Anda di halaman 1dari 20

Analisis Pentingnya Kewirausahaan

dan Ekonomi Kreatif dalam


Pembangunan Ekonomi
Oleh :
Yuli Noor Kusumawati, SE, M.Si
Pengertian Kewirausahaan
Pendapat Ahli Ekonomi Definisi
Richard Cantillon (1775) Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri (wirausaha). Seorang
pengusaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu.
Thomas W. Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan inovasi dan kreativitas untuk
memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang orang lain
(2009) hadapi setiap hari.

Menurut Marien "Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menggunakan dan


mengombinasikan sumber daya, seperti uang, material, tenaga kerja,
Pinontoan, dkk (2023) dan keterampilan, untuk menghasilkan produk."

Muhamad Toyib dan "Kewirausahaan adalah kegiatan penciptaan bisnis baru dalam
menghadapi risiko dan ketidakpastian, demi mendapatkan
Annisa Sanny (2021) keuntungan dan pertumbuhan." Hal ini dilakukan dengan
mengidentifikasi peluang yang ada, dan menggabungkannya dengan
sumber daya yang dibutuhkan.
Pengertian Ekonomi Kreatif
Pendapat Ahli Ekonomi Definisi
Menurut Simatupang industri yang berfokus pada kreasi dan ekploitasi karya kepemilikan
intelektual seperti seni, film, permainan atau desain fashion, dan
termasuk layanan kreatif antar perusahan seperti iklan.

Menurut Howkins ekonomi kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan,
desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian
dan pengembangan (R and D), perangkat lunak, mainan dan
permainan, televisi dan radio, dan permainan video
Menurut Kementrian beberapa upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui
berbagai kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing
Perdagangan Indonesia dan juga memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.

Menurut United Nations merupakan konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan


Conference on Trade and pada aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan
Development (UNCTAD), dan perkembangan ekonomi.
Hubungan atara Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan

Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif

Jiwa Wirausaha Bidang Jiwa


Pelaku (Jujur, disiplin, Wirausaha (Ritel, Pelaku Wirausaha Bidang
Usaha Ekonomi Kreatif Ekonomi Kreatif
Usaha mandiri, tangguh, Starup, Ekonomi
kreatif, inovatif) Kreatif,

Skala Usaha Ekosistem


Skala Wirausaha Ekonomi Kreatif Ekonomi Kreatif
(Mikro, Kecil, Ekosistem
Menengah, Kewirausahaan
Makro)
Pentingnya Kewirausahaan

• Kewirausahaan telah menggerakkan ekonomi melalui usaha keluarga, masyarakat, perusahaan dengan skala mikro,
menengah hingga makro milik swasta, Daerah maupun Negara sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Rasio yang dibutuhkan unrtuk negera menjadi maju dibutuhkan 10-12% penduduknya menjadi wirausaha berkrah putih.
Namun perkembangan tahun 2022 tingkat rasio wirausaha di Asia tertinggi 5-7% dipegang Malaysia dan Singapura, rata-
rata Negara Asia 4,2%, sedangkan Indonesia masih 3,47% dari total penduduk Indonesia (Katadata, 2020) berarti masih
membutuhkan 4,4 juta orang pengusaha lagi untuk mencapai rasio 5% di tahun 2024.
• Joseph Schumpeter dalam The Theory of Economic Development mengatakan, kewirausahaan merupakan salah satu
roda penggerak pembangunan ekonomi. Kewirausahaan atau entrepreneurship akan mendorong inovasi, menciptakan
lapangan pekerjaan baru, dan peningkatan penerimaan negara melalui pajak sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
• Berwirausaha mencakup 90 % peluang bidang/ sektor usaha dalam perokonomian sedangkan 10%nya bidang pemerintah.
Ekonomi kreatif mencakup 81% bidang wirausaha sedangkan 19% diluar ekonomi kreatif (perdagangan ritel, pertanian,
perikanan, peternakan, perkebunan dan pertambangan).
Grafik Prosentase Jumlah Wirausaha Indonesia Dibandingkan Negara Lain Th 2020

Th. 2013 vs 2020


Th. 2013 Rasio tingkat
wirausaha Indonesia masih
1,75%
Th. 2020 Rasio tingkat
wirausaha Indonesia
walaupun ditengah
Pandemi Covid-19 namun
meningkat menjadi 3,47%
hal ini disebabkan
banyaknya PHK sehingga
untuk survive banyak ex
pegawai yang beralih
menjadi wirausaha
perorangan spserti kuliner,
jualan online, menjadi
youtuber dll.
Data Prosentase Pengangguran Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Data Sakernas, 2023

