Anda di halaman 1dari 8

HORMON KELAMIN TESTOSTERON

DISUSUN OLEH :
LORENZA ( 213001020012)
YUSER VIANI ( 213001020049 )

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
TAHUN 2023
ULASAN STRUCTURE UMUM SENYAWA

Testosteron merupakan hormon seks steroid pria (androgen) yang terpenting, yang terbentuk dari
kolesterol. Testosteron disekresikan oleh selsel interstitial Leydig di dalam testis. Tiga androgen penting untuk
fungsi reproduksi pria adalah testosteron, dehidrotestosteron, dan estradiol. Bila dipandang dari jumlahnya, maka
testosteron merupakan androgen yang yang paling penting. Hampir 95% testosteron dihasilkan oleh sel Leydig
(sel interstitial) di testis, sisanya berasal dari adrenal. Di samping testosteron, testis juga mensekresi sejumlah
kecil androgen poten, yaitu dehidrotestosteron dan androgen lemah, dehidroepiandrosteron (DHEA) dan
androstenedione.
Hormon KelaminTestosteron terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron memiliki
rumus kimia C19H28O2. Berat molekul testosteron adalah 288,42 g/mol dan nama kimia hormon adalah 17β-
hidroksi-4-androsten-3-one.
IKATAN DENGAN RESEPTOR

Testosteron disebut juga sebagai prohormon, karena untuk menjadi hormon


yang fungsional, testosteron masih harus dikonversikan menjadi 5-dehidro-
testosteron (DHT) oleh 5-reduktase. Di samping DHT terikat pada reseptor
intraselluler, DHT juga beredar dalam plasma darah dengan kadar kira-kira 10% dari
kadar testesteron (Ganong, 1995). Sama halnya steroid yang lain, testosteron
membentuk suatu ikatan komplek dengan reseptor intraselluler, kemudian
mempengaruhi transkripsi beberapa gen pada DNA dalam nukleus. Dalam sel
sasaran, ikatan antara reseptor dan testosteron kurang stabil dibanding ikatan DHT
dengan reseptor, sehingga pembentukan DHT memperbesar kerja testosteron
CONTOH SENYAWA DAN DERIVATNYA

Steroid anabolik merupakan senyawa kimia derivat hormon testosteron yang


biasanya digunakan dalam bidang medis, namun pada perkembangannya banyak
disalahgunakan oleh para penggunanya. Methandienone merupakan salah satu jenis
steroid anabolik yang banyak digunakan. Efek anaboliknya dapat meningkatkan
pembentukan otot, namun efek androgeniknya dapat menekan sintesis hormon
testosteron.
MODIFIKASI STRUCTURE DAN HUBUNGANNYA TERHADAP AKTIFITASNYA

Steroid anabolik adalah kimiawi, turunan sintetik dari testosteron yang dimodifikasi untuk
meningkatkan aksi anabolik daripada aksi androgenik hormone.
Modifikasi kimia testosteron telah berguna secara farmakologis untuk mengubah potensi
anabolik-androgenik relatif, memperlambat laju inaktivasi, dan mengubah pola metabolisme. 6
Sebagian besar sediaan steroid anabolik-androgenik oral adalah turunan testosteron 17α-alkilasi, yang
relatif tahan terhadap degradasi hati. Esterifikasi gugus 17β-hidroksil membuat molekul lebih larut
dalam vesikel lipid yang digunakan untuk injeksi dan karenanya memperlambat pelepasan steroid
yang disuntikkan ke dalam sirkulasi. Turunan 17α-alkil dan 17β-ester yang umum digunakan.
Efek androgenik dan anabolik steroid anabolik-androgenik berasal dari aktivasi reseptor
androgenik. Perbedaan antara efek biologis ini bergantung pada organ dan jaringan target. 7
Dihidrotestosteron bertanggung jawab atas efek androgenik. Steroid ini lebih kuat daripada
testosteron karena peningkatan afinitas terhadap reseptor androgen. Ini terbentuk dari konversi
testosteron oleh enzim 5α-reduktase. 6Aktivitas enzim ini penting dalam testis, kulit, prostat, usus,
otak, tulang, dan jaringan adiposa. Oleh karena itu, efek androgenik steroid anabolik-androgenik
mendominasi organ-organ ini. Efek anabolik akan mengenai organ seperti otot, tulang, jantung dan
ginjal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/obat/obat-endokrin/obat-endokrin-lain/testosteron/farma
kologi
. Diakses pada 09 Juni 2023
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4316998/. Diakses pada 09 Juni
2023
https://hellosehat.com/obat-suplemen/testosterone-dan-turunannya/. Diakses pada 09
Juni 2023
Jones RD, Pugh PJ, Jones TH, Channer KS (2003) Tindakan vasodilatasi testosteron:
pembukaan saluran kalium atau tindakan antagonis kalsium? Sdr. J. Farmakol . 138 ,
733–744
Ganiswarna, Sulistia G., 2002. Farmakologi dan Terapi Edisi Keempat. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai