Anda di halaman 1dari 25

KESELAMATAN DAN

Penanganan Tumpahan
KESEHATAN Oli
KERJA-K3
Dasar Hukum

Undang - Undang Republik Indonesia No.


32 Tahun 2009
“Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup”
Pejelasan

Pasal 59
 Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkannya.
 Dalam hal B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) telah kedaluwarsa, pengelolaannya
mengikuti ketentuan pengelolaan limbah B3.
 Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah B3, pengelolaannya
diserahkan kepada pihak lain.
 Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya.
 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib mencantumkan persyaratan lingkungan hidup yang
harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi pengelola limbah B3 dalam izin.
 Keputusan pemberian izin wajib diumumkan.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Ketentuan Pidana
Pasal 98

• Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya
baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan
paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

• Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka dan/atau
bahaya kesehatan manusia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).

• Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka berat atau
mati, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling sedikit Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling
banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
Ketentuan Pidana

Pasal 103

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan


pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Pencemaran Lingkungan Limbah Industri
Pencemaran Lingkungan Limbah Industri
Sumber Pencemaran Lingkungan

Rumah Tangga Industri

Sampah, cairan limbah MCK, minyak, limbah B3 Oli, tumpahan minyak, logam berat
Sumber Pencemaran Lingkungan

Pertanian Penebangan Hutan

Pestisida, pupuk anorganik Ilegal logging


Dampak Pencemaran Lingkungan

 Pencemaran secara fisik yaitu


mengakibatkan naiknya temperature
air sehingga menggangu ekosistem
perairan
Dampak Pencemaran Lingkungan

 Pencemaran secara kimiawi


misalnya oleh mercuri/air raksa
menyebabkan kerusakan sel

 Pencemaran secara biologi


misalnya oleh bakteripatogen
menyebabkan penyakit pencernaan
dan penyakit kulit
Upaya PenanggulanganPencemaran Lingkungan

 Upaya Industri
• Penanganan Limbah B3
• Membuat IPAL
• Pelaporan B3 secara baik

 Upaya Pemerintah
• AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan)
• Pemeriksaan
• Penindakan
Tips Membersihkan Tumpahan Oli
Oil Spill Absorbent Pad

Devall Oil Absorbent Pad


Penyerap jenis ini berbentuk lembaran berukuran 40 x 50 cm kapasitas
penyerapannya bisa sampai 0,5 kg/lembar.

Selain ramah lingkungan, oil spill absorbent pad juga tidak


meningggalkan residu terutama pada proses pembersihan sehingga
lebih bersih dan tidak merusak peralatan/mesin.
Oil Spill Absorbent Pillow

Sama seperti namanya, oil spill absorbent ini berbentuk


seperti bantal, karena bentuknya yang lebih tebal maka
kapasitas penyerapan nya pun juga lebih besar hingga 4
liter cairan hidrokarbon (minyak).
Oil Spill Absorbent Sock

Penyerap jenis ini mempunyai fungsi yang sama


seperti Pad dan Pillow namun mempunyai bentuk yang unik berbentuk
panjang dan lonjong.

Oil Spill Absorbent Sock ini cara penggunaannya adalah dengan


meletakkannya di sekitar area tumpahan sehingga cairan tidak semakin
meluas.
Oil Spill Absorbent yang disebutkan di atas ketiganya terbuat dari material yang
bersifat hydrophobic.

Hydrophobic disini artinya bahan yang anti air atau menolak air.

Sehingga Oil Spill Absorbent memungkinkan untuk digunakan di air karena hanya
minyak/oli yang terserap.
1. Isolasi Area Tumpahan Oli

Segera dilakukan isolasi area tumpahan oli agar


tidak karyawan / orang lain yang masuk ke area
tumpahan oli tersebut.
2. Serap Oli

Segera gunakan benda apapun untuk menyerap oli


(kain majun, kain pel).
Agar lebih ekonomis, tumpahan oli bisa diserap pakai
pasir, abu, tanah lempung, atau produk
penyerap oli.
Tekan-tekan bahan penyerap oli itu, jangan dilap
karena dapat membuat noda oli justru semakin
meyebar.
Tunggu hingga beberapa jam.
3. Kumpulkan Bahan Penyerap

Setelah itu, bahan penyerap yang digunakan untuk


menghilangkan cairan oli tadi dikumpulkan dan
dimasukan kedalam plastic lalu disimpan didalam
ruang B3.

Kalau pakai pasir, segera disapu dan masukkan ke


dalam kantong plastic lalu disimpan didalam ruang B3.

Oli yang dikumpulkan dimasukan didalam kantong


plastic lalu dimasukan kedalam drum oli B3 dan
disimpan di ruang B3.
4. Semprotkan Detergent dan Air Panas

Setelah semua bahan penyerap didikumpulkan, maka


langkah selanjutnya adalah menyemprotkan air
sabun detergent ke atas lantai yang ada tumpahan oli
tadi.
5. Sikat

Bagian ini adalah yang paling membutuhkan usaha yang


besar.
Gunakan sikat yang kaku hingga sabun mengeluarkan
banyak busa.
Namun perlu diingat, kalau oli tumpah ke permukaan
beton, maka jangan pakai sikat kawat karena materialnya
yang terlalu keras bisa merusak permukaan.
6. Serap/Vacum
Setelah disikat, tunggulah hingga sekira 10 hingga 60
menit.
Setelah itu, serap kembali dengan pasir atau busa / gunakan
mesin vacum cleaner untuk mengangkat air sabun
detergent.
Bekas air sabun detergent didalam mesin vacuum
cleaner dikeluarkan dan dimasukan kedalam kantong
plastic dan disimpan didalam ruang B3.
Bila masih sulit diangkat, encerkan kembali dengan air
hangat atau panas.
Perlu diingat, jangan sampai air ini mengalir ke tanah/
mengalir kedalam saluran air karena ini adalah limbah B3.
Ulangi

Jika hingga tahap ke lima masih ada bercak oli,


maka ulangi kembali tahap 1-5 dua atau tiga kali.
Jika memang masih terlihat nodanya, maka
bersihkan dengan produk khusus yang mengandung
alkalin.
Bahan ini bisa didapat di toko material.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai