• Thaharah menurut bahasa adalah bersih dan terbebas dari kotoran
yang nampak-seperti najis yang berasal dari air kencing atau yang lainnya -dan najis secara maknawi berupa aib dan kemaksiatan • Adapun thaharah menurut istilah syara’ adalah membersihkan segala sesuatu yang menghalagi sahnya shalat, baik dari hadats atau najis dengan menggunakan air atau yang lainnya, atau dengan menggunakan debu. JENIS THAHARAH • Pertama : Thaharah Indrawi • bersuci yang dilakukan dengan menghilangkan hadats dan najis. Thaharah indrawi ada dua macam yaitu : • Thaharah Hukmiyyah (Bersuci dari Hadats) • Thaharah Haqiqiyyah (Bersuci dari Najis) Hadats • sebuah keadaan atau sifat yang menempel pada badan seseorang dimana ia terhalang dari ibadah shalat dan ibadah lainnya yang mempersyaratkan suci dari hadats. Hadats sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu : • Adapun hadats besar adalah hadats yang ada pada seluruh tubuh. Diantara penyebabnya adalah : berhubungan seksual, haid, nifas, dsb. • Sedangkan hadats kecil adalah hadats yang ada pada anggota wudhu. Hadats ini disebabkan oleh : buang air kecil, buang air besar, kentut, keluar air madzi dan lain-lain. • Kedua : Thaharah Maknawi • yaitu mensucikan hati dari segala dosa dan maksiat baik itu syirik, dengki, sombong, ujub, riya, dendam dan segala sesuatu yang mengotorinya. Thaharah ini jauh lebih penting karena thaharah indrawi tidak akan terwujud kecuali suci dari syirik. Bersuci dari Najis • Najis Mugholadzoh (Najis Berat) : seperti air liur anjing. • Cara membersihkannya yaitu dengan menghilangkan barang najisnya terlebih dahulu lalu mencucinya dengan air bersih sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan tanah atau batu. • Najis Mutawasitthoh (Najis Pertengahan) : seperti air kencing dan tinja manusia serta hewan yang tidak dimakan dagingnya seperti tikus, kucing dsb, bangkai (kecuali kulitnya yang sudah disamak), air madzi, air wadi, sesuatu yang menjijikkan dan banyak seperti darah yang mengucur, darah haid, nanah, muntahan dsb. • Cara membersihkannya cukup dengan membasuh atau menyiramnya dengan air sampai najis tersebut hilang (baik rasa, bau dan warnanya). • Najis Mukhaffafah (Najis Ringan) : seperti air kencing bayi laki-laki yang belum makan. • Cara membersihkan najis ini cukup dengan memercikkan air kebagian yang terkena najis.