Tingkat pendidikan tinggi tidak menjamin mendapatkan pekerjaan karena semakin tinggi pendidikan tingkat persaingan semakin tinggi, menuntut
skill dan kompetensi manajerial, kompetensi sosio kultural dan kompetensi IT yang semakin tinggi. Oleh karena itu pentingnya kewirausahaan
hadir untuk merubah mindset dari mencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Hal ini juga ditunjukkan tingkat pengangguran yang menurun
pada tahun 2020 yang tertinggi karena pandemi banyak PHK, namun cepat menurun dikarenakan banyak yang beralih menjadi wirausaha pada
tahun 2022.
Prosentase Wirausaha Berdasarkan Tingkat Pendidikan Th 2022 versus Data Tingkat Pengangguran
Berdasarkan Tingkat pendidikan

Dapat dianalisa dari sumber Databoks tahun 2022, tingkat pengangguran diploma dan sarjana menurun dari tahun 2021 sebesar 5,8%
menjadi 4,8 % dikarenakan banyak yang beralih ke Kewirausahaan terbukti 28% berlatar pendidikan DIV/S1. Demikian juga
yang SMA th 2021 tingkat pengangguran 11,13% th 2022 turun menjadi 9.42% disisi lain kewirausahaan latar pendidikan SMA
meningkat menjadi 38,6%
Bidang Ekonomi Kreatif dan Lapangan Kerja
Th. 2015-2020
• Lapangan Kerja
dari Industri
menyerap
80,52%
angkatan kerja
• Sisanya
19,48%
perdagangan
ritel, pertanian,
peternakan dan
pertambangan.
Bidang Ekonomi Kreatif Berdasarkan KBLI
Pentingnya Ekonomi Kreatif
1. Ekonomi Kreatif menyerap hampir 81% angkatan kerja/tenaga (17 juta pekerja) dan menyumbang PDB 1,25
trilyun rupiah.

2. Membuka lapangan pekerjaan baru


• Hadirnya ekonomi kreatif maka semakin banyaknya inovasi dan kreativitas dari orang-orang yang kemudian
membuka bisnis, maka akan semakin banyak juga produk-produk baru yang akan dihasilkan, dengan begitu
maka semakin banyak juga tenaga kerja yang diperlukan dalam proses pembuatannya sehingga menjadi
peluang kerja dan mengurangi pengangguran.
3. Mendorong masyarakat jadi lebih kreatif
• Kreativitas seseorang akan semakin berkembang seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dan
meningkatknya permintaan orang terhadap hasil produk atau jasa industri kreatif. Dengan adanya
perkembangan tersebut, maka seseorang juga akan merasa dituntut menjadi lebih kreatif dalam menggali dan
mengembangkan ide-ide baru yang unik dan belum ada sebelumnya.
Grafik Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif dan GDP Pertahun
Periode 2010-2019

Ekonomi Kreatif pada tahun 2019


telah menyerap hampir 81%
angkatan kerja/tenaga (17 juta
pekerja) dan menyumbang
GDP 1,25 Trilyun Rupiah.
(Sumber databoks, 2020).

Pertumbuhan ekonomi kreatif


antara 2010-2019 rata-rata 8,3
% (terendah th 2010 =0,8%,th
2013= 12,8% , th 2017 =10%,
th 2018 = 9,6%)
Sumber data: databoks
Grafik Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
dan Pertumbuhan GDP

Pertumbuhan ekonomi kreatif antara


2010-2019 rata-rata 8,3 % telah
menyumbang
Pertumbuhan ekonomi 2010-2019
rata-rata 5,42%.

Dorongan inovasi dan kreativitas


mampu menciptakan lapangan kerja
baru dengan porsi terbesar dari
bidang kuliner, diikuti fesyen dan
kriya.

Sumber data: databoks


Mengingat Bonus Demografi
(komposisi usia produktif/ muda lebih
banyak pada tahun 2030-2035
Maka mindset kewirausahaan harus
segera ditanamkan kepada generasi
muda masa kini maupun untuk
generasi masa depan agar terwujud
rasio tingkat kewirausahaan 5%
jumlah penduduk.

Sumber data: databoks


Pentingnya Ekonomi Kreatif
5. Meningkatkan inovasi di berbagai bidang
• Dengan munculnya industri kreatif yang tumbuh secara kondusif mendorong ide-ide yang baru dan tidak terbatas didukung
teknologi informasi yang akhirnya mampu meningkatkan inovasi di berbagai bidang.

