Anda di halaman 1dari 15

MODUL

BIOPSIKOSOSIOKULTURAL 1:

TUGAS MIND MAP


Oleh:
KELOMPOK 1

Rika Susanti
Yurike Hanaka
Glory Clementine

PRODI SPESIALIS KKLP -1 SEPTEMBER 2023


Identitas Pasien

An SC,7 Jl.Bahari Betawi


SDN
Tahun ,Pere I, Jakarta
kelas 1 Islam Makasar Pelajar
mpuan Selatan ,Afrika
DESKRIPSI KASUS

An SC usia 7 tahun, perempuan dengan diagnosis klinis Diabetes


Melitus Tipe I dengan gula darah tidak terkontrol.
Riwayat Dahulu: Pasien terdiagnosis DM tipe 1 sejak usia 4
tahun. Awalnya pasien mengeluh sering BAK, tubuhnya kurus,
demam terus menerus, namun di lab darah rutin dalam batas
normal, urin sering disemuti.
Suatu waktu pasien tiba-tiba lemas dan untuk bangun tidur pun
sulit dan cenderung tidur, lalu pasien dibawa ke klinik dan di cek
GDS hasilnya 560, lalu ibu pasien membawa pasien ke RS
Fatmawati. Saat di periksa di RS Fatmawati GDS 990 dan keton +
+, dan HbA1C 13. Saat itulah pasien didiagnosis KAD pada DM
tipe I. Pasien kemudian rutin berobat di RS Fatmawati dan RSUD
Kebayoran Baru.
Ayah dan ibu kandung pasien bercerai sejak pasien masih
berusia usia 3 bulan di dalam kandungan. Awalnya Pasien
diasuh oleh orang tua ibunya dan seorang ART. Ibu pasien
adalah orang Indonesia, wanita karir yang bekerja sebagai
pramugari dan ayah pasien orang asing (Afrika) yang tinggal
di Canada. Pasien kurang kasih sayang kedua orang tuanya.
Dari pasien lahir sampai usia 4 tahun pasien jarang bertemu
ibunya karena ibunya sibuk bekerja.
Saat pasien terdiagnosa DM Tipe 1, awalnya os sering
merasa marah karena setiap hari harus disuntik insulin. Dan
suka marah keibunya dan mengatakan ibunya jahat. Awal-
awalnya ibu pasien tidak rutin menyuntikan insulin
dikarenakan pasien mengamuk dan marah. Untuk pola
makan pun tidak dijaga. Nenek pasien terlalu sayang dengan
cucunya dan selalu memberi makanan keiginan pasien tanpa
memikirkan pasien menderita DM tipe I,
Setelah 1 tahun pasien menderita DM dan sering keluar masuk
RS untuk dirawat akhirnya ibu pasien berhenti bekerja dan
fokus untuk menjagai dan mengurus anaknya. Berbulan-bulan
ibu pasien mengedukasi anaknya untuk menjaga pola makan
dan edukasi agar pasien mau disuntik insulin.
Sekarang: Semenjak pasien diasuh oleh ibunya langsung,
untuk pola makan selalu dijaga dan gula darah terkontrol. Saat
pasien berusia 5 tahun ia mendapatkan seorang ayah tiri yang
sangat baik kepadanya. Saat ini ayah tiri dan ibu kandungnya
yang merawat pasien. Perhatian orang tua yang lebih ke pasien
membuat pasien merasa memiliki kedua orang tua yang utuh.
Pasien saat usia 5 tahun bersekolah TK, namun ibu pasien
mengatakan dalam beberapa bulan pasien bisa 4x ganti
sekolah. Pasien di bully oleh teman-temannya di sekolah
karena memiliki kulit hitam dan berambut keriting. Pasien
merasa sendirian dan kesepian saat sekolah. Os jarang masuk
sekolah dan suka bolos karena merasa lingkungan sekolahnya
tidak baik. Pasien juga sulit dalam menggunakan Bahasa
Indonesia, yang membuat temannya tidak mengerti Bahasa
yang dia gunakan.
Di lingkungan rumah pasien suka di bully tetangganya karena
perbedaan warna kulit dan rambut. Pasien suka diejek sebagai
negro dan ditertawakan oleh teman-temannya.
 Sekarang: Saat usia 7 tahun pasien bersekolah di SDN salah satu di
Jakarta Selatan. Di sekolah pasien tetap di bully karena perbedaan
warna kulit dan rambut. Pasien juga tidak punya teman. Karena
keterbatasan Bahasa Indonesia pasien membuat teman-temannya
enggan berteman dengannya. Akhirnya pasien sering mentraktir teman-
temannya makan dikantin agar temannya mau berteman dengannya.
Pasien jadi sering dimanfaatkan oleh teman-temannya karena suka
mentraktir. Pola makan pasien menjadi berantakan, pasien jadi tidak
menjaga makanan dan sering makan makanan manis.
Biasanya anaknya jika pulang sekolah selalu sedih, marah
dan kesel dengan teman-temannya yang selalu mengejek dia
negro. Saat ini sembari menunggu visa pasien selesai, os
disekolahkan privat dirumah. Ibu pasien mengatakan selama
di sekolah privat pasien merasa lebih nyaman, merasa
diperhatikan dengan gurunya, dan sudah banyak perubahan
dalam hidup pasien.
Ayah tiri pasien saat ini sedang kuliah S2 di Malaysia dan
pasien akan melanjutkan sekolah di luar negeri mengingat
kalau di Indonesia pasien sering di-bully.
DIAGNOSIS KLINIS

Anak perempuan berusia 7 tahun dengan


Diabetes Melitus Tipe I; gula darah tidak
terkontrol
Penurunan BB
Mual dan
muntah
GDS naik
Lemas Hiperglikemia

Poliuria Anak SC, 7


tahun,Perempuan
dengan Diabetes
Melitus Tipe I tidak HbA1c
Ketoasidosis terkontrol

Pengobatan
Insulin
Pola Makan
Ketonuria Harus suntik
insulin seumur
hidup

MIND MAP BIOLOGIS


MIND MAP PSIKOLOGIS

Merasa
Cemas
kesepian
Stress

Anak SC, 7
tahun,Perempuan Kurang kasih
dengan Diabetes sayang ortu
Melitus Tipe I tidak
Sering terkontrol
ditinggal
ibunya
MIND MAP SOSIO, BUDAYA, SPIRITUAL

Perbedaan
ras/suku bangsa
Kesulitan
berbahasa
Anak SC, 7 Indonesia
Gaya hidup suka
tahun,Perempuan
makan manis
dengan Diabetes
(kebiasaan makan
Melitus Tipe I tidak
manis)
terkontrol
Diskriminasi
karena faktor
fisik
Stres, sedih,
marah
Sering mentraktir
agar bisa
mendapatkan Sering di
teman bully
MIND MAP FAKTOR KELUARGA

Orang tua kurang


menjelaskan Solusi ortu untuk
Sering ditinggal berulang kali
kepada pihak
sekolah mengenai ibunya mengarahkan
penyakit anaknya ganti sekolah

Perbedaan Kasih sayang


Anak SC, 7
bahasa yang tahun,Perempuan
neneknya
digunakan oleh dengan Diabetes memberikan
ortu Melitus Tipe I tidak makanan manis
terkontrol

Ibu pasien tidak Orangtua


rutin bercerai
menyuntikkan
insulin saat awal
Kurang kasih
Pola makan
sayang dari ayah
keluarga
kandung
Foto pasien dan keluarganya

Anda mungkin juga menyukai