Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI II ANDRIOL

By : Fandi Harmiki
1111012003 Fakultas Farmasi Universitas Andalas 2013

Andriol merupakan merek dagang dari obat yang mengandung bahan aktif Testosteron undekanoat dari pabrik Organon sebagai terapi pengganti testosteron pada kelainan hipogonadal pria primer atau sekunder,

Nama Generik
Testosteron undekanoat, merupakan hormon androgen dalam bentuk ester alifatik, pembentukan ester ini bertujuan untuk menghindari penguraian dalam lambung dan seperti halnya pada antibiotik kloramfenikol yang dibuat menjadi kloramfenikol stearat atau kloramfenikol palmitat, bentuk ester lain dari testosteron adalah metyl testosteron tapi karena sangat memperberat kerja hati maka dibuat lah ester lain yaitu testosteron undekanoat

Testosteron undekanoat dihasilkan melalui esterifikasi testosteron alami pada posisi 17. Testosteron undekanoat merupakan steroid dengan 19 atom karbon dengan rumus kimia C19H28O3 serta nama kimianya adalah 17 betahydroxyandrost-4-en-3-one. Bentuk aktif testosteron dihasilkan dari hidrolisis esternya

Rumus bangun testosteron undekanoat

Testosteron adalah hormon endogen yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal organ seks pria dan karakteristik sekunder pria. Pada orang dewasa testosteron berfungsi untuk mempertahankan libido

Kelompok Hormon
Merupakan hormon yang termasuk dalam kelompok hormon steroid, dan dimana mengandung kerangka karbon berupa empat cincin yang disebut steran, dan termasuk bagian dari Hormon kelamin pria (androgen) .
17

C
1 10 14

A
4

B
6

Steran skeleton

Disamping androgen terdapat juga prekursor adnrogen yang disebut juga proandrogen, Androgen dan proandrogen disintesis oleh testis. Testosteron merupakan androgen utama yang disekresi oleh testis pada pria. Bahan dasar biosintesis testosteron adalah kolesterol.

Bila terjadi gangguan produksi testosteron dalam testis maka testosteron yang dihasilkan dari konversi proandrogen korteks adrenal tidak cukup untuk mempertahankan fungsi reproduksi laki laki, maka oleh sebab itu maka diperlukan testosteron dari luar untuk mencukupi testosteron dalam tubuh agar dapat melakukan reproduksi laki-laki.

Beberapa modifikasi kimiawi telah dilakukan dengan terhadap molekul androgen dengan tujuan memperlambat proses katabolisme dan memperkuat potensi androgenik. Modifikasi yang dimanfaatkan dalam klinik ialah esterifikasi gugus 17hidroksil dengan asam karboksilat. Hasilnya adalah hormon yang bersifat kurang polar sehingga lebih larut dalam lemak dan digunakan sebagai sediaan dalam bentuk suntikan dalam pelarut lemak.

Makin panjang cincin Carbon esternya makin larut zat dalam lemak dan makin panjang masa kerjanya. Ester ini terhidrolisis dan menghasilkan hormon aktif. Kebanyakan bentuk ester harus diberikan secara suntikan kecuali metonolon asetat dan testosteron undekanoat yang dapar diberikan secara oral.

Analog
Testosteron undekanoat merupakan analog testosteron dimana pada penelitian 40 mg testosreon undekanoat akan menghasilkan 25 mg testosteron dalam sirkulasi darah. Sebelum berikatan dengan reseptornya dia harus direduksi menjadi dyhidrotestosteron(DHT)

Mekanisme kerja
Testosteron dalam bentuk ester yaitu testosteron undekanoat diubah menjadi testosteron dalam tubuh , testosteron bebas dari plasma masuk ke sel target dengan cara difusi . Tergantung jaringan dan fungsi sel yang dimasukinya testosteron dapat bekerja langsung sebagai androgen atau direduksi terlebih dahulu menjadi dihidrotestosteron(DHT) yang akan berikatan dengan reseptor androgen yang sama tapi dengan afinitas yang lebih tinggi

Efek Farmakologi
Efeknya mirip dengan testosteron endogen pada respon fisiologisnya. Terhadap testis berefek langsung . Dosis rendah menyebabkan atrofi testis dan penurunan fungsi testis karena menghambat sekresi gonadotropin sehingga tidak diproduksi testosteron endogen. Sementara kadarnya tidak cukup dalan testis untuk mempertahankan fungsi testis sehingga spermatogenesis dihambat.

Dosis besar tidak menyebabkan atrofi maupun penurunan fungsi testis, karena kadar testosteron eksogen cukup besar untuk menunjang kebutuhan testis meskipun sekeresi gonadotropin dan androgen eksogen dihambat.

