Anda di halaman 1dari 24

PENGKAJIAN MODEL CAP

PADA INDUSTRI RUMAH


Sekelompok mahasiswa keperawatan
UPNVJ melakukan kegiatan praktik keperawatan
komunitas untuk kesehatan kerja di komunitas KASUS
pekerja di usaha rumahan tempeQue di kota
Depok selama 1 Bulan. Kami melakukan
kegiatan pengkajian kepada para pekerja di
usaha rumah tersebut yang berjumlah 16 orang,
6 orang pegawai perempuan dan 10 orang
pegawai laki-laki. Hampir seluruh pegawai telah
menikah, hanya 2 orang yang belum menikah.
Pegawai yang tertua berusia 45 tahun dan yang
termuda berusia 25 tahun.
LANJUTAN

Berdasarkan data dari pemilik yaitu Tn.Taufik, usaha ini sudah berdiri selama 5 tahun.
Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama dikota depok. Rumah tersebut
merupakan gabungan dari rumah tinggal sang pemilik usaha dengan luas bangunan 100m2
dengan 2 lantai. Lantai 2 merupakan tempat tinggal pemilik, terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi, dapur, serta ruang keluarga. Lantai 1 terdapat ruangan dapur berukuran 8x9m2, bentuk
bangunan berupa ruangan luas yang lapang dengan kompor, kuali besar serta meja untuk
bahan mentah kedelai. Ruangan dapur terbagi menjadi beberapa bagian tugas didalamnya
yaitu bagian pematangan, proses fermentasi, dan proses pengemasan berada diruang tengah
yang berupa produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, susu sampai makanan siap saji.
LANJUTAN
Jenis bangunannya permanen atap bangunan berupa genting sintesis
dengan dinding terbuat dari tembok dan dengan lantai, ventilasi diruangan ini
terbilang kurang berasal dari jendela-jendela kecil di atas tembok yang berjumlah
masing-masing 3 buah di kiri dan kanan sisi bangunan, ventilasi terbilang masih
sangat kurang dan mengakibatkan kepulan asap yang hitam dan membuat sesak
napas serta mata perih penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang di
buka saat jam kerja bila menjelang sore terdapat lampu neon yang memberikan
pencahayaan diruangan ini. Kebersihan di dalam ruangan cukup rapi dan bersih.
Kondisi kamar mandi bersih tetapi jumlahnya sangat terbatas dan jaraknya cukup
jauh dari tempat pengolahan. Jumlah pekerja diruangan dapur sebanyak 8 orang, 4
orang bagian pengemasan, dan 4 orang bagian pemasaran. 6 orang pekerja
mengeluhkan sesak napas, 4 orang pekerja mengeluhkan mata perih saat proses
pemasakan, 2 orang mengeluhkan nyeri punggung. Walaupun begitu pekerja merasa
lingkungan kerja cukup aman dan tidak terlalu beresiko karena pekerjaan dilakukan
di rumah tidak seperti di pabrik pabrik besar.
LANJUTAN

Sebagaian besar pekerja adalah orang jawa sebanyak 12 orang (75%) dan berasal
dari depok sebanyak 4 orang (25%). Bahasa yang digunakan untuk komunikasi antar
pekerja sehari-hari di ruangan menggunakan bahasa jawa dan sebagaian kecil
menggunakan bahasa Indonesia. Pendidikan para pekerja relatif rendah, 12 orang lulusan
SD dan 4 orang lulusan SMP. Para pekerja bekerja selama 6 jam sehari. Karena seluruh
pekerja beragama islam, mereka melaksanakan ibadah di sela-sela waktu bekerja. Rata-
rata penghasilan pekerja di usaha rumahan tempeQue adalah 1-1,5 juta rupiah sedangkan
untuk bagian pengantar sekitar 20.000 sekali antar. pekerja di usaha rumahan tempeQue
sebagian besar menggunakan telfon genggam (HP) sebagai alat komunikasi antara
pekerja, keluarga dan masyarakatnya. Sedangkan di pabrik menggunakan telfon yang
ada disetiap ruangan.
LANJUTAN
Di usaha rumahan tempeQue tidak terdapat satpam atau hanya mengandalkan poskamling
setempat.. Untuk penanggulangan kebakaran terdapat alat pemadam kebakaran manual diruangan
dapur. Limbah pabrik yang masih dapat digunakan dimanfaatkan oleh pemilik untuk membuat
kembang tahu dan zat sisa yang tidak dipakai dibuang ke sungai besar kota depok, hal itu membuat
warga disekitar pabrik merasa terganggu. 250m2 dari tempat usaha terdapat puskesmas 24 jam yang
ramai pengunjung. terdapat 3 orang dokter umum, 8 perawat dan 3 petugas nonmedis, fasilitas alat
yang dimiliki seperti alat kesehatan, obat-obatan yang cukup lengkap dan 1 ambulance. Sistem rujukan
di puskesmas ini bekerja sama dengan RSUD depok. Selain itu di usaha rumah tersebut terdapat banyak
pedagang kaki lima yang berjualan disepanjang jalan. Hari libur untuk pegawai dan pekerja
diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, 2 minggu sekali setiap hari jumat pagi biasanya diadakan
jalan bersama disekitar perumahan depok dan diakhiri dengan makan bersama yang dilakukan di ruang
tengah lantai 2. Diakhir tahun biasanya juga diadakan pertemuan bersama yang difasilitasi oleh pemilik
perusahaan yang diisi dengan bakar2 dan makan bersama.
LANJUTAN

No. Karakteristik Frekuensi/jumlah


1 Jenis Kelamin
a. Perempuan 6 orang
b. Laki-laki 10 orang

2 Jenis pekerjaan
a. Bekerja di dapur 8 orang
b. Pengemasan 4 orang
c. Pemasaran 4 orang

3 Usia
25 – 35 8 orang
36 – 45 8 orang

4 Tingkat pendidikan
SD 12 orang
SMP 4 orang
PENGKAJIAN COMMUNITY
AS PARTNER (Anderson &
McFarland, 2004)
Karakteristik responden
No. Karakteristik Frekuensi/jumlah
1. Jenis Kelamin
6 orang
a. Perempuan
10 orang
b. Laki-laki

2. Jenis pekerjaan
8 orang
a. Bekerja di dapur
4 orang
b. Pengemasan
4 orang
c. Pemasaran

3. Usia
8 orang
25 – 35
8 orang
36 – 45

4. Tingkat pendidikan
12 orang
SD
4 orang
SMP
DATA INTI
Data inti
Demografi
History Usaha rumahan tempeQue
berada di wilayah Depok. Usaha
Usaha rumahan tempeQue
ini memiliki 6 orang pegawai
sudah berdiri selama 5 tahun
perempuan dan 10 orang lainnya
dengan jumlah pegawai
pegawai laki-laki. Hampir seluruh
sebanyak 16 orang.tempat
pegawai telah menikah, hanya 2
usaha ini sebelumnya adalah
orang yang belum menikah. usia
rumah dari orangtua pemilik
pegawai yang tertua adalah usia
usaha
45 tahun dan yang termuda usia
25 tahun.

Suku Nilai dan kepercayaan


Sebagaian besar pekerja adalah Seluruh pekerja beragama
orang jawa sebanyak 12 orang islam dan mereka
(75%) dan berasal dari depok melaksanakan ibadah di sela-
sebanyak 4 orang (25%). sela waktu bekerja.
Pemeriksaan fisik
● Tanda-tanda vital*TD
1. Status kesehatan komunitas
< 110/70 mmHg : 6 orang
● Keluhan yang dirasakan saat ini oleh 6
orang pekerja mengeluhkan sering 110/70mmHg-130/90mmHg : 8 orang
batuk-batuk, 4 orang pekerja >130/90 mmHg : 2 orang
mengeluhkan mata perih saat proses ● Nadi:
pemasakan, 4 orang mengeluh nyeri 60-80x/menit : 6 orang
punggung dan 2 orang lainnya tidak 80-100x/menit : 10 orang
ada keluhan ● RR:16-24x/menit : 9 orang
>24x/ menit : 7 orang
● Suhu tubuh:36,5°C-37°C : 16 orang (100%)
12
Pemeriksaan fisik
2. Kejadian penyakit (dalam satu tahun
terakhir)
● ISPA : 8 orang
● PPOK : 1 orang
● Nyeri punggung : 9 orang
● Batuk : 12 orang
● Demam : 15 orang

13
DATA SUBSISTEM
1. DATA LINGKUNGAN FISIK

Luas bangunan usaha rumahan tempeQue seluas 100m2.Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang
merupakan akses utama dikota depok. Rumah tersebut merupakan gabungan dari rumah tinggal
sang pemilik usaha dengan luas bangunan 100m2. Terdiri dari beberapa ruangan yang
didalamnyaterdapat berbagai macam alat tradisional yang berhubungan dengan kedelai
diantaranya adalah perendaman kedelai, pematangan sampai proses fermentasi. Ruangan dapur
merupakan salah satu ruangan di usaha rumahan pak taufik yang terbagi menjadi beberapa
bagian tugas didalamnya yaitu bagian pematangan, proses fermentasi,dan proses pengemasan
berada diruang tengah yang berupa produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, susu sampai
makanan siap saji. Jumlah pekerja diruangan dapur sebanyak 8 orang, 4 orang bagian
pengemasan, dan 4 orang bagian pemasaran
• . Sebagaian besar pekerja adalah orang jawa sebanyak 12 orang (75%) dan berasal dari
depok sebanyak 4 orang (25%). Selain dapur dilantai 2 terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi, dapur, serta ruang keluarga.Sedangkan untuk ruangan dapur sendiri memiliki luas
8x9meter bentuk bangunan berupa ruangan luas yang lapang dengan kompor, kuali besar
serta meja untuk bahan mentah kedelai, pengepakan dilakukan diruang berbeda. Jenis
bangunannya permanen atap bangunan berupa genting sintesis dengandinding terbuat
dari tembok dengan lantai dari lantai, ventilasi diruangan ini terbilang kurang berasal dari
jendela-jendela kecil di atas tembok yang berjumlahmasing-masing 3 buah di kiri dan
kanan sisi bangunan total 6 buah, ventilasi terbilang masih sangat kurang dan
mengakibatkan kepulan asap yang hitam dan membuat sesak napas serta mata perih
penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang di buka saat jamkerja bila
menjelang sore terdapat lampu neon yang memberikan pencahayaan diruangan ini.
Kebersihan di dalam ruangan cukup rapi dan bersih. Kondisi kamar mandi bersih tetapi
jumlahnya sangat terbatas dan jaraknya cukup jauh dari tempat pengolahan.Pembuangan
limbah di olah dengan membuat olahan kembang tahu dansisanya di buang disungai
besar yang ada di kota depok
• .
2. Pelayanan kesehatan dan social
• . 250 m2 dari tempat usaha rumahan terdapat sebuah puskesmas.
Pengunjung puskesmas cukup banyak karena puskesmas tersebut
beoperasi selama 24 jam. Sumberdaya yang ada di puskesmas tsb
adalah terdapat 3 orang dokter umum, 8 perawatdan 3 petugas
nonmedis, fasilitas alat yang dimiliki seperti alat kesehatan, obat-obatan
yang cukup lengkap dan memiliki 1 ambulance.Sistem rujukan di
puskesmas ini bekerja sama dengan RSUD depok. Selain itu di usaha
rumah tersebut terdapat banyak pedagang kaki lima yang berjualn
disepanjang jalan

• .
3. Ekonomi
Rata-rata penghasilan pekerja di usaha rumahan tempeQue adalah 1-1,5 juta
rupiah sedangkan untuk bagian pengantar sekitar 20.000 sekali antar
.
4. Keamanan Dan Transportasi
Sistem keamanan usaha rumahan kurang baik karena tidak terdapat satpam
atau hanya mengandalkan poskamling setempat.. Untuk penanggulangan
kebakaran terdapat alat pemadam kebakaran manual diruangan dapur,

5. Politik Dan Keamanan


Perusahaan usaha rumahan tempeQuemerupakan perusahaan milik pribadi
yang dimiliki oleh Tn.Taufik
6. Sistem Komunikasi

Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di usah rumahan


tempeQue sebagaian besar menggunakan alat komunikasi telfon
genggam (HP) sebagai alat komunikasi antara pekerj, keluarga dan
masyarakatnya.Sedangkan sistem komunikasi dalam pabrik
menggunakan telfon yangada disetiap ruangan. Bahasa yang
digunakan untuk komunikasi antar pekerja sehari-hari di ruangan
menggunakanbahasa jawa dan sebagaian kecil menggunakan
bahasa Indonesia.
Pendidikan

Data yang didapat dari pemilik usaha didapatkan data tingkat pendidikan
pekerja di ruangan sektor adalahsebagai berikut:
Lulusan SD : 12 orang
Lulusan SMP : 4 orang

Saat dilakukan pengkajian dengan kuisioner tentang pengetahuan pekerja


terhadap pentingnya penggunaan standart keselamatan kerja di usaha
rumahan terhadap kesehatan pekerja, di dapatkan data:
14 orang (87.5%) dari pekerja tidak mengetahui
2 orang (12.5%) dari pekerja mengetahui
8. Rekreasi

Berdasarkan data yang didapat dari pemilik usaha, Hari libur untuk pegawai
dan pekerja diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, 2 minggu sekali setiap
harijum’at pagi biasanya diadakan jalan bersama disekitar perumahan depok
dan diakhiri dengan makan bersama yangdilakukan di ruang tengah lantai
2 .Di akhir tahun biasanya juga diadakan pertemuan bersama yang
difasilitasi oleh pemilik perusahaan yang diisi dengan bakar2 dan makan
bersama.
PERSEPSI
1. Warga masyarakat

Pekerja merasa lingkungan kerja tidak nyaman


karena uap panas yang tidak dapat dikeluarkan melalui
ventilasi dengan maksimal. Walaupun begitu pekerja
merasa lingkungan kerja cukup aman dan tidak terlalu
beresiko karena pekerjaan dilakukan di rumah tidak seperti
di pabrik pabrik besar.
Warga disekitar pabrik merasa terganggu akibat
limbah pabrik yang tidak dipakai dibuang ke sungai besar
kota depok.
2. Perawat

Berdasarkan hasil pengkajian, Mayoritas


pekerja memiliki tingkat pendidikan yang rendah
sehingga belum mengetahui standar keselamatan kerja
dan belum memahami resiko yang dapat terjadi di
lingkungan kerja. Mayoritas pekerja juga kurang
memperhatikan kesehatannya dapat dilihat dari Kejadian
penyakit pada pekerja dalam satu tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai