medika/article/download/780/610

https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrg/article/download/6335/2015

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666535222000933

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666667721000374
A WARM
THANK YOU
TO ALL OF YOU!

Anda mungkin juga menyukai