Anda di halaman 1dari 34

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All
MODUL 3
INDIVIDU, KELOMPOK,
DAN
KELEMBAGAAN

Disusun Oleh :
1. Reka Nurlinah
2. Sifa Khoirul Nisa
3. Nurhayati Fitriani Syahdan
KB
Individu, Kelompok Sosial, dan Masyarakat 1

A. Manusia Sebagai Individu

Potensi Lingkungan
Fisik-Biologis Sosial-Budaya

Pembentukan
INDIVIDU PRIBADI
Kepribadian

Potensi Lingkungan
Mental-Psikologis Alam/Fisikal
B. Kelompok Sosial

Persyarata
n sebagai 1) Adanya kesadaran dari anggota 1) Klasifikasi Tipe-tipe kelompok
kelompok kelompok tersebut bahwa ia sosial.
sosial merupakan bagian dari kelompok 2) Kelompok sosial dipandang sari
(Soekaanto yang bersangkutan. sudut individu.
:
2) Adanya hubungan timbal balik 3) In group dan Out grup
1983;1111)
antara angggota yang satu dengan 4) Primsry group dan Secondary Macam-
lainnya dalam kelompok itu. group macam
3) Adanya suatu faktor yang dimiliki 5) Gemeischaft dan Gesselschaft kelompok
bersama oleh anggota kelompok yang 6) Formal group dan Informal group sosial
bersangkutan. 7) Kelompok-kelompok sosial yang
4) berstruktur, berkaidah dan tidak teratur
mempunyai pola perilaku. 8) Masyarakat Pedesaan dan
Masyarakat Perkotaan
Macam-macam Kelompok Sosial

1. Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial (Mac


Iver dan Page) : ukuran jumlah, derajat interaksi
3. Sikap in group biasanya didasari oleh perasaan
sosial atau kepentingan kelompok serta derajat
simpati. Sementara out group didasarkan suatu
organisasi maupun kombinasi dari ukuran-
kelainan dengan wujud antagonisme atau antipati.
ukuran tersebut.

2. Pembagian kelompok sosial dipandang


4. Primary group merupakan kelompok-kelompok kecil dari sudut individu dapat dilihat dari
yang agak langgeng (permanen) dan berlandaskan sifat- keterlibatan individu dengan kelompok
sifat saling kenal-mengenal secara pribadi antara sosial dimana ia tinggal, apakah dalam
anggota-anggotanya. Secondary group sebagai masyarakat yang masih sederhana atau
kelompok-kelompok besar yang terdiri banyak orang dalam struktur masyarakat yang sudah
antara siapa hubungannya tak perlu berdasarkan kenal kompleks.
mengenal secara pribadi dan sifatnya tidak begitu
langgeng.
Macam-macam Kelompok Sosial

5. Gemeinschaft adalah bentuk ehidupan bersama


dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang 8. Ciri-ciri yang menonjol antara masyarakat
bersifat alamiah dan dasar dari hubungan tersebut pedesaan dan perkotaan (Soekanto:1982;149)
adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang telah
: Kecenderungan keagamaan, pembagian
dikodratkan. Sementara gesselschaft yaitu berupa
kerja, peluang memperoleh pekerjaan, jalan
ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu
pikiran, jalan kehidupan, dan perubahan sosial.
yang pendek, bersifat imajiner, dan strukturnya
bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam sebuah
mesin.
6. Formal group merupakan kelompok-kelompok
7. Selain kelompok sosial yang yang mempunyai peraturan-peraturan tegas yang
teratur, terdapat wilayah sosial yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan
secara relatif tidak teratur, yaitu diantara anggotanya. Informal group tidak
kerumunan dan politik/publik. mempunyai struktur dan organisasi yang pasti.
C. Masyarakat

Istilah "masyarakat" terlalu banyak digunakan dan dengan berbagai konteks,


misalnya masyarakat agraris, masyarakat kota, masyarakat petani,
masyarakat agama, dan sebagainya. Banyak para ahli telah memberikan
pengertian
tentang masyarakat. Smith, Stanley, dan Shores mendefinisikan masyarakat
sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berpikir
tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.
Pengertian di atas mengandung dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu
bahwa masyarakat itu kelompok yang terorganisasi dan masyarakat itu suatu
kelompok lain. Karena itu, orang yang berjalan bersama-sama atau duduk
bersama-sama yang tidak terorganisasi bukanlah masyarakat.
C. Masyarakat

Smith, Stanley, dan Shores suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi


serta berpikir
tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok
yang berbeda
Znaniecki masyarakat para individu yang bertempat tinggal pada
suatu daerah geografis tertentu, selama periode waktu
tertentu dari suatu generasi

Person suatu sistem sosial, di mana semua fungsi prasyarat yang


bersumber dan dalam dirinya sendiri bertemu secara
ajek (tetap).
Lanjut

1. suatu kelompok orang yang berpikir


tentang diri mereka sendiri sebagai
kelompok yang berbeda,
diorganisasi, sebagai kelompok yang
diorganisasi secara tetap untuk
waktu yang lama dalam rintang
2. kelompok orang yang mencari
penghidupan secara berkelompok,
W F Connell (1972 sampai burun-temurun dan
menyosialkan anggota anggotanya
melalui
3. suatu ke orang yang mempunyai
sistem kekerabatan yang
terorganisasi yang mengikat
anggota-anggotanya secara bersama
dalam keseluruhan yang
terorganisasi.
Lanjutan

Liton masyarakat adalah setiap kelompok


manusia yang telah cukup lama
hidup dan bekerja sama sehingga
mereka itu dapat
mengorganisasikan dirinya dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu
Paul B Harton sekumpulan manusia yang
secara relatif mandiri, yang
hidup bersama-sama cukup
lama, yang mendiami suatu
wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan
melakukan sebagian besar
kegiatan dalam kelompok itu
Apakah masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut?

1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas


dua orang
2. Bercampur atau bergaul dalam waktu cukup lama. Berkumpul-
nya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru. Sebagai
akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peratu-
ran-peraturan yang mengatur hubungan
Antar manusia.
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan
bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa
dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
5. Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Untuk terbentuknya suatu masyarakat paling sedikit harus
terpenuhi beberapa unsur sebagai berikut

1. Terdapat sekumpulan orang.


2. Berdiam atau bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang re-
latif sama atau kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup
seseorang anggotanya.
3. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui repro-
duksi atau kelahiran.
4. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
5. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-
sama.
6. Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu
menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu
pengetahuan dan kebudayaan kebendaan.
Suatu masyarakat dapat dikatakan sebagi community apabila
memiliki syarat syarat sebagai berikut

1. Adanya beberapa rumah atau rumah tangga yang terkonsentrasi


di suatu
wilayah geografis tertentu.
2. Warganya mempunyai taraf interaksi sosial yang terintegrasikan.
3. Adanya rasa kebersamaan, yang tidak perlu didasarkan pada
adanya hubungan kekerabatan.
Masyarakat sebagai system social didalamnya terdapat unsur
unsur yang saling berhubungan :

1. Kepercayaan dan pengetahuan


2. Perasaan
3. Tujuan
4. Kedudukan (status) dan peran (role)
5. Kaidah/Norma
6. Tingkat/pangkat
7. Kekuasaan
8. Sanksi
9. Fasilitas/sarana
Unsur unsur dalam system social sebagai berikut :

1. Kepercayaan dan pengetahuan


2. Perasaan
3. Tujuan
4. Kedudukan (status) dan peran (role)
5. Kaidah/Norma
6. Tingkat/pangkat
7. Kekuasaan Masyarakat terdiri dari 3 aspek :
8. Sanksi
9. Fasilitas/sarana 1. Struktur social
2. Proses social
3. Perubahan sosial
Hubungan antar individu dan masyarakat pada dasarnya dapat
dikelompokkan kedalam tiga pendapat :

1) masyarakat yang menentukan individu


2) individu yang menentukan masyarakat, dan
3) individu dan masyarka saling menentukan.
KB
KB 2 Kelemba- 2
gaan
A. Pengertian dan Fungsi

Para ahli/sarjana sosiologi belum menyepakati satu istilah yang pasti tentang ter-
jemahan "sosial institution". Sebagian ahli mengartikannya sebagai pranata sosial, lembaga
kemasyarakatan, sebagian lagi menggunakan istilah bangunan sosial. Soekanto (1982:191)
memberi definisi bahwa lembaga kemasyarakatan adalah "sesuatu bentuk dan sekaligus
mengandung pengertian-pengertian yang abstrak perihal norma-norma dan peraturan-
peraturan tertentu yang menjadi ciri dari lembaga tersebut.

Koentjaraningrat (1984:115) memberikan istilah pranata sosial dengan asumsi


bahwa "Social institution" menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku
masyarakat. Pranata sosial diberi arti sebagai sistem tata kelakuan dan hubungan yang ber-
pusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus
dalam kehidupan masyarakat (Soerjono, 1982:191).
Soekanto menyatakan bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, yaitu:

1. memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang bagaimana bersikap dan


bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang bersangkutan;
2. menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan;
3. memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan siste pengendalian
sosial (social control), yaitu sistem pengawasan dan masyarakat terhadap tingkah laku
anggotanya.
B. Bagaimana lembaga masyarakat ter-
bentu

• Cara (usage )
• Kebiasaan (folkways)
• Tata kelakuan (mores)
• Adat istiadat (custom)
C. Ciri lembaga kemasyarakatan

Suatu lembaga kemasyarakatan (social institution) memiliki ciri


ciri :
1) Mempunyai tujuan tertentu
2) Untuk mencapai tujuan di atas memiliki alat perlengkapan
3) Memiliki lambang-lambing tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan
misalnya pada kesatuan-kesatuan angkatan bersenjata
4) Memiliki tradisi lisan atau tertulis yang diwujudkan dalam bentuk adat
istiadat,norma,tata tertib peraturan, atau hukum
D. Tipe tipe lembaga Kemasyarakatan

Menurut Gillin and Gillin, ada beberapa tipe lem-


baga kemasyarakatan sebagai berikut :
1) Berdasarkan perkembangannya
2) Berdasarkan system nilai
3) Berdasarkan penerimaan masyarakat
4) Berdasarkan penyebarannya
5) Berdasarkan fungsinya
E. Sistem pengendalian social (Social Control)

• Sistem pengendalian sosial yang dimaksud adalah suatu tin-


dakan pengendalian dalam arti yang luas, yaitu seluruh sistem
maupun proses sosial yang dijalankan oleh masyarakat
lingkungan berpedoman pada kesesuaian terhadap nilai-nilai
dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
• Social control yang dilakukan bertujuan untuk mencapai ke-
serasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan
Berdasarkan sifatnya, social control dapat preventif atau
represif.
F. Perubahan Lembaga sosial

Keberadaan Lembaga dalam kehidupan masyarakat,


bukanlah merupakan sesuatu yang bersifat statis. Karena
fungsinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia
yang beraneka ragam dan selalu berubah-ubah maka
pranata sosial pun dapat mengalami perubahan sesuai den-
gan fungsinya tersebut. Perubahan pada Lembaga sosial
dapat terjadi apabila sudah tidak memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat secara keseluruhan maka Lembaga sosial
tersebut harus diubah.
Dalam meneliti Lembaga sosial banyak ahli memberikan beberapa pen-
dekatan yang bisa digunakan terhadap masalah tersebut sebagai
berikut:

1. Analisis secara historis


2. Analisis komparatif
3. Analisis fungsional
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam mempelajari
Lembaga sosial, diantaranya:

1. Dapat mengerti dan memahami Lembaga sosial yang ada


2. Memperoleh pengetahuan tentang keserasian antar norma
dan berbagai bidang sehari-hari
3. Dapat mengetahui hubungan antarlembaga sosial
4. Dapat mengetahui tatanan Lembaga sosial secara keselu-
ruhan
G. Lembaga sosial dalam kehidupan masyarakat

Kebutuhan manusia baik se-


bagai individu maupun Beberapa Lembaga sosial pokok
kelompok sangat beraneka yang tumbuh dan berkembang
ragam. Untuk itu, bentuk dalam kehidupan masyarakat
Lembaga yang ada juga 1. Lembaga keluarga
bermacam-macam sesuai 2. Lembaga ekonomi
dengan fungsinya dalam 3. Lembaga politik
memenuhi kebutuhan manu- 4. Lembaga Pendidikan
sia yang beraneka ragam 5. Lembaga agama
tersebut.
1. Lembaga Keluarga

Keluarga memiliki fungsi sosial majemuk bagi terciptanya ke-


hidupan sosial dalam masyarakat. Dalam keluarga diatur
hubungan antaranggota keluarga, sehingga tiap anggota
mempunyai peran dan fungsi yang jelas.

Tugas dan Fungsi keluarga


1. Fungsi melanjutkan keturunan/reproduksi
2. Fungsi afeksi
3. Fungsi sosialisasi
2. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah Lembaga-Lembaga berkisar pada


lapangan produksi, distribusi, konsusmsi (pemakaian) barang-
barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
bermasyarakat. Masyarakat dimanapun akan berada akan
memiliki pranata-pranata ekonomi, hanya saja berbeda dalam
sifat dan cara pelaksanaannya saja. Sehingga setiap
masyarakat akan menyususn pola pemenuhan kebutuhan
ekonominya yang disebut konsumsi atau pengeluaran penda-
patannya berupa makanan, pakaian, perumahan yang harus
tersedia, agar mereka dapat bertahan hidup.
Masalah sosial-ekonomi mencakup sebagai berikut:
1. Pola relasi antara manusia sebagai subjek dengan
sumber kemakmuran ekonomi, seperti alat produksi,
fasilitas dari negara, perbankan dan kenyataan sosial.
2. Pola relasi antara manusia sebagai subjek dengan
hasil produksi
3. Pola relasi antarsubjek seubjek komponen sosial-
ekonomi sehingga merupakan mata rantai dalam sis-
tem produksi
3. Lembaga Politik

Politik merupakan suatu aspek kehidupan sosial yang tidak da-


pat dihindarkan oleh setiap orang didalam suatu negara. Politik
pada umumnya disamakan dengan penggunaan pengaruh, per-
juangan kekuasaan dan persaingan diantara individu dan
kelompok atas alokasi ganjaran atau nilai-nilai didalam
masyarakat. Politik juga mencakup proses pengendalian sosial,
termasuk lingkungan dan pencapaian tujuan Bersama.
4. Lembaga Pendidikan

Pendidikan mulai diterapkan dalam kehidupan seseorang, semen-


jak yang bersangkutan masih ada dalam kandungan ibunya, ke-
mudian lahir dan Pendidikan keluarga mulai dilaksanakan sebagai
Pendidikan yang paling awal diterima.
Pendidikan keluarga adalah Pendidikan yang diselenggarakan se-
tiap orang dewasa atau orang tua kepada orang lain semenjak
yang bersangkutan dilahirkan.
Empat tahapan perkembangan Pendidikan
meliputi:

1. Pendidikan masyarakat tanpa aksara


2. Pendidikan di luar Pendidikan keluarga
3. Pendidikan terhadap masyarakat yang semakin
kompleks
4. Hubungan Pendidikan dengan masyarakat yang
lebih maju
5. Lembaga Agama

Kerukunan hidup tidak saja


diantara manusia sebagai in-
Masyarakt sebagai
dividu maupun sebagai
lingkungan sosialnya
kelompok, tetapi juga keruku-
memiliki dua kepentin-
nan hidup beragama. Dengan
gan hidup anatara lain:
demikian, setiap agama men-
1. Segi terhadap diri
gatur hubungan antarmanusia,
sendiri
juga mengatur hubungan
2. Segi kepentingan
manusia dengan tuhan se-
bersama
hingga agama merupakan pe-
doman hidup yang kekal
Definisi agama diuraikan pengertiannya
sebagai berikut:

1. Agama disebut jenis sistem sosial


2. Agama berporos pada kekuatan-kekuatan non-empiris
3. Manusia mendayagunakan kekuatan-keuatan tersebut
untuk kepentingan dirinya sendiri
TERI-
MAKASIH

Anda mungkin juga menyukai