Anda di halaman 1dari 13

KEANEKARAGAMAN PLASMA NUTFAH JAGUNG

LOKAL: KARAKTERISTIK DAN PEMANFAATAN OLEH


PETANI KECIL DI NUSA TENGGARA TIMUR

Noldy R.E Kotta 1 , Alfonso Sitorus 1, James Ngginak 2


1. Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, BRIN
2. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi,
Universitas Kristen Artha Wacana
PENDAHULUAN

Hal ini membuktikan bahwa jagung lokal


masih mendominasi di daerah NTT,
seperti di Pulau Timor mengkonsumsi
NTT: Propinsi ke 7 penghasil jagung
jagung sebagai salah satu makanan
di Indonesia
pokok selain beras dan ubi.

BPS NTT, 2017: Luas tanam Tanaman jagung sangat cocok di daerah
jagung 379.968 ha > Luas tanam NTT karena NTT termasuk dalam pertanian
padi 322.709 ha. lahan kering. Hasil studi jagung di NTT
Produksi jagung: 809 830 ton/ha (Aqil, 2013) : Jagung ras lokal (78%) dan
Jagung untuk pangan: 591.301 ton sisanya jagung bersari bebas unggul
Non pangan: 81.811 (varietas Lamuru, 16%) dan hibrida (6%)
TUJUAN

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tentang karakteriasi


3 jenis jagung lokal NTT yang telah didaftarkan ke Pusat
Pelindungan Varietas Tanaman dan pemanfaatannya
studi kasus petani kecil.
Metode

Penelitian dilakukan pada


Pengamatan dilakukan terhadap
bulan Januari hingga
pertumbuhan tanaman (tinggi
Desember 2019 di beberap tanaman, tinggi tongkol,
dua kabupaten di Provinsi outflow tongkol, umur bunga
NTT. Sebagai daerah yg jantan keluar, umur bunga
betina keluar, bunga sutera dan
konsumsi jagung lokal.
umur panen (Nutfah 2014).

Metode penelitian yang Data yang diperoleh


digunakan adalah eksplorasi kemudian dianalisis
jagung lokal Informasi menggunakan statistik
diperoleh dengan deskriptif yang
berkoordinasi dengan dilengkapi dengan foto-
penyuluh di masing-masing foto untuk
kecamatan dan wawancara memudahkan dalam
memahami data yang
dengan petani lokal
disajikan.
HASIL
A. Jagung Ungu Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan

No Karakteristik Jagung Ungu (TTS)


1 Tinggi tanaman (cm) 278.4
2 Diameter batang (cm) 2.12
3 Panjang daun (cm) 111
4 Lebar daun (cm) 8.02
5 Diameter tongkol dengan biji (cm) 3.58

6 Diameter tongkol tanpa biji (cm) 1.56


7 Panjang tongkol (cm) 9
8 Jumlah biji per baris (biji) 21-24
9 Jumlah dalam baris per tongkol (biji) 12
10 Warna biji Ungu kehitaman
Berasal dari di Desa Basmuti, Kecamatan
11 Bentuk biji Bulat pipih
Kuanfatu, Kabupaten TTS ( Pena Koto) 12 Umur panen (hari) 109
memiliki warna biji ungu kehitaman
(± 50 tahun lalu)
HASIL
B. Jagung Pulut Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan

No Karakteristik Jagung Pulut (TTS)


1 Tinggi tanaman (cm) 182
2 Diameter batang (cm) 1.28
3 Panjang daun (cm) 99.4
4 Lebar daun (cm) 7.26
.
5 Diameter tongkol dengan biji (cm) 3.6

6 Diameter tongkol tanpa biji (cm) 1.53


7 Panjang tongkol (cm) 12.5
8 Jumlah biji per baris (biji) 35.4
Jagung pulut ini berhasil dieksplorasi dan
dikarakterisasi di Desa Billa, Kecamatan Amanuban 9 Jumlah dalam baris per tongkol (biji) 11
Timur, Kabupaten TTS. Namun, jagung lokal ini
umumnya dapat ditemukan di semua kecamatan di 10 Warna biji Putih
Kabupaten TTS. Di daerah itu jagung pulut disebut 11 Bentuk biji Bulat
Pena Muti (1929) 12 Umur panen (hari) 122
HASIL
C. Karakteristik jagung lokal asal kabupaten Timor Tengah Utara
No Karakteristik Jagung Bunga (TTU)
1 Tinggi tanaman (cm) 274.6
2 Diameter batang (cm) 1.76
3 Panjang daun (cm) 101.2
4 Lebar daun (cm) 8.48
5 Diameter tongkol. dengan biji (cm) 3.16

6 Diameter tongkol tanpa biji (cm) 1.86


7 Panjang tongkol (cm) 18.4
8 Jumlah biji per baris (biji) 35.4
Dari Desa Noemuti Kecamatan Noemuti, Kabupaten
TTU ditemukan satu jenis jagung lokal yaitu jagung 9 Jumlah dalam baris per tongkol (biji) 11
bunga atau jagung yang biasa dijadikan Popcorn yang 10 Warna biji Mutiara
dalam bahasa daerah disebut Pena boto.
11 Bentuk biji Bulat pipih
12 Umur panen (hari) 78
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Umum Lokasi Tumbuh Jagung Lokal

• NTT termasuk dalam daerah lahan kering, iklim kering dengan 5-8 bulan kering (curah hujan <100
mm)
• Distribusi dan intensitas curah hujan di wilayah lahan kering NTT tidak merata dan tidak menentu serta tidak
dapat diprediksi, sehingga sering terjadi gagal panen akibat ketersediaan air yang terbatas
.

• Secara teknis, wilayah NTT sangat cocok untuk budidaya jagung. Namun karena kekurangan air dan keterbatasan
ekonomi, produktivitas jagung di NTT tidak sebanyak di provinsi lain.
PEMBAHASAN

• 78% luas tanam jagung masih


menggunakan varietas lokal
• wilayah NTT yang menyumbang 60%
produksi jagung berasal dari
Kabupaten Kupang, Timor Tengah
Selatan, Timor Tengah Utara, Sumba
Timur, Belu dan Pulau Flores 。

Sumber: (Subagio and Aqil 2013)


PEMBAHASAN

• Umumnya petani kecil di NTT memiliki


sistem pertanian yang bersifat subsisten
sehingga mengutamakan keamanan pangan
rumah tangga sepanjang tahun.
• 61% Penduduk usia kerja 15 tahun ke atas .
bekerja disektor pertanian di Kabupaten TTS
dan di kabupaten TTU 51,53% . Rata-rata
petani melakukan budidaya tanaman pangan
yang didominasi oleh tanaman jagung.
• Persentase luas panen jagung di Kabupaten
TTS 85,2% dan Kabupaten TTU 67,4% lebih
tinggi dibandingkan tanaman pangan lain
seperti padi sawah, ubi kayu dan ubi jalar
PEMBAHASAN
B. Pemanfaatan jagung lokal oleh petani kecil
• Hasil produksi jagung lokal 1-2 ton per ha, hal
ini disebabkan karena jagung lokal ditanam
secara konvensional. Tanpa pemupukan dan
hanya mengandalkan curah hujan.
• Jagung lokal yang disimpan akan digunakan
sebagai makanan, pakan dan benih. Jika dalam
keaadan mendesak, dijual untuk memenuhi
.
kebutuhan lainya.

• Jagung yang di panen disimpan dalam dapur


penyimpanan dengan cara digantung diatas
tungku untuk mengurangi kerusakan akibat
kumbang Bubuk.

• Studi oleh (Satmalawati and Falo 2016) ,


menyatakan bahwa 50% masyarakat Timor
mengkonsumsi kombinasi Beras-Jagung-Ubi
kayu
KESIMPULAN

• Perbedaan karakteristik antara jagung lokal di NTT menunjukan bahwa, NTT memiliki
keragaman genetic jagung yang perlu dikaji lebih mendalam
• Bagi petani kecil di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara , NTT
dengan sistem budidaya subsisten, jagung lokal merupakan bagian penting ketahanan
pangan rumah tangga..
• 51-61% petani di Kabupaten TTS dan TTU merupakan petani tanaman pangan yang
didominasi oleh tanaman jagung dimana sebagian besar masih membudidayakan jagung
lokal.
• Dengan hasil produksi rendah, jagung lokal digunakan sebagai makanan pokok, pakan
ternak dan sebagian dijual untuk memenuhi kebutuhan lain.

SARAN

Dengan kapasitas menghasilkan pangan yang rendah, petani kecil perlu perhatian khusus
seperti pendampingan teknologi budidaya jagung lokal sehingga mampu memenuhi
keamanan pangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai