Adapun jenis satu ini, yaitu teknik yang satu subjek memberikan banyak referensi, namun pihak peneliti
hanya mengambil satu subjek yang akan dimintai pengambilan data sebagai data referensi. Biasanya
untuk pengambilan subjek ini tergantung pada sifat studi penelitian.
Karakteristik Snowball Sampling
● Populasi atau sampel dipilih berdasar kriteria (tidak secara acak)
Teknik snowball sampling adalah jenis pengambilan sampel non-probabilitas. Hal ini karena
populasi dan sampel yang akan digunakan sebagai subjek penelitian tidak dipilih secara acak, dan
tidak setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dupilih sebagai sampel.
Sampel awal dipilih dan kemudian diminta untuk merekomendasikan orang lain untuk dijadikan
sampel berikutnya
• Efektif untuk studi populasi yang sulit dijangkau
Teknik snowball sampling sering digunakan dalam penelitian social ketika populasi yang diteliti
tersembunyi atau sulit dijangkau
Proses ini berlanjut sampai peneliti memiliki semua wawancara yang dia butuhkan atau
sampai semua kontak telah habis. Banyak waktu sering dibutuhkan untuk studi yang
mengandalkan pengambilan sampel bola salju.
Contoh 2
Seorang ketua OSIS di SMA Bhakti Mulia akan merekrut anggota kepengurusan OSIS untuk tahun
ajaran 2016/2017 dengan berbagai pelatihan khusus yaitu LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS).
Setelah terbentuk kepengurusan OSIS untuk tahun ajaran 2016/2017, maka seorang ketua OSIS ingin
meneliti cara anggota barunya untuk mengetahui visi dan misi mereka masing-masing untuk kemajuan
sekolah.
Dari beberapa contoh yang telah dipaparkan, dapatlah dikatakan bahwa ciri sampel yang
digunakan dalam Teknik pengumpulan data ini bisa dimulai dari yang terkecil kemudian
menjadi sampel yang lebih besar. Teknik pengambilan sampel ini juga pada umumnya
digunakan pada orang-orang yang keanggotaannya dalam kelompok tertentu dan tidak banyak
diketahui, seperti data pengguna narkoba, imigran tanpa data, dan sebagainya.
KESIMPULAN
Snowball sampling adalah alat yang berguna dalam penelitian sosial, terutama ketika
tujuannya adalah mendapatkan akses ke kelompok atau populasi yang sulit dijangkau.
Namun, peneliti harus berhati-hati dalam menghadapi potensi bias, mengelola ukuran
sampel, dan membangun hubungan yang baik dengan partisipan awal. Metode ini
sesuai dengan situasi penelitian tertentu, tetapi tidak selalu menjadi pilihan yang tepat
dalam semua konteks penelitian.