6. Menciptakan kompetisi bisnis yang sehat dan Daya Saing


• Untuk mewujudkan ide kreatif, gagasan, dan inovasi tidaklah mudah karena selalu memerlukan pandangan lain dari orang yang
berpengalaman, dukungan modal, dukungan manajerial dan marketing sehingga harus bekerjasama, tolong-menolong dan
berkolaborasi dalam mewujudkan hasil indutsri kreatif. Dengan demikian dampak positif ini hadir sebagai hasil inovasi-inovasi
yang beragam tersebut, manusia akan saling tolong-menolong serta membagikan kiat-kiatnya dalam melaksanakan ide tersebut,
hal inilah yang dinamakan bisnis yang sehat dan berdaya saing.
7. Ekonomi kreatif telah Meningkatkan Taraf Hidup Perempuan
Ekonomi kreatif banyak memberikan peluang bagi perempuan untuk bekerja dan menghasilkan penghasilan yang cukup tinggi.
Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
Berjenis kelamin Perempuan pada
tahun 2011 sebanyak 7 juta sedangkan
laki-laki 6,4 juta kemudian pada tahun
2016 melonjak 1,34 kali lipat menjadi
9,4 juta dan laki-laki 7,5 juta atau lebih
banyak tenaga kerja perempuan 21%.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa ekonomi


kreatif selain membutuhkan kreativitas
juga ketelatenan dan kesabaran dalam
bekerja merupakan sifat yang dimiliki
perempuan. Selain itu ekonomi kreatif
didominasi oleh usaha kuliner, fesyen
dan seni kriya yang banyak dikerjakan
oleh perempuan.
Kesimpulan
1. Pentingnya kewirausahaan untuk Negara agar menjadi maju dibutuhkan 5% penduduknya
menjadi wirausaha sebab kewirausahaan merupakan salah satu roda penggerak
pembangunan ekonomi. Kewirausahaan akan mendorong inovasi, menciptakan lapangan
pekerjaan baru, dan peningkatan penerimaan negara melalui pajak sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi.
2. Kewirausahaan mencakup 90% bidang usaha, 10% pemerintahan. Dari 90% ini Ekonomi
Kreatif menyerap hampir 81% angkatan kerja/tenaga (16 juta pekerja) dan menyumbang PDB
1,25 trilyun rupiah pd th 2020.
3. Ekonomi kreatif mampu mendorong masyarakat lebih kreatif dan inovatif, meningkatkan taraf
hidup perempuan (melalui usaha kuliner, fesyen dan seni kriya) serta menciptakan persaingan
yang sehat dan berdaya saing.
Saran

1. Mengingat pentingnya kewirausahaan dan ekonomi kreatif dalam mengurangi


pengangguran maka harus terus ditingkatkan melalui perubahan mindset generasi
muda, apalagi bonus demografi 2030-2035 maka agar generasi muda tidak lagi sebagai
pencari kerja namun sebagai pencipta lapangan kerja.
2. Pemerintah bersama pihak swasta, pihak akademisi dan praktisi harus berkolaborasi
dalam menumbuhkan iklim kewirausahaan yang sehat, memotivasi pemuda,
membangun kelembagaan seperti sentra-sentra kewirusahaan, memberikan
pendampingan wirusaha dan pemagangan serta stimulus pendanaan bergulir guna
percepatan tumbuhnya wirusaha-wirausaha baru.
Makalah Untuk Diskusi
1. Langdon Morris. 2007. Creating the innovation culture. Genuines, champions and leaders

2. Moore, Petty, Palich, Longenecker. 2008. Managing small business, an entrepreneurial


emphasis. South Western: Chengage Learning.

3. Zimmerrer W. Thomas, Scarborough. M. Norman. 2009. Essential of entrepreneurship


and small business management. Pearson Education

4. Pemanfaatan Media Sosial Untuk Wirausahawan Wanita Di Masa Pandemi Covid-19:


Studi Literatur Sistematis Finnah Fourqoniah1), Muhamad Fikry Aransyah2), Th 2021

5. LAPORAN AKHIR Kajian Strategis Pengembangan Ekonomi Kreatif yang Inklusif dan
Berkelanjutan di Kota Semarang, Bappeda bekerjasama dengan UNESS, Th. 2021

Anda mungkin juga menyukai