Anda di halaman 1dari 12

DOSEN : DR. H. ZULFIKRI TOGUAN, S.H., M.H.

z
Perkembangan
Penanaman Modal
di Indonesia
Ahmad Khatib, S.H.I.
z
Peraturan perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam materi penanaman modal ini adalah
sebagai berikut:

 Undang Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetaan Perppu 2/2022 menjadi Undang
Undang (“UU 6/2023”)

 Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (“UU 25/2007”)
sebagaimana diubah Perppu 2/2022

 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The
World Trade Organization (”UU 7/1994”)

 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
(“Perppu 2/2022”)

 Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal
(“Perpres 49/2021”)

 Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal
(“Perpres 10/2021”)
z
Pengertian Penanaman Modal (Investment)
Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh
penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia (Pasal 1 angka 1 UU 25/2007)

Penanaman Modal Dalam Negeri/Domestic Investment (“PMDN”) adalah kegiatan


menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal
dalam negeri (Pasal 1 angka 2 UU 25/2007)

Penanaman Modal Asing/Foreign Investment (“PMA”) adalah kegiatan menanam


modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan
oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya
maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 angka 3
UU 25/2007)
z
Pengertian Penanam Modal (Investor)
Penanam Modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan
penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri atau penanam
modal asing (Pasal 1 angka 4 UU 25/2007)

Penanam Modal Dalam Negeri/Domestic Investor/Investor Domestik adalah


perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik
Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia (Pasal 1 angka 5 UU 25/2007)

Penanam Modal Ading/Foreign Investor/Investor Asing adalah perseorangan warga


negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan
penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia (Pasal 1 angka 6 UU
25/2007)
z

Investor : Dalam Negeri

PMDN
Modal : Dalam Negeri

Penanaman Modal

Investor : Asing
PMA

Modal : Asing (100%) atau Patungan dengan


Penanam Modal Dalam Negeri (Joint Venture
Company)
z
Sebelum Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007
Sebelum berlakunya UU 25/2007 terdapat perbedaan perlakuan antara Penanam Modal
Dalam Negeri dan Penanam Modal Asing, hal ini dapat dilihat dalam beberapa ketentuan
perundang-undangan antara lain:

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana


diubah Undang Undang Nomor 11 Tahun 1970; dan

 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri


sebagaimana diubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970

Perbedaan perlakuan yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada era tersebut
dinilai telah menyalahi prinsip perdagangan internasional World Trade Organization (“WTO”)
yang telah diratifikasi oleh UU 7/1994 terkait dengan Trade Related Investment Measures
(“TRIMs”) dalam prinsip Most Favoured Nation dan National Treatment . Sehingga untuk
memenuhi ketentuan perdagangan internasional tersebut melalui UU 25/2007 Pemerintah
Indonesia telah menyamakan kedudukan antara Penanam Modal Dalam Negeri dan
Penanam Modal Asing.
z
Pasca Undang Undang 25 Tahun 2007

Setelah berlakunya UU 25/2007, maka perbedaan perlakukan antara penanam


modal dalam negeri dan penanam modal asing telah disamakan sebagaimana diatur
dalam Pasal 6 ayat (1) UU 25/2007 sebagai berikut:

“Pemerintah memberikan perlakukan yang sama kepada semua penanam modal


yang berasal dari negara mana pun yang melakukan kegiatan penanaman modal di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
z
Pasca Undang Undang 25 Tahun 2007

Meskupun pemerintah telah secara resmi menyamakan kedudukan antara PMA


dengan PMDN, namun dalam hal persyaratan investasi terdapat beberapa
perbedaan persyaratan dalam melakukan kegiatannya, hal ini dapat dilihat dari
ketentuan Daftar Negatif Investasi (“DNI”) yang diatur oleh Peraturan Presiden
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang tertutup dan bidang usaha
yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal (“Perpres 44/2016”).

Berdasarkan Perpres 44/2016 atau biasa disebut sebagai DNI memberikan


beberapa daftar bidang usaha yang dapat dimiliki oleh investor asing, namun
kepemilikan investor asing tersebut paling tinggi hanyalah sebesar 67%, sehingga
investor asing harus melakukan usaha patungan/joint venture dengan investor
domestik. Hal ini dinilai sangat membatasi ruang investasi yang dilakukan oleh
investor asing sehingga Pemerintah kembali melakukan perubahan melalaui
Perpres 10/2021 dan Perpres 49/2021.
z
Pasca Undang Undang 25 Tahun 2007
Selain perbedaan persentase kepemilikan asing sebagaimana dijelaskan sebelumnya, terdapat
beberapa perbedaan persyaratan lain bagi investor asing terkait dengan bentuk badan usaha
asing yang dapat didirikan oleh investor asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 UU
25/2007. Berikut adalah bentuk badan usaha yang dapat didirikan investor berdasarkan
persentase kepemilikan modalnya:

1. Domestic Investment
Perseorangan, Badan Usaha (Non-Badan Hukum), Badan Usaha (berbentuk Badan Hukum)

- Pasal 5 ayat (1) UU 25/2007

2. Foreign Investment
Wajib berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

- Pasal 5 ayat (2) UU 25/2007

3. Joint Venture
Wajib berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

- Pasal 5 ayat (3) UU 25/2007


z
Pasca Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
UU 25/2007 sebelumnya telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta kerja (“UU 11/2020”), namun dikarenakan UU 11/2020 telah dilakukan uji materiil ke
Mahkamah Konstitusi dan telah dikeluarkan Putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020 yang
mewajibkan UU 11/2020 diubah selambat-lambatnya 2 tahun sejak Putusan MK dijatuhkan,
maka UU 11/2020 masih berlaku hingga terdapat peraturan yang merubahnya dalam waktu 2
tahun. Sehingga pemerintah melalui Perpu 2/2022 melakukan perubahan atas UU 11/2020 yang
kemudian Perpu 2/2022 disahkan oleh UU 6/2023.

UU 25/2007 diubah berdasarkan ketentuan Bagian Kelima Paragraf 2 Pasal 77 UU 6/2023.


Diantara ketentuan yang diubah adalah Pasal 12 UU 25/2007 sebagaimana diubah UU 6/2023
terkait dengan bidang usaha penanaman modal yang menyatakan semua bidang usaha
terbuka bagi penanam modal kecuali bidang usaha yang dinyatakan tertutup atau kegiatan
yang hanya dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

Bidang Usaha sebagaimana dimaksud kemudian diatur dalam Perpres 10/2021 sebagaimana
diubah Perpres 49/2021 yang mencantumkan bahwa seluruh bidang usaha terbuka bagi
investor asing hingga 100% kecuali beberapa bidang usaha yang mewajibkan investor asing
untuk berpatungan dengan investor domestik maupun bidang usaha yang tertutup bagi investor
asing.
z
Pasca Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023

Bidang Usaha yang tertutup bagi investor asing berdasarkan Pasal 12 ayat (1) UU 25/2007
sebagaimana diubah UU 6/2023 adalah sebagai berikut:

1. Budidaya dan industri narkotika golongan I

2. Segala bentuk kegiatan perjudian dan/atau kasino

3. Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam Appendix I Convention on


International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)

4. Pemanfaatan atau pengambilan koral dan pemanfaatan atau pengambilan karang dari
alam yang digunakan untuk bahan bangunan/kapur/kalsium, akuarium, dan
souvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koral mati (recent death coral dari alam

5. Industri pembuatan senjata kimia

6. Industri bahan kimia industri dan industri bahan perusak lapisan ozon
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai