Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2

SEJARAH
PERKEMBANGAN IPS
Risalatul Khoiroh (857608023)
KB 1
Sejarah Perkembangan IPS Secara Umum

• IPS adalah terjemahan dari Social Studies. Untuk mengetahui


sejarah perkembangan IPS maka kita harus melihat sejarah
perkembangan social studies di Amerika.

• Perkembangan social studies dipublikasikan oleh National Council


for the Social Studies (NCSS) pada tahun 1935.
• Tahun 1940-1950, NCSS mendapat serangan dari para ahli tentang pertanyaan “apa
perlu atau tidak social studies menanamkan sikap demokratis kepada generasi
muda?”

• Tahun 1960, muncul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang
secara khusus dapat dipandang sebagai suatu Revolusi dalam social studies yang
dikenal sebagai gerakan “the new social studies”

• Ditegaskan oleh Barr pada tahun 1940-1960, terjadi tarik menarik antara dua visi
social studies.
1. Gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial Citizenship
Education.
2. Gerakan yang menginginkan pemisahan berbagai disiplin ilmu sosial yang
cenderung memperlemah konsepsi social studies education.
• Disiplin ilmu sosial sangat berguna dalam memberikan fakta yang
benar, serta teori dam konsep dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, serta untuk melatih ketrampilan
reflective thinking (Barr, 1977:37)
 Gerakan The New Social Studies menjadi pilar perkembangan
social studies pada tahun 1960, titik tolaknya dari kesimpulan
bahwa social studies sebelumnya dinilai sangat tidak efektif dalam
mengajarkan substansi dan mempengaruhi perubahan sikap siswa.
Maka dari itu para ahli sosial dan sejarawan bersatu dan
merumuskan social studies ke taraf “higher level of intellectual
pursuit” (Barr, 1977:42)
 Jika dilihat dari visi-misi social studies menurut Barr (1977:48),
social studies dikembangkan kedalam 3 tradisi yaitu :
1. Social studies Taught as Citizenship Transmission. Ilmu sosial
yang terintegrasi sebagai ilmu kewarganegaraan.
2. Social Studies Taught as Social Science. Ilmu sosial sebagai
disiplin ilmu yang terpisah.
3. Social stuides Taught as Revlective Inquiry. Ilmu sosial sebagai
ladang ilmu pengetahuan yang bersifat melatih kepekaan
terhadap gejala sosial yang terjadi di sekitar.
KB 2
Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia
• Istilah IPS pertama kali muncul dalam seminar Nasional tentang
Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo.
• 3 istilah yang muncul di Seminar Nasional di Tawangmangu dan
digunakan secara bertukar adalah:
1. Pengetahuan sosial / social science
2. Studi sosial / social studies
3. Ilmu pengetahuan sosial / social education
• Konsep IPS pertama muncul dalam dunia perekolahan terjadi pada tahun 1973 dalam
kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung.
• Dalam kurikulum PPSP ini IPS menggunakan istilah :
1. Studi sosial
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Civic dan hukum

• Menurut Barr pada tahap ini kurikulum PPSP mengenai konsep pendidikan IPS
diwujudkan dalam 3 bentuk :
1. Pendidikan IPS terintegrasi dengan nama PKN/ studi sosial
2. Pendidikan IPS terpisah, dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep payung
untuk mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi.
3. PKN sebagai suatu bentuk pendidikan IPS khusus, yang dalam konsep tradisi social
studies termasuk “citizenship transmission” (Barr, dkk :1978)
• Kurikulum PIPS 1984 masih sama dengan 1975, tetapi pada
kurikulum 1984 terdapat penyempurnaan.
• Kurikulum 1994 mata pelajaran PPKN merupakan mata pelajaran
sosial khusus yang wajib diikuti oleh semua siswa dalam setiap
jenjang pendidikan (SD,SMP,SMA). Mata pelajaran IPS diwujudkan
dalam :
1. Pendidikan IPS terpadu di kelas III sampai dengan VI.
2. Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTP mencakup mata pelajaran
Geografi, Sejarah dan Ekonomi.
3. Pendidikan IPS terpisah, yang mirip engan tradisi “social
studies” taught as social science menurut (Barr : 1978)
PARADIGMA PEMBANGUNAN PENGETAHUAN DALAM BIDANG PDIPS

Secara operasional paradigma pembangunan pengetahuan dalam


bidang PDIPSNdiartikan sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang tetata secara utuh yang seharusnya digunakan oleh para pakar
atau ilmuan PDIPS dalam melakukan kegiatan “konstruksi,
interpretasi transformasi dan rekonstruksi (KITR)” pengetahuan
sampai pada akhirnya ditemukan teori (Sanusi, 1998:19)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai