Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMUASI


BAHASA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA
KALITENGAH MRANGGEN

OLEH :
MELINIA DINA SAFITRI
NIM : 18.1.1336

PRODI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stimulasi adalah perangsangan dan latihan terhadap kepandaian anak yang
datangnya dari lingkungan luar anak. Stimulasi dapat dilakukan orang tua
anak, anggota keluarga atau orang dewasa lain di sekeliling anak. (Marmi
dan Rahardjo, 2012).
Menurut Hurlock (2011), perkembangan bicara sangat rumit karena
adanya kenyataan bahwa bicara menyangkut pemahaman terhadap
apa yang dikatakan orang lain dan kemampuan berbicara dalam cara
yang dapat dipahami orang lain, mau tidak mau terdapat banyak
bahaya dalam bidang perkembangan ini. Apa bila bahaya tersebut
tidak dapat diketahui dan dicegah atau diperkecil, kemampuan anak
berbicara tidak akan berkembang dengan baik. Maka dalam hal ini
yang paling berperan adalah orang tua.
Interaksi orang tua dan anak yang positif serta pemberian stimulasi dini sangat
efektif dalam meningkatkan perkembangan pada anak (Christiari, et al.2013).
Pemberian stimulasi akan efektif bila memperhatikan kebutuhan anak sesuai usia
tahapan perkembangannya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Suryani menunjukkan bahwa anak yang
mendapatkan stimulasi akan mencapai perkembangan lebih baik dari pada yang
tidak mendapatkan stimulasi dini (Suryani, et.al, 2013). Salah satu gangguan dalam
perkembangan anak akibat dari kurangnya stimulasi dini adalah gangguan
berbicara dan berbahasa (Kemenkes RI, 2013).
Fauziana (2018) juga me1alukan penelitian yang serupa pada 60 ibu dan anak usia 1-3
tahun di Kelurahan Sangkrah Surakarta. Pada penelitiannya menunjukkan hasil yang sama
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi verbal
dengan perilaku membacakan cerita pada anak di Dusun Petet Desa Tuntang Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang, diperoleh hasil dimana ibu yang memiliki tingkat
pengetahuan stimulasi verbal yang tinggi mempunyai perilaku membacakan cerita yang
baik.
Berdasarkan data awal diperoleh, Di Desa Kalitengah Mranggen pada tahun 2021
mempunyai 121 anak usia 1-3 tahun. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada
10 orang ibu-ibu, ada 80% ibu yang pengetahuan stimulasi bahasa masih kurang dan 20%
usia prasekolah masih mengalami keterlambatan dan perkembangan dalam berbahasa
( Data kelurahan kalitengah 2021).
Berdasarkan uraian serta data di atas terdapat masalah pengetahuan ibu tentang
stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa anak usia 0-3 tahun sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Pengetahuan Orang Tua
Tentang Stimulasi Bahasa Dengan Perkembangan Bahasa Usia 1-3 tahun Di
Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak” .
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian serta data pada latar belakang yang telah


disusun diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelilitian
sebagai berikut : “Adakah Hubungan Pengetahuan Orang Tua
Tentang Stimulasi Bahasa Dengan Perkembangan Bahasa Usia
Prasekolah?”
TUJUAN
1, Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Bahasa Dengan
Perkembangan Bahasa Usia 0-3 tahun Di kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak
2. Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi Karakteristik Responden
• Mengidentifikasi Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Bahasa Dengan Perkembangan Bahasa
Usia 1-3 tahun di Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
• Mengidentifikasi Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 1-3 tahun di Kelurahan Kalitengah
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
• Menganalisis Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi bahasa Dengan
Perkembangan Bahasa Usia Usia 1-3 tahun di Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak.
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian
• Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi crossectional maupun analitik.
• Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah studi crossectional
yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran dan observasi
data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2013).
SAMPEL PENELITIAN
Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karaktristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010). Penelitian yang terdapat dalam
penelitian ini adalah Orang Tua yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Populasi balita mencapai 121 jiwa pada April 2021.
Sampel peneliti
Sampel penelitian merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel peneliti merupakan bagian
dalam populasi yakni orang tua yang memiliki anak usia yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2012).
Yang masuk dalam kriteria inklusi adalah:
• Orang tua bersedia menjadi responden
• Orang tua yang memiliki anak dengan usia 1-3 tahun
• Tidak cemas dan panik
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangakan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai alasan atau penyebab
(Nursalam, 2012). Yang masuk dalam kriteria ini adalah:
1. Keluarga responden tidak menyetujui untuk menjadi responden
2. Keluarga yang sakit saat penelitian berlangsung
3. Responden dengan gangguan penglihatan
4. Responden dengan gangguan pendengaran
Besar sampel
Besar sampel ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin yang saya
gunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah.

n = N / (1 + (N x e²)) n = 121 / (1+121 x (10%²)) n = 121 / (1 + 121


x (0,1²))
keteragan:
n = 121 / (1 + 121 (0,01)
n = Jumlah Sampel
n = 121 / (1+ 1,21)
N= Jumlah Total Populasi e = Batas
Toleransi Eror n = 121 / 2,21
n= 54,75 dan di bulatkan menjadi 55

Jadi besar sampel pada penelitian ini artinya adalah ada 55 responden.
VARIABEL PENELITIAN
 Variabel Bebas (Independen)
Variabel Bebas (Independen) yaitu yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terkait (Dependen) (Sujarweni, 2014). Variabel
bebas (Independen) yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan
orang tua tentang stimulasi bahasa.
 Variabel Terkait (Dependen)
Variabel Terkait (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat di
karena adanya variabel bebas (Independen) (Sujarweni, 2014). Variabel Terkait
(Dependen) yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat
perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun.
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN

Penelitian ini telah di laksanakan di Kelurahan


Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak pada tanggal 15 Juni 2020-18 Juni 2021.
INSTRUMEN PENELITIAN
• Kuesioner Pengetahuan Ibu
Kuesioner pengetahuan ibu tentang stimulasi bahasa terdiri dari 3 tipe yang dibagi berdasarkan usia anak
yaitu 12-18 bulan, 19-24 bulan, dan 25-36 bulan. Masing-masing tiper kuesioner terdiri atas 10 item
pertanyaan berbentuk “dichotomous choice”. Kriteria penilaian yaitu Jawaban item pertanyaan
menggunakan skala gutman yang meliputi jawaban Benar (1) dan Salah (0). Kemudian seluruh jawaban
yang benar dijumlahkan sehingga didapatkan skor total (Oklivia, 2019). Salah satu skor standar yang
biasanya digunakan dalam skala gutman (Sugiyono, 2014). Skor untuk pengetahuan baik jika nilai 80-
100% pengetahuan sedang 80-60% dan pengetahuan kurang jika total skor < 60%.
• Kuesioner perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah
Instrument perkembangan bahasa pada anak prasekah yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
KPSP, Formulir berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak.
Sasaran KPSP. Sasaran KPSP umur 1-3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai