PADA
GLOMERULONEFRITIS
Perdarahan glomerulus menyebabkan urine menjadi asam. Keadaan ini akan mengubah
hemoglobin menjadi methemoglobinemia dan mengakibatkan urine berwarna cokelat tanpa ada
bekuan darah. Respons inflamasi akan menurunkan laju filtrasi glomerulus, dan keadaan ini
menyebabkan retensi cairan serta penurunan haluran urine, peningkatan volume cairan serta
penurunan ekstrasel, dan hipertensi. Proteinuria yang nyata menyertai sindrom nefrotif sesudah 10
hingga 20 tahun kemudian akan menjadi insufisiensi renal, yang diikuti oleh sindrom nefrotik dan
gagal ginjal terminal. Laju filtrasi glomerulus menurun dan gagal ginjal terjadi dalam waktu
beberapa minggu atau beberapa bulan.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Ramon (2019) ada beberapa tanda dan gejala yang dimunculkan oleh penderita
glomerulonefritis akut antara lain:
1) Hematuria (kencing seperti air cucian daging)
Hematuria dapat terjadi karena kerusakan pada rumbai kapiler glomerulus
2) Proteinuria (protein dalam urine) adalah suatu kondisi dimana urine mengandung
jumlah protein yang tidak normal
3) Oliguria dan anuria
Selama fase akut terdapat vasokontruksi arteriol glomerulus yang mengakibatkan tekanan
filtrasi menjadi kurang dan karena hal ini kecepatan filtrasi glomerulus juga berkurang.
Filtrasi air, garam, ureum, dan zat-zat lainnya berkurang dan sebagai akibatnya kadar
ureum dan kreatinin dalam darah meningkat. Fungsi tubulus relativ kurang terganggu, ion
natrium dan air dirsorbsi kembali sehingga dieresis berkurang maka timbul oliguria dan
anuria.
MANIFESTASI KLINIS
4) Edema
Edema yang bisanya dimulai pada kelopak mata dan bisa ke seluruh tubuh, edema dapat terjadi
karena adanya akumulasi cairan akibat penurunan fungsi ginjal, dimana terjadi penurunan laju
filtrasi glomerulus yang mengakibatkan ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin berkurang,
hingga menjadi edema.
5) Hipertensi
Bila terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka tekanan darah akan tetap tinggi selama beberapa
minggu dan akan menjadi permanen. Bila keadaan penyakitnya menjadi kronis. Hal ini disebabkan
akibat terinduksinya sistem renin-angiotensin.
.
MANIFESTASI KLINIS
6) Hipertermi/suhu tubuh meningkat, dikarenakan adanya inflamsi oleh strepkokus.
7) Menurunya out put urine (pengeluaran urine) adalah keadaan dimana produksi urine
seseorang kurang dari 500 mililiter dalam 24 jam
8) Anak pucat dan lesu
9) Mual muntah
10) Fatique (keletihan atau kelelahan)
suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas yang dimiliki seseorang untuk
berkerja dan mengurangi efisiensi prestasi dan biasanya hal ini disertai dengan perasaan
letih dan lesu.
11) Demam
12) Sesak napas
13) Anoreksia (penurunan nafsu makan)
KOMPLIKASI
1) Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari, terjadi sebagai akibat
berkurangnya filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan
uremia, hiperkalemia, dan hiperfosfatemia. Walau oliguria atau anuria yang lama jarang
terdapat pada anak, namun bila hal ini terjadi maka dialisis peritoneum kadang-kadang
di perlukan.
2) Hipertensi ensefalopati, didapatkan gejala berupa gangguan penglihatan, pusing,
muntah dan kejang-kejang. Ini di sebabkan spasme pembuluh darah lokal dengan
anoksia dan edema otak.
KOMPLIKASI
1) Identitas klien
Nama : An. R
Umur :7 Tahun
No register :374xxx
Agama :Islam
Pendidikan :SD
Tanggal MRS : 11 April 2022
Keluhan klien
Riwayat Spiritual
Ibu klien mengatakan sangat memberi support kepada anaknya terkait
kesehatan anaknya, klien belum bisa melaksanakan sholat.
Genogram
Pola kesehatan sehari hari
1) Nutrisi
1. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan saat tidak sakit selera makan anaknya bagus 3 x sehari dan makanan
yang disediakan selalu habis, ibu klien mengatakan tidak ada makanan pantangan, tidak ada
batasan pola makan, dan klien selalu berdoa sebelum makan
2. Saat sakit
Saat sakit ibu klien mengatakan selera makan anaknya menurun, klien makan 1-2 kali sehari
tapi hanya sedikit dengan menu yang di sediakan oleh rumah sakit selalu ada sisa, ibu klien
mengatakan anaknya tidak memiliki makanan pantangan dan pembatasan pola makan, klien
makan disuap oleh ibunya. Klien selalu berdoa sebelum makan.
Pola kesehatan sehari hari
2) Cairan
1. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien mengkonsumsi air putih sekiranya 1 liter satu hari dan tambahan susu
formula 170 ml satu kali sehari.
2. Saat sakit
Ibu klien mengatakan klien kurang minum air putih satu botol air mineral 1,5 ml dan yang klien
konsumsi (500 ml) yang habis dalam sehari, susu 170 ml dalam satu hari, pemenuhan cairan
klien dengan infus DN ½ 500 ml 10 tetes x/menit. Intake, infus = 10 tetes/menit. 10:20 = 0,5 x 60
= 30 x 24 jam = 720/hari. Obat sirup curliv 3 x 1, 1 sendok = 5 ml, 3 x 5 = 15 ml. obat oral pct 3
x 1, 1 sendok 5 ml, 3 x 5 = 15 ml. minum mineral = 500 ml/ hari + susu 170 ml/hari. Intake =
750 ml + 30 ml + 170 ml + 500 = 1.450 ml. Output urine : 1 cc/kg/jam = 1 x 18 x 24 = 432/ hari
BAB 1 kali dalam sehari dengan jumlah 100 ml.
Iwl: (30 – usia) x BB = (30 – 7 ) x 18 = 414
Output = 432 + 414 + 100 = 946 ml
Balance cairan = intake – output= 1450 ml – 946 ml = 504 ml
3) Eliminasi
(BAB)
1. Sebelum sakit
Ibu klien megatakan anaknya BAB 2-3 kali sehari tidak ada keluhan BAB dan klien BAB di toilet,
tidak ada kesulitan, tidak menggunakan obat pencahar, konsistensi BAB normal.
2. Saat sakit
Ibu klien mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari, tidak ada kesulitan, tidak menggunakan obat
pencahar.
(BAK)
1. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan anaknya BAK pada malam hari 3 kali dan siang bisa mencapai 10 kali, klien
BAK di toilet, warna urine kuning keemasan, tidak ada kesulitan
2. Saat sakit
Ibu klien mengatakan pada malam hari anaknya sering buang air kecil sekiranya 10 kali, tidak ada
kesulitan.
Pola kesehatan sehari hari
4) Istirahat tidur
1. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan anaknya tidur siang selema kurang lebih 3 jam dan tidur malam jam 9
dengan nyenyak .
2. Saat sakit
Ibu klien mengatakan anaknya tidur siang selama 3 jam dan tidur malam selama 8 jam dan
dari jam 9 malam sampai jam 8 pagi
6) Personal hygine
1. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari, gunting kuku seminggu sekali, dan klien
mandi dibantu oleh ibunya. Cuci rambut setiap kali mandi, gosok gigi 2 kali sehari
2. Saat sakit
Ibu klien mengatakan selama di rumah sakit anaknya mandi 2 hari sekali gunting kuku belum
pernah saat di rumah sakit, cuci rambut sekali, gosok gigi setiap kali mandi, terkadang ia tidak
ingin memandikan anaknya karena takut masuk angin dan suasana rumah sakit yang dingin
7) Aktivitas mobilitas
1. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan kegiatan sehari-hari anaknya pergi ke sekolah dan bermain bersama
teman-temannya, tidak menggunakan alat bantu, pergerakan tubuh normal
2. Saat sakit
Ibu klien mengatakan kegiatan sehari-hari anaknya hanya barbaring di tempat tidur dan 1-2 kali
berjalan di sekeliling kamar pasien, tidak menggunakan alat bantu, pergerakan tubuh normal.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum klien
Tanda-tanda vital
6. Berat badan :18 kg
1. Suhu : 36,7 ℃ 7. Lingkar lengan :15 cm
2. Nadi :95x/menit 8. Lingkar kepala :53 cm
3. Respirasi :21x/mneit 9. Lingkar dada :75 cm
4. Spo2 :97% 10. Lingkar perut :51 cm
5. Tinggi badan :115 cm 11. IMT :18 : (1,15 M )² = 13 kg
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan kepala dan muka
Inspeksi: kepala mesosepal, persebaran rambut merata, warna hitam, kulit muka berwarna sawo matang
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, rambut tampak lepek
• Pemeriksaan telinga
Inspeksi: telinga bersih, tidak ada sermen, telinga simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
• Pemeriksaan mata :
Inspeksi : konjungtiva anemis,
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan mulut dan faring
Inspeksi : mulut tampak bersih, bibir tampak kering
• Pemeriksaan leher
Inspeksi: tidak ada massa
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Tanda-tanda vital
6. Berat badan :18 kg
1. Suhu : 36,7 ℃ 7. Lingkar lengan :15 cm
2. Nadi :95x/menit 8. Lingkar kepala :53 cm
3. Respirasi :21x/mneit 9. Lingkar dada :75 cm
4. Spo2 :97% 10. Lingkar perut :51 cm
5. Tinggi badan :115 cm 11. IMT :18 : (1,15 M )² = 13 kg
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : permukaan perut datar, tidak ada asites
Auskultasi : terdengar bunyi peristaltic usus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
Perkusi : terdapat bunyi timpani
• Pemeriksaan integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi
Palpasi : kulit kering, CRT> 3 detik
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan anggota gerak
Ekstremitas atas : tangan dan kiri dapat bergerak secara normal
Ekstremitas bawah : kaki kanan dan kiri dapat bergerak secara normal
• Pemeriksaan genetalia
Tidak terkaji
Do :
1. Hb klien 7,5 mg/dl
2. Klien tampak lemas
3. Turgor kulit menurun
4. Bibir klien tampak kering
Analisa data 2
Tanggal/jam Pengelompokan data penyebab masalah
Ds : Faktor psikologis Defisit nutrisi
1. Ibu klien mengatakan klien ( keengganan
mengalami penurunan nafsu untuk makan )
makan,susah makan, porsi yang di
sedikan rumah sakit tidak dihabis ½
dari yang di siapkan
2. Ibu klien mengatakan klien
mengalami penurunan berat badan 1 kg
Do :
1. klien tampak pucat
2. BB 18 kg
3. S : 36,7 ℃
4. RR : 21x/menit
Analisa data 3
Tanggal/jam Pengelompokan data penyebab masalah
Do :
1. Rambut klien terasa lepek
2. Kulit klien terasa kering
Diagnosa keperawatan
No. Tanggal muncul Diagnosa keperawatan Tanggal teratasi Tanda tangan & nama
terang
4. berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
ddibutuhkan
R : klien mau memakan makanan yang sesuai dengan jumlah kalori dan jenis gizi yang
dibutuhkan
Implementasi keperawatan
No. dx Tanggal/ jam Tindakan perawatan dan responnya