Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS KONFLIK ANTAR

BUDAYA

Dr. Mustaqim Pabbajah, MA


Universitas Teknologi Yogyakarta
Click to add title
KONFLIK ANTAR BUDAYA

Konflik antar budaya dapat terjadi karena perbedaan dalam nilai-nilai,


kepercayaan, adat istiadat, dan cara pandang yang berbeda

Pada tahun 2019, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi
peralatan olahraga mengeluarkan iklan yang menampilkan seorang atlet Afrika
Amerika yang memegang kepala seorang atlet Asia dan mengatakan, " Don't let
anyone hold you back" ("Jangan biarkan siapa pun menahanmu"). Iklan ini
menuai kontroversi di Asia karena dianggap sebagai tindakan yang tidak
menghormati dan merendahkan orang Asia. Banyak orang Asia menganggap
tindakan itu
sebagai bentuk pelecehan budaya dan rasis.
PROSES KONFLIK ANTAR-BUDAYA TERJADI...

Konflik antar budaya terjadi ketika dua atau lebih budaya


memiliki perbedaan yang signifikan dalam nilai-nilai,
keyakinan, dan praktik sosial mereka, yang dapat
menyebabkan ketegangan atau ketidaksepakatan antara
mereka.
Konflik budaya dapat terjadi dalam berbagai situasi, mulai
dari konflik antara individu hingga konflik antara kelompok
atau negara.
KASUS-KASUS KONFLIK ANTAR-BUDAYA

 Konflik antara Timur dan Barat: Konflik ini sering kali terjadi karena perbedaan
dalam keyakinan, nilai, dan norma. Misalnya, konflik antara negara-negara Arab
dan negara-negara Barat yang sering kali berkaitan dengan agama dan kebijakan
luar negeri.
 Konflik antara pribumi dan pendatang: Konflik ini terjadi ketika pendatang
datang ke wilayah pribumi dan tidak menghormati adat istiadat serta tradisi lokal.
Contohnya adalah konflik antara pendatang Amerika dengan penduduk asli
Amerika atau konflik antara kolonis dengan penduduk asli di daerah jajahan.
 Konflik antara etnis: Konflik antara etnis dapat terjadi ketika dua kelompok yang
berbeda budaya saling bersaing atau saling mengancam keberadaan satu sama
lain. Contohnya adalah konflik antara suku Hutu dan Tutsi di Rwanda pada tahun
1994.
 Konflik antara generasi: Konflik antara generasi dapat terjadi ketika generasi yang
lebih tua mempertahankan nilai-nilai dan tradisi lama sedangkan generasi yang
lebih muda ingin mengadopsi nilai-nilai dan tradisi yang baru.
FAKTOR KONFLIK ANTAR-BUDAYA

 Perbedaan nilai dan keyakinan: Setiap budaya memiliki nilai dan keyakinan yang berbeda-
beda. Perbedaan ini dapat memicu konflik antar budaya ketika satu budaya merasa nilai
dan keyakinannya dilanggar oleh budaya lain.
 Perbedaan bahasa dan komunikasi: Bahasa adalah sarana komunikasi yang sangat
penting dalam budaya. Perbedaan bahasa dapat memicu kesalahpahaman dan konflik
antar budaya ketika satu budaya tidak memahami bahasa atau cara berkomunikasi dari
budaya lain.
 Perbedaan adat istiadat: Setiap budaya memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Perbe
daan ini dapat menimbulkan konflik antar budaya ketika satu budaya tidak menghormati
atau melanggar adat istiadat dari budaya lain.
 Perbedaan ekonomi dan sosial: Perbedaan ekonomi dan sosial dapat menciptakan
ketidaksetaraan antar budaya. Ketidaksetaraan ini dapat memicu konflik antar budaya
ketika satu budaya merasa terpinggirkan atau diperlakukan secara tidak adil oleh budaya
lain.
 Perbedaan politik: Perbedaan politik dapat memicu konflik antar budaya ketika satu
budaya merasa bahwa kepentingannya tidak diakui atau dihormati oleh budaya lain yang
memiliki pandangan politik yang berbeda.
IMPLIKASI KONFLIK ANTAR-BUDAYA

 Ketidakmengertian dan Kebingungan: Konflik antar budaya dapat memperparah ketidak-


mengertian antara kelompok budaya yang berbeda, dan menyebabkan kebingungan dalam
memahami norma dan nilai-nilai yang berlaku di masing-masing budaya. Hal ini dapat
menyebabkan kesalahpahaman, stereotip, dan prasangka negatif.
 Diskriminasi dan Marginalisasi: Konflik antar budaya dapat menyebabkan diskriminasi dan
marginalisasi terhadap kelompok budaya yang berbeda. Hal ini dapat terjadi ketika satu kelompok
budaya dianggap lebih superior daripada yang lain, dan mengakibatkan perlakuan yang tidak adil
dan tidak setara.
 Konflik Sosial dan Kekerasan: Konflik antar budaya dapat memunculkan konflik sosial dan
kekerasan antara kelompok budaya yang berbeda. Hal ini terjadi ketika konflik tidak dapat
dipecahkan dengan cara yang damai, dan memunculkan tindakan agresif dan kekerasan.
 Pengurangan Kesejahteraan: Konflik antar budaya dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat
dan individu yang terlibat di dalamnya. Hal ini terjadi ketika konflik menyebabkan kerusakan fisik
atau ekonomi, atau mempengaruhi kesehatan mental dan emosional individu.
 Gangguan Pembangunan: Konflik antar budaya dapat mengganggu pembangunan masyarakat
dan negara. Hal ini terjadi ketika konflik menyebabkan kerusakan fisik atau ekonomi yang besar,
atau ketika konflik menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial yang menghambat kemajuan
pembangunan.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN....???

Penting untuk diingat bahwa konflik budaya tidak selalu


bersifat negatif, karena dapat memicu dialog dan
pemahaman yang lebih baik antara budaya yang
berbeda.
Namun, jika tidak ditangani dengan bijak, konflik budaya
dapat menyebabkan diskriminasi, kekerasan, dan
konsekuensi negatif lainnya. Oleh karena itu, penting
untuk mempromosikan toleransi, dialog, dan pemahaman
antara
budaya yang berbeda, serta menghindari stereotip dan
prasangka yang merugikan.
Dalam hal ini, penting bagi masyarakat
untuk memperkuat dialog antarbudaya dan
saling menghormati.
Hal ini dapat meminimalkan
ketidakmengertian, prasangka, dan diskriminasi,
serta mempromosikan perdamaian dan
keharmonisan antara kelompok budaya yang
berbeda.
UNITY IN DIVERSITY....

Anda mungkin juga menyukai