Anda di halaman 1dari 12

HAK DAN

KEWAJIBAN WN
DALAM NILAI
PRAKSIS
PANCASILA
MAKNA NILAI PRAKSIS

 Nilai praksis adalah konsep yang mengacu pada manfaat atau kegunaan suatu
pengetahuan, tindakan, atau keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks
ini, "nilai" mengacu pada sejauh mana suatu hal bermanfaat atau relevan dalam
situasi nyata atau praktis.
 Misalnya, jika Anda belajar matematika dan kemudian dapat menggunakan
pengetahuan tersebut untuk menghitung biaya belanjaan Anda di toko atau untuk
merancang proyek bangunan, maka pengetahuan matematika tersebut memiliki nilai
praksis dalam kehidupan sehari-hari Anda.
 Dengan kata lain, nilai praksis mengukur sejauh mana suatu pengetahuan atau
keterampilan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, atau
meningkatkan kualitas hidup dalam situasi dunia nyata.
Contoh,
jika seseorang memutuskan untuk membantu tetangga mereka yang sakit dengan
membelikan mereka obat-obatan,
nilai praksis dari tindakan ini adalah membantu meningkatkan kesejahteraan
tetangga tersebut. Dengan melakukan tindakan ini, seseorang dapat merasakan nilai
positif dalam membantu orang lain, merasa baik tentang diri mereka sendiri, dan
membangun hubungan yang lebih baik dengan tetangga mereka.
Jadi, nilai praksis adalah tentang memahami manfaat nyata atau dampak
positif yang diperoleh dari tindakan atau perilaku kita dalam kehidupan
sehari-hari. Ini membantu kita untuk membuat pilihan yang lebih baik
dan berkontribusi pada kesejahteraan diri sendiri dan orang lain
NILAI PRAKSIS PANCASILA

ialah nilai instrumental Pancasila dalam penerapan praktik nyata


dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam kehidupan
suatu bangsa, masyarakat, agama, dan negara.
Atau dengan kata lain nilai praksis adalah realisasi peraturan
perundang-undangan dalam kehidupan sehari hari
Nilai Dasar Nilai Instrumen Nilai Praksis
Nilai ketuhanan Yang Pasal 29 Ayat 1 & 2  Beribadah
Maha Esa Pasal 28E  Bertaqwa
Mengandung arti UU no.12tahun 2005  Beriman kepada
adanya pengakuan dan (ratifikasi ICCR pasal Tuhan,
18 )
keyakinan bangsa  Toleransi antar umat
terhadap adanya beragama
Tuhan sebagai Tidak mencela agama
pancipta alam semesta lain
NILAI PRAKSIS

Dapat berubah seiring perkembangan zaman dan membaik


(refolusi) sesuai dengan perubahan zaman, ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta aspirasi masyarakat.
 Prosedur perbaikan dalam kebijakana Pancasila disebut
penyesuaian.
 HWN dan KWN dalam nilai praksis terlaksana bila nilai dasar
dan nilai Instrumen Pancasila terlaksana dalam kehidupan
sehari. Untuk mewujutkannya warga negara harus memiliki
sikap positif pada nilai praksis tersebut

NILAI PRAKSIS DALAM SILA PANCASILA
PRILAKU YANG MENCERMINKAN SILA 1

 Mengembangkan perilaku saling menghormati kebebasan menjalankan


ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak melaksanakan penistaan dari suatu agama ,tidak melaksanakan
pembakaran rumah rumah ibadah.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan akidah
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Tidak memaksakan suatu agama dan akidah terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
SILA KE - 2

 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap insan tanpa
membedakan.SARA,status sosial
 Mengakui dan memperlakukan insan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan perilaku saling menyayangi sesama manusia.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Gemar melaksanakan kegiatan kemanusiaan, seperti program kegiatan
bakti sosial, mempersembahkan menolongan kepada panti panti asuhan
sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.
a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara .

c. Cinta tanah air dan bangsa.

d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka


Tunggal Ika
SILA KE - 4

a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.


c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.
e. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
SILA KE 5

a. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.


b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.
e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah.
f. Rela bekerja keras.
g. Menghargai hasil karya orang lain

Anda mungkin juga menyukai