Efek anabolik pada pemberian androgen terlihat jelas pada hipogonadisme, pada perempuan dan anak laki-laki pada masa pubertas. Pemberian androgen melebihi kebutuhan fisiologis tidak menambah pertumbuhan otot, karena itu pemberian androgen dengan tujuan memperbesar pertukbuhan otot tidak rasional karena lebih beresiko daripada bermanfaat

Pemberian androgen pada masa anak dan remaja merangsang penutupan efipise secara prematur sehingga individu menjadi pendek. Pemberian androgen pada perempuan yang fungsi hormonalnya normal akan menimbulkan perubahan seperti yang terlihat pada anak laki laki masa pubertas

Karena testosteron dalam sirkulasi dapat diubah menjadi 5-- dihidrotetosteron dan estradiol, maka efek androgen dapat tampak sebagai efek testosteron , dihidrotestosteron dan estradiol. Pemberian androgen pada laki laki bila jumlahnya melebihi kemampuan hepat untuk memetabolismenya maka sebagian akan diubah menjadi estadio sehinggi timbul ginekomastia

Kegunaan klinis (Indikasi)

Terapi untuk menggantikan testosteron pada pria dengan gangguan hipogonodal primer atau sekunder seperti setelah kastrasi atau pengebirian, eunokhoidisme, hipopituitariisme, impotensi endokrin, gejala-gejala klimakterium pada pria seperti penurunan libido & penurunan aktifitas mental dan fisik, infertilitas tipe tertentu akibat gangguan spermatogenesis Osteoporosis akibat defisiensi androgen

Kontra indikasi
Karsinoma prostat atau payudara Wanita yang sedang hamil atau yang akan hamil Gangguan ginjal Allergi terhadap testosteron undekanaot

dosis dan cara pakai

Dosis awal : 120 mg-160mg selama 2-3 minggu Dosis pemeliharaan : 40-120 mg sehari Harus diminum setelah makan, bila perlu dengan sedikit air tanpa dikunyah

bentuk sediaan
Bentuk sediaannya adalah kapsul yang mengandung minyak jarak , propilene glycol laurate (E477), glycerin, Sunset Yellow (E110, FD&C Yellow ) fsm gelatin

Efek yang tidak diinginkan

Retensi cairan & elektrolit, priapisme, tanda tanda perangsangan seksual yang berlebihan , oligospermia, penurnan volume ejakulasi Pada anak laki-laki yang belum puber : pertumbuhan seksual sebelum waktunya, penutupan epifisial dini, peningkatan frekuensi ereksi, pembesaran zakar

Efek Samping

Meningkatakan antigen prostat spesisfik Pembesaran prostat (hiperplasia ) Peningkatan sel darah merah, (hematokrit dan hemoglobin) Jerawat Perubahan mood, depresi Gangguan tidur yang disebabkan masalah pernapasan Kelakuan menjadi agressif Peningkatan tekanan darah Berat badan bertambah Sakit kepala , pusing Rambut rontok dan kebotakan

Farmakokinetik serta keistimewaan dari sediaan yang dimaksud

Efek farmakokinetik Pada administrasi oral Andriol Testocaps, bagian penting

Absorbsi
Pada pemberian oral Andriol Testocaps, bagian penting dari senywa aktif yaitu Testosteron Undekanoat di absorbsi dengan bantuan pelarut lipofilik dari usus masuk kedalam sistem limfatik, sebagian diinaktivasi di first pass effect di hati, testosteron harus digunakan ketika makan agar terjamin absorpsinya

Distribusi
Dari sistem limfa testosteron undekanoat dibebaslam ke plasma Pada pemberian tunggal 80 -160 mg Andriol Testocaps secara klinis menunjukkan peningkatan signifikan total plasma testosteron dengan peaks-level mendekati 40 nmol/L (Cmax) dalam waktu 4-5 jam (tmax) setelah pemberian. Level testostoren plasma tetap tinggi dalam waktu sekitar 8 jam. Testosteron dan testosteron undekanoat menunjukkan lebih dari 97 % ikatan tak spesifik pada plasma protein, dan hormon seks berikatan dengan globulin pada test secara in vitro

Biotransformasi
Dalam plasma dan jaringan testosteron undekanoat terhidolis menghasilkan androgen testosteron pria alami. Testosteron lebih lanjut di metabolisme menjadi dihidrotestosteron dan estradiol

Eliminasi
Testosteron , estradiol dan dihidrotestosteron di metabolisme melalui jalur normal. Ekresi sebagian besar melalui urine sebagai konjugat etiocholanolone dan androsterone.

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. ISO volume 47. Jakarta : PT ISFI Penerbitan\ FKUI . 2011. Farmakologi dan Terapi Ed.5 Jakarta : Badan Penerbit FKUI Nogrady, Thomas.1992. Kimia Medisinal Pendekatan secara Biokimia. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai