Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PEMODELAN BISNIS

PENJUALAN PADA TOKO AMALA


GROSIR BATANG

1. Cicik Kurniawati (21.120.0005)


2. Adela Putri (21.20.00009)
3. Intan Astutiningtyas (21.120.0012)
4. Nailatul Aida (21.120.0020)
LATAR BELAKANG
 Toko Amala Grosir Batang, yang merupakan perusahaan mandiri yang
bergerak dibidang penjualan. Proses bisnis utama Toko Amala Grosir
menjual berbagai macam jilbab, daster, gamis, dan beberapa produk
fashion lainnya.
 Toko Amala Grosir juga menjual produknya melalui media sosial agar
peminatnya semakin banyak dan terus meningkat penjualannya. Dengan
semakin banyaknya pelanggan pencatatan transaksi penjualan akan
mengalami dampak signifikan bagi perkembangan toko.
VISI MISI ORGANISASI
a) VISI
Menjadi perusahaan yang memimpin dalam bidang fashion, menjual prouk terbaik
dan berkualitas serta memberikan pelayanan terbaik pada konsumen.
b) MISI
• Terus meningkatkan kalitas produk dalam negeri agar terus bisa bersaing dan
mempertahankan eksistensi di di pasar dunia.
• Membangun dan menjaga kesetiaan konsumen.
• Menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk karyawan.
• Membangun hubungan baik dalam jangka panjang dengan karyawan, konsumen
dan mitra bisnis.
• Berusaha meraih keuntungan dengan tidak mengabaikan nilai-nilai utama
perusahaan.
STRUKTUR ORGANISASI

PROSES
PENDUKUNG
DIAGRAM VALUE CHAIN

Proses
Pendukung
Daftar proses bisnis, Fungsi, dan aktor
dalam bentuk tabel
No Proses Bisnis Fungsi Aktor

1. Penjualan, Pembelian dan pemilik toko, yang bertugas Owner


Gudang. mengawasi jalannya usaha.

2. Penjualan Yang bertugas mengelola Kasir


penerimaan pembayaran atau
transaksi

3. Penjualan Yang bertugas melayani pelanggan Karyawan


dan memasarkan produknya (bagian penjualan)

4. Gudang Yang bertugas mengecek stok Karyawan (bagian


barang gudang)
Permasalahan/kendala setiap proses bisnis
• Pada Toko Amala Grosir sistem akuntansi yang digunakan dalam pencatatan
transaksi penjualan sehari-hari masih dengan cara manual sehingga rawan
terjadi kesalahan pencatatan dan kesulitan dalam membuat laporan.
• Nota kwitansi yang dibuat terdapat 2 rangkap yaitu 1 nota untuk pembeli dan 1
nota untuk arsip toko, karena banyaknya transaksi penjualan yang terjadi maka
rawan kehilangan nota untuk arsip.
• Sistem akuntansi penjualan yang masih manual kurang efektif untuk diterapkan
dalam jangka panjang karena dapat mengakibatkan banyak kesalahan yang
terjadi pada saat melakukan transaksi penjualan seperti kesalahan informasi
data, sedangkan untuk pencatatan stok barang belum dibuat secara rinci
sehingga kadang terjadi redundancy data antara stok barang yang terjual dan
yang tersedia.
Pemodelan As Is Proses Bisnis Dengan BPMN
Pemodelan To Be Proses Bisnis Dengan BPMN

Anda mungkin juga menyukai